Tahap Panen dan Pasca Panen Kacang Hijau
Tahap Panen dan pasca panen kacang hijau adalah tahap krusial dalam proses bercocok tanam yang menentukan keberhasilan dan kualitas hasil panen. Setelah melalui perjalanan pertumbuhan yang penuh perhatian, tiba saatnya bagi petani untuk menuai hasil dari jerih payah dalam menanam kacang hijau (Vigna radiata).
Meski merupakan bagian terakhir dalam budiday setelah proses penanaman dan pemeliharaan kacang hijau, tahap panen dan pasca panen kacang hijau juga penting.
Pasca panen adalah berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen. Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan.
Penanganan pasca panen umumnya dikonsumsi segar dan mudah "rusak" bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau, terlalu matang, dll.
Keuntungan melakukan penanganan pasca panen yang baik:
- Jumlah pangan yang dapat dikonsumsi lebih banyak
- Lebih murah melakukan penanganan pasca panen (misal dengan penangan yang hati-hati, pengemasan) dibanding peningkatan produksi yang membutuhkan input tambahan (misal pestisida, pupuk, dll).
- Waktu yang diperlukan lebih singkat (pengaruh perlakuan untuk peningkatan produksi baru terlihat 1 – 3 bulan kemudian, yaitu saat panen; pengaruh penanganan pasca panen dapat terlihat 1 – 7 hari setelah perlakuan)
- Dapat mencegah kehilangan nutrisi, berarti perbaikan nutrisi bagi masyarakat.
Tahap panen kacang hijau
Penentuan waktu dan cara panen menjadi sangat penting diperhatikan. Tanpa memperhatikan kedua hal tersebut maka hasil yang akan diperoleh tidak akan maksimal. Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penentuan waktu dan cara panen kacang hijau yang baik sebagai berikut:
a. Ciri dan umur panen
Penentuan panen sangat penting, agar tidak terlambat dan biji berceceran dilapangan. Umur tanaman kacang hijau untuk dapat dipanen tergantung dari varietasnya. Untuk varietas genjah sekitar 58 – 65 hari, sedangkan varietas berumur panjang sekitar 100 hari.
Adapun ciri-ciri tanaman kacang hijau yang dapat dipanen sebagai berikut:
- Panen dilakukan bila polong telah kering dan mudah pecah, berwarna coklat sampai hitam, tergantung varietas yang ditanam.
- Panen Sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari, untuk menghindari pecahnya polong.
- Sebelum di kupas,polong yang telah dipanen di jemur di lantai penjemuran, di saat cuaca panas.
- Pada waktu penjemuran usahakan supaya varietas yang satu tidak tercampur dengan varietas yang lain.
- Setelah kering, polong dikupas dengan cara memasukkan ke dalam karung lalu di tebah (dipukul-pukul).
- Setelah terlepas dari polong, biji ditampi untuk memisahkan dari kulit dan kotoran lainnya.
- Biji yang sudah bersih dijemur lagi sampai kering, kemudian baru disimpan.
BACA JUGA:
- Manfaat Kacang Hijau dan Contoh Olahan Kacang Ijo
- Cara Membuat Susu Kacang Hijau / Sari Kacang Hijau
- Kacang Hijau : Asal Usul, Klasifikasi, Ciri-ciri dan Cara Menanam
- Teknik Budidaya Tanaman Kacang Hijau / Ijo
- Cara Membuat Tepung Kacang Merah dan Kandungan Gizi Kacang Merah
b. Cara panen
Polong kacang hijau dipetik satu per satu dengan menggunakan tangan. Untuk varietas yang polongnya matang serempak, pemungutan hasil dapat dilakukan dengan pemotongan tangkai polong.
- Alat yang digunakan berupa pisau atau sabit yang tajam.
- Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari pecah polong saat panen.
- Polong hasil panen dikumpulkan dan segera dimasukkan ke dalam tempat yang tidak berlubang (karung atau keranjang yang rapat anyamannya)
c. Periode panen
Panen polong dari beberapa varietas kacang hijau masak serempak dapat dilakukan satu kali. Namun, untuk beberapa varietas lainnya, panen dilakukan antara 2 – 3 kali.
B. Pasca panen kacang hijau
Adapun tahap pascapanen antara lain pembijian pemisahan biji dari polongnya,. Setelah pembijian, dilakukan pengeringan, penyimpanan, dan tahap terakhir pengemasan dan pemasaran.
Pembjian.
- Biji kacang hijau sangat mudah lepas dari kulit polongnya bila kering. Oleh karena kacang hijau dijemur terlebih dahulu hingga kulitnya kering.
- Polong dengan kulit kering tersebut kemudian dimasukin kedalam karung goni lalu dipukul-pukul dengan kayu/bamboo hingga polong pecah. Biji kemudian dipisahkandengan cara ditampi
Pengeringan
- Biji yang telah bersih dikeringkan dengan cara dijemur atau melalui alat pengering (dryer) bila tersedia.
- Ciri biji yang telah kering kadar airnya antara 10-12%. Semakin kering biji, akan semakin baik sebab lebih tahan disimpan.
Penyimpanan
- Wadah yang berisi kacang hijau disimpan diruangan yang sejuk (9 derajat Celcius), kering,bersih dan bersirkulasi udara baik.
- Wadah penyimpanan sebaiknya tidak terbuat dari plastik sebab biji akan lembab dan mudah rusak, sebaiknya wadah berupa karung goni atau karung bekas terigu.
Daya tahan kacang hijau berbeda-beda. Biji dapat bertahan dengan kualitas tetap baik selama 1 tahun itu tergantung cara penyimpanannya.
Pengemasan
Biji-biji kacang hijau harus dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki. Tujuannya agar tidak menurunkan kualitas kacang hijau. Tindakan ini juga sangat bermanfaat untuk menghindari atau menekan serangan jamur dan hama selama dalam penyimpanan. Setelah biji bersih dari kotoran, dilakukan pengemasan sesuai tujuan pasar. Umumnya, kemasan yang digunakan di pasar berupa plastic yang transparan.
Pemasaran
Pemasaran kacang hijau yang berlaku di masyarakat saat ini ada dua sistem. Pertama adalah sistem pasaran bebas, artinya petani bebas melakukan penjualan kapan saja. Sistem yang kedua adalah sistem kontrak beli, artinya produsen dan pembeli sudah melakukan perjanjian jual-beli sebelum kacang hijau ditanam. Sistem kedua ini lebih menguntungkan kedua belah pihak sebab terdapat kepastian produksi dan harga.