Perbanyak Tunas Pisang Sebagai Bibit Metode Bit Bonggol
Pisang, sebagai salah satu buah tropis yang populer, memiliki nilai ekonomi yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap pasokan makanan dan pendapatan petani di berbagai belahan dunia. Salah satu aspek penting dalam budidaya pisang adalah produksi bibit yang berkualitas. Ada beberapa metode untuk memperbanyak tunas pisang, antara lain mengambil bibit dari tunas anakan, bonggol batangnya, maupun bit-nya (belahan bonggol). Artikel kali ini akan fokus pada metode "Bit Bonggol" merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam perbanyakan tunas pisang untuk mendapatkan bibit yang unggul. Artikel ini akan membahas secara rinci metode Bit Bonggol untuk perbanyakan tunas pisang sebagai bibit unggul.
Salah satu cara perbanyakan benih pisang umumnya menggunakan metode konvensional untuk menghasilkan tanaman baru, metode itu adalah belahan bonggol (Bit), dan mematikan titik tumbuh. Adapun keuntungan dari metode ini dari perbanyakan benih dari bonggol :
- Memperoleh benih dalam jumlah banyak dan bentuknya seragam;
- Memudahkan pengangkutan;
- Tahan lama dalam penyimpanan;
- Memudahkan perlakuan benih untuk pencegahan serangan organisme penganggu
Tahapan-tahapan dalam perbanyakan benih/bibit pisang dari belahan bonggol
1. Pemilihan Pohon Induk dari Rumpun yang sehat
Tanaman yang dipilih untuk pohon induk bisa berupa rumpun dewasa yang sudah berbuah dan menghasilkan anakan, atau dari anakannya yang sudah berdaun pedang, diambil dari varietas yang unggul, sehat dan bebas dari hama dan penyakit, pohon induk sudah terdaftar.
Jenis atau varietas tergantung selera bisa pisang Mas, susu, ambon, cavendis yang laku di pasaran.
BACA JUGA :
- Pisang Goroho: Perkenalan dan Manfaat Kesehatan
- Kandungan Nutrisi Buah Pisang dan Manfaat
- Pisang Kepok : Pengenalan, Ciri-ciri, Varietas Tanjung, dan Budidaya
- Pisang Raja: Ciri-ciri, Filosofi Budaya, Potensi Budidaya, hingga Resep Olahan
- Evolusi Tanaman Pisang (Musa spp): Jejak Perjalanan dari Alam Liar Hingga Meja Makan
2. Peralatan dan bahan
Anakan pisang dari tanaman induk yang akan diambil bonggolnya
Fungisida, bakterisida dan insektisida
Media tanam berupa arang sekam
ZPT
Polybag
Air bersih
Golok atau pisau yang tajam, dan bersih (tidak boleh ada karat)
3. Cara Pengambilan Calon Bibit dari Bonggol Pisang
- Pilih pohon induk yang dewasa dan unggul, sehat dan bebas dari hama penyakit;
- Bongkar pohon/bonggol dengan alat cangkul atau linggis; bisa dari pohon induk dewasa yg sudah dipanen dan bisa dari anakan yg sudah berdaun pedang.
- Bersihkan bonggol dari tanah dan akar-akar yang masih menempel secara hati-hati agar mata tunas tidak rusak;
- Potong batang semu dan sisakan 10 – 12,5 cm di atas pangkal bonggol
- Periksa warna bonggol pada bekas potonga Bila berwarna putih menunjukan bonggol itu sehat;
4. Perkembangan benih pisang
- Benih rebung:
- Bentuk benih ini berupa tunas yang belum berdaun, tinggi antara 20 – 40 cm. Cara ini mudah melakukan pembongkaran karena tunas masih kecil dan berada di dekat permukaan tanah.
- Benih anakan muda
- Berupa tunas yang sudah keluar daun, tetapi daunnya masih menggulung sehingga menyerupai pedang, tingginya antara 41 – 100 cm.
- Benih anakan sedang
- Berupa tunas yang telah berdaun mekar sehelai, tingginya antara 101 – 150 cm.
- Benih anakan dewasa
- Anakan yang telah berdaun lebih dari dua helai, tingginya antara 151 – 175 cm.
Cara Perlakuan pada Calon Bibit dari Bonggol
- Pisahkan bonggol anakan pisang dari batangnya dengan memotongnya 5 cm diatas bonggol. Bersihkan semua akar yang terdapat pada bonggol.
- Cuci bonggol hingga bersih untuk mengeliminir segala kemungkinan adanya patogen, bakteri, fungi yang terbawa dari kebun asal bonggol.
