Kamis, 03 Agustus 2023

Pengenalan Singkat Bunga Kol Budidaya Kembang Kol

Kembang kol, atau disebut cauliflower dalam bahasa Inggris adalah salah satu jenis sayuran yang populer dan sering digunakan dalam berbagai hidangan masakan. Budidaya kembang kol yang disebut juga bunga kol, dapat dilakukan di kebun rumah atau lahan pertanian dengan sedikit perawatan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan memberikan panduan lengkap tentang cara budidaya kembang kol, langkah-langkah penanaman, perawatan yang diperlukan, serta beberapa tips untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan panen yang berkualitas.

Pengenalan singkat kembang kol

Kembang  kol, juga dikenal sebagai bunga kol, adalah bagian dari tanaman kol yang merupakan struktur bunga yang muncul ketika tanaman berada pada tahap pembungaan. Bunga kol sering kali menjadi pertanda bahwa tanaman telah mencapai masa panen atau saatnya untuk diambil hasilnya. Meskipun namanya disebut "bunga," sebenarnya bagian ini tidak menghasilkan bunga yang biasa kita kenal dengan warna-warni dan harum. Sebaliknya, bunga kol terdiri dari kelompok-kelompok tunas yang tersembunyi di dalam daun yang tumbuh rapat dan padat.

budidaya kembang kol


Beberapa ciri dan hal yang perlu diketahui tentang bunga kol adalah sebagai berikut:

  1. Bentuk dan Warna: Bunga kol berbentuk bulat seperti bongkol dengan warna putih atau hijau pucat, dan terletak di tengah-tengah daun yang rapat membungkusnya.
  2. Pembentukan Kepala Kol: Setelah masa pembungaan, tunas-tunas kecil pada bunga kol akan terus berkembang dan mengeras, membentuk kepala kol yang lebih besar dan padat yang biasa kita kenal sebagai kembang kol.
  3. Kematangan Panen: Bunga kol menjadi tanda kematangan tanaman kol dan siap untuk dipanen. Waktu yang tepat untuk memanen kol tergantung pada varietasnya dan preferensi pribadi, tetapi biasanya dilakukan saat kepala kol mencapai ukuran yang diinginkan dan mengisi dengan baik.
  4. Pembentukan Bunga Sejati: Meskipun bunga kol adalah bagian dari proses pembungaan tanaman, tetapi dalam tahap perkembangannya, kepala kol yang padat tidak membuka kelopak bunga yang mengeluarkan serbuk sari seperti pada bunga-bunga lainnya. Tanaman kol biasanya lebih fokus pada pembentukan kepala kol yang memadat daripada menghasilkan bunga sejati.

Penting untuk diperhatikan bahwa kualitas dan kelezatan kol tergantung pada teknik budidaya, pilihan varietas, dan waktu panen yang tepat. Masa panen yang terlalu lama atau terlalu pendek bisa mempengaruhi kualitas dan tekstur kepala kol. Oleh karena itu, pemahaman tentang tahapan pertumbuhan bunga kol dan tanda-tanda kematangan tanaman sangat penting bagi petani atau pecinta tanaman untuk memastikan hasil yang maksimal dalam budidaya kol.


Syarat tumbuh Tanaman Kembang Kol

  • Iklim
Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub tropis. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu minimum 15.5-18 derajat C dan maksimum 24 derajat C . Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%.Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapatdilakukan di dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl).
Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen yang lebih panjang.
  • Tanah
Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga daripada tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat berpasir. Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik.
  • Ketinggian Tempat
Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl dan dataran rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl).


Tahapan budidaya kembang kol

Persiapan Benih


Benih bisa dibeli. Saat membeli benih, pastikan yang terjamin muitunya, sudah tersertifikasi, dan sesuaikan dengan lahan. Maksudnya, ada beberapa varietas yang dicocokkan dengan ketinggian lahan. Jadi ada benih yang ditanaha di dataran tinggi, ada pula yang bisa optimal di dataran rendah. 

benih kembang kol
Kembang Kol dari BISI memiliki tekstur renyah dan rasa sedikit manis. Cocok untuk ditanam di musim kemarau dan memiliki adaptasi pada dataran tinggi. Warna bunga kuning keputihan dengan kebutuh benih 150 - 200 gram per hektar. Bentuk tanaman tegak, daun berwarna hijau gelap, Pertumbuhan cepat, kuat dan seragam. Toleran terhadap penyakit akar gada (Club Root Resistant). Berat Bunga kurang lebih 900 gram/tanaman. Harga Rp 18Rb s/d 20RB  Cek di SINI


Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan benih dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut:

  1. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C selama 15-30 menit.
  2. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik akan tenggelam.
  3. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah.
  4. Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker). Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag kecil

Persemaiaan Benih kubis bunga   

Benih kubis bunga harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian ( tray), media persemaian adalah campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian ( tray), benih dipelihara hingga umur 25-30  hari setelah semai.

Persiapan Lahan


Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. Pengolahan tanah juga akan memperbaiki tekstur tanah. Adapun tahapan dari pengolahan tanah, yaitu:

  1. Membuat bedengan dengan lebar 1 m , jarak bedengan 30 m dan   panjangnya sesuai dengan lahan.
  2. Penggemburan ketanah  dengan kedalaman 30-40 cm
  3. Pemupukan Organik dan Non Organik.   
  4. Pemberian pupuk kandang diberikan sebelum pemasangan mulsa dan diratakan diatas tanah bedengan. Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan diatas bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 g.


