Jeruk Lemon : Klasifikasi, Ciri-ciri, Manfaat dan Cara Tanam di Tambulapot
Jeruk Lemon (Citrus limon) adalah salah satu jenis jeruk yang populer dan sering digunakan dalam berbagai masakan, minuman, dan produk kecantikan. Buah lemon memiliki rasa yang asam segar dan aroma yang khas, sehingga menjadi favorit banyak orang. Selain rasanya yang enak, jeruk lemon juga kaya akan manfaat dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Pohon berukuran sedang ini dapat mencapai 6 m dan tumbuh di daerah beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Argentina, Brasil, Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di sekitar Laut Tengah. Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat. Suhu ideal untuk tanaman lemon agar dapat tumbuh dengan baik adalah antara 15-30 °C. Berikut bawah ini adalah informasi lengkap komoditas tani jeruk lemon atau sitrun, meliputi klasifikasi, ciri-ciri tanaman, manfaat, dan langkah menanam jeruk lemon di tambulapot.
Klasifikasi tanaman jeruk lemon
Menurut Nurlaely (2016), Klasifikasi botani tanaman jeruk lemon sebagai berikut :
- Regnum : Plantae
- Divisio : Spermathophyta
- Subdivisio : Angiospermae
- Classis : Dicotylodeneae
- Subclassis : Dialypetalae
- Ordo : Rutales
- Familia : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Species : Citrus Limon (L.) Burm.
Penamaan lain tanaman jeruk lemon
- Sitrun, jeruk sitrun (dari bahasa Belanda, citroen)
- Limun (bahasa Arab: ليمون)
- Limau (bahasa Portugis: limão).
Ciri-ciri tanaman jeruk lemon
Jeruk lemon merupakan pohon perdu, batang berduri panjang tetapi tidak rapat, tegak, percabangan simpodial.
- Daun berwarna hijau dengan tepi rata, tunggal, berseling, lonjong, ujung dan pangkal meruncing, panjang 7 – 8 cm, lebar 4 – 5 cm, tangkai silindris, permukaan licin.
- Kelopak bunga berbentuk bintang dan berwarna hijau. Benang sari panjang sekitar 1,5 cm, kepala sari bentuk ginjal berwarna kuning, tangkai putik silindris, panjang kurang lebih 1 cm, kepala putik bulat berwarna kuning, mahkota lima helai yang berbentuk bintang, dan berwarna putih keuningan (Indriani, Mulqie, dan Hazar, 2015).
- Buah jeruk lemon berkulit kasar, berwarna kuning, berbentuk bulat telur dengan panjang 5 - 8 cm dan dasarnya menonjol, tebal kulitnya 0,5 - 0,7 cm, bijinya kecil dengan bentuk ovoid, dan banyaknya rata – rata 10 - 15 dan permukaan biji halus (Nurlaely, 2016).
Manfaat jeruk lemon
Jeruk lemon mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin B6, vitamin A, vitamin E, vitamin K, folat, potassium, magnesium, dan serat. Vitamin C dalam jeruk lemon berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit, dan membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Karena kandungan nutrisinya yang beragam, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi lemon, antara lain:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menyehatkan saluran pencernaan
- Memelihara kesehatan jantung
- Menjaga kesehatan kulit
Cara menanam jeruk lemon di tambulapot
Jeruk lemon dapat dibudidayakan di lahan maupun dalam pot (tabulampot), apabila kita tidak memiliki pekarangan yang luas. Menanam jeruk lemon dalam pot cukup mudah , asal kita telaten merawatnya.
Keuntungan Budidaya Tabulampot
- Berbuah lebih cepat pada umur 1-2 tahun .
- Pemeliharaan relatif lebih mudah karena berada di sekitar rumah tempat tinggal
- Sebagai sumber penghasilan tambahan dan sumber gizi keluarga
- Penghias lingkungan rumah dan mudah dipindahkan ke tempat lain.
