Dadih , "Yoghurt" Tradisional Dari Minangkabau

Dadih adalah produk susu fermentasi yang memiliki keunikan dan nilai budaya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Minangkabau. Dadih, yang dikenal sebagai "yoghurt ala Minang," adalah hidangan tradisional yang telah dinikmati oleh masyarakat Minangkabau selama berabad-abad. Meskipun dadih dan yoghurt berbeda dalam metode pembuatan dan beberapa aspek rasa, keduanya memiliki kesamaan dalam proses fermentasi menggunakan bakteri probiotik yang memberikan manfaat kesehatan bagi pencernaan. Artikel ini akan membawa Anda untuk menjelajahi lebih dalam tentang dadih dan yoghurt tradisional dari Minangkabau, memahami proses pembuatan yang unik, dan mengapresiasi peran budaya yang dimainkan oleh kedua produk susu fermentasi ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau.

Pengertian dadih

Dadih adalah bahan pangan tradisional dari daerah Sumatera Barat dan Riau, berasal dari susu kerbau segar yang dibuat dengan cara fermentasi alami dalam tabung bambu yang ditutup dengan daun pisang atau plastik. Karena mempunyai rasa asam, dan melalui proses fermentasi, dadih disebut juga yogurt khas Minangkabau yang terbuat dari fermentasi susu kerbau.

Dadih saat ini lebih dikenal sebagai salah satu produk makanan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Dalam perjalanannya telah menjadi ikon produk susu fermentasi tradisional Indonesia di manca negara. Dadih identik sebagai salah satu makanan penting etnik Minangkabau, yang penyebarannya dapat kita temui di provinsi-provinsi yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat seperti di daerah Kerinci Provinsi Jambi dan daerah Kampar Provinsi Riau yang diperkirakan sangat dipengaruhi oleh keberadaan etnik Minangkabau yang mendiami daerah-daerah di luar Sumatera Barat tersebut.

Susu Kerbau yang digunakan untuk memproduksi dadih tradisional dapat kita jumpai di pasaran berasal dari kerbau betina tipe pekerja. Kerbau ini umumnya digunakan untuk membajak sawah oleh kebanyakan penduduk yang berhubungan langsung dengan bidang pertanian di Sumatera Barat. Produksi susunya yang sangat terbatas menjadi kendala penyediaan bahan baku pembuatan dadih. Susu yang dihasilkan,  diprioritaskan untuk anak kerbau yang baru lahir. Sehingga hanya sebagian dari produksinya yang digunakan untuk membuat dadih. Rendahnya produksi susu kerbau di Sumatera Barat tak lain disebabkan oleh jenis kerbau yang diternakkan merupakan kerbau lumpur (Swamp buffalo), yang pada dasarnya bukan merupakan tipe kerbau perah. Selain itu manajemen pemeliharaan kerbau yang belum profesional dan jauh dari usaha modernisasi.

Masyarakat yang mengkonsumsi dadih kebanyakan hanya terbatas pada orang-orang yang telah lanjut usia dan masyarakat pedesaan, yang memang telah secara turun temurun mengkonsumsi dadih. Sedangkan konsumsi dadih di perkotaan dan juga pada kalangan remaja secara umum dapat dikatakan sangat rendah. Hal ini, tak lepas dari kekurangtertarikan sebagian besar kalangan terhadap plain dadih yang terasa asam karena tidak adanya produk komersil modern yang mendiversifikasikan dadih dalam rangka memperbaiki flavor dadih tersebut. Hal ini juga terkait dengan sedikitnya bentuk kombinasi dadih dengan bahan makanan lain yang sejauh ini kombinasinya hanya dijumpai pada makanan-makanan tradisional.

Cara membuat dadih

Bahan

1. Susu kerbau segar

Alat pembuatan dadih :

1. Tabung bambu setinggi satu ruas
• Bambu yang digunakan harus masih segar atau belum kering, karena dari hasil penelitian, pada bagian dalam bambu inilah yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang membuat susu kerbau menggumpal menjadi dadih.
2. Daun pisang atau daun waru.

 

BACA JUGA ;

• Proses Pembuatan Yoghurt Sendiri dan Tips
• Yoghurt : Manfaat, Kandungan Gizi, dan Jenis
• Yogurt Adalah Hasil Fermentasi dari Susu: Bagaimana Cara Membuatnya ?
• Pengertian Nata De Coco, Manfaat dan Cara Pembuatan Secara Umum

Proses membuat dadih

1. Susu kerbau segar yang baru diperah disaring untuk memisahkan kotoran atau benda asing yang masuk selama pemerahan
2. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung bambu yang telah dipotong (dengan panjang masing-masing kurang lebih 5 cm dari ruas/buku bambu).
3. Tabung bambu yang telah berisi susu kerbau ini ditutup dengan daun pisang atau plastik dan diikat dengan dengan kulit batang pisang atau dengan karet gelang.
4. Penutupan tabung bambu ini selain untuk mencegah kontaminasi luar, juga berperan untuk menyediakan kondisi fakultatif anaerob yang optimum untuk fermentasi susu oleh mikroorganime yang diharapkan.
5. Tabung bambu yang telah berisi susu kerbau dibiarkan dalam ruangan yang tidak kena sinar matahari langsung (difermentasi) selama kurang lebih 2 hari atau sampai menjadi kental/menggumpal.

 

Dadih ini bisa bertahan selama dua sampai empat hari bila disimpan pada suhu ruangan. Bila disimpan  pada suhu empat derajat “Celcius” maka akan bertahan enam sampai delapan hari.

Manfaat dadih antara lain

1. Sumber protein, Dalam 1 gelas dadih, terkandung 5,93% protein, lebih tinggi dibandingkan youghurt biasa 3,91%. Selain itu, protein pada dadih mempunyai daya cerna yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu segar sehingga bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Mengandung bakteri baik, Di dalam segelas dadih terkandung milyaran bakteri baik yang bersifat probiotik. Bakteri probiotik ini mampu menekan aktivitas sel tumor, meningkatkan sistem imun saluran pencernaan, serta menyehatkan saluran pencernaan secara keseluruhan.
3. Baik bagi penderita  lactose intolerance, atau intoleransi laktosa merupakan gangguan pencernaan seperti kembung, bergas, dan diare setelah mengonsumsi susu atau produk susu. Sehingga kebanyakan orang yang mengalami keadaan tersebut akan menghindari konsumsi susu atau produk susu, padahal susu adalah sumber protein, kalsium, dan zat besi yang baik. Bila menderita  seperti diatas, maka dadih hadir sebagai solusinya. Aktivitas bakteri baik yang terkandung dalam dadih mampu mengurangi intoleransi laktosa, mengurangi diare, dan memperkuat sistem imun tubuh.
4. Dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh, Saat ini, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji seolah menjadi tren di kota maupun di desa. Berbagai penelitian menunjukan bahwa kebiasaan tersebut berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit degenaratif seperti jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Bagi yang memiliki kebiasaan tersebut, alangkah baiknya memasukan dadih sebagai salah satu pilihan diet. Salah satu manfaat mengonsumsi dadih adalah untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.