Pemanfaatan Bungkil Kacang Tanah (Peanut Meal) Untuk Apa Saja ?
Bungkil kacang tanah, juga dikenal sebagai peanut meal, adalah sisa hasil sampingan dari proses ekstraksi minyak dari biji kacang tanah (Arachis hypogaea). Setelah minyak diekstraksi, bungkil ini kaya akan nutrisi, seperti protein, serat, dan lemak. Pemanfaatan bungkil kacang tanah dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan, serta dapat menjadi alternatif bahan pangan dan pakan yang berharga.
Salah satu pemanfaatan utama bungkil kacang tanah adalah sebagai pakan ternak. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikannya sebagai sumber protein nabati yang berharga . Selain itu, bungkil kacang tanah juga mengandung asam amino esensial yang penting. Sehingga bungkil bisa dipakai untuk bahan baku industri makanan olahan, seperti kue, roti, atau camilan, pakan ternak, hingga srbagai bahan pupuk organik di industri pertanian.
Bungkil ( Oil meal)
Bungkil merupakan bahan pakan sumber protein. Oleh karena itu, penggunaan bungkil sebagai bahan pakan dilakukan dalam jumlah besar. Misalnya saja daging buah kelapa, kacang tanah, kedelai, biji bunga matahari, biji kapas, biji kapuk, lembaga biji jagung, dedak dan masih banyak lagi. Selama ini komoditas yang paling banyak dijadikan bungkil adalah kedelai, kacang tanah, kelapa, biji bunga matahari dan biji kapas.
Proses pembuatan bungkil sangat sederhana. Kacang tanah dipres (dikempa) hingga minyaknya keluar. Hasil kempaan dari produk biji-bijian itu berupa minyak nabati dan ampasnya yang disebut sebagai bungkil.
Oil meal merupakan bungkil protein yang dihasilkan dari biji-bijian yang mengandung minyak. McDonald dkk. (2001) menyatakan bahwa Oil meal adalah limbah yang sangat berguna dan merupakan residu dari ekstraksi minyak. Lebih lanjut Orskov (1988) menyatakan bahwa oil meal mengandung protein (200 – 500 g/ kg) dan ME tinggi. Bungkil atau oil meal diperoleh dari expeller process pada ekstraksi minyak. Proses pembuatan oil meal ini pada prinsipnya adalah dilakukan penyaringan minyak terlebih dahulu, kemudian akan tersisa bungkilnya. Proses pembuatan bungkil yaitu bahan yang akan disaring minyaknya dikeringkan terlebih dahulu kemudian dilakukan pemanasan. Setelah bahannya masak kering, kemudian bahan tersebut digiling dan dilakukan pengepresan atau penyaringan.
Pengertian bungkil kacang tanah
Bungkil kacang tanah merupakan limbah pengolahan kacang tanah menjadi minyak, sehingga kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada hasil proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak tersebut. Di samping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan kualitas bungkil ini.
Bungkil ini sekarang mudah didapat karena sudah banyak pabrik-pabrik minyak kacang, baik pabrik modern maupun yang masih sederhana. Kadar proteinnya paling tinggi diantara bungkil bungkil yang lain yang umum digunakan. Baik untuk digunakan sebagai komposisi dalam ransum konsentrat untuk sapi, babi dan ayam.
Tabel nutrisi bungkil kacang tanah
Nutrisi | Kandungan |
---|---|
Bahan kering(%) | 91,5 |
Protein kasar (%) | 47 |
Lemak kasar(%) | 1,2 |
Serat kasar(%) | 13,1 |
Kalsium(%) | 0,2 |
Phosfor Total(%) | 0,65 |
Vitamin E(mg/kg) | 3 |
Riboflavin(mg/kg) | 11 |
Magnesium(%) | 0,04 |
Daya cerna protein(%) | 80 |
Energi metabolis(kalori per kg) | 2200 |
Sumber (Allen(1982), Pond and Manner (1974)
Hanya perlu dibatasi jumlah
pemberiannya karena kadar lemaknya yang cukup tinggi dan harganya
relatif mahal. Analisa nutrisi: 6.6% air, 27% bahan ekstrak tanpa N,
8.5% lemak dan 6.3% abu serta nilai MP adalah 80.
Bungkil kacang tanah untuk pakan hewan ternak
Bungkil kacang tanah disukai ternak dan merupakan supplemen protein tumbuhan yang berkualitas baik. Tapi bungkil ini mempunyai anti nutrisi yang dapat mengakibatkan kelenjar thyroid membesar dan juga mempunyai sifat pencahar, tapi pengaruhnya lebih rendah dibandingkan dengan kacang tanah. Secara kualitatif kualitas kacang tanah dapat diuji dengan menggunakan bulk density ataupun uji apung. Bulk density bungkil kacang tanah adalah 465,6 gram selain itu uji organoleptik sepertui tekstur, rasa, warna dan bau dapat dipakai untuk mengetahui kualitas bungkil kacang tanah yang baik. Uji sekam dengan fluroglucinol dapat juga dilakukan. Kualitas bungkil kacang tanah secara kuantitatif dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan menggunakan metode proksimat.
