Hama Belalang Pada Tanaman Padi
Padi adalah salah satu tanaman pangan penting di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, pertumbuhannya rentan terhadap serangan hama, dan salah satu hama yang paling merugikan adalah belalang. Belalang dapat menghabiskan daun-daun muda padi dengan cepat, menyebabkan kerugian yang signifikan dalam produksi padi.
Belalang memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat cepat dan mobilitas tinggi, sehingga mereka dapat dengan mudah menyebar dari satu lahan padi ke lahan padi lainnya. Ketika jumlah belalang meningkat secara signifikan, mereka dapat membentuk "banteng belalang" yang besar dan merusak. Serangan belalang yang tidak terkendali dapat mengakibatkan penurunan hasil panen, bahkan kehilangan seluruh tanaman padi.
Untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama belalang, petani perlu menerapkan strategi pengendalian yang efektif. Pendekatan pengendalian dapat meliputi metode budidaya yang tepat, penggunaan insektisida, penggunaan musuh alami belalang, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut. Penting bagi petani untuk mengenali tanda-tanda serangan belalang, memahami siklus hidup dan perilaku belalang, serta mengetahui teknik pengendalian yang sesuai untuk mengurangi dampak serangan hama ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait hama belalang pada tanaman padi, termasuk karakteristik belalang, tanda-tanda serangan, dan strategi pengendalian yang telah terbukti efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang hama belalang dan upaya pengendalian yang tepat, petani padi dapat melindungi tanaman mereka dan mencapai hasil panen yang lebih baik.
BACA JUGA : Varietas / Jenis Padi Unggulan di Indonesia
Tentang belalang padi
Belalang merupakan sebutan untuk serangga yang masuk dalam ordo Orthoptera dan subordo Caelifera. Melansir dari laman A-Z Animals, setidaknya ada sekitar 11 ribu spesies belalang yang sudah diketahui. Nama latin Belalang Padi adalah Caelifera, salah satu serangga yang termasuk di dalam subfamilili Oxyniae layaknya belalang pada umumnya. Disebut sebagai belalang padi karena serangga satu ini kerap hidup di sekitar sawah dan sering memakan padi.
Umumnya, spesies belalang ini kerap ditemuka di sekitar sawah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka juga dikenal sebagai belalang hijau atau belalang sawah.
Adapun taksonomi dari spesies belalang padi ini adalah:
- Kingdom: Animalia
- Phylum: Arthropoda
- Class: Insecta
- Order: Orthoptera
- Genus belalang: Artactomorpha
- Famili belalang: Acrididae
- Subfamily: Oxyinae
Dampak Negatif dari Belalang Padi
Belalang padi adalah serangga herbivora yang biasanya memakan tanaman padi, namun serangga ini juga dapat memakan tanaman lainnya seperti jagung, sorghum, dan gandum.
Hal ini menjadikan, spesies belalang ini dapat menjadi ancaman serius bagi pertanian karena populasi yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman, bahkan bisa memusnahkan seluruh tanaman padi dalam satu musim tanam.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif belalang padi pada tanaman yang perlu diperhatikan:
1. Kerusakan pada daun dan batang
Belalang padi dapat merusak daun dan batang tanaman dengan cara menggigit dan memakan jaringan tanaman. Serangan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada daun dan batang, membuat tanaman menjadi kurang subur dan tidak tumbuh dengan optimal. Serangan dari serangga ini juga dapat memotong batang dan membuat tanaman padi mati.
2. Gangguan pada pertumbuhan tanaman
Serangga ini juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan cara memakan jaringan tanaman pada daun dan batang, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Akibatnya, tanaman padi dapat tumbuh lebih lambat dan tidak mencapai ukuran dan berat yang optimal.
BACA JUGA:
- Penggerek Batang Padi : Hama Pada Tanaman Padi
- Tabel Pemupukan Padi Sawa
- Waktu Panen Pada Tanaman Padi
- Padi Sawah: Budidaya dan Variasi Tanam di Sawah Tadah Hujan, Padi Gogo Rancah, dan Padi Sawah Tanpa Olah Tanah
3. Menurunkan produktivitas tanaman
Serangan belalang atau belalang sawah ini juga dapat menurunkan produktivitas tanaman, sehingga hasil panen menjadi berkurang. Belalang padi juga dapat menyebabkan tanaman padi menghasilkan bulir yang kecil dan kurang berkualitas, yang dapat mengurangi nilai jual dan daya tarik bagi konsumen.
