Sabtu, 15 Juli 2023

Budidaya Sawi Pagoda dengan Hidroponik Sistem NFT

Sawi Pagoda adalah varietas sawi yang menarik dan sering dipilih untuk budidaya hidroponik menggunakan sistem NFT (Nutrient Film Technique). Budidaya sawi dengan metode hidroponik NFT telah menjadi pilihan yang populer bagi para petani modern yang mencari cara efisien dan berkelanjutan untuk menghasilkan sayuran yang berkualitas. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang budidaya sawi Pagoda menggunakan sistem hidroponik NFT, dari persiapan benih hingga pengaturan sistem, pemeliharaan tanaman, dan perawatan nutrisi. Metode hidroponik NFT memungkinkan tanaman sawi Pagoda untuk tumbuh dalam lingkungan yang terkendali, dengan nutrisi yang disediakan melalui lapisan film nutrisi yang mengalir di sepanjang akar tanaman. Budidaya sawi Pagoda dengan hidroponik NFT menawarkan keuntungan seperti penggunaan air yang efisien, pengendalian yang lebih baik terhadap hama dan penyakit, serta panen yang lebih cepat.

sawi pagoda

 BACA JUGA :  Budidaya Sawi

Daun hijau tua dari sawi pagoda sangat tinggi kalsium, beta karoten dan Vitamin A, C, dan K, dan juga mengandung kalium, fosfor, dan zat besi dan potassium yang tinggi serta kandungan seratnya yang tinggi sehingga baik bagi organ pencernaan. Selain kandungan gizinya yang baik untuk kesehatan, rasanya juga tidak kalah lezatnya, enak dan renyah. Sayuran ini dimasak dengan cara ditumis atau di soup.

Sawi pagoda ini memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran sawi yang lain. Jadi bisa menjadi peluang bisnis juga jika sayuran ini dibudidayakan. Budidaya sawi pagoda disarankan dilakukan dengan hidroponik karena pemeliharaan lebih mudah, gangguan hama lebih terkontrol, kuantitas produksi lebih tinggi dari penanaman di tanah, kualitas tanaman lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia dan ramah lingkungan.

Pengertian Hidropnik Metode NFT

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Secara harfiah, hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. Hidroponik sistem  NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi nutrisi. NFT mensirkulasi aliran nutrisi tipis atau serupa dengan film. NFT bertujuan agar tanaman mendapatkan nutrisi, air dan oksigen secara bersamaan. 

hidroponik sawi pagoda
Diagram hidroponik metode NFT


NFT efisien karena penggunaan aplikasi air dan nutrisi yang bersamaan dapat menghemat tenaga kerja dan waktu. Sistem NFT harus menggunakan listrik untuk pompa air yang berfungsi untuk sirkuasi nutrisi. Air dan nutrisi dipompa ke seluruh bagian akar tanaman dan dialirkan kembali ke tandon dan disirkulasi kembali ke akar tanaman. 

 BACA JUGA : Hidroponik: Pengertian, Jenis-Jenis Tanaman, dan Langkah-Langkah Pembudidayaannya

Namun dalam budidaya hidroponik secara NFT ini yang perlu diwaspadai adalah turunnya hujan yang dapat merusak tanaman apabila terpaan airnya terlalu deras. Oleh karena itu, terkadang atap pada hidroponik dengan sistem NFT ini sangat dibutuhkan.

Dalam budidaya dengan hidroponik yang perlu disiapkan adalah

  • Hidroponik sistim NFT
  • Rockwool
  • Nutrisi
  • Bibit sawi pagoda
  • Nampan plastic
  • Netpot
  • Air secukupnya.


Paket hidroponik sistem NFT saat ini banyak dijual di e-commerce. Salah satunya tautan di SINI, yang menjual dengan harag sekitar 500rb-an. Dengan spesifikasi paket sistem hidroponik sebagai berikut :

1. Pipa NFT 4Batang @1meter.
2. Rak pipa untuk menopang. (terlihat pada gambar).
2. 36pcs Netpot Putih 5 cm.
3. Benih 3 macam kemasan repack (bayam, kangkung dan sawi pakchoy)
4. Rockwool 60Block
5. Nutrisi AB Mix (untuk 50 Liter air baku)
6. Pompa 8 Watt.
7. Selang.
8. Panduan Perakitan Instalasi Hidroponik.
9. Panduan Berhidroponik.

paket hidroponik NFT


Spek Pipa:
Bahan pipa PVC 2"
Panjang : 1m
Warna : Putih
Jumlah lubang per Lajur = 9ubang
Jumlah lubang bisa disesuaikan by request, maksimal 9 lubang per satu lajur Pipa.

Spek Rak:
Bahan Pipa PVC 1/2" Type AW (Lebih TEBAL dan KUAT).
Warna : Putih

Dimensi Setelah Dirakit :
Panjang : 115cm
Lebar : 43cm
Tinggi : 80cm

 

Budidaya Sawi Pagoda Dengan Hidroponik Sistem NFT

Penyemaian

1. Potong Rockwool
Langkah pertama adalah memotong rockwool kecil-kecil dengan gergaji besi tanpa gagang. Besar kecilnya potongan dapat disesuaikan besarnya netpot dan jenis tanaman. Untuk sawi atau selada, biasa dipotong kecil-kecil sekitar 2 cm saja. Untuk tanaman kangkung, karena ditanam dalam jumlah banyak dalam satu netpot dapat dibuat lebih besar lagi. Atur rockwool dalam tray semai. Jika tidak ada tray semai khusus, cukup gunakan wadah dari nampan atau baki plastik.

