Mengenal Buah Durian : Budidaya , Ciri - Ciri, Manfaat, Efek Samping, Dan Cara Memilih
Durian, tanaman buah yang terkenal dengan aroma yang kuat dan unik serta rasa yang kaya, merupakan salah satu tanaman yang sangat populer di kawasan Asia Tenggara. Buah ini sering dijuluki "raja buah" karena memiliki daging buah yang lezat dan tekstur yang khas. Durian dikenal sebagai tanaman tropis yang tumbuh subur di wilayah dengan iklim hangat dan lembap.
Terdapat banyak nama lokal untuk durian. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatra dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen. Orang Batak menyebutnya Tarutung. Durian telah dikenal dan disukai orang sekurang-kurangnya semenjak masa Mataram Kuno (abad ke-9). Tanaman ini tercantum dalam naskah Kakawin Ramayana Sarga XXIV bait 98; dalam bahasa Jawa Kuno dikenal sebagai dūryyan.
Pada musim panen raya, buah dengan nama latin Durio zibethinus ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah.
Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan. Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa.Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.
Buah Durian dipandang 2 hal, disukai atau dibenci. Bagi yang menyukai baunya harum dan rasanya lezat tiada duanya, membuat ketagihan. Sementara bagi yang tidak "benci", aroma jarak 5 meter pun sudah membuat mual apalagi jika memakan buahnya. Bagi yang tidak menyukai, ada ungkapan baunya “busuk seperti jamban ”. Karena baunya yang keras menyengat dan cenderung busuk (bagi beberapa orang), sejumlah perusahaan dan maskapai penerbangan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Buah Durian memiliki penampilan yang unik, dengan duri-duri tajam yang melapisi kulit buahnya yang keras dan berbentuk bulat atau oval. Di dalam kulit tersebut terdapat daging buah yang kaya akan nutrisi. Durian memiliki berbagai varietas, dengan daging buah berwarna kuning atau putih, serta memiliki variasi aroma dan rasa yang berbeda-beda. Ada yang menggambarkan aroma durian sebagai kuat dan tajam, sementara yang lain merasakannya sebagai aroma manis yang lezat.
Budi daya Durian
Durian adalah buah tropis, tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga ketinggian 800 mdpl, serta menjauh hingga garis lintang 18° di Thailand dan Queensland.
Untuk tumbuh, curah hujan yang disukai sekurang-kurangnya 1500 mm, yang tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1–2 bulan akan merangsang perbungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa saja.
Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6–6,5. Tanah masam, seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran agara tanaman tumbuh baik. Durian muda juga memerlukan lindungan alam, agar pohon atau cabang-cabangnya yang sarat buah tidak patah diterpa angin yang kuat. Muka air tanah tidak boleh kurang dari 150 cm karena air tanah yang terlalu rendah berakibat buah kurang manis.
Pemupukan dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar NPK yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar P yang lebih tinggi diberikan setelah flushing selesai untuk mempersiapkan pembungaan.
Penanaman dan pemeliharaan
Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari ukuran tanaman/kultivarnya.[2] Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan (pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan pengendalian hama dan penyakit.[2] Tajuk durian yang baik adalah berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke samping.
Perbanyakan
Perbanyakan durian di desa-desa umumnya dengan menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya embrionya mati. Dengan demikian biji harus segera disemaikan setelah buahnya dibuka.
Pohon durian mulai berbuah setelah 4–5 tahun, tetapi dalam budi daya dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang dilakukan), penyusuan (jarang dilakukan), penyambungan sanding (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding).[2] Teknik yang terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan. Beberapa penangkar sekarang juga menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda sehingga mempercepat masa tunggu. Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2–3 tahun.
Durian juga memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).
Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong,
dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya
tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut
"durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna
hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan.
Buah
durian mulai berkembang setelah pembuahan. Kondisi matang pada buah
durian akan tercapai sekitar 13–15 pekan sejak pembungaan dimulai.Pada
masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga
hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya
gugur.
![]() |
Durian berbunga. Sumber : bRYAN lOH |
Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian,
Setiap buah memiliki lima ruang
(awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang
dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga
butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah
muda kecokelatan mengilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang
biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga
kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, tetapi pada kultivar
unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji
dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk
menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut
biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan
buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal
(disebut "sukun").
Hama dan penyakit
Hama yang menyerang durian di antaranya adalah ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga, dan kutu loncat durian (mengisap cairan daun muda).
Penyakit utama durian adalah busuk akar dan batang Pythium complectens, mati bibit (juga oleh patogen yang sama), penyakit blendok/kanker Phytophthora palmivora, dan jamur upas yang menyerang batang/cabang.
Ciri-ciri dari pohon buah durian
- Tinggi mencapai 30 meter dengan garis tengah batang 50 centi meter
- Memiliki akar bangir yang rendah
- Kulit batang awalnya halus tapi lama-kelamaan menjadi beralur membujur.
