Pupuk Organik Cair dari Kulit Pisang: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan semakin menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan. Salah satu inovasi yang menarik adalah penggunaan kulit pisang untuk membuat pupuk organik cair. Artikel ini akan mengungkap potensi dan manfaat dari pupuk organik cair yang dihasilkan dari kulit pisang dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Pemanfaatan Kulit Pisang dalam Pupuk Organik Cair
Kulit pisang, yang seringkali dianggap sebagai limbah organik, sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang berharga untuk tanah dan tanaman. Dengan mengolah kulit pisang menjadi pupuk organik cair, kita dapat mengurangi limbah organik dan sekaligus memberikan nutrisi yang diperlukan tanaman.
Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap, dan juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, misalnya asam humat, asam sulfat, dan lainnya.
BACA JUGA:
- Pupuk Organik Cair dari Bonggol Pisang: Ramah Lingkungan Untuk Pertanian Organik
- Membuat Limbah Sabut Kelapa dan Air Kelapa Sebagai POC ( Pupuk Organik Cair)
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair ( POC )
- Pupuk Organik : Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Jenis
- Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) Untuk Uji Pupuk Organik Padat
Pupuk organik ini terdiri dari pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Salah satunya pupuk organik cair ini yaitu pupuk cair dari kulit pisang yang dapat kita buat sendiri dirumah. Kulit pisang yang akan dibuat pupuk organik ini mempunyai kandungan seperti kalsium, fosfor, magnesium, sodium, dan sulfur, sehingga kulit pisang ini memiliki kemampuan yang baik untuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Jika kita menggunakan kulit pisang kepok sebagai pupuk cair, maka kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk tersebut yaitu C-Organik sebesar 0,55%, N-total 0,18%, P2O5 0,043%, K2O 1,137%, C/N 3,06% dan mempunyai pH 4,5. Berikut tata cara pembuatan pupuk cair dari kulit pisang untuk tanaman :
Bahan bahan yang dibutuhkan yaitu :
- Kulit pisang,
- Gula Pasir,
- Air bersih
- Botol bekas
Tahap pembuatan :
- Bersihkan dahulu botol-botol bekas yang akan digunakan
- Kulit pisang dihaluskan dengan cara diblender. Namun jika tidak ada blender, bisa dengan cara mencincang kulit pisang menjadi potongan yang sangat sangat kecil.
- Gula pasir dimasukkan kedalam botol dengan perbandingan gula pasir : volume botol (1 sendok : 250 ml).
- Gula tersebut dilarutkan dengan air bersih di dalam botol (volume air bebas)
- Kulit pisang yang telah dihaluskan, dimasukkan ke dalam botol bekas yang telah berisi larutan gula pasir.
- Selanjutnya air ditambahkan kedalam botol hingga batas leher botol.
- Setelah itu botol dapat ditutup dengan rapat dan setelah itu didiamkan lebih dari 7-10 hari.
- Tutup botol dibuka setiap hari agar gas yang terkandung di dalam botol dapat keluar.
- Pupuk pun dapat langsung digunakan pada tanaman setelah didiamkan lebih dari 7 hari.
Selain itu, sebagai pengganti gula pasir, dapat digunakan EM4 pada pembuatan pupuk cair ini dengan :
- Menyiapkan kulit pisang dan air 1 kg : 1L.
- Kulit pisang dihaluskan dan dimasukkan kedalam wadah.
- Selanjutnya larutan EM4 dicampurkan ke dalam kulit pisang halus dan air yang telah bercampur dengan rata.
- Pupuk ini didiamkan selama 3-4 hari lamanya.
- Setelah itu pupuk pun dapat digunakan dengan diencerkan terlebih dahulu yaitu 1 L air diencerkan dengan 5 L air.
Untuk pengaplikasiannya dapat digunakan 2 minggu sekali pada masa pertumbuhan.
Manfaat Pupuk Organik Cair dari Kulit Pisang
Sumber Nutrisi Alami
Pupuk organik cair dari kulit pisang mengandung berbagai nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Peningkatan Fertilitas Tanah
Pupuk ini membantu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air.
Ramah Lingkungan
Penggunaan pupuk organik cair dari kulit pisang mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia berbahan sintetis yang dapat merusak lingkungan dan mengurangi keragaman hayati.
Pengurangan Limbah Organik
Dengan mengolah kulit pisang menjadi pupuk, kita mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan akhir, mendukung konsep daur ulang.
Penerapan dalam Pertanian
Pupuk organik cair dari kulit pisang dapat digunakan dalam pertanian secara luas, mulai dari lahan pertanian skala kecil hingga lahan pertanian komersial. Penggunaannya dapat melalui penyiraman langsung ke akar tanaman atau melalui penyemprotan daun.
Kesimpulan
Pupuk organik cair dari kulit pisang adalah solusi inovatif yang mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti kulit pisang yang seringkali dibuang, kita dapat menghasilkan pupuk organik yang kaya nutrisi dan membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pertanian, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.