Pisang Cavendish : Ciri - ciri , Asal Mula, Pembibitan dan Budidaya
Pisang Cavendish adalah salah satu jenis pisang yang populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dikenal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut, pisang Cavendish telah menjadi salah satu buah favorit bagi banyak orang. Artikel ini akan mengulas informasi mengenai pisang Cavendish, termasuk ciri-ciri, sejarah, pembibitan dan panduan budidaya untuk para petani atau pecinta tanaman pisang.
Pisang cavendish adalah jenis pisang yang paling populer di Indonesia dan di dunia umumnya. Nama lain dari pisang cavendish adalah pisang ambon putih. Pisang cavendish dapat tumbuh di iklim tropis (tropical fruits).
Meskipun jenis pisang ini dapat tumbuh di Indonesia, dan asal pisang berawal dari Asia Tenggara bukan berarti pisang ini berasal dari Indonesia. Bibit cavendish di Indonesia malah berasal dari Amerika. Permintaan pasar mengenai pisang ini terus meningkat, sehingga harus dipenuhi dengan impor. Selain rasanya nikmat untuk dikonsumsi, pisang cavendish juga banyak dijadikan sebagai bahan baku untuk makanan bayi. Misalnya saja diolah menjadi puree atau tepung pisang. Pisang cavendish sangat tepat dan cocok untuk makanan bayi, karena memilik daging yang lunak sehingga nyaman untuk dikonsumsi balita.
Ciri ciri pisang cavendish
- Pisang cavendish merupakan pisang spesies Musa acuminata , yang masuk ke dalam kelompok AAA dengan sub spesies Cavendish Subgroup :
- Dwarf Cavendish (Cavendish mini)
- Giant cavendish (Cavendish raksasa)
- Grand Nain
- Masak hijau
- Robusta
- Dari semusa sub jenis cavendish, pisang cavendish mini yang paling dominan ditanam. Ketika bicara pisang cavendish, sebenarnya secara umum merujuk kepada dward cavendish.
- Ciri fisik dari pohon pisang cavendish adalah memiliki tinggi batang 2,5 – 3 m, dengan warna batang hijau kehitaman dan warna pada daun adalah hijau tua.
- Setiap tandan memiliki panjang sekitar 60 – 100 cm dengan berat mulai dari 15 – 30 kg.
- Setiap tandan pisang cavendish terdiri dari 8 – 13 sisir dan setiap sisir terdiri dari 12 – 22 buah pisang.
Asal mula pisang cavendish
Pisang Cavendish dinamai menurut nama William Cavendish, Adipati Devonshire ke-6. Meskipun itu bukan spesimen pisang pertama yang diketahui di Eropa, sekitar tahun 1834 Cavendish menerima kiriman pisang (dari Mauritius) atas izin pendeta Alton Towers (saat itu tempat kedudukan Earls of Shrewsbury). Kepala tukang kebun dan temannya, Sir Joseph Paxton, membudidayakannya di rumah kaca Rumah Chatsworth. Tumbuhan itu secara botanis dideskripsikan oleh Paxton sebagai Musa cavendishii, diambil dari nama Duke. Untuk karyanya, Paxton memenangkan medali di acara Royal Horticultural Society tahun 1835.
Pisang Chatsworth dikirim ke berbagai tempat di Pasifik sekitar tahun 1850-an. Dipercayai bahwa beberapa di antaranya mungkin telah berakhir di Kepulauan Canary, meskipun penulis lain percaya bahwa pisang di Kepulauan Canary telah ada sejak abad ke-15 dan diperkenalkan melalui cara lain, yaitu oleh penjelajah Portugis awal. yang mendapatkannya dari Afrika Barat dan kemudian bertanggung jawab menyebarkannya ke Karibia. Pisang Afrika pada gilirannya diperkenalkan dari Asia Tenggara ke Madagaskar oleh pelaut awal Austronesia. Pada tahun 1888, pisang dari Kepulauan Canary diimpor ke Inggris oleh Thomas Fyffe. Pisang ini sekarang diketahui termasuk dalam kultivar Dwarf Cavendish.