- Memiliki daun yang lonjong dan bundar, dengan panjang daun sekitar 2 sampai 24 centi meter dan lebar 3,5 hingga 8,5 cm
Menurut Setiadi (2003), kriteria buah durian unggul adalah sebagai berikut:
- Buah durian unggul mempunyai penampilan menarik
- Durinya besar dan berbentuk piramida,
- Bentuk buah elips dan beraturan serta tidak memiliki belimbingan, walaupun ada hanya samar-samar
- Tangkai buahnya relatif pendek,
- Daging buahnya berserat halus, pulen, kering, dan warnanya kuning madu (warna tembaga), tebal dan manis,
- Pohon durian unggul biasanya bertajuk teratur atau indah, seperti piramida atau payung,
- Cabangnya banyak dan tumbuh beraturan,
- Produktivitas pohon tinggi dan tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.
Keanekaragaman jenis Durian
Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain durian benar (Durio zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan.[4][9] Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.
Kultivar unggul nasional
- Gapu , dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
- Hepe, bijinya kempis dengan daging tebal
- Kelud, dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
- Ligit, dari Kutai
- Mawar, dari Long Kutai
- Ripto, dari Trenggalek
- Salisun, dari Nunukan
- Sememang, dari Banjarnegara
- Tong Medaye, dari Lombok, NTB
- Bentara, dari Kerkap, Bengkulu Utara
- Bido Wonosalam, dari Jombang, Jawa Timur
- Perwira, dari Simapeul, Majalengka
- Petruk, dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah[10]
- Soya, dari Ambon, Maluku
- Sukun, bijinya kempis dengan daging tebal
- Sunan, dari Boyolali
- Kani ("chanee", durian bangkok)
- Otong, (alihnama dari durian "monthong", durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159)
![]() |
Durian bengkulu |
Durian lokal lainnya
Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah:
- Durian parung
- Durian lampung
- Durian jepara
- Durian palembang
- Durian padang
- Durian merah banyuwangi
Kultivar unggul dari luar negeri
Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah
- D24
- D99
- D123
- D145
- D158
- D159 (klon sama dengan varietas 'Montong').
- D169
- D-UR 888' (Durian Terbaik Dunia)
Manfaat dan Kandungan Buah Durian
Namun terlepas dari segala kontroversinya, buah durian menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, diantaranya adalah :
- Mencegah dan mengatasi sembelit (Serat 37 persen) Durian kaya akan serat, nutrisi penting yang dapat menyerap air dan memperlancar jalannya makanan menuju sistem pencernaan sehingga mrmbntu krlancaran buang air besar secara teratur.
- Membantu mencegah anemia (Folat 22 persen) Anemia (penyakit darah, sel darah merah di bawah normal) tidak selalu disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Kekurangan folat juga dapat menyebabkan salah satu jenis anemia yang disebut anemia pernisiosa. Folat, juga disebut vitamin B9, diperlukan untuk memproduksi sel darah merah. Buah durian itu sendiri adalah salah satu sumber vitamin B9.
- Meningkatkan kesehatan kulit (Vitamin C 80 persen) Buah durian mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C adalah faktor penting dalam membuat kolagen, protein penting yang ditemukan dalam pembuluh darah, ligamen, tendon, tulang, dan kulit. Vitamin C berperan besar dalam penyembuhan luka dan menjaga kesehatan kulit. Membantu menjaga kesehatan tulang (Kalium 30 persen) Durian juga kaya akan kalium. Ketika berbicara tentang kesehatan tulang, kebanyakan orang akan fokus pada kalsium. Namun demikian, kalium juga merupakan nutrisi yang penting untuk tulang, sehingga mengonsumsi buah durian akan memberikan manfaat bagi kesehatan tulang.
- Mengatur kadar gula darah (Mangan 39 persen) Buah durian dapat membantu mengatur kadar gula darah berkat kandungan mangan di dalamnya.
- Membantu menjaga fungsi tiroid (Tembaga 25 persen) Durian merupakan sumber yang baik dari tembaga. Saat berbicara tentang kelenjar tiroid, yodium mungkin satu-satunya nutrisi yang sering dikaitkan terhadapnya. Namun, zat tembaga juga berperan dalam metabolisme tiroid, terutama dalam hal produksi dan penyerapan hormon. Kelenjar tiroid berfungsi dalam mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon yang lain, membuat protein, dan mengatur kecepatan tubuh dalam membakar energi. Mengonsumsi buah durian akan bermanfaat dalam menjaga fungsi kelenjar tiroid.
- Mendorong nafsu makan (Tiamin 61 persen) Buah durian juga kaya dengan tiamin, vitamin B yang berperan dalam mendorong nafsu makan serta membantu memproduksi asam klorida dalam perut untuk membantu pencernaan makanan.
- Membantu meredakan migrain (Riboflavin 29 persen) Apakah anda sering mengalami migrain. Makan buah durian dapat membantu meringankan rasa sakit akibat migrain. Riboflavin adalah vitamin B yang terkandung dalam durian, yang dapat membantu meringankan rasa sakit kepala akibat migrain.
