Minggu, 23 Juli 2023

Cara Menanam Sayuran Asparagus dan Manfaatnya

Artikel  "Manfaat Asparagus dan Cara Menanam" menghadirkan dua aspek penting dalam konteks tanaman asparagus: manfaatnya yang melimpah untuk kesehatan dan proses menanam yang dapat membantu pembaca untuk tumbuh dan merawat tanaman ini secara efektif. Artikel ini akan membawa pembaca dalam petualangan menggali manfaat luar biasa dari konsumsi asparagus dan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara menanam dan merawat tanaman ini di kebun atau ruang taman mereka sendiri.

manfaat sayruan asparagus

 

Sayruan  Asparagus tergolong masih jarang dikonsumsi, bahkan terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Padahal, manfaat asparagus untuk kesehatan tubuh tidak kalah hebat dengan jenis sayuran lainnya.

Asparagus memiliki bentuk menyerupai batang bambu dan berukuran kecil. Sayuran berwarna hijau dan putih ini dapat dikonsumsi langsung maupun diolah dengan cara ditumis, direbus, atau dipanggang. Asparagus juga dapat dijadikan sebagai bahan campuran sup dan salad.

Manfaat Asparagus untuk Kesehatan Tubuh

Asparagus dikenal sebagai salah satu jenis sayuran yang kaya akan nutrisi, seperti serat, protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, kalium, fosfor, zinc, selenium, dan folat. Tak hanya beragam nutrisi di atas, asparagus juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin K, serta antioksidan, seperti flavonoid, glutathione, kolin, dan polifenol. Beragam nutrisi yang terkandung di dalam asparagus membuat sayuran ini memiliki berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat asparagus yang bisa Anda peroleh:
1. Mencegah penyakit kronis
Asparagus mengandung antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan polifenol, yang baik untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Paparan radikal bebas yang berkepanjangan dapat memicu kerusakan sel tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal.

2. Melancarkan saluran cerna
Asparagus memiliki kandungan serat yang cukup tinggi dan dikenal bermanfaat untuk melancarkan saluran cerna. Oleh karena itu, dengan rutin mengonsumsi makanan berserat, seperti asparagus, dapat mempermudah Anda untuk buang air besar dan terhindar dari risiko terkena sembelit.

3. Menjaga kesehatan janin
Asparagus juga mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin, seperti folat. Nutirisi ini dibutuhkan pada tahap awal kehamilan agar janin bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat. Ibu hamil yang mengonsumsi cukup folat dapat melindungi janinnya dari risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida.
4. Mencegah pertumbuhan sel kanker

Kandungan glutathione dalam asparagus baik untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengeluarkan zat beracun dari dalam tubuh. Meski begitu, manfaat asparagus ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Agar terhindar dari penyakit kanker, Anda tetap disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter.

4. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Asparagus mengandung asam amino asparagin yang berperan sebagai diuretik alami. Zat ini dapat merangsang tubuh untuk menghilangkan kelebihan garam, air, dan zat beracun melalui urine. Berkurangnya kadar garam dalam tubuh, dapat menjaga tekanan darah tetap stabil.

Tak hanya itu, efek diuretik asparagus juga membuat Anda menjadi lebih sering buang air kecil. Dengan begitu, risiko terkena infeksi saluran kemih berkurang karena bakteri di saluran kemih akan keluar bersama urine. Efek diuretik tersebut juga baik untuk mengatasi masalah pada saluran kemih.

5. Mengontrol gula darah
Asparagus merupakan salah satu makanan dengan indeks glikemik rendah. Artinya, asparagus tidak akan membuat gula darah naik secara drastis. Selain itu, asparagus juga kaya akan karbohidrat kompleks, antioksidan, dan serat.

Kandungan tersebut baik untuk mencegah peningkatan kadar gula darah dan menjaga gula darah tetap stabil.

6. Menjaga berat badan
Asparagus merupakan sayuran yang rendah kalori dan tinggi serat, sehingga baik untuk mencegah peningkatan berat badan. Jika Anda sedang berupaya untuk mengurangi berat badan atau diet, tidak ada salahnya untuk menambah asparagus dalam pilihan menu makan Anda.

7. Meningkatkan kekuatan tulang, mencegah pembekuan darah.

Asparagus juga berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka dan meningkatkan kekuatan tulang. Hal ini berkat kandungan kalsium dan vitamin K yang cukup tinggi di dalamnya.

Asparagus merupakan salah satu jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, sebagian orang bisa saja memiliki alergi terhadap sayuran ini. Meski begitu, kasus alergi asparagus tergolong jarang terjadi.

BACA JUGA :

 

Cara Menanam Asparagus 

Persiapan Bibit

Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. 

Awalnya, bibit didatangkan dari Taiwan, tetapi mulai tahun 2007, petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri. Dalam luasan 1 ha lahan memerlukan 600 gr bibit asparagus.

Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung (Indirect seedling) melalui persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap, yaitu :

  1. Lahan Persemaian
    • Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
  2. Perendaman benih
    • Rendam biji Asparagus dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 22 jam selama 24-48 jam. 
    • Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
    • Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
    • Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
    • Selama perendaman, air diganti 2 – 3 kali. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang.
    • Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.

  3. Semai benih
    • Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.
  4. Perawatan persemaian; Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.
  5. Pemupukan
    • Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.
  6. Seleksi dan Pencabutan benih
    • Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah 5 – 6 bulan. 
    • Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat; bibit yang dicabut harus segera ditanam
    • Sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.

Penanaman 

tanam sayur asparagus

 

1. Pengolahan Tanah
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 – 50 cm dan jarak antar baris 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.

2. Penanaman
Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur 5 – 6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4.

3. Pemeliharaan

  • Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :
  • Pembumbunan
  • Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan.


4. Pemangkasan

  • Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. 
  • Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang. 
  • Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.


5. Pengairan dan drainase
Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Lêb) setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.

6. Pemupukan susulan
Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu :

  • Pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk.
  • Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah.
  • Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali.
  • Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.


7. Pengelolaan hama dan penyakit

  • Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal.
  • Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur.
  • Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat.
  • Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat.
  • Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).


8. Panen Aspragus
 

panen sayur asparagus

Cara dibagi jadi dua bagian antara lain

  1. Kriteria panen
    • Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting.
    • Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.
  2. Cara panen, interval, frekuensi
    • Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda.
    • Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan.
    • Jika panen pertama dilakukan pada umur 4 bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur 5 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.


Admin