Rabu, 26 Juli 2023

Tanaman Daun Mint ( Mentha ) : Ciri-ciri, Klasifikasi, Manfaat dan Cara Tanam

Tanaman daun mint (Mentha) merupakan salah satu jenis tumbuhan herbal yang memiliki popularitas tinggi di berbagai belahan dunia. Dikenal karena aroma segar dan rasa yang khas, daun mint telah digunakan sejak zaman kuno untuk berbagai tujuan, mulai dari pengobatan tradisional hingga penyedap makanan dan minuman. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan informasi lengkap mengenai tanaman daun mint, termasuk ciri-ciri morfologi dan fisiknya, klasifikasi ilmiah, manfaat kesehatan yang beragam, serta panduan lengkap tentang cara menanam dan merawat tanaman ini di lingkungan sekitar kita. Dengan pengetahuan ini, pembaca dapat memahami lebih dalam tentang keberagaman dan potensi penggunaan daun mint dalam kehidupan sehari-hari.

daun mint

Pengenalan Tanamana Daun Mint

Tanaman daun mint bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tai berasal dari daerah subtropik sekitar Mediterinia. Menurut sejara, pennyebaran daun mint spesiel M. Arvensi  ke daerah Asia diduga berasal dari Eropa, yang mula-mula disebarkan oleh orang Spanyol di daerah semenanjung Malaya dan Singapura. 

Ada banyak jenis daun mint, tapi jenis tanaman mint (mentha ) yang paling banyak beredar di pasaran dunia ada 3 macam yaitu: Peppermint (minyak dari M. piperita), cornmint (minyak dari M. arvensis), dan spearmint (minyak dari M.spicata ) dari ketiga jenis minyak tersebut yang besar kemungkinan dikembangkan di Indonesia adalah minyak cornmint yang berasal dari M. arvensis karena jenis ini tidak memerlukan panjang hari lebih dari 12 jam untuk berbunga. 

Klasifikasi Daun Mint

Mentha (juga dikenal sebagai mint, dari bahasa Yunani) adalah genus tanaman dalam keluarga Lamiaceae (keluarga mint). Perbedaan yang tepat antara spesies tidak jelas; diperkirakan ada 13 hingga 24 spesies. Hibridisasi terjadi secara alami di mana rentang beberapa spesies tumpang tindih. Banyak hibrida dan kultivar dikenal.

  • Devisi Magnoliophyta
  • Sub Devisi Angiospermae
  • Kelas Dicotyledonae
  • Ordo Tubiflorae
  • Famili Lameaceae/Labiatae
  • Sub Famili Lamioideae
  • Genus Mentha

Tanaman Mint Mentha spp. termasuk family Labiatae yang memiliki kandungan bahan aktif, aroma yang khas. Pada penggunaanya terdapat tiga jenis spesies yang terkenal, Tiga spesies ini antara lain:

  1. Mentha arvensis merupakan penghasil mentol dan minyak mentha Jepang
  2. Mentha piperita yang menghasilkan minyak peppermint atau true mint,
  3. Mentha spicata yang menghasilkan minyak spearmint

Ketiga jenis daun mint tersebut menguasai pangsa pasar dunia masing-masing mencapai 75 %, 18 % dan 7 % (Pribadi, 2010).

Di Indonesia terdapat 6 spesies / jenis daun mint yaitu :

  1. M. piperita
  2. M.arvensis
  3. M.spicata
  4. M. crispa
  5. M. canadensis
  6. M. viridis.

Untuk spesies M. arvensis juga punya banyak varietas, salah satunya adalah  var. Javanica. M.arvensis varietas Javanica  merupakan jenis asli Indonesia dari Jawa, tetapi jenis ini tidak mempunyai nilai komersial karena kadar minyak dan mentholnya sangat rendah. 

Ciri - ciri morfologis daun mint (M. Arvensis.L)

Batang

  1. Tanaman M. arvensis merupakan tanaman herba tahunan yang berbatang tegak atau sedikit menjalar dengan tinggi tanaman berkisar 30,5 - 98,5 cm
  2. Mempunyai percabangan simpodial, berbentuk segi empat, tekstur permukaaan licin atau sedikit berbulu, dan berwarna hijau keunguan

Daun 


 

  • Panjang daun berkisar 1,3 – 6,5 cm dengan lebar 1- 3,2 cm, berbentuk lanset (laceolate) sampai setengah bundar (suborbiculer)
  • Ujung daun runcing (acute) sampai segitiga tumpul (obtuse).
  • Tepi daun beringgit dangkal (Creneate) atau bergerigi(Serrate), tangkai daun berbulu, pangkal daun menyempit berbentuk pasak (Cuncate) sampai bundar (rounded).
  • Letak daun berseling berhadapan

Bunga

bunga tanaman mint

 