Bahan dan Peralatan yang Diperlukan
- Bibit jeruk lemon
- Pot dari bahan semen, plastik atau drum
- Tanah Top soil
- Pupuk kandang atau kompos
- Pupuk NPK (16-16-16)
- Pestisida
- Gunting pangkas, gembor, cangkul dan sprayer ukuran 2 liter
Langkah tanam jeruk lemon
Persiapan bibit
- Bibit tanaman merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman jeruk lemon, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).
- Untuk budidaya tabulampot jeruk lemon sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah.
- Pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya, sehat, dan juga bebas dari hama dan penyakit tanaman.
Persiapan Tambulapot
- Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Jika bibit tanaman masih berukuran kecil sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
- Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam.
- Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
- Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot.
Persiapan media tanam
Syarat Media tanam tabulampot yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1. Kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil jika ada di dalamnya, campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
Sebelum memasukkan media tanam pada pot, letakkan pecahan genteng atau potongan-potongan sterofoam pada dasar pot, satu lapis saja. Bisa juga juga ditambahkan satu lapis ijuk atau sabut kelapa. Kemudian isi pot dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
Tahap penanaman bibit
- Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman.
- Buka polybag bibit tanaman, lakukan dengan hati-hati dan usahakan media tanam dalam polybag tidak pecah, letakkan tepat di tengah-tengah pot, atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang sama hingga pangkal batang.
- Padatkan perlahan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
- Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi.
- Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka, karena jeruk lemon membutuhkan sinar matahari penuh selama 8-12 jam per hari.
Pemeliharaan
- Penyiraman dilakukan pada musim kemarau setiap 2-3 hari sekali disesuaikan dengan kondisi kelembaban media tanam.
- Perlu diperhatikan bila kondisi media tanam terlalu becek dalam waktu yang cukup lama, akan menyebabkan kerusakan akar sehingga daun akan menguning.
- Pemupukan dilakukan secara rutin setiap bulan sekali menggunakan campuran 15-25 gr pupuk NPK 16-16-16 dan 25 gr Urea.
- Pengendalian hama penyakit dilakukan saat tanaman sedang tumbuh tunas baru, utamanya hama kutu daun (Aphids), Trips dan ulat peliang daun dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Alfametrin/ Imidakloroprit dengan takaran 0,5-1 ml/liter air, disemprotkan menggunakan sprayer secara merata setiap minggu selama 3 kali semprot.
- Perlu diperhatikan bahwa sebagian besar hama pengganggu tanaman jeruk datang pada saat tumbuh tunas baru dan dan saat bunga mekar sampai buah menjelang tua pembesaran buah.
- Pemangkasan dilakukan terhadap tunas yang tumbuh pada batang bawah, tunas air, tunas yang tumbuh pada ujung cabang yang tumbuh terlalu banyak dan disisakan 3 tunas yang terbaik.
- Pangkas secara rutin ranting dan cabang yang tidak produktif, biasanya tumbuh di tengah batang atau di batang bawah agar tidak mengganggu pertumbuhan. Mulailah pangkas sejak bibit dipindah ke dalam pot.
- Kita bisa membentuk cabang tanaman lemon dengan memangkasnya mulai 2 bulan sejak bibit ditanam di dalam pot. Pangkas cabang yang berdekatan dan tumpang tindih, beri jarak antar cabang lebih dari 5 cm.
- Pemangkasan juga berguna mencegah serangan hama penyakit di tanaman rimbun, seperti kutu putih dan jamur.
- Tanaman muda dari cangkok dan stek sudah bisa berbunga pada umur 3-5 bulan sejak dipindah ke dalam pot. Tapi, sebaiknya bunga di tanaman muda dibuang dulu karena hasilnya pasti tidak maksimal.
- Pemupukan bisa dimulai saat tanaman sudah berumur satu tahun sejak dipindah ke dalam pot. Pupuk yang cocok untuk tanaman lemon adalah pupuk dengan kadar fosfor (P) tinggi, di antaranya pupuk TSP atau pupuk NPK. Pupuk organik dari kotoran hewan ternak juga bisa digunakan dengan jangka waktu pemupukan dua bulan sekali.
