Rabu, 05 Juli 2023

Penggerek Batang Padi : Hama Pada Tanaman Padi

Untuk mencapai keberhasilan dalam budidaya padi, selain memperhatikan faktor-faktor seperti jenis bibit, pengairan, dan pemupukan, kita juga harus siap dalam mencegah serangan hama dan penyakit. Salah satu hama yang perlu diwaspadai adalah penggerek batang padi. Hama ini dapat menimbulkan kerusakan serius pada tanaman padi dan berpotensi mengurangi hasil panen secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi para petani padi untuk mengenali gejala serangan penggerek batang padi serta mempelajari metode pengendaliannya guna melindungi tanaman dari kerusakan yang disebabkan oleh hama ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang penggerek batang padi sebagai hama pada tanaman padi dan memberikan panduan praktis dalam mencegah serta mengatasi serangan hama ini agar budidaya padi dapat berjalan dengan sukses dan menghasilkan panen yang optimal.

penggerek batang padi putih

Penggerek batang padi adalah hama penting pada tanaman padi.  Hama ini menyerang tanaman padi sejak di pesemaian hingga fase pematangan buah. Ulat ini hidup dalam batang padi dan berubah menjadi ngengat, biasanya satu larva dalam satu anakan.

Hama Penggerek Batang Padi atau yang biasa disebut Sudep / Beluk merupakan salah satu hama pada tanaman padi yang perlu diwaspadai. Pengendalian hama sundep pada tanaman padi menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas tanaman. Berbagai metode pengendalian dapat digunakan, termasuk penggunaan insektisida, agensia hayati, serta penerapan praktik budidaya yang baik. Dengan mengenal lebih jauh tentang hama sundep, siklus hidupnya, dan cara pengendaliannya, petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama ini.

Hama Penggerek Batang Padi atau yang biasa disebut Sudep / Beluk  muncul  musim tanam ke - 1 (rendeng) terlebih saat musim tanam ke - 2 (gadu). Hama ini merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil padi yang cukup tinggi.

Serangan Hama Penggerek Batang ini di areal pertanaman padi sangat mudah diketahui dengan tanda mati/keringnya daun padi atau munculnya malai mati berwarna putih yang bila ditarik akan mudah terlepas. Hal ini terjadi karena larva masuk kedalam jaringan sistem pembuluh tanam/titik tumbuh tanam.

Penyerangan di awal pertumbuhan tanaman (fase vegetative) dapat menyebabkan pucuk tanaman menjadi mati karena batangnya digerek oleh larva dari dalam batang.  Serangan hama penggerek batang pada fase ini oleh petani dikenal dengan nama Sundep.  Larva dari hama ini hidup di bagian dalam dari  batang sehingga pengendalian dengan insektisida yang bersifat ontak kurang efektif.  Oleh karena itu pengendalian di fase awal yaitu pada saat serangga (imago) hama ini meletakkkan telurnya di permukaan pelepah daun akan lebih efektif.

BACA JUGA: 



Ciri-Ciri Serangga Penggerek Batang Padi Putih

Telur

  • Jumlah telur 150–250 butir/kelompok
  • Diletakkan dibawah permukaan daun atau pelepah
  • Ditutupi rambut halus, berwarna coklat kekuning-kuningan
  • Stadia telur 4 – 9 hari

Larva

  1. Panjang maksimal 21 mm
  2. Putih kekuningan
  3. Stadium larva 19 – 31 hari (kalau mengalami diapauses dapat berlangsung 3 bulan
BATANG  PADI

Pupa

  1. Pupa berada di bagian bawah tanaman
  2. Stadium pupa 6-12 hari

Imago Dewasa (Ngengat penggerek batang padi putih)

  1. Berwarna putih
  2. Panjang betina 13 mm dan jantan 11 mm
  3. Tertarik cahaya


Pengendalian penggerek batang padi

BACA JUGA : Varietas / Jenis Padi Unggulan di Indonesia

  1. Tanam varietas yang tahan terhadap penggerek batang, meskipun saat ini belum ada varietas yang benar-benar tahan, namun ada beberapa varietas yang memiliki beragam ketahanan terhadap penggerek batang contohnya impari 9.
  2. Lakukan penanaman serentak sehingga tersedianya sumber makanan bagi penggerek batang padi putih terbatas
  3. Pergiliran tanaman dengan kacang-kacangan atau palawija
  4. Lakukan pengelompokan pesemaian untuk memudahkan upaya pengumpulan telur penggerek secara missal
  5. Sayat dan potong helaian daun pada bibit tanam pindah untuk mengurangi pengalihan dari pesemaian ke sawah
  6. Lakukan penanaman padi belakangan atau sedikit terlambat untuk menghindari kehadiran ngengat penggerek batang
  7. Lakukan penjaringan larva penggerek batang yang sembunyi pada potongan-potongan daun padi yang mengapung pada permukaan air di areal persawahan
  8. Lakukan pengendalian secara alami dengan tidak menggunakan pestisida berspektrum luas misalnya methylparathion
  9. Pada saat habis panen, jemur dan hamparkan jerami dibawah terik matahari agar larva yang masih tertinggal mati
  10. Setelah panen, olah tanah dan genangi air

Admin