Ajir Atau Lanjaran dalam Budidaya Pertanian dan Jenisnya
Ajir atau lanjaran merupakan salah satu metode tradisional yang telah digunakan secara turun-temurun dalam praktik pertanian di beberapa daerah di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna dan kegunaan dari ajir atau lanjaran dalam konteks pertanian. Adapun penyebutan lain dalam konteks sehari hari adalah pengajiran. Ada pula yang menyebutnya ajur atau pengajuran. Lalu apa maksud istilah - istilah ini, dan hubungannya dalam pertanian ? Dan apa bula jenis - jenisnya (jika ada) ?
Dalam budidaya tanaman, keberhasilan tumbuh dan berkembangnya tanaman tidak hanya ditentukan oleh pupuk dan media tanam saja. Budidaya tanaman berbatang ramping seperti cabai atau tomat misalnya, butuh alat bantu agar dapat menopang berat buah. Tanaman yang bertubuh tinggi juga perlu alat yang dapat mengurangi risiko rusak terkena angin atau hujan.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat ajir ajur pada tanaman.
Pengertian Ajir / Lanjaran / Pengajiran
Apa yang disebut dengana ajir, ajur, lanjaran, atau pun pengajiran adalah tindakan memberi penopang sandaran bagi tanaman untuk tumbuh sesuai arah ajir dan tidak mudah rebah. Pengajiran juga ditujukan untuk tanaman yang berdaun rimbun atau berbuah agar batang tanaman tidak bengkok atau patah.
Ajir atau lanjaran ialah alat yang digunakan untuk pengajiran. Biasanya terbuat dari bambu yang dipotong dengan ukuran tertentu.
Ragam alat dan bahan yang digunakan untuk membuat ajir
Bahan yang sering digunakan sebagai penopang adalah bambu. Itu sebabnya sering pula disebut ajir bambu, karena kokoh dan juga mudah didapat sehingga hemat biaya.
Selain bambu, ada bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat ajir, misalnya kayu ukuran kecil, kaso, pipa besi dan plastik. Kembali lagi disesuaikan ketersediaan dan anggran biaya
Tujuan Dan Manfaat Pengajiran
Selain untuk membantu tanaman tumbuh, pengajiran memiliki beberapa tujuan dan manfaat lain yaitu :
- Menyokong tanaman yang muda agar tidak mudah rebah dan melatihnya untuk kokoh
- Menopang tanaman agar tidak rusak ketika terkena angin, air hujan, dan aktivitas fisik lain
- Membuat batang tanaman tumbuh lurus ke atas, bukan ke samping
- Mengoptimalkan fotosintesis pada tanaman
- Mengoptimalkan penyaluran nutrisi dalam metabolisme tanaman
- Media rambat tanaman
Tanaman yang memerlukan penopang ajir
Tidak semua tanaman perlu diberi ajir. Misalnya tanaman bertubuh pendek seperti sayuran tidak memerlukan bantuan ajir untuk tumbuh.
Kriteria tanaman yang perlu pengajiran antara lain :
- Tanaman semusim atau tahunan yang berbuah lebat seperti terong, cabai, dan paprika
- Tanaman merambat seperti buncis, kacang panjang, timun, dan lain-lain
- Tanaman yang dirasa mudah roboh jika terkena angin atau hujan
- Tanaman yang fungsi tumbuhnya menurun
Waktu aplikasi ajir / lanjaran / pengajiran
Sebaiknya pengajiran dilakukan sedini mungkin untuk mengurangi risiko kerusakan akar tanaman.
- Pengajiran dapat anda lakukan ketika tanaman memiliki kriteria berikut :
- Bibit telah mengeluarkan sulur-sulur yang panjangnya sekitar 50 cm.
- Tanaman yang sudah dilakukan pembumbunan dan mensterilkan kebun
- Bibit yang dipindahkan ke media tanam telah tumbuh 5-7 cm dari permukaan
Namun hal tersebut bukan acuan pasti sebagai waktu yang tepat untuk melakukan pengajiran. Mengingat bahwa setiap tanaman pertumbuhannya tidak sama.
Cara Melakukan Pengajiran
Untuk melakukan pengajiran, caranya terbagi menjadi dua sistem.
BACA JUGA:
- Penyuluhan Pertanian : Pengertian, Prinsip, Ruang Lingkup, dan Sasaran
- Cara Membuat Jus Buah Naga Yang Enak Dan Segar Beserta Mengetahui Manfaatnya
- Perbedaan Buah Naga Merah Dan Buah Naga Putih
- Kacang Merah : Asal-usu, Ciri-ciri, Lokasi Tumbuh dan Cara Menanam
Sistem Pengajiran Tegak
Ajir tegak umummya digunakam untuk budidaya tanaman hortikultura seperti tomat, cabai, dan sebagainya.
Contoh ajir dengan menggunakan sistem tegak
- Misal untuk satu ajir satu tanaman, ukuran yang dapat digunakan adalah tinggi 125 cm, lebar 3 cm, dan ketebalan 1,5 cm.
- Pada model ini ajir dipasang di setiap batang tanaman, namun bisa juga setiap 3 tanaman tergantung keperluan dan ukuran.
- Maka untuk lebih dari satu tanaman yang berdekatan dapat memakai ukuran tinggi 150 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm.
- Antara ajir satu dengan yang lain dihubungkan dengan gelagar (belahan bambu) yang panjangnya disesuaikan dengan jumlah ajir terpakai.
- Jika tidak ada gelagar, maka penghubungnya dapat diganti dengan tali rafia atau kawat kecil.
Sistem Pengajiran Miring
Dalam model ini ajir ditancapkan miring (sekitar 45 derajat) dengan batang tanaman. Khusus model ini sebuah ajir hanya bisa dipakai untuk satu tanaman saja.
- Ajir pada sistem ini dibagi menjadi ajir horozontal (mendatar) dan vertikal (tegak miring). Ajir vertikal ditancapkan ke dalam bedengan sekitar 24 cm.
- Ajir vertikal dibuat berpasangan saling berhadapan sehingga dapat disilangkan membentuk seperti segitiga dan diikat dengan tali.
- Kemudian ajir horizontal diletakkan dipercabangan ajir yang miring dan diikat. Ajir ini berperan sebagai tumpuan cabang tanaman di ujung bedengan.
Kesimpulan
Pengajiran atau penmberian ajir / lanjaran / penopang merupakan tindakan yang dapat anda lakukan agar tanaman yang anda budidayakan dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah rebah. Namun, pengajiran tidak dibutuhkan oleh semua tanaman. Hanya jenis tanaman tertentu yang membutuhkannya.
Sebelum melakukan pengajiran perhatikan berbagai hal seperti jenis tanaman, sistem yang akan dipakai, bahan ajir, dan waktu pelaksanaannya. Tanaman yang membutuhkan ajir atau lanjaran juga perlu dipertimbangkan model seperti apa pengajirannya, apakah tegak atau miring.
Untuk bahan pilihlah yang kuat dan tahan lama seperti yang terbuat dari bambu atau plastik. Sesuaikan dengan biaya yang anda miliki.