Minggu, 20 Agustus 2023

Cara Menanam Sayur Selada Cara Hidroponik Sumbu / Wick

Selada (Lactuca sativa) merupakan  sayuran daun yang tergolong ke dalam  genus Lactuca. Selada ini termasuk tanaman semusim  yang memiliki berbagai bentuk, khususnya bentuk daun. Tanaman selada (terkenal terdiri dari 4 jenis, yaitu selada boor, romain, daun, dan selada batang. Selada bokor mempunyai berkrop bulat, tetapi kropos (lepas). Rasanya lunak dan enak. Oleh karena itu, selada ini paling digemari.  Selada ini juga disebut selada mentega. Keunggulan selada mentega dibandingkan jenis lainnya adalah tidak mudah rusak sehingga dapat dikirim ke tempat yang jauh. Ada pula selada romain  kropnya lonjong atau bulat panjang, rasanya enak tetapi agak liat. Tanaman ini banyak dibudidayakan petani terutama di daerah dataran tinggi atau sekitar pegunungan. Sementara selada daun lebih banyak dijual, memiliki daun keriting.

sayuran selada


Budidaya selada hidroponik merupakan cara baru dalam teknik penanaman yang dilakukan tanpa media tanah. Teknik ini pada dasarnya hanya memanfaatkan air sebagai media tumbuh tanaman. Sistem Hidroponik menggunakan air lebih efisien, sehingga cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air terbatas.  

Jika dibandingkan dengan penanaman secara konvensional, hidroponik lebih dapat memberi keuntungan seperti pemanfaatan lahan sempit, pemeliharaan tanaman yang tergolong mudah dan hasil panen higienis sehingga sayuran yang dipanen lebih bersih dan sehat.

Metode hidroponik Wick dan Rakit Apung

Ada beberapa metode hidroponik, dan di antaranya adalah sistem sumbu (wick system) dan rakit apung (Water culture). Keduanya mirip, namun berbeda.

1. Sistem Sumbu (Wick System)

Sistem sumbu (Wick System) merupakan salah satu sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik karena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak menggunakan pompa atau listrik. Sistem sumbu merupakan sistem pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air .

hidroponik sistem wick

  Dinamakan sistem sumbu karena dalam pemberian asupan nutrisi melewati akar tanaman disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu. Beberapa bahan umum yang digunakan untuk sistem sumbu seperti, kain flanel, tali fibrosa, jenis propylene, sumbu obor tiki, tali rayon atau mop helai kepala, benang poliuretan dikepang, wol tebal, tali wol atau strip, tali nilon, tali kapas, stripe kain dari pakaian atau selimut tua.


Prinsip Kerja Sistem Sumbu (Wick System) :
Sistem wick menggunakan prinsip kapilaritas, yaitu dengan menggunakan sumbu sebagai penyambung atau jembatan pengalir air nutrisi dari wadah penampung air ke akar tanaman. Sumbu yang digunakan dalam system ini biasanya berupa kain flanel atau bahan lain yang dapat menyerap air.

BACA JUGA : Pengenalan Singkat Bunga Kol Budidaya Kembang Kol 

2. Sistem Rakit Apung (Water Culture System)

Sistem rakit apung adalah yang sistem paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif, cukup mudah digunakan karena tidak membutuhkan alat yang terlalu banyak, yang dibutuhkan box atau wadah yang dapat terbuat dari bahan plastik, styrofoam dan aerator .

hidroponik rakit apung


 Hidroponik rakit apung merupakan pengembangan dari sistem bertanam hidroponik yang dapat digunakan untuk kepentingan komersial dengan skala besar ataupun skala rumah tangga.

Prinsip Kerja Sistem Rakit Apung :
Sistem Rakit Apung hampir sama dengan sistem sumbu, yaitu berupa sistem statis dan sistem hidroponik sederhana. Perbedaannya dalam sistem ini tidak menggunakan sumbu sebagai pembantu kapiler air, tetapi media tanam dan akar tanaman langsung menyentuh air nutrisi. Wadah tempat tanaman berada dalam kondisi mengapung dan bersentuhan langsung dengan air nutrisi. Sehingga, sistem rakit apung penggunaan air lebih banyak dari sistem sumbu.

