Kandungan Nutrisi dan Potensi Manfaat Dami / Jerami Nangka
Dami nangka, yang merupakan serat yang terdapat pada kulit bagian dalam biji buah nangka (Artocarpus heterophyllus), mungkin sering dianggap sebagai limbah pertanian. Namun, serat ini memiliki kandungan nutrisi yang penting dan potensi manfaat yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kandungan nutrisi dan potensi manfaat dari dami nangka.
Menurut Widyastutik (1993), buah nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan rangkaian majemuk yang terdiri dari berbagai komponen buah, selain dipanen pada saat matang buah nangka juga dipanen saat masih muda. Jerami nangka sebenarnya merupakan bunga yang tidak dibuahi. Sementara bunga yang terbuahi akan menjadi satu biji buah nangka yang dikenal dengan sebutan nyamplungan. Damen/serabut/jerami terletak diantara nyamplungan nangka tersebut.
Jerami nangka merupakan bagian terbesar ke dua setelah daging yang jumlahnya cukup banyak. Seluruh bagian nangka yang masih muda dapat dimanfaatkan bersamaan seperti daging, biji dan jerami / dami. Namun pada saat buah matang, jerami sering kali dibuang karena rasanya yang tidak manis sehingga tidak enak dimakan. Jerami yang terbentuk ada yang tebal berukuran besar dan manis rasanya sehingga dapat juga dimakan, dan ada juga jerami kecil, yang ini tidak manis dan tentunya tidak enak dimakan.
BACA JUGA : 7 Jenis Nangka Unggulan, Cek Kelebihannya!
Untuk mengurangi yang tidak bisa dikonsumsi, dikembangkanlah varietas nangka yang nyaris tanpa dami seperi nangka Sri Bajong, Nangka Madu, Nangka Merah, dan nangka dulang. Khusus nangka dulang punya keunikan sendiri, karena jerami bisa dikonsumsi juga karena masih punya rasa manis dan asam seperti daging buah.
Meski jenis nangka unggulan di atas bisa menghasilkan nangka dengan jerami minimalis, namun sayangnya nangka tersebut benar-benar untuk konsumsi sebagai buah, dan tidak bisa digunakan untuk nangka sayur, sebagaimana kebiasaan di Indonesia.
![]() |
Keterangan : Tendrils : dami /jerami ; Sap : getah ; Core : Inti ; Seed : biji ; Aril : dagingbuah |
Barangkali karena itu pula, nangka biasa masih tetap ditanam dan dikembangkan di Indonesia, sehingga pemanfaatan dami nangka pun perlu ditingkatkan.
BACA JUGA : Manfaat Kesehatan Konsumsi Biji Nangka
Jerami dari buah nangka selama ini masih dianggap sebagai limbah yang masih dibuang begitu saja oleh sebagian besar masyarakat dan bahkan sering menjadi masalah yang dapat mencemari lingkungan. Walaupun sering dianggap limbah, ternyata jerami buah nangka masih banyak mengandung zat-zat yang sama dengan daging buahnya seperti protein, serat kasar, gula dan sebagainya (Sumarni, 2011).
BACA JUGA : Tanaman Buah Nangka: Pengenalan, Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, dan Syarat Tumbuh
Adapun kandungan zat gizi dari jerami nangka dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel Kandungan Zat Gizi dari Jerami Nangka
Komposisi |
Kandungan (%) |
Air
Abu Protein Lemak Karbohidrat |
76,24 0,53 1,30 0,60 15,87 |
Sumber : Siregar dalam Kurniawati (2003)
Air merupakan komponen terbesar yang menyusun jerami nangka. Selebihnya merupakan bahan kering yang tersusun oleh karbohidrat. Menurut Siregar dalam Kurniawati (2003), karbohidrat tersebut terdiri dari glukosa, fruktosa, sukrosa, pati, serat dan pektin. Dan ditambahkan dalam Nisa (1998), bahwa kandungan gula reduksi pada jerami nangka adalah 10,97% dan gula terlarut sebanyak 49,21%.
BACA JUGA ; Mengenal Buah Durian : Budidaya , Ciri - Ciri, Manfaat, Efek Samping, Dan Cara Memilih
Tabel Kandungan Gula Limbah Nangka
Komponen |
Gula Reduksi (%) |
Gula Terlarut (%) |
Jerami |
10,97 |
49,21 |
Kulit |
8,54 |
43,10 |
Hati |
22,65 |
19,23 |
Biji |
28,20 |
37,92 |
Sumber : Nisa (1998)
Potensi pemanfaatan dami nangka menjadi keripik
Agar dami nangka bermanfaat, bermutu tinggi, memiliki nilai jual dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama, perlu adanya teknologi pengolahan pangan. Salah satu produk olahan limbah dami atau jerami buah nangka yaitu diolah menjadi keripik.
Bahan :
- Dami nangka
- Minyak goreng
- Air kapur sirih
Peralatan
- Pisau
- Panci
- Oven
- Kompor
Langkah pembuatan keripik dami nangka adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan
- Pelepasan dami atau jerami buah nangka satu persatu secara hati-hati dengan menggunakan pisau, pilihlah dami atau jerami buah nangka yang segar yang tidak terkena hama (busuk).
- Cuci bersih, kemudian lakukan perendam dami atau jerami buah nangka ke dalam air dan tambahkan larutan 16% kapur sirih, rendam selama 1 jam- 2 jam
- Angkat dami atau jerami buah nangka dari rendaman air kapur sirih untuk segera dicuci hingga bersih dan ditiriskan
- Keringkan dami atau jerami buah nangka ke dalam oven, selama 3 jam
- Masukan dami ke dalam wajan penggorengan yang berisi minyak goreng, kemudian atur panas kompor, setelah panas stabil dami digoreng.
- Tiriskan kripik dami atau jerami buah nangka sampai dingin kemudian masukan ke dalam kemasan dan siap diuji ke panelis.
- Untuk penyajian keripik dengan berbagai macam rasa bisa ditambahkan dengan rasa yang disukai, sperti rasa asin, manis, pedas, dan keju
Penutup
Meskipun dami nangka memiliki kadar nutrisi yang tidak kalah dengan daging buah nangka serta potensi manfaat yang menarik, perlu diingat bahwa pemrosesan dan pemanfaatan dami nangka mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut serta pengembangan teknologi. Sebelum mengambil langkah lebih jauh, pertimbangkan dengan seksama faktor-faktor teknis, ekonomi, dan lingkungan terkait dengan pemanfaatan dami nangka.