Jumat, 04 Agustus 2023

Kacang Kedelai Hitam : Asal Usul, Kandungan Nutrisi, dan Cara Tanam

Kacang kedelai hitam (Glycine soja (L.) Merrit) adalah salah satu varietas kacang kedelai yang menarik perhatian sebagai sumber nutrisi yang kaya dan beragam manfaat. Kacang kedelai hitam berbeda dari kacang kedelai kuning yang lebih umum ditemui, karena memiliki warna gelap pada bijinya akibat kandungan antosianin. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul kacang kedelai hitam, menggali kandungan nutrisi yang dimilikinya, dan memberikan wawasan tentang cara menanam kacang kedelai hitam yang potensial menjadi alternatif yang menjanjikan dalam pertanian.

Asal Usul Kacang Kedelai Hitam

Kacang kedelai hitam merupakan salah satu varietas kedelai yang berasal dari wilayah Asia Timur, terutama dari China dan Jepang. Sebagai subspesies kedelai (Glycine max), kacang kedelai hitam mengandung sejumlah fitonutrien dan senyawa bioaktif yang memberikan warna gelap pada bijinya. Kacang kedelai hitam telah lama digunakan dalam tradisi kuliner dan obat-obatan di beberapa negara Asia.

kacang kedelai hitam

 

Kedelai hitam kemudian dikembangkan di berbagai negara di Amerika Latin, juga Amerika Serikat dan negara-negara di Asia. Di Indonesia, penanaman kedelai hitam berpusat di Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. 

Kedelai hitam pada umumnya digunakan sebagai bahan pembuat kecap. Kandungan asam amino glutamat pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi daripada kedelai kuning. Glutamat merupakan asam amino yang berperan dalam membentuk citarasa makanan terutama dalam bentuk monosodium glutamat (MSG). Keberadaannya dalam makanan menyebabkan rasa makanan menjadi gurih. Kedelai hitam merupakan salah satu makanan yang mengandung 8 asam amino penting dan diperlukan oleh tubuh manusia.

Kedelai hitam adalah jenis biji-bijian atau yang dikenal dengan nama latin Glycine soja (L) merrit. Kedelai hitam memiliki kandungan gizi yang cukup, terutama pada kandungan protein. Kedelai hitam memiliki ukuran yang lebih kecil daripada kedelai kuning, tetapi pada keduanya tidak terdapat perbedaan kandungan gizi. Kedelai hitam (Glycine soja) merupakan kedelai lokal yang belum dikenal luas dan belum dikembangkan di Indonesia. Tanaman kedelai hitam termasuk tanaman famili Leguminosae .

Komposisi gizi dalam kedelai hitam dapai dilihat pada tabel di bawah ini:

Zat Gizi

Jumlah (g/100g)

Air 12,3
Protein 33,3
Lemak 15,0
Karbohidrat 35,4
Mineral 4,0

Sumber : Sadikin Somaatmadja (1985) dalam Mayasari (2010)

Jenis-jenis asam amino pada kedelai hitam dan kedelai kuning (mg/1gram kedelai kering) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Jenis-jenis asam amino pada kedelai hitam dan kedelai kuning (mg/1gram kedelai kering) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No

Asam amino

Kedelai hitam

Kedelai kuning

1

Aspartat

51,80

43,43

2

Glutamat

98,75

84,12

3

Serin

41,41

31,91

4

Histidin

16,25

16,99

5

Glisin

2,52

2,63

6

Arginin

73,27

74,90

7

Alanin

23,24

29,49

8

Tirosin

101,84

94,15

9

Metionin

9,85

11,36

10

Valin

16,48

9,38

11

Phenilalanin

19,99

23,04

12

Isoleusin

14,26

14,19

13

Leusin

21,31

23,39

14

Lisin

51,49

53,71

Sumber Nurrahman (2015)

Selain memiliki keunggulan, kedelai juga memiliki kelemahan yakni adanya komponen anti gizi dan pengganggu yang terkandung dalam biji kedelai. Oleh sebab itu, senyawa-senyawa tersebut harus dihilangkan atau dinonaktifkan, sehingga akan dihasilkan produk kedelai dengan mutu terbaik dan aman untuk dikonsumsi. 