Pisang Cavendish memasuki produksi komersial massal pada tahun 1903 tetapi tidak menonjol sampai nanti ketika penyakit Panama menyerang varietas dominan Gros Michel ("Big Mike") pada tahun 1950-an. Karena mereka berhasil ditanam di tanah yang sama dengan tanaman Gros Michel yang terkena dampak sebelumnya, banyak yang menganggap kultivar Cavendish lebih tahan terhadap penyakit Panama. Bertentangan dengan anggapan ini, pada pertengahan 2008, laporan dari Sumatera dan Malaysia menyatakan bahwa penyakit Panama mulai menyerang kultivar Cavendish.
Setelah bertahun-tahun berusaha menjauhkannya dari Amerika, pada pertengahan 2019, penyakit Panama Tropical Race 4 (TR4), ditemukan di perkebunan pisang di wilayah pesisir Karibia. Tanpa fungisida yang efektif melawan TR4, Cavendish mungkin mengalami nasib yang sama seperti Gros Michel.
Pisang cavendish tidak dapat bereproduksi secara seksual, malah diperbanyak melalui klon yang identik. Karena itu, keragaman genetik pisang Cavendish sangat rendah. Dikombinasikan dengan fakta bahwa Cavendish ditanam dalam bongkahan padat dalam monokultur tanpa spesies alami lain sebagai penyangga, ini berarti Cavendish sangat rentan terhadap penyakit, wabah jamur, dan mutasi genetik, yang mungkin menyebabkan kepunahan komersial.
Syarat tumbuh pisang cavendish
- Pisang dapat tumbuh di daerah tropis baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl).
- Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27 derajat Celcius dan suhu maksimumnya 38 derajat Celcius
- Keasaman tanah (pH) 4,5 – 7,5.
- Pisang cavendish akan tumbuh secara optimal jika ditanam di daerah dengan tingkat sinar matahari cukup stabil. Apabila sinar matahari yang mengenai pisang cavendish terlalu berlebihan maka akan merusak batang pohon dan menyebabkan pohon mati.
- Curah hujan 2000 – 2500 mm/tahun atau paling tidak 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Pembibitan pisang cavendish
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya pisang adalah ketersediaan benih bermutu, bibit yang bebas hama dan sehat. Selain itu harus cukup dalam jumlah dan jenis pisang seperti yang diinginkan. Untuk menyediakan bibit pisang adalah dengan memanfaatkan rumpun pisang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol dan bibit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan.
Cara Perbanyakan dengan anakan
Bibit pisang yang berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun.
Bahan yang terbaik yang digunakan adalah anakan pedang (41 – 100 cm tinggi), seperti daun berbentuk pedang dengan ujung runcing.
Bibit harus ditanam segera setelah dipisahkan, jika tidak biaya akan meningkat akibat serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Jika pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang lama, bibit akan layu dan mati, tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama.
Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm diatas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah.
Cara Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7 – 12 cm atau tingginya 40 – 150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa).
Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
- Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis/ tembilang, sehingga kondisi punuk masih utuh. Umbi dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, lalu potong 1 cm di atas punuk leher.
- Di titik tumbuh di punuk pusat dengan lebar dalam ± 3 cm menggunakan pisau tajam.
- Rendam dalam air hangat dengan suhu ± 55° C dan dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit dan kemudian dikeringkan.
- Untuk menghindari hama pada saat perendaman juga dapat disertai dengan pemberian insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.
- Untuk merangsang munculnya tunas, umbi-umbian bibit di bedengan, diatur dalam baris dengan bagian titik tumbuh masih mengarah ke atas, masing-masing tunggul jarak antara 5 cm dan kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang ± 5 cm.
- Penimbunan dilakukan selama 3 – 5 minggu atau sampai tunas tumbuh.
- Selama penimbunan perlu dijaga kelembaban tanah dengan menyiram air setiap hari secukupnya, terutama ketika tidak ada hujan.
- Ketika tunas telah tumbuh dan memiliki 1 – 2 daun, umbi dibuang dari tumpukan.
- Hasil Tunas belahan (bit) disemai dalam polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanam kemudian ditempatkan di bawah naungan / teduh.
- Setelah bibit berusia 1 bulan kemudian bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapangan ketika bibit sudah berusia 2 bulan.
- Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah.
- Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gr/lt air setiap 2 minggu.
Cara perbanyakan bibit dari Bonggol Tanaman Pisang Cavendish
- Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak, kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.
- Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan.
- Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1 : 1. Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh/naungan selama 1 bulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka.
