Pengendalian Hama Sundep / Beluk Pada Tanaman Padi
Salah satu faktor keberhasilan dalam budiaya tanaman padi adalah mampu mencegah dan mengendalikan resiko penyakit dan hama pada tanaman padi. Meski tanah subur, unsur hara tercukupi, pengairan bagus, jika tak mampu mencegah dan menangani hama dan penyakit tanaman, maka resiko kegagalan masa tanam padi menjadi besar.
Hama Penggerek Batang Padi atau yang biasa disebut Sudep / Beluk merupakan salah satu hama pada tanaman padi yang perlu diwaspadai. Pengendalian hama sundep pada tanaman padi menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman. Berbagai metode pengendalian dapat digunakan, termasuk penggunaan insektisida, agensia hayati, serta penerapan praktik budidaya yang baik. Dengan mengenal lebih jauh tentang hama sundep, siklus hidupnya, dan cara pengendaliannya, petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama ini.
Hama Penggerek Batang Padi atau yang biasa disebut Sudep / Beluk muncul musim tanam ke - 1 (rendeng) terlebih saat musim tanam ke - 2 (gadu). Hama ini merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi.
Serangan Hama Penggerek Batang ini di areal pertanaman padi sangat mudah diketahui dengan tanda mati/keringnya daun padi atau munculnya malai mati berwarna putih yang bila ditarik akan mudah terlepas. Hal ini terjadi karena larva masuk kedalam jaringan sistem pembuluh tanam/titik tumbuh tanam.
Pengertian hama penggerek batang padi / sundep / beluk
Di lapangan petani biasa menyebut serangan hama Penggerek Batang ini dengan sebutan Sundep untuk serangan pada masa vegetatif dan Beluk pada saat malai muncul.
Kemunculan atau tanda awal adanya sundep bisa dilihat dari adanya ngengat Penggerek di tanaman padi. Ngengat Penggerek punya nama lain yang populer di kalangan petani, yaitu Klaper. Ngengat akan menempatkan telur di permukaan daun padi dan bila menetas si larva akan masuk kedalam jaringan tumbuh tanaman yang akan memakan jaringan batang sehingga membuat batang padi mengering dan mati.
Jenis Hama Penggerek Batang Padi Di Indonesia
Hama Penggerek Batang Padi yang ditemukan di Indonesia terdiri dari 6 jenis, namun hanya 4 yang menjadi hama utama tanaman padi yaitu :
- Penggerek Batang Padi Kuning ( Schirpophaga incertulas )
![]() |
Penggerek Batang Padi Kuning ( Schirpophaga incertulas ) |
- Penggerek Batang Padi Putih ( Schirpophaga innotata )
![]() |
Penggerek Batang Padi Putih ( Schirpophaga innotata ) |
- Penggerek Batang Padi Bergaris ( Chilo suppressalis )
- Penggerek Batang Padi Merah Jambu ( Sesamia inferens )
![]() |
Penggerek Batang Padi Merah Jambu ( Sesamia inferens ) |
Fase Rawan Serangan Penggerek Batang Padi
Seperti telah disebutkan diatas bahwa serangan Hama Penggerek Batang terjadi pada setiap fase tanaman padi. Serangan yang cukup dikhawatirkan adalah fase pembentukan malai ( generatif ) karena tidak ada lagi pembentukan anakan baru seperti pada fase anakan (vegetatif ).
Cara Mengendalikan Hama Penggerek Batang Padi
Pengendalian hama penggerak batang yang paling tepat mulai dari persemaian hingga fase vegetatif dengan pengamatan rutin. Pengendalian Hama Penggerak Batang ( Sundep / Beluk ) yang dilakukan setelah terjadi serangan pada ada fase bunting/generatif dianggap tidak efektif atau dapat dikatakan terlambat.
Pengendalian di daerah endemik serangan Hama Penggerek Batang Padi
1. Pengendalian dengan melakukan pengaturan pola tanam
Lakukan penanaman serempak pada seluruh areal/hamparan persawahan
Gilir pertanaman padi dengan palawija untuk memutus siklus hidup Hama penggerek Batang Padi Lakukan pertanaman setelah lewat populasi jumlah ngengat yang terlihat di tunggul padi, untuk langkah ini perlu dilakukan pengamatan.
2. Pengedalian hama secara mekanis
Pengumpulan kelompok telur Penggerek Batang Padi pada saat masih di areal persemaian padi Menangkap ngengat Penggerek dengan lampu perangkap
Saat panen, usahakan memotong batang padi hingga pangkal batang dan kemudian dilakukan perendaman areal sawah setelahnya dengan ketinggian 10 cm
3. Pengendalian secara hayati
Pemakaian agensi hayati yang berupa Natural BVR dari awal tanam sangat efektif untuk mencegah hama sundep beluk tersebut. Natural BVR yang mengandung jamur Beuveria bassiana, dengan kandungan 10 pangkat 10 spora per gramnya mampu mencegah sundep beluk dengan tidak mematikan musuh alaminya. Jadi, dengan sekali semprot, maka hama dan penyakit pada padi serta merta tercegah dan terkendali, dengan didukung sertifikasi serta kualitas yang tidak perlu diragukan maka pemakaian Natural BVR sangat dianjurkan bagi petani dari awal tanam.
![]() |
Cek pembelian di SINI |
Selain itu gunakan agensi hayati Natural Glio yang mengandung Gliocladium sp dan Trichoderma sp di awal tanam dengan di campurkan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang.
Pemupukan yang teratur dengan menyeimbangkan unsur makro maupun mikro yang di perlukan tanaman padi.yaitu dengan pemakaian pupuk organic/kompos yang sudah matang dengan di campurkan 50% pupuk kimia yang biasa di pakai.
BACA JUGA:
- Pengendalian Penyakit Tungro Tanaman Padi
- Mesin panen padi ( Combine Harvester )
- Budidaya Tanaman Padi Sawah Secara Umum
- Waktu Panen Pada Tanaman Padi
- Mesin Penggilingan Padi : Pengertian Dan Penjelasan Komponen
4. Pengendalian dengan Menggunakan Insektisida Kimia
Alternatif terakhir adalah penggunaan insektisida berbahan aktif *monokrotofos, triazofos, diklhrofos, atau karbofuran* efektif untuk menekan serangan penggerek batang padi