  1. Bunga majemuk bergerombol, berbentuk karangan melingkar di ketiak daun (axiler)
  2. Warna putih, putih keunguan sampai ungu.
  3. Bunga berkelami ganda(hermaprodit) dan bersifat aktinomorf mempunyai pelindung bunga menyerupai daun dan dasar bunga berbentuk cawan.
  4. Kelopak bunga berbentuk tabung atau lonceng bergerigi pendek dan runcing.
  5. Kelopak bagian luar berbulu halus, sedang bagian dalam tidak berbulu.
  6. Panjang sekitar 2 mm
  7. Mahkota bunga (corolla) berwarna putih sampai unggi, bagian luarnya berbulu halus, bentuk tabung panjang sekitar 4-5 mm.
  8. Benang sari (stamen)berumlah empat menybardengan panjang sama kurang lebih 0,75 mm(didymous)dan terjulur, tangkai putih berjumlah satu dan kepala putik bercabang dua.

Bji

Tanaman min M.arvensis di Indonesia dapat erbunga tapi jarang terjadi pembuahan,sehingga jarang membentuk biji. Perkembangbiakan biasanya dilakukan secara vegetatif yaitu dengan cara setek pucuk, setek batang atau stolon. Apabila terjadi penyerbuka yang diikuti pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji menjadi biji, yang berukuran kecil dan berwana hitam.

Syarat tumbuh Tanaman daun mint (M. Arvensis)

Tanaman mint M.arvensis memiliki beberapa persyarat supaya tumbuh dengan baik.

Tanah

  1. Tanaman ini butuh tanag subur, gembur, dan berdrainase baik (air tidak tergenang). 
  2. Pengairan yang teratur sangat diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah sehingga tanaman tidak kekeringan yang dapat menganggu pertumbuhan dan produksi terna.
  3. Tanaman ini tumbuh baik pada jenis tanah latosol dan andosol. Tanah berpasir dengan tekstur lempung, debu berpasir, subur  dan kaya bahan organik, dan berdrainase baik.
  4. pH tanah 5,5 s/d 7.0
  5. Lokasi di dataran rend (100-400 mdpl) sampai medium(400-700 mdpl)

Iklim

  1. Curah hujan 2000-4000 mm/tahun
  2. Kelembapan 70-80%
  3. Intensitas cahaya penuh
  4. Temperatur : 20 s/d 30 derajat Celcius

Meski demikian Pada dasarnya, Mentha piperita dan Mentha arvensis merupakan jenis tanaman mentha penghasil minyak permen (peppermint oil) yang berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena tanaman tersebut dapat tumbuh pada dataran rendah maupun pada dataran tinggi 

Manfaat Daun Mint

Daun mint mengandung minyak essensial seperti mentol dan menton serta senyawa flavonoid, asam fenolik, triterpenes, vitamin C, provitamin A, dan beberapa mineral fosfor, besi, kalsium, serta potassium. Serta Menurut Raghavendra, dkk., (2008) dan Zakaria, dkk., (2008), yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa Mentha arvensis memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan untuk penghambatan radikal bebas. 


Berdasarkan beberapa penelitian pula, daun mint memiliki kandungan 90% mint oil. Minyak dari daun mint (mint oil) memiliki kandungan monoterpenes (menthone, menthonefuran, methyl acetate cineole dan limonene), sesquiterpenes (viridiflorol), flavonoid (luteolin, methoside, isorhoifolin, rutin hesperidin), Phenolic acids (ceffeic acid, chlorogenic dan rosmarinic), tripenes (squalene, a-amyrin, urosolic acid dan sitosterol), phytol, tocopherol, carotenoids, choline, betaine, cyclenes, rosmarinic acid, tannin dan mineral (Oinen, dkk., 2006; Institute for Medical Research, Herbal Medical Research Centre, 2002; dan Rajesh,dkk., 2013). 

Berkat kandungan nutrisi di dalamnya, daun mint memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, seperti:

  1. Diet 
    • Daun mint memiliki kandungan kadar kalori yang rendah dan kaya serat. Kandungan serat yang ada di daun mint dapat membantu merancang enzim pencernaan. Hal inilah yang menjadikan manfaat daun mint untuk kesehatan pencernaan patut dijadikan andalan. Kandungan-kandungan ini akan sangat berdampak pada sistem kerja sistem pencernaan dan memengaruhi penurunan berat badan. Hal ini berguna sebagai pelarut lemak dan dapat menyediakan nutrisi secukupnya bagi tubuh. Agar program diet lebih lancar, minum olahan teh mint sehari dua kali, yaitu pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
  2. Bau Mulut
    • Mint memiliki sifat antibakteri sehingga manfaat daun mint untuk kesehatan mulut dapat diandalkan. Daun mint bisa menyingkirkan bau mulut ketika dikonsumsi. Konsumsi daun mint bisa menjadikannya teh hangat atau mengunyahnya secara langsung. Daun mint sangat membantu kesehatan mulut secara keseluruhan. Mengunyah daun mint menghambat pertumbuhan bakteri di dalam mulut, dan membersihkan endapan plak pada gigi. Napas yang segar membuat siapa saja lebih percaya diri.
  3. Nyeri Menyusui
    • Bagi ibu yang sedang menyusui, mengalami nyeri sudah menjadi risiko yang pasti terjadi. Nyeri ini biasanya disebabkan karena puting susu yang pecah atau terluka. Untuk bisa mengatasinya, manfaat daun mint untuk kesehatan bisa dijadikan solusi. Daun mint bisa digunakan sebagai obat oles agar bisa meredakan nyeri di area puting susu.
  4. Sakit Kepala
    • Sakit kepala biasanya dipicu oleh otot-otot kepala yang tegang. Ketika mengalami masalah seperti ini, manfaat daun mint untuk kesehatan bisa dijadikan pilihan. Daun mint akan merilekskan otot yang tegang dan neuron yang tertarik. Manfaat ini bsia didapat dengan menghirup aroma dan obat oles mentolnya. Tak hanya rasa sakit tak tertahankan yang bisa diredakan. Melainkan pikiran stres dan letih bisa dirilekskan karenannya.
  5. Menjaga kesehatan gigi 
    • Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pasta gigi atau obat kumur yang mengandung daun mint dapat memberikan efek segar pada mulut dan pernapasan. Selain itu, daun mint pada pasta gigi dan obat kumur juga bermanfaat untuk membunuh bakteri yang menempel di gigi, gusi dan dinding mulut.
  6. Meringankan kram menstruasi
    • Mengonsumsi minuman teh dengan campuran daun mint diyakini dapat mengurangi kram menstruasi. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa ekstrak daun mint memiliki efek yang serupa dengan obat-obatan pereda nyeri haid.
  7. Mengatasi gangguan pencernaan
    • Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa minyak daun mint sangat efektif dalam meredakan keluhan akibat gangguan pencernaan. Salah satunya adalah akibat irritable bowel syndrome (IBS), yaitu suatu gangguan kronis yang menyerang usus besar.
    • Hal ini karena minyak daun mint mengandung menthol, yaitu senyawa alami yang dapat memberikan efek relaksasi pada otot saluran pencernaan. Selain minyak daun mint, teh dengan campuran daun mint juga dapat memberikan efek serupa.
  8. Meningkatkan fungsi otak
    • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghirup aroma minyak daun mint dapat meningkatkan fungsi otak Anda, terutama dalam mengingat. Akan tetapi, masih butuh penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.


BACA JUGA:

 

Meski memiliki berbagai manfaat yang sangat baik bagi tubuh, daun mint juga dapat menimbulkan efek samping, antara lain gatal, sesak napas akibat alergi, serta nyeri ulu hati. Segeralah konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping setelah menggunakan atau mengonsumsi daun mint.

Cara Menanam daun mint

Tanaman daun mint bisa dibudidayakan. Meski bisa dengan metode benih, namun memperbanyak bibit dengan vegetatif juga bisa dilakukan. Perbanyakan tanaman yang sering dilakukan menggunakan stek pucuk, stek batang, dan stek stolon.  Untuk kali ini, yang dibagikan adalah metode stek batang.

Memperbanyak mint dengan stek batang

Alat & bahan yang diperlukan :

  1. Indukan tanaman mint
  2. Gelas air mineral
  3. Air
  4. Media tanam

Langkah-langkah memperbanyak daun mint :

  1. Pertama-tama, kita dapat memperoleh tanaman mint (pilih yang agak besar sebagai indukan) di kios-kios tanaman, toko pertanian, atau toko online.
  2. Siapkan gelas plastik berisi air, rekomendasi kami 1 gelas maksimal untuk 2 batang.
  3. Potonglah batang daun sepanjang 5-10 cm (3-5 ruas), lalu hilangkan daun bagian bawah, sisakan daun bagian atas saja
  4. Semaikan stek dalam gelas tersebut. Perhatikan, jika batang yang kita pilih dalam keadaan baik, maka dalam 5-7 hari akan tumbuh akar dari ruas-ruas batang tersebut. Setelah akar cukup, siapkan polybag berisi media tanam.
  5. Media tanam yang baik berupa campuran cocopeat, sekam bakar, tanah & pupuk kandang. Biasanya kios tanaman menjual media tanam ini.
  6. Kemudian pindahkan stek yang kita buat tersebut. Hati-hati, bibit muda ini jangan terpapar oleh sinar matahari langsung terlebih dahulu.
    tanam daun mint

  7. Setelah kurang lebih 1 minggu, barulah pindahkan ke area yang terkena sinar matahari secara langsung.


Admin