- Perawatan yang diperlukan adalah penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah, pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gr/lt air setiap 2 minggu. Bibit ditanam di kebun pada umur 3 – 4 bulan setelah semai.
Pembibitan pisang cavendish Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.
Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara konvensional, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu.
Karena itu teknik ini sering kali disebut kultur in vitro. Dikatakan in vitro (bahasa Latin), berarti “di dalam kaca” karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu
Perbanyakan benih pisang melalui kultur jaringan dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan yakni:inisiasi, multiplikasi, aklimatisasi sampai diperoleh benih pisang siap tanam di lapang.
- Tahap Inisiasi
- Anakan ( eksplan ) pisang dikupas hingga diameter ± 5 cm selanjutnya di cuci.
- Eksplan direndam dalam larutan fungisida (benlate) dengan dosis 1 gr/l selama 10 menit.
- Kemudian eksplan direndam dalam larutan 70% Natrium hypoclorit selama 10 menit.
- Di dalam laminar eksplan dikupas pelepahnya sampai diameter 1 cm kemudian dicelupkan dalam larutan Natrium hypoklorit 8%.
- Selanjutnya eksplan dicelup dalam aquades steril, dibilas ascorbit acid dan dikulturkan pada media inisiasi : media dasar MS + 2 ppm IAA + 5 ppm BAP + 30g/l sukrosa
- Setelah 1 bulan kemudian eksplan dibelah mejadi dua bagian dan dipotong pelepahnya.
- Eksplan kemudian disubkultur ke media multiplikasi.
- Tahap Multiplikasi
- Media multiplikasi tunas adalah : media dasar MS + 2 ppm IAA + 4 ppm BAP + 30 g/l gula. serta untuk pengakaran menggunakan media dasar MS + 2 ppm IAA + 30 g/l gula. Subkultur pada media multiplikasi dilakukan maksimal sebanyak 6 kali.
- Tahap Aklimatisasi
- Tahap aklimatisasi adalah tahap pengadaptasian planlet dari lingkungan terkontrol ke lingkungan luar.
- Planlet dikeluarkan dari botol dan dipisahkan satu persatu dan dicuci bersih.
- Selanjurnya daun dikurangi (ditinggalkan 3 helai).
- Planlet yang sudah bersih direndam dalam larutan fungisida dengan konsentrasi 2 g/l selama 30 detik, dianginkan dan ditanam di media campuran tanah dengan arang sekam perbandingan 1:2 lalu disungkup dengan plastik transparan selama 7-10 hari.
- Dua minggu kemudian daun baru akan tumbuh, planlet dapat dipindahkan ke polybag dengan media tanah dan sekam 3 : 1.
Budidaya pisang cavendish
Persiapan Lahan
Bertujuan untuk menentukan dan mempertimbangkan jenis lahan tanam dan jenis pengolahan tanah yang digunakan sehingga proses budidaya pada tanaman pisang cavendish mampu optimal.
- Jenis Lahan Tanam.
- Jenis pengolahan tanah.
- Pembuatan Teras (petakan) dan Saluran Pembuangan Air.
Persiapan Penanaman
Bertujuan memastikan dan menentukan waktu yang terbaik untuk dilakukan penanaman, sesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar dengan waktu panen.
Persiapan Tanam Meliputi:
- Waktu penanaman pisang cavendish dilakukan menjelang musim penghujan antara bulan september dan oktober atau di bulan apa saja asal air cukup tersedia untuk pengairan.
- Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam yang digunakan 3 x 3 m, dilakukan sekitar 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam agar bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan cepat.
- Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah.
- Penutupan lubang tanam dilakukan dengan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu.
Waktu Tanam pisang cavendish
- Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen.
- Waktu penanaman yang baik adalah dilakukan pada saat musim hujan yaitu antara bulan September dan Oktober. Kedua bulan ini umumnya akan turun hujan dengan tingkat curah hujan 200 – 220 mm.
Jarak tanam pisang cavendish
- Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang.
- Untuk jenis pisang Mas dan Barangan jarak tanam 2 x 2 m.
- Jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka 3 x 3 m.
- Jenis pisang Kepok dan Tanduk 3 x 3 m atau 3 x 3,5 m.
- Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1 – 2 minggu sebelum tanam.
Dosis dan Cara Pemupukan Pisang Cavendish
- Sebelum penanaman, lubang tanam diberi pupuk kandang 10 kg/lubang, dibiarkan 1 – 2 minggu.