BACA JUGA :  Budidaya Sawi Pagoda dengan Hidroponik Sistem NFT

Penyiapan Larutan Nutrisi

Nutrisi yang paling sering dipakai dalam hidroponik adalah nutrisi A dan nutrisi B karena nutrisi ini memiliki kandungan unsur hara yang beragam.

Cara Untuk budidaya hidroponik adalah :

  • Nutrisi A dilarutkan dalam 5 liter air,
  • Nutrisi B juga dilarutkan dalam 5 liter air.

Selanjutnya masing-masing nutrisi A dan B diambil 5 ml lalu dilarutkan dalam 1 liter air. Larutan inilah yang digunakan sebagai nutrisi langsung untuk tanaman.

Peralatan dan bahan

Kemudian Siapkan alat dan Bahannya terlebih dahulu:

  • Gergaji Besi
  • Sprayer/Penyemprot air
  • Pinset
  • Rockwool
  • Benih Selada Hijau
  • Sistem Hidroponik (Wick Sederhana)

paket hidroponik sistem wick
Paket hidroponik pemula  ? Bisa cek di SINI

 BACA JUGA :  Sayur Selada : Pengenalan, Ciri-ciri, Jenis, Klasifikasi, dan Cara Menanam

Cara pembenihan dan penanaman tanaman selada

Tahap pembenihan

  1. Rendam benih menggunakan air biasa selama 12-24 Jam
  2. Setelah 12-24 Jam, benih akan sprout seperti pada gambar di bawah ini.
  3. Siapkan media tanam, potong rockwool setebal 2,5 cm. Iris memanjang sedalam kurang lebih 1 cm menjadi 3 bagian dan iris melintang menjadi 6 bagian sedalam 1 cm. Lihat gambar di bawah ini untuk detailnya.
    pembibitan hidroponik
  4. Lubangi setiap kotak rockwool menggunakan tusuk gigi atau dengan pinset.
  5. Taruh benih ke dalam lubang dengan posisi kecambah di bawah (1 lubang diisi 1 benih)
  6. Setelah semua lubang terisi, basahi rockwool menggunakan sprayer/semprotan dengan kekuatan air yang lembut. Taruh semaian di tempat terbuka yang cukup sinar matahari.
  7. Pada tahap ini adalah tahap perawatan semai, jaga rockwool agar tetap lembab (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering)

  8. Setelah berumur 12 atau sesudah berdaun 4, waktunya untuk dipindah ke sistem hidroponik (pindah tanam)

 Pisahkan/potong rockwool berdasarkan irisan yang dibuat pada step awal. Apabila susah untuk memisahkan rockwool, maka bisa menggunakan cutter untuk memotong rockwool sampe terpisah.
Taruh potongan rockwool ke dalam netpot yang sudah dikasih flanel (sumbu)


  • Letakkan netpot ke dalam sistem hidroponik, kali ini kita menggunakan Mini Rakit apung atau ada yang menyebutnya sistem WICK.
  • Pada tahap ini, kepekatan nutrisinya adalah 600 ppm.

Tahap pembesaran

Tahap selanjutnya adalah pembesaran. Yang perlu diperhatikan pada tahap-tahap ini adalah kepekatan nutrisi harus dijaga tetap stabil dan jangan sampai kekeringan atau kehabisan air nutrisi.

  1. Setelah selada umur 10 HST, kepekatan nutrisi dinaikkan menjadi 800 ppm
  2. Kepekatan nutrisi dinaikan lagi menjadi 1.000 ppm apabila sudah memasuki umur 15 HST.
  3. Setelah memasuki umur 20 HST, naikkan kepekatan nutrisi menjadi 1200 ppm. 
  4. Usahakan bak air nutrisi tetap bersih, apabila sudah ada kotoran atau keruh, ganti dengan air nutrisi yang baru. 
  5. Hal ini sangat penting dilakukan karena akan berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi oleh akar dan akan menentukan pertumbuhan tanaman.

BACA JUGA :  Budidaya Tanam Pak Coy Dengan Hidroponik Metode NFT

Panen

 panen hidroponik

Panen dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar 40 sampai 45 hari setelah semai, pemanenan dilakukan dengan cara dipotong maupun dicabut sampai akarnya, setelah itu bagian akar selada dicuci sampai bersih dan membuang daun yang rusak. Harus diketahui bahwa selada daun keriting ini tidak tahan panas dan penguapan, oleh karena itu penyimpanan terhadap sayuran ini harus lebih diperhatikan.


Admin