- Membantu mencegah Depresi (Vitamin B6 38 persen) Durian mengandung vitamin B6. Kurangnya vitamin B6 dalam tubuh dapat menyebabkan depresi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang mengalami depresi cenderung memiliki vitamin B6 yang rendah. Vitamin B6 adalah nutrisi yang penting dalam memproduksi serotonin, zat kimia neorotransmitter yang mempengaruhi suasana hati.
- Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi (fosfor) Fosfor merupakan salah satu nutrisi yang terkandung di dalam buah durian. Walaupun kalsium adalah nutrisi yang paling terkenal untuk kesehatan tulang, kalsium tidak bisa melakukan proses pembentukan tulang dan gigi tanpa fosfor, (Anonim, 2012).
BACA JUGA:
- Daftar Jenis Durian Unggulan dan Jenis Durian yang Mahal Harganya
- Durian Musang King Kaki Tiga : Cara Membuat Bibit dan Menanam
- Menanam Pohon Durian Pendek Yang Berbuah Lebat
- Teknik Budidaya Tanaman Durian
Efek Samping
Namun sebaliknya jika kita mengkonsumsi buah durian secara berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
- Kandungan Alkohol. Menurut arief mudjiono (2013), dalam buah durian ditemukan adanya senyawa alkohol (ethanol, methanol, ethyl metacrylate) dan berbagai senyawa sulphur. Jadi bagi pengidap hipertensi dan penyakit penyertanya seperti jantung koroner, stroke, atau gangguan ginjal, mengkonsumsi durian berlebih bisa berdampak buruk terhadap penyakit yang dideritanya, sehingga disarankan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsinya.
- Kandungan lemak dan glukosa dalam durian juga cukup tinggi. Lemak dalam buah sebetulnya merupakan lemak tidak jenuh, non kolesterol. Pada kondisi buah yang sangat matang, glukosa akan berubah menjadi alkohol. Alkohol dan glukosa tinggi inilah yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Jadi bagi pengidap penyakit diabetes atau kencing manis juga perlu berhati – hati untuk mengkonsumsi buah durian.
- Kandungan kalori yang tinggi.
- Kandungan durian yang terutama perlu diwaspadai adalah kalorinya. Setiap 100 gram durian memiliki kalori sekitar 120-180 kalori. Satu durian dengan daging buah seberat 500 gram mengandung 600 – 900 kalori. Bila Anda memakan empat buah durian itu, maka tubuh Anda akan mendapatkan ledakan energi instan sebesar 2.400 -3.600 kalori, jauh melebihi kebutuhan harian rata-rata. Oleh karena itu, bila Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes. Sehingga harus berhati-hati bila mengonsumsi durian. Wanita hamil juga sebaiknya tidak memakan durian, (dr. Salma, 2012).
- Disarankan tidak mengkonsumsi durian bersamaan dengan alkohol, tape, kopi, karena dapat berdampak tidak baik terhadap tekanan darah. Sebaliknya banyak minum air putih setelah Anda mengkonsumsi durian. Makan durian memang terasa nikmat, namun jangan sampai kenikmatan tersebut merusak nikmat sehat yang Anda rasakan sekarang.
Tips Memilih Durian yang Bagus dan Lezat
- Lihat Tangkainya :Durian yang jatuh dari pohon tangkainya bergerigi. jika terlihat rata atau seperti dipotong, ada kemungkinan durian itu dipetik sebelum masak dan disimpan terlebih dahulu. Selain itu, Congkel sedikit kulit tangkainya dengan kuku, kalau kulitnya tebal, maka daging buahnya pun tebal juga. Kalau bagian dalam kulitnya kuning, maka warna daging buahnya pun kuning juga.
- Perhatikan Kulitnya : Jika kulit terlihat berduri jarang dan besar-besar bisa dipastikan durian itu berdaging padat, tapi jika durian berkulit kecil dan durinya berjarak dekat, daging durian pasti lembek.
- Pilihlah Yang Ringan
- Durian yang berat biasanya masih mentah, isinya terlalu berair atau bahkan busuk,
- Jangan Lupa Dipukul-pukul : Jika terdengar suara “buk-buk” bergema,itu tandanya durian sudah matang.tapi bila terdengar bunyi “plek-plek”itu tandanya durian belum matang,
- Guncangkan: Jika ada terasa sesuatu yang berguncang di dalam, berarti daging buahnya berjenis kering. Itu tandanya bagus,
- ). Pilihlah Yang Berjuring Lima: Buah durian memiliki juring (kamar-kamar) yang diisi biji dan daging buah. Juring bisa dilihat dari permukaan kulitnya, berupa garis dari bagian atas sampai bagian bawah. Durian yang ideal memiliki lima juring karena daging buah biasanya lebih banyak ketimbang durian yang memiliki 6 juring atau lebih,
- Ambil Yang Bulat: Bentuk bulat menandakan daging buahnya besar dan banyak.durian lonjong atau tidak bulat biasanya hanya memliki daging buah sedikit,
- Cium Baunya:Saat memilih durian, dekatkan hidung dan cium baunya, jika baunya kuat, kemungkinan besar buahnya manis dan matang. Tapi jika sudah tidak bau lagi, kemungkinan buahnya sudah masuk angin yang membuat rasanya jadi hambar.