- Sedang pupuk anorganik yang diberikan adalah 350 kg Urea + 150 kg SP- 36, dan 150 kg KCL per ha/tahun atau 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36 dan 0,10 kg KCl per tanaman.
- Untuk tanaman yang baru ditanam diberi 3 kali yaitu saat tanam dan sisanya dibagi dua umur 3 bulan dan umur 6 bulan.
- Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60 – 70 cm dari tanaman dan ditutup tanah.
- Sedangkan untuk tanaman umur 1 tahun atau lebih pupuk diberikan 2 kali yaitu awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.
Pemeliharaan
Tanaman Pisang Canvendish memerlukan pemeliharan yang optimal, sehingga mampu menghasilkan buah yang berkualitas baik, tidak rusak, terhindar dari hama dan penyakit. Pemeliharaan menjadi komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi tolok ukur keberhasilan budidaya.
Pemeliharaan Tanaman Meliputi :
- Penjarangan dan Perempalan.
- Pengairan dan Penyiraman.
- Penyiangan dan Pembumbunan.
- Pemupukan dan Pemberian Mulsa.
- Perawatan Buah (Pemberian Kantong Plastik).
Jenis Penyakit dan Cara Mencegah Penyakit Layu Panama Pada Pohon Pisang Cavendish
Penyakit yang sering menyerang pohon pisang cavendish adalah sebagai berikut :
- Layu Panama atau yang biasa dikenal dengan nama layu fusarium.
- Layu Panama atau layu fusarium adalah jenis penyakit yang akan membuat daun pisang menjadi layu hingga akhirnya mudah putus. Layu Panama atau layu fusarium adalah jenis penyakit dari jamur Fusarium oxyporum yang bersarang di dalam tanah sebagai klamidospora sehingga sangat sulit dan sukar untuk dikendalikan maupun dimusnahkan.
- Untuk pencegahan serangan penyakit layu, terutama disebabkan oleh jamur Fusarium tanaman pisang dapat diberikan agen biologis seperti Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.
- Cara pengembangan agen biologi 250 g (misalnya gliokompos) dicampur dengan 25 kg dengan pupuk kandang mentah, aduk sampai merata.
- Dibiarkan selama 10 – 15 hari diudara terbuka dan diaduk setiap 3 hari sehingga udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan kompos.
- Untuk campuran pengembangan lebih lanjut yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu – 1 bulan ditempat teduh dalam keadaan lembab.
- Sesuai dengan ketentuan dosis pupuk kandang 10 kg/lubang tanam dicampur dengan tanah galian lubang.
- Selanjutnya dilakukan pada tanaman berumur 3 dan 6 bulan setelah tanam dengan menaburkan sekitar 0,5 kg/tanaman.
- Myscophaerella Leaf Disease Complex (MLDC).
- Apabila pohon pisang cavendish telah diserang virus ini maka akan menyebabkan perkembangan tanaman menjadi buruk, daun akan layu dengan cepat sehingga lama kelamaan daun akan semakin berkurang.Kemudian setiap tandan akan menghasilkan kualitas buah yang buruk serta kondisi buah terlihat prematur.
- M. mucicola
- M. fijiensis.
Jenis Hama Yang Sering Menyerang Pisang Cavendish dan Cara Mengatasinya
Jenis hama yang selalu merusak pertumbuhan pohon pisang cavendish ada 3 diantaranya :
- Uret Kumbang (Cosmopolites sordidus)
- Uret kumbang merupakan jenis serangga yang pada umumnya menyerang kelopak daun maupun batang pohon pisang cavendish. Gejala yang ditimbulkannya berupa lorong di dalam kelopak daun dan batang sehingga berujung pada ketidakstabilan tanaman.
- Untuk dapat mengendalikan jenis serangga ini yaitu dengan cara melakukan sanitasi atau kebersihan pohon pisang di area tanam.
- Ulat Daun (Erienota thrax)
- Ulat daun adalah jenis serangga yang merusak daun dengan ditandai daun yang menggulung seperti selubung serta terdapat beberapa sobekan pada bagian daun.
- Untuk mengendalikan hama ini yakni dengan cara menyemprotkan pestisida dengan merek dagang dusrban atau bisa juga suprecide 25 EC.
- Ulat Bunga dan Buah (Nacoleila octasema)
- Seperti namanya, ulat ini merupakan jenis serangga yang menyerang bunga dan buah.