- Rendam bonggol ke dalam larutan fungisida, bakterisida dan insektisida untuk sterilisasi, caranya larutkan ketiga pestisida tersebut ke dalam air sesuai dosis, perendaman dilakukan selama 15-20 menit, lalu tiriskan dan kering anginkan.
- Setelah kering lakukan pembelahan bonggol, jika bonggol besar bisa dibelah menjadi 8 bagian namun jika kecil cukup 4 bagian saja. Dan agar belahan bonggol dapat menghasilkan tunas anakan lebih banyak caranya dengan mematikan titik tunas utama dengan memotong bagian tengah bonggol. Secara alami dari belahan 1/8 bonggol dapat menghasilkan 1-2 anakan, nah dengan perlakuan ini diharapkan jumlah anakan yang keluar dapat maksimal yaitu 6-8 tunas anakan, sehingga dalam 1 bonggol besar (dengan 8 belahan) dapat menghasilkan 64 anakan.
Matikan titik tunas bonggol dengan memotong bagian tengah bonggol - Rendam belahan bonggol ke dalam air yang telah ditambah dengan ZPT atau bisa juga ditambahkan dengan vitamin B1, selama 15-30 menit.
- Siapkan media tanam bonggol yang baik seperti misalnya arang sekam atau cocopeat yang dicampur dengan kompos.
- Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag, pot atau wadah sejenisnya, atau jika bonggol yang akan ditanam berjumlah banyak bisa menggunakan bak berukuran besar sebagai wadahnya.
- Tanam belahan bonggol pisang dengan posisi telentang dan tutup kembali menggunakan media yang sama.
- Setelah 3-5 minggu dan paling lama 6 minggu tunas anakan dari belahan bonggol yang ditanam sudah mulai tumbuh. Bibit atau tunas anakan yang sudah dapat dipanen untuk dipisahkan satu-persatu ke polybag manakala tingginya sudah mencapai 1 jengkal atau sudah muncul 3 daun.
- Dengan melakukan metode sederhana ini, dalam waktu singkat yaitu hanya 2-3 bulan kita dapat menghasilkan 8-64 bibit pisang hanya dari 1 bonggol.
Cara menyiapkan media tanam/semai
- Siapkan media tanam/semai yg merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang yg telah disterilkan dulu dengan cara mengukus selama 2 jam sejak air mendidih.
- Masukkan media tanam yg sudah diperlakukan tersebut kedalam polibag berukuran 30 x 30 cm atau bisa juga pada media seedbag dengan ukuran 100 x 200 cm
BACA JUGA :
- Manfaat Gedebog Pisang: Kesehatan dan Kegunaan Lainnya
- 14++ Jenis Pisang Terkenal di Indonesia Beserta Gambar Buah dan Kegunaan
- Tanaman Pisang : Pengenalan, Asal Usul, Klasifikasi, Ciri-ciri dan Jenis
- Pisang Cavendish : Ciri - ciri , Asal Mula, Pembibitan dan Budidaya
- Pemanfaatan Bagian Tanaman Pisang : Buah, Batang, Daun, dan Jantung Pisang
Cara menanam bibit bonggol di polybag
- Siapkan bonggol pisang yang telah dipotong-potong dan telah diperlakukan.
- Masukkan bonggol pisang tersebut kedalam polibag yang telah berisi media tanam.
- Tempatkan ditempat yang ternaungi atau tempat yang teduh,
- Selama pertumbuhan dipersemaian polibag peliharalah dengan disiram dan diberi pupuk organic
- Setelah bibit semai di polibag, letakan pada tempat teduh/naungian setengah bayangan selama 1 bulan, dan pada bulan kedua dipindahkan bibit tersebut ke tempat terbuka. Perawatan selama bibit, diperlukan perawatan seperti penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembababan tanah, dan setelah berumur 2,5 - 3 bulan benih siap ditanam ke lapang
Pemeliharaan
Penyiangan, penyiraman dan pemupukan menjamin pertumbuhan optimal sampai bibit siap tanam : Penyiangan, Penyiraman sesuai kebutuhan, Pemupukan organik dan anorganik, Pengendalian OPT dengan pengamatan rutin dan pengendalian ramah lingkungan untuk menekan kehilangan hasil dan penyemprotan pestisida nabati
Kesimpulan
Perbanyakan tunas pisang menggunakan metode Bit Bonggol adalah pendekatan yang efektif untuk mendapatkan bibit unggul dengan karakteristik genetik yang diinginkan. Dengan langkah-langkah yang tepat dalam persiapan, pemisahan tunas, penanaman, dan perawatan bibit, petani dapat memastikan produksi bibit pisang yang berkualitas tinggi. Metode ini tidak hanya mendukung efisiensi produksi, tetapi juga memungkinkan untuk memperoleh hasil pisang yang lebih baik dalam jangka waktu yang lebih singkat.