Tanaman Porang : Klasifikasi, Morfologi (Ciri Ciri), Manfaat, Syarat Tumbuh, Dan Cara Budidaya
Tanaman porang atau yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus muelleri adalah salah satu jenis tanaman umbi umbian yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Dalam artikel kali ini, akan membahas tentang klasifikasi, morfologi, manfaat, dan cara budidaya tanaman porang. Berikut pembahasannya.
Klasifikasi Tanaman Porang
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonaea
- Ordo : Alismatales
- Famili : Araceae
- Genus : Amorphophallus
- Spesies : Amorphophallus Muelleri
Morfologi Tanaman Porang
Tanaman porang mempunyai morfologi atau ciri ciri sebagai berikut diantara lain adalah.
Akar
Akar tanaman porang tumbuh dari pangkal umbi. Akar-akar ini dapat menjadi kuat dan menjalar di dalam tanah untuk mendukung penyerapan air dan nutrisi. Akar lateral juga dapat ditemukan yang berperan dalam penyebaran tanaman.
Batang
Tanaman porang memiliki batang yang berkembang di atas permukaan tanah. Batangnya tumbuh setelah daun muncul. Batang ini memiliki bentuk yang bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhannya.
Daun
Daun porang memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Daun ini dapat mencapai tinggi lebih dari satu meter. Daun-daun porang memiliki warna hijau tua dan bertangkai panjang. Daun tersebut berkembang dari batang dan terletak di atas permukaan tanah.
Bunga
Bunga porang muncul di atas permukaan tanah dan memiliki aroma yang khas. Bunga ini terdiri dari bagian pusat yang menonjol yang disebut spadix. Spadix dikelilingi oleh seludang pelindung yang disebut spathe. Warna spathe dapat bervariasi, mulai dari putih, merah muda, hingga ungu.
Umbi
Umbimerupakan bagian tanaman porang yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Umbi ini memiliki bentuk besar, lonjong, dan warna coklat keabu-abuan. Di dalam umbi inilah terdapat cadangan nutrisi yang berguna selama pertumbuhan tanaman.
Buah dan Biji
Buah pada tanaman porang berisi biji-biji. Namun, perlu dicatat bahwa dalam budidaya porang, biasanya umbi yang menjadi fokus utama dan buah serta bijinya tidak banyak dimanfaatkan.
Manfaat Tanaman Porang
Tanaman porang atau umbi porang memiliki manfaat diantaranya adalah.
Sumber Serat Berkualitas Tinggi
Umbi porang memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, terutama serat larut. Serat ini berperan penting dalam meningkatkan pencernaan dengan mempromosikan pergerakan usus yang sehat, mencegah sembelit, dan menjaga keseimbangan flora usus.
Mengontrol Gula Darah
Manfaat kesehatan lainnya adalah kemampuan porang dalam membantu mengontrol kadar gula darah. Serat dalam porang membantu mengatur penyerapan glukosa dan insulin, sehingga dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 2.
Mengontrol Berat Badan
Dalam upaya penurunan berat badan, porang bisa menjadi sekutu yang berharga. Kandungan seratnya memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Sumber Nutrisi Esensial
Porang mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B kompleks, kalsium, fosfor, dan zat besi. Nutrisi ini mendukung kesehatan tulang, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah.
BACA JUGA :
- Mengetahui 5 Jenis Umbi Umbian Beserta Kandungan Dan Manfaatnya
- Mengetahui 7 Manfaat Dari Umbi Ganyong Bagi Kesehatan
- 7 Resep Olahan Ubi Kayu Yang Enak Dan Mudah
Mendukung Kesehatan Jantung
Kandungan serat larut dalam porang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), menjaga kesehatan pembuluh darah, dan mendukung fungsi jantung yang baik.
Syarat Tumbuh
Tanaman porang tumbuh paling baik di daerah dengan iklim tropis atau subtropis. Suhu udara yang ideal berkisar antara 25 hingga 30°C. Curah hujan yang cukup, sekitar 1000 hingga 2000 mm per tahun, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman porang. Tanah yang digunakan harus subur dengan pH berkisar antara 5,5 hingga 7,0. Pastikan juga tanah memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang dapat merusak akar porang.
Cara Budidaya Tanaman Porang
Berikut adalah cara budidaya tanaman porang
Persiapan Lahan
Sebelum menanam porang, persiapan lahan yang baik merupakan langkah awal yang krusial. Mulailah dengan membersihkan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Kemudian, lakukan pengolahan tanah secara mendalam untuk membuat tanah menjadi gembur dan mudah ditanami. Pemberian pupuk kandang atau pupuk organik lainnya dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah sebelum tanaman ditanam. Pastikan bahwa lahan sudah siap sepenuhnya sebelum memasuki tahap berikutnya.
Persiapan Bibit
Pemilihan bibit yang baik adalah langkah penting dalam budidaya porang. Pilih umbi porang yang sehat, bebas dari penyakit, dan memiliki ukuran yang sesuai. Ukuran ideal untuk bibit porang adalah sekitar 50 hingga 70 gram. Sebelum ditanam, lakukan pengolahan bibit dengan merendam umbi dalam larutan fungisida selama 30 menit untuk mencegah penyakit. Setelah itu, rendam umbi dalam larutan hormon perangsang pertumbuhan selama 2 hingga 3 jam untuk mendorong perkembangan akar. Bibit porang siap untuk ditanam setelah proses ini selesai.
Tahap Penanaman
Saat memulai penanaman, perhatikan jarak antara tanaman porang. Jika tujuannya adalah produksi umbi, jarak tanam sekitar 60x60 cm akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh. Namun, jika tujuannya adalah produksi biji, jarak tanam sekitar 80x80 cm lebih sesuai. Tanam bibit porang dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Setelah ditanam, tutupi umbi dengan tanah dan beri lapisan mulsa di atasnya untuk menjaga kelembaban tanah.
Pemeliharaan Tanaman Porang
Untuk memastikan pertumbuhan yang optimal, pemeliharaan tanaman porang harus dilakukan secara teratur. Lakukan penyiraman yang cukup untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau. Pemberian pupuk NPK lengkap perlu dilakukan setiap 2 bulan agar tanaman mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Selain itu, lakukan penyiangan secara berkala untuk menghindari persaingan dengan gulma yang dapat merusak pertumbuhan porang.
Panen dan Pascapanen
Tanaman porang dapat dipanen setelah 8 hingga 10 bulan masa tanam. Identifikasi umbi yang siap panen berdasarkan ukuran dan warna kulit yang mulai menguning. Saat melakukan panen, gali umbi dengan hati-hati agar tidak merusak umbi yang lain. Setelah dipanen, cuci umbi porang untuk membersihkan tanah yang menempel. Rendam umbi dalam larutan fungisida untuk melindungi dari penyakit dan jemur umbi di tempat yang teduh hingga kering. Simpan umbi porang di tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas dan daya simpan.