- Gejala yang ditimbulkan serangga ini ialah pertumbuhan buah menjadi tidak normal (abnormal). Terdapat bercak atau bintik seperti kudis pada setiap buah atau bunga. Pengendalian ulat ini yakni dengan menggunakan insektisida dengan merk dagang suprecide 25 EC.
Cara dan Fungsi Pemangkasan Daun Pisang Yang Kering
Pemangkasan daun kering ditujukan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun tua menutup anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pengembangan setidaknya ada 6 – 8 daun sehat untuk pengembangan buah maksimum.
Setelah pemangkasan daun bunga jantan sebaiknya tidak dilakukan lagi. Sampah dari bekas daun tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar, kemudian mensterilkan alat pemangkasan dengan disinfektan seperti menggunakan bayclean atau alkohol.
![]() |
Pisang cavendish belum matang |
Penyiangan Gulma dan Rumput Liar
Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 5 bulan, terutama 3 bulan pertama harus dilakukan secara intensif. Setelah tanaman berumur 5 bulan pengendalian dapat dikurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma.
Pada saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena tanaman ini cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2 – 3 bulan. Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu Panama dan penyakit darah, penyiangan dianjurkan untuk menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan untuk menggunakan cangkul atau koret untuk mencegah penularan penyakit akibat kontak dengan alat.
- Penjarangan Anakan
- Penjarangan anakan bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun.
- Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6 – 8 minggu.
- Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak di seberangnya.
- Perawatan Tandan
- Membersihkan daun di sekitar tandan daun terutama daun yang kering.
- Selain itu membuang buah pisang yang tidak sempurna yang biasanya pada 1 – 2 sisir terakhir, dan diikuti oleh pemotongan bunga jantan sehingga buah dalam tandan dapat tumbuh dengan baik.
- Kemudian buah dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik ukuran 1 m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau gesekan daun.
- Setelah dibungkus, tandan yang memiliki konsepsi yang sama dapat diberi label (misalnya, dengan tali dengan warna yang sama).
- Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam.
- Agar tanaman tidak rebah sebelum buah dipanen, dapat di sangga dengan bambu atau dengan mengikat tandan dengan kabel atau tali yang dibuat antara baris tanaman pisang.

Waktu Yang Tepat Untuk Memanen Pisang Cavendish
- Usia atau umur panen buah cavendish yakni 1 tahun. Apabila umur buah terhitung sejak muncul hingga 80 – 100 hari maka buah pisang cavendish sudah bisa dipanen. Atau indikator lainnya adalah dengan melihat daun bendera telah mengering. Kemudian tampak pada salah satu buah telah mengalami perubahan warna yakni kuning.
- Waktu panen buah pisang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
- Dengan menghitung jumlah hari dari bunga mekar sampai siap dipanen, atau
- Dengan melihat bentuk buah.
- Buah yang tua biasanya sudut buah tumpul dan membulat, daun bendera mulai mengering, bekas putik bunga mudah patah. Buah pisang cavendish dapat dipanen bersamaan dengan tandannya.
- Jadi saat memotong maka ukurlah jarak tandan ke pangkal sisir paling atas berjarak kira-kira 30 cm. Panen buah pisang cavendish dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali dilihat dari jumlah tanaman pisang yang tersedia di area perkebunan.
- Buah pisang yang akan dipanen disesuaikan dengan tujuannya.
- Untuk tujuan konsumsi lokal atau keluarga, panen dilakukan setelah buah tua atau bahkan sudah ada yang masak di pohon.
- Untuk ekspor, pisang dipanen tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%), tetapi sudah masak fisiologis (kadar patinya sudah maksimum). Pada keadaan ini kualitas buah cukup baik dan mempunyai daya simpan cukup lama.
Pisang Cavendish adalah jenis pisang yang sangat populer dengan banyak manfaat dan nilai nutrisi. Budidaya pisang ini memerlukan pengetahuan dan perawatan yang tepat, tetapi dengan upaya yang benar, hasilnya akan sangat memuaskan. Dengan meningkatnya permintaan akan pisang Cavendish di pasar global, pengetahuan tentang jenis pisang ini dan teknik budidaya yang baik akan semakin bernilai. Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat membantu para pembaca memahami lebih lanjut tentang pisang Cavendish dan cara budidayanya.