4. Menyebarkan penyakit
Selain merusak, hewan ini juga dapat menyebarkan penyakit pada tanaman padi, seperti penyakit hawar daun bakteri. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dihasilkan oleh belalang padi saat menggigit daun tanaman. Serangan penyakit ini dapat mengakibatkan daun tanaman menjadi layu dan menguning, sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman terganggu.
Ciri-ciri Tanaman yang Terserang Belalang Padi
Beberapa ciri tanaman yang terindetifikasi terserang oleh belalang padi.
1. Daun terlihat kering dan menguning
Belalang padi memakan daun tanaman dan menyebabkan daun terlihat kering dan menguning. Pada tanaman yang parah terinfeksi belalang padi, daun dapat mengalami nekrosis atau kematian.
2. Terlihat adanya bercak-bercak putih keabu-abuan pada daun
Ketika belalang ini memakan daun tanaman, mereka mengeluarkan cairan yang disebut "honeydew". Cairan ini mengandung gula dan dapat menarik serangga dan jamur lainnya. Ketika terkena cahaya matahari, honeydew dapat mengalami oksidasi dan membentuk bercak-bercak putih keabu-abuan pada daun tanaman yang terserang.
3. Tanaman tumbuh lambat atau tidak sehat
Serangga ini juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan merusak daun dan memakan jaringan tanaman. Hal ini dapat menyebabkan tanaman tumbuh lambat dan bahkan tidak tumbuh secara normal. Pada tanaman yang parah terinfeksi belalang padi, pertumbuhan batang dan akar tanaman juga dapat terganggu.
4. Adanya telur dan belalang dewasa
Belalang padi dewasa memiliki ukuran sekitar 1-2 cm dengan warna hijau kecokelatan. Mereka biasanya terlihat pada bagian atas daun, di antara batang dan daun atau pada tanaman sekitar. Selain itu, serangga ini akan meninggalkan telur pada tanaman yang diserang. Telur belalang padi berwarna putih atau hijau muda dan diletakkan pada permukaan tanaman.
Jika tanaman menunjukkan ciri-ciri seperti yang dijelaskan di atas, ada kemungkinan bahwa tanaman tersebut terinfeksi belalang padi. Penting untuk segera mengambil tindakan pengendalian untuk mencegah kerusakan yang lebih besar pada tanaman dan hasil panen.
Cara Mengatasi Serangan Belalang Padi
Jika tanaman kamu terindetifikasi mendapat serangan dari serangga ini, tentu kamu membutuhkan langkah cepat dalam mengatasinya. Adapun cara mengatasi serangan belalang padi ysebagai berikut:
1. Pengendalian secara kultur teknis
Melakukan pengolahan tanah dengan membajak lahansecaa baik, agar telur belalang terpapar sinar matahari dan mati. Setelah lahan dibajak disarankan untuk tidak langsung melakukan penanaman, biarkan lahan dijemur selama 2-3 hari. Lakukan pengolahan lahan kedua agar tidak adanya gumpalan tanah yang besar dan keras. Melakukan sanitasi lahan (membersihkan kotoran yang tersisa) sebelum penanaman.
2. Pengendalian hayati
Pengendalian hayati belalang dengan memanfaatkan predator alami (tawon, semut, burung, katak, laba-laba, dll), yang efektif memangsa kantung telur belalang yang ada di dalam tanah. Patogen (Metarhizium acridum, Metarhizium anisoplae, Beauvatia bassiana, Leefmansia bicolor, dll )
3. Pengendalian kimiawi
Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan pengendalian hayati jika tersedia.
Gunakan semprotan insektisida daun untuk mengendalikan belalang di sawah yang menunjukkan kerusakan lebih dari 10%. Insektisida butiran tidak efektif.
Perangkap umpan beracun dapat digunakan untuk menarik belalang dewasa.
Insektisida yang dapat disemprotkan pada hama ini termasuk klorpirifos, buprofezin atau etofenproks. Tanggul sawah juga bisa dibersihkan sebelum disemprot dengan Malathion.
Bahan kimia lain yang direkomendasikan FAO termasuk
Bandiokarb 80% WP @125gms/ha, Klorpirifos 50% EC @20EC @ 480ml/ha,
Deltametrin 2.8% EC @ 450ml/ha.