Tabel Pemupukan Padi Sawah
Padi adalah tanaman yang membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang optimal. Pemupukan yang tepat dapat memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman padi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi, dan kualitas gabah yang dihasilkan.
Padi membutuhkan nutrisi utama seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam jumlah yang cukup. Nutrisi-nutrisi ini dapat diberikan melalui pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia atau pupuk organik. Pupuk kimia umumnya tersedia dalam bentuk pupuk NPK (nitrogen, fosfor, kalium) yang mengandung campuran nutrisi tersebut dalam proporsi yang sesuai.
Sayangnya banyak sekali petani yang tidak mengindahkan kebutuhan unsur hara tanaman padi mereka. Jerami padi dibakar atau diberikan pakan ternak. Pupuk kadang hanya diberikan urea saja, atau periode pemberian pupuk hanya 1 kali. Semua itu terjadi karena minimnya pengetahuan petani atau keuangan petani yang memang terbatas.
Dalam hal pemupukan padi, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan. Pemberian pupuk pada tanaman padi dapat dilakukan dalam tiga tahap yang berbeda. Penting juga untuk mencatat bahwa penggunaan pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos, dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik. Dengan adanya sumber daya organik yang cukup, dosis pupuk kimia dapat dikurangi hingga 50%.
BACA JUGA: Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) Untuk Mengukur Unsur Hara Pada Lahan Sawah
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memperhatikan pemupukan yang tepat dan memastikan bahwa tanaman padi mendapatkan nutrisi yang cukup. Dengan mengikuti panduan aplikasi dan dosis pemupukan yang disarankan, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen dan mencapai keberhasilan dalam usaha tani mereka.
Kaidah Umum Pemupukan Kimia (Anorganik)
- Pupuk N
- Hara Nitrogen N adalah pupuk dasar 20 %, pupuk susulan ke-1 sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah 40 %.
- Alasan pemberian pupuk N hanya 20% karena saat tanaman masih berusia 7-10 Hst, tanaman padi dianggap masih kecil dengan perakaran sedikit.
- Pupuk P dan K
- Hara yang mengandung P dan K aplikasinya adalah sbg pupuk dasar 50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50 %. Pupuk yang mengandung P atau K bsia diberikan dalam jumlah lebih banyak karena bisa larut dalam jangka waktu yang agak lama.
Tahapan pemberian Pupuk pada tanaman padi
Sangat disarankan meemberikan pupuk kandang/kompos min 1-2 ton/ha. Sebab penggunaan pupuk kompos ( Organik ) sangat membantu proses penyerapan pupuk anorganik yang akan diberikan. Apalagi untuk pupuk TSP/SP dan KCL, membutuhkan mikroba pelarut P dan K. Sehingga pupuk kompos (organik) sangat diwajibkan.
Akan lebih baik lagi, bila dilakukan penyemprotan POC/hayati/MOL sewaktu pengolahan lahan.
Cara pemberian pupuk tanaman padi ( Metode 1) : 300 kg pupuk NPK Phonska dan 100-150 kg pupuk Urea
Cara ini akan memberikan kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O pada lahan padi.
BACA JUGA:
- Pengendalian Hama Sundep / Beluk Pada Tanaman Padi
- Klasifikasi dan Morfologi Padi
- Waktu Panen Pada Tanaman Padi
- Cara Pemupukan Padi Yang Tepat
1. Pemupukan padi tahap 1: 150 kg NPK Phonska.
Dapat diberikan pada setelah tanam s/d umur 7-10 Hst. Karena tanaman pada umur 7-10 Hst perakaran padi sudah mulai berkembang dan sudah siap menghisap pupuk yang diberikan walau jumlahnya baru sedikit. Tanaman akan mengalami stagnasi/Stres dalam beberapa hari yang dilihat dengan gejala sebagian dari daunnya yang kuning dan mengering. Setelah itu proses pertumbuhan akar mulai berjalan. Makanya dosis kandungan N di pemupukan pertama tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-2 dan ke-3.
Pupuk NPK Phonska, pupuk ini punya kandungan Sulfur sekitar 10 %, dan fungsi hara sulfur ini adalah merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman muda.
Pupuk 150 kg Phonska/ha = 150 kg/10.000m2
Jadi, jika petani petani punya lahan 1.000 m2 maka cukup 15 kg NPK Ponska saja.
Untuk memaksimalkan fungsi pupuk, sebaiknya sehabis pemupukan dilakukan penginjakan. Bila hal ini bisa dilakukan, pupuk akan bertahan lebih lama di sawah, pupuk bisa lebih maksimal diserap akar tanaman, tanaman lebih subur, gulma akan terkendali, akan bisa meningkatkan hasil panen.
