Sabtu, 26 Agustus 2023

Tanaman Kucai: Pengenalan, Mengenali Ciri dan Perbedaan Dengan Daun Prei, dan Panduan Menanam di Polybag

 Kucai, juga dikenal dengan nama chives dalam bahasa Inggris, adalah tanaman herba yang sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan. Dikenal dengan cita rasa yang lezat dan aroma yang khas, kucai tidak hanya memberikan sentuhan khusus pada hidangan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang tanaman kucai, bagaimana mengenali ciri-cirinya, dan panduan praktis untuk menanamnya di dalam polybag.

tanaman kucai

Pengenalan kucai

Kucai (Allium schoenoprasum) adalah tanaman herba yang termasuk dalam keluarga bawang-bawangan. Tanaman ini berasal dari Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Biasanya, kucai memiliki batang yang tipis dan daun berwarna hijau yang tumbuh vertikal.

Kucai merupakan satu dari 3 jenis daun bawang yang dikembangkan di Indonesia, selain daun bawang prei dan daun bawang bakung. Popularitas daun kucai memang masih kalah dari bawang prei yang memiliki aroma dan rasa yang lebih kuat. Namun, banyak pula yang belum bisa membedakan dengan baik antara daun kucai dan daun prei. 

BACA JUGA ; Budidaya Daun Bawang

 

Perbedaan daun kucai dan daun bawang prei

Daun kucai dan daun bawang masuk dalam genus allium, yaitu genus yang sama seperti bawang putih dan bawang merah. Jadi bisa dibilang bahwa kedua jenis daun ini masih bersaudara. Meski demikian, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. 

perbedaan kucai dan daun prei

Penampilan

Daun kucai dan daun bawang sama-sama memiliki bentuk memanjang dan meruncing ke atas. Namun, daun kucai berbentuk lebih pipih sehingga mirip seperti rumput. Dari segi warna, keduanya memang memiliki warna hijau yang mirip. Tapi daun bawang bisa dikenali dengan warna putih yang muncul dari pertengahan daun hingga ke akarnya. Sementara daun kucai didominasi warna hijau dengan bagian putih yang hanya muncul di daerah pangkalnya saja..

Beda Cara Memanen

Daun bawang dipanen dengan cara dicabut hingga ke akar-akarnya. Makanya kamu bisa dengan mudah mengenali daun bawang saat menemukannya di pasaran, terutama pasar tradisional di mana daun bawang memang dijual beserta dengan akarnya.

BACA JUGA :  Tanaman Bawang Merah : Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Cara Budidaya

Ini berbeda dengan kucai, yang dipanen dengan dipotong. Daun kucai yang biasa kalian temui umumnya dipotong beberapa sentimeter dari pangkalnya, sehingga tumbuhan kucai yang akarnya masih tertancap di tanah bisa menghasilkan daun baru.

Rasa yang Dihasilkan

Daun bawang memiliki rasa serta bau yang menyengat dan pedas seperti bawang merah atau bawang bombay. Sementara itu, daun kucai rasanya cenderung lebih hambar dan aromanya lebih menyerupai bawang putih.

Perbedaan Fungsi Untuk Masakan

Daun bawang banyak digunakan untuk makanan khas Nusantara, mulai untuk campuran telur dadar hingga untuk taburan beberapa masakan. Rasanya yang tajam memang cocok untuk melengkapi hidangan Indonesia yang umumnya wangi, berempah, dan kaya rasa.

Jeon, makanan sejenis pancake goreng (semacam bala-bala di Indonesia) yang populer menggunakan kucai


Daun kucai malah lebih banyak digunakan sebagai campuran masakan seperti tumisan atau isian pangsit khas negara Asia Timur seperti Korea, China dan Jepang.

Cara menanam kucai di polybag

Benih/biji Bawang Kucai tidak perlu direndam, namun perlu disemai di tempat gelap dan lembab. Ketika benih mulai berkecambah, pindahkan ke tempat teduh, kemudian ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan tunas 4 - 10 hari, panen pertama Bawang Kucai mulai 45 - 65 HST (Hari Setelah Tanam).

BACA JUGA : Bawang Putih : Asal usul, Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Cara Budidaya Secara Singkat

Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Bawang Kucai seperti berikut ini.

benih kucai


Penyemaian Benih Bawang Kucai

  1. Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
  2. Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
  3. Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
  4. Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
  5. Masukkan biji Bawang Kucai ke media semai dengan kedalaman 0,3 - 0,5 cm.
  6. Artinya ketebalan tanah yang menutupi benih = 0,3 - 0,5 cm.
  7. Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
  8. Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 2 - 6 lubang.
  9. Letakkan di tempat yang gelap dan lembab.
  10. Jika media kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, tutup kembali.
  11. Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya.
  12. Pindahkan wadah persemaian ke tempat teduh.
  13. Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
  14. Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
  15. Benih mulai bertunas dalam waktu 4 - 10 hari.
  16. Persemaian diakhiri setelah memiliki 2 - 5 helai daun.
tanam kucai


Penanaman Bibit Bawang Kucai

  1. Siapkan wadah/tempat menanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb)
  2. Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
  3. Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
  4. Sehari sebelum tanam, isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
  5. Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
  6. Setelah bibit Bawang Kucai memiliki 2 - 5 helai daun, pindahkan ke polibag/pot.
  7. Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
  8. Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
  9. Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
  10. Letakkan polibag/pot di tempat yang teduh.
  11. Setelah tumbuh daun baru, letakkan polibag/pot di tempat terang.
  12. Lakukan perawatan terhadap tanaman Bawang Kucai


Merawat Tanaman Bawang Kucai

  1. Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
  2. Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
  3. Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
  4. Lakukan penjarangan jika penanamannya secara koloni dan terlalu rapat.
  5. Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
  6. Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
  7. Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
  8. Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
  9. Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).

Panen Bawang Kucai

 

panen kucai

Panen Bawang Kucai sudah dapat dilakukan 45 - 65 HST (Hari Setelah Tanam).
Cara panen kucia berbeda dengan bawang prei yang dicabung dari akar, untuk daun kucai cukup dipotong beberapa sentimeter dari pangkal. Sehingga tanaman yang tinggal bisa tumbuh kembali. 


Manfaat Kucai:

  • Pengaya Rasa: Kucai adalah bumbu yang sempurna untuk memberi rasa bawang pada hidangan tanpa dominasi rasa.
  • Kaya Antioksidan: Kucai mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
  • Vitamin dan Mineral: Kucai mengandung vitamin A, C, K, serta mineral seperti zat besi dan magnesium.
  • Mendukung Pencernaan: Kucai memiliki kandungan serat yang mendukung pencernaan yang sehat.


Penutup

Kucai adalah tanaman yang tidak hanya menghasilkan cita rasa yang lezat dalam masakan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang beragam. Menanam kucai di dalam polybag adalah cara yang praktis untuk memiliki akses mudah terhadap bahan bumbu yang segar. Dengan mengenali ciri-cirinya dan mengikuti panduan menanam di polybag, Anda bisa menikmati kucai segar dalam hidangan Anda dan mengambil manfaat dari kandungan gizinya.

Admin