Sayur Kangkung : Ciri-ciri, Jenis, dan Budidaya Secara Singkat
Tanaman sayur kangkung (Ipomoea aquatica) adalah salah satu jenis sayuran yang populer dan sering digunakan dalam masakan Asia. Kangkung memiliki daun hijau yang lebar dan batang yang lunak, membuatnya cocok untuk berbagai jenis hidangan. Selain memiliki rasa yang enak, kangkung juga kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Kangkung tumbuh sebagai tanaman tahunan dan termasuk dalam keluarga Convolvulaceae. Tanaman ini biasanya tumbuh di air, seperti sawah, danau, atau sungai, meskipun juga dapat tumbuh dengan baik di tanah yang lembab. Kangkung memiliki daun berbentuk hati yang biasanya berwarna hijau gelap atau ungu dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 20 hingga 30 sentimeter. Batangnya berair dan lunak dengan akar yang merambat ke dalam air atau tanah.
Klasifikasi dan nama latin kangkung
Kangkung merupakan tanaman tahunan yang banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Convolvulaceae atau kangkung-kangkungan yang dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di dalamnya. Taksonomi tumbuhan kangkung sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Solanales
- Family : Convolvulaceae
- Genus : Ipomoea
- Species : Ipomoea aquatica Forssk (kangkung air), Ipomoea reptans Poir (kangkung darat)
Varietas / Jenis Kangkung
Jenis kangkung yang umumnya dibudidayakan terdiri dari dua macam yaitu kangkung darat (Ipomoea reptans), berdaun sempit dan beradaptasi pada tanah yang lembab, serta dipanen hanya satu kali; dan kangkung air (Ipomoea aquatica) yang berdaun lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis ini beradaptasi pada kondisi tergenang dan dipanen beberapa kali.
Kangkung darat dan air kelihatan berbeda karena
- Ukurannya
- Tempat hidupnya
- Bentuk daun dan batangnya
- Cara menanamnya
Ciri-ciri kangkung
Bagian dari tanaman kangkung yang paling banyak dimanfaatkan ialah batang muda dan daun-daunnya. Daun dan batang kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik (Purwandari, 2006). Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Berikut ini adalah ciri-ciri botani tanaman kangkung .
Akar
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).
Batang
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyakmengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).
Daun
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
Bunga
Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung (Maria, 2009).
Buah / biji
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman (bibit) secara generatif.
Budidaya kangkung secara singkat
Persiapan Tanam
Kangkung memerlukan lahan yang diolah dengan baik, dengan lebar bedengan 90 cm dan jarak antar bedengan 150 cm. Karena kangkung toleran terhadap genangan, maka bedengan yang dibuat boleh tidak terlalu tinggi.
Perlakuan benih
- Benih disemai pada bedengan dengan larikan sedalam 1-1.5 cm, jarak antar larikan 15 - 20 cm dan dalam larikan 5 cm.
- Tutup benih dengan kompos.
- Bila sudah berdaun dua, kurangi tanaman dengan berjarak tanaman 10-15 cm.
- Secara komersial, kerapatan tanaman 50 000 tanaman/ha, diperlukan 5 kg/ha benih.
- Untuk cara penanaman dengan menyebar benih, pengurangan benih tidak perlu dilakukan. Benih yang diperlukan 5 – 10 kg/ha.
Penanaman dengan pemindahan/transplanting.
- Bibit semaian dapat ditumbuhkan pada baki pesemaian atau di bedengan pesemaian.
- Medium pesemaian harus terdiri dari medium yang mampu menahan air dengan drainase yang baik, misalnya kompos, arang sekam, media campuran untuk pot.
- Media dikukus selama 2 jam untuk sterilisasi.
- Biji disemai pada kedalaman 1-1.5 cm, lalu jarangkan bila sudah mempunyai dua daun.
- Pesemaian sebaiknya dilakukan di bawah naungan, dengan pengairan yang cukup.
