Buah Manjakani: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Penggunaan
Manjakani (Quercus infectoria) atau majakane atau majakan, adalah tumbuhan yang memiliki buah yang keras dari pohon Quercus lusitanica yang banyak dijumpai di Asia, Timur Tengah, dan wilayah Mediterania. Tanaman kerap kali digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia. Tanaman ini telah lama dimanfaatkan sebagai obat herbal tradisional karena berbagai manfaat yang ditawarkan, terutama untuk menjaga kesehatan organ intim wanita. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang manfaat, efek samping dan cara penggunaan.
Manfaat Buah Manjakani
Buah manjakani memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah.
Mengatasi Keputihan Akibat Infeksi
Manjakani diketahui memiliki sifat antijamur, terutama terhadap infeksi jamur Candida. Kandungan dalam buah ini dapat membantu mengatasi keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur, memberikan efek antimikroba untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.
Mengencangkan Area Miss V
Kandungan antioksidan, senyawa flavonoid, dan fenolik dalam manjakani dapat membantu mengencangkan area kewanitaan. Hal ini dapat berkontribusi pada elastisitas kulit di sekitar organ reproduksi wanita dan menjaga kekenyalan jaringan.
BACA JUGA : Buah Asal Kalimantan, Buah Lai: Pengenalan, Ciri Ciri, Klasifikasi, Manfaat, dan Efek Samping
Menurunkan Risiko Osteoporosis
Manjakani mengandung mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan zinc. Kombinasi mineral-mineral ini dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis, terutama pada wanita yang rentan mengalami penurunan kepadatan tulang seiring bertambahnya usia.
Melawan Sel Kanker
Kandungan antioksidan tinggi dalam buah manjakani dapat berperan dalam melawan sel kanker. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat berpotensi menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Menyembuhkan Luka
Ekstrak buah manjakani dipercaya memiliki sifat penyembuhan luka. Hal ini mungkin karena adanya senyawa-senyawa aktif dalam buah manjakani yang dapat merangsang regenerasi jaringan dan mempercepat proses penyembuhan pada luka.
Efek Samping Buah Manjakani
Buah manjakani memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan atau tanpa pengawasan medis. Beberapa efek sampingnya antara lain:
- Sembelit: Kandungan tanin dalam manjakani dapat menyebabkan sembelit jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
- Gangguan nutrisi: Kandungan tanin dalam manjakani juga dapat menghambat penyerapan nutrisi, sehingga dapat menyebabkan malnutrisi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
- Gangguan PH alami vagina: Penggunaan manjakani secara berlebihan dapat mengganggu PH alami vagina, sehingga dapat menyebabkan infeksi dan kekeringan vagina.
- Anemia: Penggunaan manjakani dalam jangka panjang dapat menyebabkan anemia.
- Tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui: Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi manjakani karena dapat memberikan efek samping yang tidak aman untuk rahim dan bayi.
Meskipun demikian, efek samping dari mengonsumsi manjakani mungkin saja dapat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan penggunaan manjakani dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Cara Penggunaan Buah Manjakani
Buah manjakani dapat digunakan untuk merapatkan Miss "V" dan memiliki beberapa khasiat lainnya. Cara penggunaannya dapat dilakukan dengan merebus buah manjakani menjadi jamu atau teh, atau dengan mengonsumsi suplemen herbal. Selain itu, buah manjakani juga dapat dihaluskan menjadi serbuk halus atau diparut dan peras untuk diambil airnya yang kemudian dioleskan pada tundun Miss “V”.
Selain itu, terdapat beberapa cara lainnya adalah dengan menggunakan air rebusan manjakani untuk mencuci muka setiap hari atau disapu pada luka untuk mempercepatkan proses penyembuhan. Pada zaman dahulu, buah manjakani juga digunakan dengan cara dihaluskan sebelum dioleskan di organ kewanitaan atau diminum. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, sebelum menggunakan buah manjakani, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.