2. Pemupukan padi tahap 2 : 150 kg ponska + urea 50 kg.
Diberikan sekitar umur 15-21 Hst. Diberikan pada waktu selesai Penyiangan, sehingga anakkan yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
Bila lahan petani 1.000 m2 maka dosisnya sekitar
Pupuk NPK Phonska 150 kg/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1000 m2
Ditambah Pupuk Urea 50 kg/ha = 50 kg/10.000 m2 = 5 kg/1.000 m2
3. Pemupukan padi tahap 3 : 50-100 kg urea.
Diberikan sekitar 35-40 Hstsebagai patokan sewaktu daun bendera atau daun terakhir keluar. Pada kondisi ini, tanaman padi membutuhkan suplai energi ( Makanan/Pupuk ) dalam jumlah maksimal.
Sewaktu tanaman padi akan mengeluarkan malai maka daun perlu hijau, apalagi daun benderanya. Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses fotosintesis akan lebih maksimal dan ini akan berpengaruh terhadap panjang malai. Daun bendera yang masih agak hijau maka isi malai akan semakin baik dan semakin merunduk. Ketika daun bendera suatu malai sudah menguning maka gabah yang dihasilkan kurang bernas.
Dalam pemberian pupuk, kita juga harus melihat kondisi daun tanaman padi tersebut :
- Bila kondisinya masih hijau terutama daun benderanya. Maka aplikasi untuk pupuk UREA ini bisa dikurangi hingga kira kira sekitar 50 kg/ha.
- Bila musim hujan, biasanya pemupukan terakhir sekitar 50 kg/ha.
- Bila musim kemarau (karena adanya proses penguapan) dosis pupuk bisa menjadi 75-100 kg/ha.
Lakukan juga proses penginjakan di fase ini, bisa dilakukan bersamaan dengan penyiangan yang kedua. Pada masa pengisian bulir padi akan semakin panjang sekitar 4-5 hari dan Hasilnya, malai yang dihasilkan akan lebih banyak yang bernas.
Disamping menggunakan pupuk kimia, alangkah baiknya bila petani juga menggunakan/melakukan penyemprotan pupuk hayati/POC/MOL. Minimal diberikan 3 kali penyemprotan. Waktunya sekitar 15 hst, 30 hst dan 70 hst.
BACA JUGA : Cara Membuat Pupuk Organik Cair ( POC )
Cara pemberian pupuk tanaman padi (Metode 2) : 200-250 kg UREA, 100 kg TSP/SP-36, dan 75 kg KCL
Dengan metode ini akan memberikan kaandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O kepada lahan padi.
- Pupuk dasar/pertama : 50 kg Urea + 50 kg TSP + 40 kg KCL
- Pemupukan ke-2 : 100 kg Urea + 50 kg TSP + 35 kg KCL
- Pemupukan ke-3 : 50-100 kg Urea
Bila tak ada pupuk TSP maka bisa menggunakan SP36 /TS. Bila kondisi daun masih terlihat hijau, pemupukan ke-3 ( bisa dikurangi menjadi 50-75 kg urea).
Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui tahap kebutuhan makanan tanaman. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal diserap oleh tanaman.
Selain menggunakan pupuk kimia, alangkah baiknya bila petani juga menggunakan/melakukan penyemprotan dengan pupuk hayati/POC/MOL. Minimal diberikan 3 kali penyemprotan dan Waktu pemberianya sekitar 15 Hst, 30 Hst dan 70 Hst.
BACA JUGA : Pupuk Organik : Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Jenis
Cara pemberian pupuk tanaman padi 2 kali
Cara pemberian pupuk ini merujuk pada kebiasaan petani di Indonesia yang hanya memberikan pupuk 2 kali. Cara ini sebenarnya tidak dianjurkan. namun jika ingi dilakukan, sebaiknya diberikan pada umur sekitar 15-20 hst dan 35-40 hst.
Jumlah pemberian pupuk cara 1 : 300 kg NPK Phonska + 100-150 UREA
- Pemupukan 1 : 150 kg NPK Phonska + 100 kg UREA
- Pemupukan 2 : 150 kg NPK Phonska + 0-50 kg UREA
Jumlah pemberian pupuk cara 2 : 200-250 kg UREA + 100 kg TSP/SP-36 + 75 KCL
- Pemupukan 1 : 150 kg UREA + 100 kg TSP/128 SP-36 + 75 kg KCL
- Pemupukan 2 : 50 – 100 kg UREA