Pengolahan Buah Pisang : Getuk Pisang, dan COntoh resep Pembuatannya
Getuk pisang merupakan hidangan tradisional yang berasal dari pisang yang belum matang. Proses pembuatannya melibatkan perebusan pisang hingga lunak, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan kelapa parut dan gula. Campuran ini kemudian diuleni hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk sesuai selera.
Bahan pangan yang umumnya dibuat getuk adalah singkong. Pisang dapat disajikan dalam bentuk getuk melalui proses fermentasi, yaitu terjadinya perubahan bahan-bahan organik dari senyawa-senyawa komplek menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan kerja enzim.
Ciri-ciri getuk yang baik dan bermutu yaitu harum, enak, legit, dan tidak menyengat karena terlalu tinggi kadar alkoholnya. Menurut Ahmadi (2012) Getuk pisang belum memiliki standar mutu yang baku, namun pengujian produk makanan olahan sudah terdaftar dengan nomor SNI 01-4299-1996 dimana persyaratan mutu meliputi kadar air, jumlah gula,bahan tambahan makanan, cemaran logam (Pb, Cu, Zn,Hg), arsen dan cemaran mikroba (antara lain E Coli, Kapang dan Khamir). Komponen mutu lainnya yang harus diperhatikan agar dapat memenuhi standar baku mutu produk makanan olahan adalah m
ikroba patogen negatif, aflatoksin tidak melebihi ambang batas 30 ppm, tidak menggunakan bahan pengawet dan pewarna berbahaya yang dilarang.
Awang (1997) menyatakan bahwa aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas misal getuk pisang. Untuk pisang, Getuk pisang dapat menjadi kenyal apabila pengolahannya dilakukan hingga mencapai tekstur gel (selama sekitar empat jam).
Daerah yang mengawali memproduksi getuk pisang adalah Kediri. Getuk pisang disajikan dengan dibungkus daun pisang segar. Produk ini merupakan bentuk halus dari pisang mengkal yang dikukus dan diawetkan. Produk getuk pisang biasanya diberi warna merah. Pemberian warna ini bertujuan untuk menyamarkan adanya perbedaan warna seandainya bahan (buah pisang) tidak sama jenisnya (campuran) atau tidak sama tingkat ketuaannya. Selain itu, warna merah juga akan menyembunyikan bintik-bintik (biji) yang terdapat di bagian tengah pisang. Apabila pengupasan menggunakan pisau dari besi, akan terjadi reaksi antara besi dan kulit pisang membentuk senyawa logam berwama biru tua. Apabila menempel pada daging buah, warna ini akan sulit dihilangkan sehingga lebih baik ditutup dengan warna lain yang lebih tua (Munadjim, 1993).
Buah pisang yang akan digunakan untuk membuat getuk harus memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut antara lain yaitu :
- Dalam kondisi matang mengkal
- Sudah manis tetapi masih keras
- Tidak cacat fisik (diserang hama, memar)
- Berasal dari jenis atau varietas yang tidak berasa pahit ketika masih mentah.
- Rendemen pada proses pembuatan getuk pisang adalah sekitar 60% artinya dari bahan baku pisang berkulit sebanyak 100 kg akan dihasilkan getuk pisang sekitar 60 kg (Suprapti, 2003).
Getuk dibuat dari buah pisang yang masih mengkal sehingga komponen aroma dan cita rasa belum terbentuk sempurna. Untuk itu sebaiknya ditambahkan bahan-bahan penimbul cita rasa dan aroma, misalnya daun pandan (dicampurkan pada saat pengukusan), tepung jahe, tepung keningar, vanili, dan cokelat bubuk. Bahan tersebut dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan.
Menurut Awang (1997), pembuatan getuk pisang memiliki tujuan tertentu, antara lain sebagai berikut:
Memanfaatkan bahan pangan bergizi semaksimal mungkin.
Menyelamatkan hasil panen pisang, terutama pisang belum matang (masih mengkal).
Menganekaragamkan jenis produk olahan hasil pertanian yang memiliki nilai guna tinggi, termasuk diantaranya buah pisang.
Menunjang upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Menyediakan dan mengangkat derajat produk-produk olahan dari buah pisang.
Menciptakan jenis produk olahan baru dari bahan pisang (diversifikasi produk).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Getuk Pisang
Menurut Awang (1997), beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas getuk pisang, baik yang bersifat meningkatkan maupun yang menurunkan, antara lain sebagai berikut :
- Warna,
- Getuk pisang diberi warna merah tua untuk menyamarkan cacat fisik pisang. Warna harus diusahakan agar tercampur merata.
- Keseragaman bentuk dan ukuran
- Getuk dibentuk bulat panjang dan perlu dipotong-potong jika akan disajikan. Ukuran getuk pisang biasanya diameter 5-6 cm dan panjang 20-25 cm.
- Pengemasan
- Kemasan getuk yang berupa daun pisang justru menjadi ciri khas dan daya tariknya.
- Getuk pisang memiliki potensi besar sebagai hidangan lezat dan bernutrisi dalam kuliner Indonesia. Dengan inovasi dalam rasa, penyajian modern, dan pemasaran yang cerdas, getuk pisang dapat semakin dikenal di dalam dan luar negeri. Selain menjadi pilihan camilan yang lezat, getuk pisang juga memberikan manfaat kesehatan yang baik, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang peduli akan pola makan sehat.
Contoh resep membuat getuk pisang
Cara membuat getuk pisang ini hanya tiga langkah dengan lama waktu mengukus sekitar 45 menit. Dalam resep getuk ini, kamu bisa membuat sekitar empat gulung dengan bungkus daun pisang. Simak cara bikin getuk dari majalah Saji / ED 274 2013 terbitan PT Gramedia Pustaka Utama.
Bahan
- 5 buah pisang tanduk, dikukus, dihaluskan
- 125 gram gula merah, sisir
- 1/2 sdt garam
- 50 gram
- tepung beras
- 25 gram tepung sagu
- 100 ml santan dari
- 1/2 butir kelapa
- Daun pisang secukupnya
Cara membuat getuk pisang
- Campurkan pisang tanduk, gula merah, garam, tepung beras, dan tepung sagu. Aduk rata, tuang santan dan aduk.
- Bungkus dengan daun pisang, bentuk seperti lontong dengan diameter sekitar 4 cm.
- Sematkan dengan lidi.
- Kukus di atas api sedang selama 45 menit sampai matang.
- Angkat dan biarkan dingin.