- Bila akan dipindahkan ke lapangan, berikan cahaya matahari langsung 3-4 jam dan pada hari ke-4 semaian sudah menerima matahari penuh, dan biasanya siap dipindah ke lapangan 3 minggu setelah semai, atau bibit semaian mempunyai 5-6 daun.
Menggunakan stek batang.
- Bila benih tidak cukup, maka stek batang dapat digunakan sebagai benih. Hal ini biasanya dilakukan pada kangkung berdaun lebar yang banyak ditanam di dataran rendah.
- Stek yang panjangnya 15-25 cm dengan 3-4 buku biasanya diambil pada panen pertama, kemudian direndam 1-3 hari dalam air untuk pembentukan akar sebelum dipindahkan ke lapangan.
- Stek ditanam 2-3 stek/lubang sedalam 5-10 cm dengan jarak antar guludan 20-30 cm, dan jarak dalam guludan 15-20 cm.
- Siram segera setelah tanam.
Pemupukan
Kangkung dapat hidup pada kesuburan tanah sedang. Kangkung sangat tanggap terhadap pemupukan nitrogen dan juga pemupukan organik. Kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan hasil dan memelihara kesuburan tanah. Dosis pupuk yang digunakan tergantung pada kesuburan tanah, jenis tanah, kecepatan ketersediaan pupuk, dan kandungan bahan organik. Rekomendasi pemupukan tergantung dari kondisi setempat. Pupuk kandang 10 ton/ha, pupuk anorganik 75 kg/ha urea, 100 kg/ha SP-36, dan 50 kg/ha KCl.
Pengairan
Kangkung membutuhkan banyak air karena berbatang basah. Pengairan sangat diperlukan setelah tanam, terutama bila tanaman layu pada siang hari. Pengairan dapat dilakukan dengan dileb diantara bedengan.
Penyiangan gulma
Gulma menyaingi cahaya, air, dan cahaya yang dapat mengurangi hasil. Tanah harus diolah dengan baik karena benih kangkung lambat untuk tumbuh, maka pengendalian gulma perlu dilakukan dini pada penanaman benih secara langsung
Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Penyakit yang biasa menyerang kangkung adalah: karat putih (Albugo ipomoeae-panduratae), aphids dan thrips. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara bercocok tanam yang baik seperti rotasi tanaman, sanitasi, jarak tanam yang cukup, penyiraman di antara bedengan. Penggunaan pestisida sebaiknya dihindarkan, kecuali bila serangan begitu tinggi, sehingga penyemprotan pestisida perlu dilakukan mengikuti kaidah yang berlaku untuk keselamatan.
Panen
- Kangkung siap dipanen 30-45 hst, tergantung dari varietas dan tipe tanaman kangkung.
- Panen dapat dilakukan sekali sampai beberapa kali.
- Untuk panen yang berulang, tunas dipotong 15-20 cm dari permukaan tanah, biasanya seminggu sekali.
- Panen yang berulang menghambat pembungaan dan merangsang tumbuhnya tunas lateral yang berkembang menjadi tunas batang baru.
- Panen sebaiknya dilakukan pada waktu hari tidak terlalu panas untuk menghindarkan layu, pagi atau sore sekali.
- Hasil panen sebaiknya disimpan di tempat yang teduh dan sejuk.
Cara Mengolah Kangkung
Kangkung dapat dimasak dalam berbagai cara. Beberapa hidangan populer yang menggunakan kangkung antara lain tumis kangkung, sup kangkung, atau bahkan dimakan sebagai lalap dengan sambal kacang. Kangkung memiliki rasa yang ringan dan mudah berpadu dengan berbagai bumbu dan saus.
Penutup
Kangkung adalah salah satu tanaman sayur yang lezat dan bergizi. Dengan tampilan daun yang khas dan kaya akan manfaat kesehatan, kangkung menjadi pilihan yang baik untuk dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari. Selain itu, menanam kangkung di halaman rumah juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Jadi, cobalah menanam dan menikmati kangkung dalam berbagai hidangan yang lezat dan sehat!