Apabila proses yang tidak optimal, kedelai masih mengandung senyawa-senyawa anti gizi dan senyawa penyebab off-flavor (penyimpangan cita rasa dan aroma pada produk olahan kedelai) yakni glukosida, saponin, dan estrogen, dengan senyawa penyebab alergi  (Koswara, 2009).

kecap kedelai hitam


Menurut Koswara (2009) senyawa anti gizi pada kedelai diantaranya adalah :

1. Antitripsin
Antitripsin adalah senyawa protein yang bersifat sebagai antinutrisi, yaitu mempunyai kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim tripsin dalam saluran pencernaan. Sebagian besar antitripsin dari tanaman dapat dirusak oleh panas sehingga secara umum nilai gizi kacang-kacangan akan meningkat jika dilakukan  pemasakan. Hemaglutinin

Hemaglutinin atau disebut juga lektin banyak terdapat dalam kacang-kacangan atau tanaman lain, dan jika diberikan kepada hewan percobaan dapat menyebabkan penggumpalan sel darah merah. dapat dihilangkan dengan pemanasan kacang kedelai, baik dengan pengukusan, perebusan, dan autoklaf. Pengaruh perebusan terhadap aktivitas hemaglutamin belum banyak diteliti, tetapi diduga aktivitasnya dapat dihilangkan pada pemasakan di rumah tangga.

2. Asam fitat
Asam fitat adalah senyawa pada kotiledon kacang-kacangan. Asam fitat mengandung sekitar 70% fosfor. Asam fitat dapat mengikat unsur-unsur mineral, terutama kalsium, seng, besi, dan magnesium, serta mengurangi ketersediaannya bagi tubuh karena menjadi sangat sulit untuk dicerna.

3. Oligosakarida
Oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi kembung).


BACA JUGA :

Cara Tanam kedelai hitam

Syarat tumbuh kedelai hitam

Kedelai Hitam adalah tanaman subtropis, tanaman ini menghendaki pH atau derajat keasaman tanah 6 keatas atau berpH netral.

Pohon kedelai hitam

 

Persiapan Bibit Dan Penyemaian Bibit

  1. Pilihlah benih bibit yang berkualitas unggul jika ingin ditanam. Benih bibit kacang kedelai hitam dapat diperoleh di toko pertanian. 
  2. Benih bibit tersebut kemudian direndam dalam air selama sekitar 30 menit.
  3.  Selanjutnya benih bibit dapat disemai pada lahan semai. 
  4. Sebelum melakukan persemainnya maka sebaiknya siapkan dahulu lahan semai tersebut.
  5.  Buatlah bedengan dengan ukuran sekitar 1 meter persegi dan untuk jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah benih bibit.
  6. Setelah bedengan semai jadi, jika lahan memiliki pH tanah yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh kedelai hitam maka lakukan pengapuran pada tanah bedengan menggunakan dolomit atau kapur pertanian.
  7.  Lalu lakukan pemupukan pada bedengan dengan menggunakan pupuk kandang, urea, KCl, dan TSP.
  8. Apabila benih bibit dan bedeng semai telah siap maka selanjutnya lakukan penyemaian pada bedengan tersebut. 
  9. Sebelumnya buat dahulu lubang tanam untuk menyemai benih bibit jangan telalu dalam dengan jarak 5 cm x 5 cm dan setiap lubang tersebut diisi dengan 1 benih bibit.
  10.  Bibit biasa akan tumbuh dan dapat dipindahkan setelah berumur 7 hari setelah semai.

