Daftar Hama Padi: Mengenal Ancaman pada Tanaman Padi dan Upaya Pengendaliannya
Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama yang memiliki peran vital dalam memenuhi kebutuhan makanan penduduk di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, dalam proses budidayanya, tanaman padi sering menghadapi berbagai ancaman serangga yang dapat menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan dan hasil panen. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat daftar hama padi yang umum ditemui, mulai dari serangga hama hingga organisme patogen, serta berbagai upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk melindungi tanaman padi dari serangan serangga yang merugikan.
Permasalahan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sering disebut hama. Daftar hama padi cukup beragam, dan mereka dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman, baik pada fase pertumbuhan maupun pada masa panen. Beberapa hama padi yang umum dijumpai antara lain penggerek batang padi, wereng punggung putih, kutu daun, belalang, dan ulat grayak. Selain serangga, tanaman padi juga rentan terhadap serangan organisme patogen seperti jamur, bakteri, dan virus yang dapat mengakibatkan penyakit pada tanaman. Pengetahuan tentang daftar hama padi ini sangat penting bagi petani dan pelaku pertanian untuk dapat mengidentifikasi serangan secara dini dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang tepat.
BACA JUGA : Ciri Tanaman Padi dan Fase Pertumbuhan
Pengendalian hama padi dapat dilakukan melalui berbagai metode, baik secara kultural, mekanikal, biologi, atau menggunakan bahan kimia yang aman dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Metode kultural melibatkan praktik budidaya yang mencegah atau mengurangi serangan hama, seperti pemilihan varietas padi yang tahan terhadap serangga, pengaturan jarak tanam yang tepat, dan pemantauan terhadap serangan hama. Sementara itu, penggunaan predator alami, pengenalan musuh alami serangga hama, dan penerapan teknik pengendalian biologi juga dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan efektif.
1. Hama tikus
Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit hingga tanaman memasuki masa pengisian bulir. tikus aktif menyerang padi pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak, atau gulma. dengan perkembangbiakannya yang sangat cepat, kerusakan yang ditimbulkan tikus akan sangat merugikan. pada kondisi terparah serangan hama tikus bisa mengakibatkan tanaman padi gagal panen. salah satu cara yang paling efektif dalam mengendalikan hama tikus adalah dengan memanfaatkan musuh alaminya, yaitu ular.
2. Hama penggerek batang
Hama penggerak batang tanaman padi juga dikenal dengan sundep. serangan biasanya terjadi pada fase vegetatif dengan ditandai daun tengah atau pucuk tanaman akan mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. kehadiran pada hama tersebut dengan ditandai oleh kehadiran ngengat dan kematian pada tunas padi. untuk pengendaliannya bisa menggunakan cara mekanik, pengendalian dengan menggunakan cara hayati, dan menggunakan insektisida.
BACA JUGA : Pengendalian Hama Sundep / Beluk Pada Tanaman Padi
3. Hama keong mas
Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu dimulai dari masa pembibitan. keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya sehingga menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. untuk pengendalian bisa menggunakan cara mekanik yang dimulai dengan mengambil telur dan keong mas pada area budidaya. selain itu bisa dengan membuat parit kecil yang ukurannya lebih dalam kemudian diberi daun pisang atau daun pepaya sebelum area budidaya padi di keringkan. dengan adanya parit yang berisi air dan dedaunan ini diharapkan keong mas akan berkumpul sehingga memudahkan dalam pengambilan.
4. Hama padi : wereng
![]() |
Salah satu jenis hama padi yaitu wereng cokelat |
Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat, wereng putih, dan wereng hijau. wereng menyerang dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman. serangan ini dapat menyebabkan padi menjadi kering seperti terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil. untuk pengendaliannya bisa menggunakan musuh alami seperti beauveria bassiana. namun jika terjadi serangan dan tidak bisa dikendalikan maka bakarlah tanaman sehingga diharapkan pada penanaman berikutnya bisa diminimalkan serangannya.
BACA JUGA:
- Tabel Pemupukan Padi Sawah
- Klasifikasi dan Morfologi Padi
- Waktu Panen Pada Tanaman Padi
- Cara Pemupukan Padi Yang Tepat
5. Hama walang sangit
Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi sudah memasuki fase masak susu. hama ini akan menyerang pada bulir padi dengan menghisap cairan sehingga bisa mengakibatkan padi yang dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat dan rasanya kurang enak. dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek dan menurunkan produktivitas hasil panen. pengendalian bisa dilakukan dengan mengumpulkan dan memusnahkan telur walang sangit serta dengan melepas musuh alami seperti jangkrik dan laba-laba.
6. Burung
Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi panen. burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung. selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi. pengendalian hama burung bisa dilakukan dengan cara pengusiran dengan membuat ajir berwarna merah di sekitar sawah atau dengan menggunakan tali-tali yang digantungi kaleng/plastik untuk membuat suara yang dapat mengusir burung atau dengan menggunakan jaring yang dipasang di atas lahan sawah.
7. Hama belalang padi
Belalang memakan daun, merusak tepi daun atau memakan sebagian besar daun. Mereka juga menggigit pucuk dan sering memotong malai. Kehadiran telur dalam polong padi dan nimfa berwarna kuning dan coklat serta belalang dewasa yang memakan dedaunan padi merupakan gejala lebih lanjut hama ini. Gejala khas pada daun dan malai disebabkan oleh nimfa dan belalang dewasa. Lingkungan perairan cocok untuk perkembangan mereka (misalnya sawah). Ukuran belalang berkisar dari 5mm hingga 11cm, dan mereka bisa panjang dan ramping atau pendek dan gemuk. Mereka dapat berbaur dengan mudah ke lingkungan mereka karena mereka berwarna hijau atau jerami. Betina meletakkan telur berwarna kuning di dedaunan padi. Belalang dewasa dapat mengembangkan sayap, berkerumun dan bermigrasi.
BACA JUGA : Hama Belalang Pada Tanaman Padi