Pemupukan

Pada saat pembuatan bedengan berlangsung, campurkan 12,5-17,5 ton/ha pupuk kandang matang ditambahkan dengan asumsi populasi tanaman per hektar antara 25.000-35.000. 

Selain itu juga diberikan pupuk dasar berupa ZA, urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing 250 kg disebar merata dan dicampur dengan tanah di bedengan. Setelah itu lubang tanam dibuat dengan menggunakan cangkul.

Pemasangan mulsa

Mulsa adalah plastik untuk bedengan, ada 2 warna yang berwarna perak berada diatas, sedangkan warna hitam dibawah.
Pembuatan lubang tanam untuk tanaman kubis bunga, jarak tanaman yang digunakan adalah 50x50 cm., dengan bedengan yang sudah ditutupi dengan mulsa, yang sudah dilubangi. Setelah itu dilakukan penunggalan sedalam 2-3 cm.

Penanaman

Bibit di dalam bumbung daun pisang ditanam langsung tanpa membuang bumbungnya. Jika digunakan bumbung kertas berplastik atau polibag, bibit dikeluarkan dengan cara membalikkan bumbung dan mengeluarkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar. Satu bibit di tanam di dalam lubang tanam dan segera disiram sampai tanah menjadi basah benar

Pemeliharaan

1. Penyulaman

Jika ada tanaman yang rusak atau mati, penyulaman dapat dilakukan sampai sebelum tanaman berumur kira-kira 2 minggu.


2. Penyiangan

Penyiangan yang bersamaan dengan penggemburan dilakukan bersama-sama dengan pemupukan susulan yaitu pada 7-10 hari setelah tanam (hst), 20 hst dan 30-35 hst. 

Penyiangan dan penggemburan harus dilaksanakan dengan hati-hati dan jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar kubis bunga yang dangkal. 

Pada akhir pertumbuhan vegetatif (memasuki masa berbunga) penyiangan dihentikan.


3. Pengairan dan Penyiraman

Pengairan dilakukan secara rutin di pagi atau sore hari.

 Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari terutama pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal dan pembentukan


Pemupukan

Selama masa pertumbuhan tanaman diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali.

  1. Pupuk susulan I diberikan 7-10 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 150 kg/ha dan KCl 75 kg/ha di sekeliling tanaman sejauh 10-15 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
  2. Pupuk susulan II diberikan 20 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh 20 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.
  3. Pupuk susulan III diberikan 30-35 hst terdiri atas ZA 150 kg/ha, Urea 100 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha di larikan sejauh 25 cm dari batangnya lalu ditimbun tanah.

BACA JUGA:

 

Hama dan Penyakit

Hama

  • Kutu daun (Aphis brassicae)
Kutu daun menghisap cairan sel sehingga daun menguning dan massa bunga berbintik-bintik kotor. 
Biasanya, kutu ini hidup berkelompok di permukan bawah daun atau pada massa bunga. Serangan yang hebat biasanya terjadi di musim kemarau.
  • Ulat jengkal (Trichoplusiana sp.)
Ulat jengkal berukuran 4 cm, hijau pucat dan berpita merah muda pada tiap sisi badannya sedangkan. 
Menyerang daun pada musim kemarau sehingga daun rusak, bolong-bolong meninggalkan tulang daunnya saja.
Pengendalian hama dilakukan dengan cara terpadu: melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, menyebarkan mikroba yang menjadi musuh alami dan menggunakan pestisida baik yang biologis maupun kimiawi
  • Ulat grayak (Spodoptera sp)
Ulat grayak memiliki bintik-bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris-garis kekuning-kuningan pada sisinya.
Menyerang daun pada musim kemarau sehingga daun rusak, bolong-bolong meninggalkan tulang daunnya saja.
Ulat grayak menyerang tanaman beramai-ramai dalam satu kelompok besar.
Pengendalian hama dilakukan dengan cara terpadu: melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, menyebarkan mikroba yang menjadi musuh alami dan menggunakan pestisida baik yang biologis maupun kimiawi


Penyakit

  • Busuk hitam
    • Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Dows.
    • Penyakit ini bersifat tular benih (seed born) yang menyerang semua fase pertumbuhan kubis bunga. Infeksi di lapangan melalui bekas gigitan serangga atau luka.
    • Gejala: terdapat bercak coklat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai, bunga maupun massa bunga. Batang dan massa bunga menjadi busuk sehingga tidak dapat dipanen.
  • Busuk lunak
    • Penyebab: bakteri Erwinia carotovora Holland.
    • Penyakit ini menyebabkan busuk lunak pada tanaman di kebun dan pasca panen. Infeksi terjadi setelah busuk hitam melalui luka pada pangkal bunga yang hampir dipanen atau melalui akar yang terluka.
    • Gejala: busuknya batang atau pangkal bunga dengan tiba-tiba.
  • Akar bengkak
    • Penyebab: jamur Plasmodiophora brassicae Wor.
    • Gejala: tanaman layu seperti kekurangan air dan segar kembali di malam hari, lama-lama pertumbuhan terhambat dan kerdil serta tidak bisa berbunga.
    • Selain akar tanaman membengkak terlihat pula ada bercak hitam di akar tersebut.
    • Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara terpadu: melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, menyebarkan mikroba yang menjadi musuh alami dan menggunakan pestisida baik yang biologis maupun kimiawi.

Panen kembang kol

Panen bunga kol  dilakukan setelah umurnya mencapai 60-90 hari sejak ditanam, sebelum bunganya mekar, dan sewaktu kropnya masih berwarna hijau. Jika bunganya mekar, tangkai bunga akan memanjang dan keluarlah kuntum-kuntum bunga berwarna kuning.

Admin