Bungkil kacang tanah mengandung protein kasar 46,62% dan serat kasar 5,5%. Bila serat serat kasar lebih tinggi maka mungkin ada campuran bahan sekam yang ditambahkan dan produk tersebut tidak disebut bungkil kacang tanah tetapi bungkil kacang tanah dan sekam. Bungkil kacang tanah mempunyai protein tercerna (DP) 42,4% dan TDN 84,5%. Nilai ini lebih tinggi dari bungkil kedelai. Bungkil kacang tanah dan sekam mengandung protein kasar (PK) 41%. Protein tercerna 36,6% dan total nutrient tercerna (TDN) 73,3% lebih tinggi dari PK, DP, dan TDN. Salah satu pembatas pemanfaatan bungkil kacang tanah pada ternak adalah adanya kontaminasi aflatoksin (Orskov, 1988).
Di Indonesia peranan bungkil kacang tanah ini untuk makanan unggas dan ternak umumnya tidak terlalu besar. Di samping produksinya memang tidak banyak, bungkil kacang tanah terbatas kualitasnya. Walaupun demikian, di beberapa daerah yang memang potensial sebagai penghasil minyak kacang atau olahan lainnya, bungkil kacang tanah ini banyak tersedia dan memang harus dimanfaatkan untuk ternak.
Pemanfaatan Bungkil Kacang Tanah untuk Pakan Unggas
Bungkil kacang tanah ini mengandung methionin dan lysine tetapi dalam
jumlah yang rendah. Dalam berbagai penelitian untuk monogastrik seperti
unggas, dan babi telah terbukti bahwa penggunaan bungkil kacang tanah
yang berlebih tanpa tambahan atau kombinasi yang tepat akan menyebabkan
konversi ransum yang buruk.
Secara praktis, kekurangan asam amino dalam bungkil kacang tanah dapat ditutupi dengan kombinasi dari bahan-bahan makanan lain. Bila di suatu daerah bungkil kacang tanah ini ada dan harganya layak, pemanfaatan bungkil kacang tanah untuk unggas harus dikombinasikan dengan tepung ikan dan bungkil kacang kedelai. Kombinasi semacam ini selain untuk menutupi kekurangan satu dengan kelebihan lain, juga untuk membuat ransom lebih murah dan tidak tergantung pada satu bahan saja. Semakin beragam bahan-bahan yang digunakan akan semakin besar kemungkinan kebutuhan nutrisi unggas terpenuhi.
BACA JUGA:
- Kacang Tanah : Manfaat dan Efek Samping Konsumsi
- Cara Membuat Kacang Rebus dari Kacang Tanah Dengan Cepat dan Empuk
- Kacang Tanah: Pengertian, Klasifikasi, Ciri-ciri / Morfologi , dan Budidaya
- Cara Membuat Kapulaga Menjadi Minyak Atsiri / Esensial Oil
- Minyak Kacang Tanah dan Bungkil ( Peanut Meal)
Pemanfaatan kacang tanah untuk unggas mulai dari 0 atau boleh tidak digunakan hingga 25%. Penggunaan untuk unggas pedaging, selama harga absolutnya memungkinkan, dapat digunakan untuk membantu jagung kuning dan minyak nabati untuk memenuhi kebutuhan energi yang tinggi itu. Selain itu, beberapa jenis burung hias gemar makan bungkil kacang tanah ini.
Faktor penyimpanan sangat penting karena bungkil kacang tanah kerap tercemar oleh Aspergillus flavus, jamur yang menghasilkan racun berbahaya bagi ayam. Bla racun in bekrja, proses pencernaan ayam tidak akan sempurna lagi dan berdampak negative terhadap daya serap unsur nutrisi ke dalam tubuh ayam. Penyimpanan yang dilakukan dalam wadah yang rapat, tidak lembab, ventilasi gudang cukup dan kadar air yang terjamin akan membantu mencegah kontaminasi bungkil kacang tanah ini.
Pemanfaatan Bungkil Kacang Tanah dalam Pertanian
Bungkil kacang tanah juga memiliki manfaat dalam pertanian sebagai pupuk organik. Sisa-sisa nutrisi dari bungkil dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Pemanfaatan bungkil kacang tanah sebagai pupuk organik dapat membantu mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia dan pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan pertanian.
Potensi sebagai Bahan Baku Industri Energi Terbarukan
Bungkil kacang tanah juga memiliki potensi sebagai bahan baku dalam industri energi terbarukan, terutama dalam produksi bioenergi. Proses konversi bungkil menjadi bioenergi, seperti bioetanol atau biogas, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Manfaat Lingkungan
Pemanfaatan bungkil kacang tanah dapat membantu mengurangi limbah pertanian dan industri makanan. Dengan memanfaatkannya sebagai sumber pakan ternak, bahan makanan, atau bahan baku industri, kita dapat mengurangi limbah organik dan dampak negatifnya pada lingkungan.
Kesimpulan
Pemanfaatan bungkil kacang tanah (peanut meal) dapat memberikan banyak manfaat ekonomi dan lingkungan. Sebagai pakan ternak, bahan makanan, pupuk organik, dan bahan baku industri, bungkil kacang tanah memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara efisien dan berkelanjutan. Namun, perlu penelitian lebih lanjut dan dukungan dari pemerintah dan industri untuk mengoptimalkan pemanfaatannya guna mencapai keberlanjutan dan manfaat maksimal bagi berbagai sektor.