Persiapan Lahan

  1. Lahan yang akan ditanami kedelai hitam diolah terrlebih dahulu, pertama bersihkan gulma atau tanaman pengganggu lainnya. 
  2. Setelah itu, lakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul, lalu digaru dan diratakan.
  3. Lakukan pengapuran jika pH tanah tidak sesuai dengan syarat tumbuh kedelai hitam tersebut.
  4. Selanjutnya lakukan pemupukan pada tanah lahan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos dan diamkan selama sekitar seminggu, kebutuhan pupuk tersebut untuk 1 hektar lahan adalah 100 kg.

Penanaman Kedelai Hitam

  1. Penanaman kedelai hitam ini, bisa dilakukan dengan menanam bibit yang telah melalui persemaian terlebih dahulu atau dengan menanam benih langsung pada lahan tanam.
  2. Untuk penanaman dengan bibit yang telah melalui persemaian terlebih dahuhlu, setelah bibit dan lahan tanam siap, lakukan penanaman segera pada lahan tanam. Penanaman ini dilakukan pada pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu terik. 
  3. Jarak tanam kedelai ini adalah 40 cm x 40 cm.
  4. Setelah penanaman selesai, tutup tanah dengan mulsa jerami agar tanah terjaga kelembabannya.
  5. Untuk penanaman dengan benih, lubang tanam dibuat dengan kedalaman 5 cm dengan jarak 25 cm x 25 cm. 
  6. Setelah lubang tanam siap, selanjutnya masukkan 2 hingga 3 biji benih untuk setiap lubang tanam, setelah itu timbun kembali dengan tanah namun jangan dipadatkan.

Perawatan Tanaman Kedelai Hitam

  • Penyulaman : Biji benih yang tidak tumbuh setelah 5-6 hari tidak tumbuh maka disulam dan diganti dengan yang baru.
  • Penyiangan : Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya di sekitar tanaman di lahan tanam. Penyiangan ini dilakukan sekitar 2 hingga 3 minggu setelah tanam dan setelah sekitar 6 minggu setelah tanam atau saat tanaman akan berbunga. Penyiangan ini juga dapat disesuaikan dengan frekuensi gulma yang tumbuh.
  • Peninggian Bedengan atau Pembubunan : Agar sistem perakaran tanaman baik dan penyerapan nutrisi maksimal maka lakukan peninggian pada bedengan tanam.
  • Pemupukan Susulan : Pemupukan susulan ini menggunakan pupuk Urea, KCl, dan SP36. Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu setelah tanam lalu pemupukan selajutnya dilakukan setelah tanaman berumur 6 minggu setelah tanam, dan lakukan pemupukan susulan selanjutnya.
  • Penyiraman Tanaman : Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin setiap hari seperlunya terutama pada musim kemarau.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman : Untuk mencegah tanaman terserang ham dan penyakit maka lakukan penyemprotan pestisida saat tanaman telah berumur 1 bulan denga dosis sesuai.

Pemanenan Kedelai Hitam

  1. Kedelai hitam dapat dipanen setelah batang telah berwarna kuning kecoklatan, daun sudah terlihat kuning dan berguguran, dan buahnya memiliki warna kuning kecolatan dan polong telah tua.
  2. Kedelai hitam untuk konsumsi dapat dipanen setelah 75-100 hari dan kedelai untuk benih dapat dipanen setelah berumur 100-110 hari.
  3. Buah diambil lalu dijemur hingga kering, maka polong akan terlepas dari kulit buah sendiri.
  4. Jika sudah dikeringkan, simpan kedelai pada tempat yang kering.



Kedelai hitam adalah salah satu komoditas pertanian yang banyak dibutuhkan oleh industri kecap di Indonesia. Di Indonesia, kedelai hitam tidak sepopuler kedelai kuning, hal ini dimungkinkan karena industri berbahan baku kedelai kuning lebih variatif seperti industri tahu, tempe, tauco, susu kedelai, soygurt, oncom dan lain-lain, sedangkan kedelai hitam sebagian besar dikonsumsi oleh industri kecap.

Admin