Setelah rockwool terpotong rapi, buat lubang tanam dengan menggunakan tusuk gigi atau lidi yang diruncingkan. Kedalaman lubang baiknya minimal dua kali ukuran ketebalan biji. Dengan cara ini, jika akar tumbuh di bagian atas, biji tidak akan kesulitan menemukan bagian media semai. 


Jaga Kelembaban
Basahi media dengan air, atau cukup dibuat lembab saja. Jika ingin membasahi langsung dengan larutan nutrisi, gunakan larutan yang agak encer saja. Penggunaan air biasa atau air nutrisi sama-sama dapat tumbuh.

pembibitan hidroponik

Berikutnya masukkan biji-biji ke dalam lubang semai. Untuk biji berukuran kecil, dapat diambil dengan ujung lidi yang runcing tadi sebelumnya dicelup ke dalam air agar biji menempel dengan mudah. Selipkan ujung lidi ke dalam lubang, posisikan agar bagian yang mengandung biji berada di dekat dinding lubang. Tarik ke atas lidi sambil digesek ke dinding lubang agar biji tertinggal di dalam.

Tutup tempat persemaian dengan plastik agar media tetap lembab dan sinar matahari sementara tidak masuk ke dalam. Jika biji masih baru, dalam beberapa hari akan mulai berkecambah.

PEMBIBITAN HIDROPONIK

Saat proses ini, kelembaban media harus tetap dijaga dengan pengecekan rutin. Biji-biji seringkali berkecambah tidak dalam waktu yang sama. Sambil melakukan pengecekan, biji yang mulai berkecambah dapat disatukan di wadah lain dan mulai dilatih dengan penyinaran sinar matahari. Benih yang tidak mendapat sinar akan tumbuh kecil melengkung, tinggi dan lemah. Agar media tidak kekeringan, jangan tinggalkan dalam sinar matahari sepanjang hari.

Benih yang telah disemai di letakkan dalam nampan dan berikan air secukupnya sampai pada kondisi lembab. Kemudian semaian tadi ditempatkan pada lokasi yang memiliki cahaya yang cukup dan terlindungi dari air hujan. Setelah itu lakukan pengamatan setiap hari, jika media semai terlihat kurang lembab maka lakukan penyiraman dengan menggunakan spray dengan menggunakan air biasa, pagi atau sore hari. 

Tidak Tumbuh, Apa yang Salah?

Seringkali dari proses semai yang dilakukan tidak tumbuh bijinya. Tentu saja ini sangat mengecewakan, apalagi biji-biji tersebut telah dibeli dengan harga mahal Padahal SOP telah dilakukan sesuai petunjuk yang kurang lebih begitu-begitu juga.

Penyebab utama biasanya adalah kualitas biji. Ada kemungkinan biji yang disemai sudah kadaluarsa atau terlalu lama disimpan. Biji-biji seperti ini kalau toh mau tumbuh seringkali hanya nongol sebentar untuk kemudian busuk atau layu. Solusinya gunakan biji yang masih bagus.

Pindah Tanam Bibit

Semaian sawi pagoda yang telah berjumlah 2 – 3 daun bersama-sama dengan rockwoolnya dapat segera dipindahkan ke sistem hidroponik pada pagi atau sore hari.

Sumber : https://hidroponikpedia.com/

Pemindahan ini dapat dilakukan di netpot yang berukuran 5 x 7 cm yang kemudian diletakkan lubang-lubang pada paralon pada sistem hidroponik NFT. Pada saat melakukan pindah tanam, nutrisi AB Mix Daun untuk sayuran sudah mulai diberikan. Cara membuat air nutrisi hidroponik AB MIX sebagai berikut :

  • Air 1 liter
  • Larutan A 5 liter
  • Larutan B 5 liter
  • Campurkan ketiga menjadi satu, aduk hingga rata sempurna. Larutan nutrisi siap digunakan.

Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman dapat dilakukan minimal satu hari sekali dengan cara mengecek pertumbuhan tanaman, nutrisinya, hama dan penyakitnya serta sistem hidroponik.  

 Penyakit dan hama tanaman

Hama yang biasa menyerang sawi pagoda adalah Kutu Aphid, Kutu  Putih/Kutu Kebul dan Spider Mite. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati seperti bawang putih dan daun pepaya.

Pembuatan pestisida nabati bawang putih :

  • Ambil 6 buah suing bawang putih kemudian dihaluskan atau diblender
  • kemudian tambahkan 4 liter air dan 2 sendok makan sabun cair yang berfungsi sebagai perekat.
  • Saring campuran tersebut dan semprotkan ke daun sawi pagoda


Pembuatan pestisida daun pepaya.

  • Ambil  5 lembar daun papaya yang diiris tipis, lalu direndam di dalam air sebanyak 1 liter selama 3 jam, serta ditambahan 1 sendok teh sabun cuci piring.
  • Saring campuran tersebut dan semprotkan ke bagian daun Sawi Pagoda.


Penyemprotan pestisida nabati pada sawi pagoda ini dilakukan secara berulang setiap 3 hari sekali, pada sore hari

Panen

sawi pagoda

 Sawi Pagoda dapat dipanen pada saat umur 30-35 hari setelah tanam.
Cara panen pagoda dapat dilakukan dengan dipanen sekali cabut atau dilakukan perompesan secara berkala tergantung jenis kebutuhannya


Admin