Tanaman Pak coy: Panduan Lengkap untuk Budidaya dan Perawatannya
Bercocok tanam menjadi kegiatan yang semakin digemari, terutama di kalangan mereka yang ingin memiliki kebun atau halaman rumah yang indah, produktif, dan bermanfaat. Salah satu tanaman yang menarik perhatian adalah Pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis), yang merupakan sayuran hijau dari keluarga kubis-kubisan. Tidak hanya dikenal karena rasanya yang lezat dan khas, tetapi Pakcoy juga relatif mudah untuk ditanam dan dirawat, menjadikannya pilihan yang sempurna bagi para pemula yang ingin mencoba bercocok tanam. Jika Anda tertarik untuk menanam sayuran yang sehat dan bernilai gizi tinggi di halaman rumah Anda, artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang budidaya dan perawatan tanaman Pakcoy, dari persiapan awal hingga panen yang berhasil.
Tanaman Pakcoy membutuhkan perhatian khusus dalam beberapa tahap pertumbuhannya, dan dengan pemahaman yang tepat tentang kebutuhan mereka, Anda dapat dengan mudah menumbuhkan dan merawat tanaman ini dengan sukses. Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah penting untuk menyiapkan lahan, pemilihan bibit yang berkualitas, teknik penanaman yang benar, perawatan rutin seperti penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama, serta kapan waktu yang tepat untuk panen. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan lebih percaya diri dalam menumbuhkan tanaman Pakcoy yang sehat dan berlimpah hasil, serta mendapatkan kepuasan dari menanam sendiri makanan sehat di halaman rumah Anda.
Cara Menanam Pak Coy di Lahan Sempit
Benih/biji Pakcoy / Pokcoy tidak perlu direndam, namun perlu disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, kemudian ditanam dan dirawat. Benih mengeluarkan tunas 3 - 5 hari, panen pertama Pakcoy / Pokcoy mulai 30 - 45 HST (Hari Setelah Tanam).
Penyemaian Benih Pakcoy / Pokcoy
Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.
![]() |
Cek beli benih pak coy di SINI |
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.
Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat benih/biji Pakcoy / Pokcoy dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.
Sehari sebelum menebar benih Pakcoy / Pokcoy, masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Kemudian taburkan benih Pakcoy / Pokcoy secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih (maksudnya jangan menumpuk), lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam tsb.
Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Pakcoy / Pokcoy.
Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).
Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 2 - 7 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.
Jika media semainya (tanahnya) kering, maka semprotkan dengan air halus. Caranya, buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.
Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.
Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.
Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.
Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.
Biasanya dalam waktu 3 - 5 hari benih/biji Pakcoy / Pokcoy sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Pakcoy / Pokcoy untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.
Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.
Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.
Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.
Setelah bibit Pakcoy / Pokcoy tumbuh cukup besar (memiliki 2 - 4 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).
Penanaman Bibit Pakcoy / Pokcoy
Jika tempat/wadah untuk menanam Pakcoy / Pokcoy menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).
Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.
Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).
BACA JUGA :
- Sawi Hijau : Klasifikasi, Biji, Ciri Fisik, Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan
- Sayur Sawi Putih : Ciri-ciri, Cara Tanam dan Kandungan Gizi
- Cara Tanam Sayur Sawi Manis di Polybag
- Beda Sawi Caisim dengan Sawi Hijau Lain dan Cara Menanam
Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat bibit Pakcoy / Pokcoy dimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.
Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag, pot, kaleng bekas, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.
Pindahkan bibit tanaman Pakcoy / Pokcoy dari persemaian yang telah memiliki 2 - 4 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.
Kemudian masukkan bibit Pakcoy / Pokcoy beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.
Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).
Tempatkan tanaman Pakcoy / Pokcoy di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.
Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh, tanaman Pakcoy / Pokcoy dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.
Perawatan Tanaman Pakcoy / Pokcoy
Perawatan tanaman Pakcoy / Pokcoy meliputi penyiraman, pemupukan, penjarangan, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
BACA JUGA :
Penyiraman tanaman Pakcoy / Pokcoy hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.
Pemupukan tanaman Pakcoy / Pokcoy dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
Penjarangan tanaman Pakcoy / Pokcoy dilakukan untuk penanaman koloni, khususnya jika jarak antar tanaman Pakcoy / Pokcoy terlalu rapat, agar masing-masing tanaman mendapat unsur hara secara optimal. Tanaman yang dijarangkan dipindahkan ke tempat lain di polibag/pot yang sama atau polibag/pot lain yang sudah dipersiapkan.
Bila bibit tanaman Pakcoy / Pokcoy tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Pakcoy / Pokcoy lainnya (jika ada).
Bila di sekitar tanaman Pakcoy / Pokcoy tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Lakukan pembumbunan pada tanaman Pakcoy / Pokcoy, terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).
Pengendalian Hama Tanaman.
Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.
Panen Pakcoy / Pokcoy
Panen Pakcoy / Pokcoy sudah dapat dilakukan 30 - 45 HST (Hari Setelah Tanam).
Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Pakcoy / Pokcoy untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Pakcoy / Pokcoy tsb.