- Pupuk NPK diberikan lewat akar atau daun. Saat membeli pupuk, kandungan N,P,K pupuk bisa dilihat di kemasan pupuk. Agar penyerapan pupuk oleh tanaman lebih cepat, larutkan 2 sendok makan pupuk dilarutkan terlebih dahulu ke dalam 2 liter air. Buat lubang melingkar sedalam 5 cm mengikuti lingkaran pot, masukkan pupuk, timbun kembali dengan tanah. Siram dengan air untuk membantu pupuk meresap.
- Untuk merangsang pembuahan tanaman lemon dalam pot, Anda bisa memberi pupuk zat pengatur tumbuh (ZPT) yang disemprotkan ke seluruh bagian tanaman di permukaan tanah, terutama daun. ZPT memiliki 3 jenis, ada pengatur tumbuh akar, pengatur tumbuh daun, dan pengatur tumbuh bunga. Sebelum dipupuk, tanaman lemon sudah harus cukup umur atau siap berbuah dan sehat. Jika tidak, tanaman lemon Anda justru akan mati.
Memacu Pembungaan
Tanaman jeruk dalam pot umurnya lebih dari 2 tahun, bila pertumbuhannya subur secara fisik sudah mampu untuk berbuah, akan tetapi bila asupan nutrisi dan airnya tercukupi secara terus menerus (secara alami) enggan untuk berbuah.
Kondisi sebaliknya pada musim kemarau tanaman dalam pot sering terjadi kekeringan (stres) air sampai kondisi layu semi permanen, maka penyiraman yang akan kita lakukan akan memacu pertumbuhan tunas baru yang akan diikuti munculnya bunga.
Kondisi stres inilah kita terapkan setiap kali kita merencanakan pembungaan tanaman jeruk dalam pot.
Tahapan melakukan stress air pada Tabulampot :
- Umur tabulampot minimal 1-2 tahun
- Tanaman sedang berhenti tumbuh/ dorman
- Dibiarkan tidak disiram selama 2-5 hari sampai daunnya layu semi permanen
- Bila pada musim hujan, stres air dilakukan dengan cara menyungkup pot dengan plastik agar tanaman tidak terkena air hujan, setelah daunnya layu semi permanen, sungkup plastik dilepas kemudian dilakukan penyiraman.
- Memupuk tanaman dengan takaran 40-50 gr NPK(16-16-16) dicampur urea 25 gr, lalu disiram air sampai lembab.
- Untuk pemeliharaan selanjutnya diusahakan agar media tanam tetap lembab dan tidak sampai kekeringan.
- Setelah 10-15 hari (sejak stres air) kemudian akan tumbuh tunas baru dan 7 hari berikutnya akan muncul bunga.
- Jika perlakuan stress air dilakukan pada saat daun masih muda atau sedang tumbuh tunas baru, biasanya tidak akan muncul bunga.
BACA JUGA :
- Jeruk Kasturi / Jeruk Kalamansi
- Daftar Jenis Jeruk Mandarin
- Buah Jeruk Manis / Jeruk Peras
- Jeruk Keprok atau Jeruk Siam ? Cek Klasifikasi, Syarat Tumbuh dan Jenis - Jenis Jeruk
- Informasi Jeruk Secara Umum : Asal usul, Jenis, Klasifikasi dan Ciri ciri
Selain stress air, ada trik pemaksaan berbuah yang sering dilakukan para petani, yaitu melukai batang tanaman.
Caranya, ikat erat batang dengan kawat hingga kulitnya terluka hingga menembus batang kayu atau kelupas kulit tanaman sampai kambiumnya tampak. Cara ini berisiko tanaman terinfeksi penyakit, seperti jamur, bakteri, dan virus yang masuk lewat luka.
Lemon harus matang di pohon baru dipanen. Jadi, tidak bisa asal petik, karena pohon lemon akan berhenti melakukan pematangan setelah dipetik. Lemon bisa panen maksimal sebanyak 4 kali. Setelah itu bisa diganti dengan tanaman baru.