Selasa, 01 Agustus 2023

Cara Aman Konsumsi Daun Pepaya Jepang

 Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius)  adalah tanaman semak abadi menahun (perenial shrubs) yang tumbuh cepat dan berdaun besar. Ditilik dari asal namanya aconitifolius, ini artinya aconitum yaitu seperti daun. Cnidoscolus aconitifolius diyakini berasal dari Yucatain Peninsula of Mexico atau Semenanjung Yukatan di Meksiko, Amerika Tengah. Tanaman pepaya jepang ini di sana dikenal dengan nama chaya . Kini chaya dibudidayakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tanaman Chaya mudah tumbuh, baik pada ketinggain 0 hingga 1000 meter di atas permukaan laut maupun di segala jenis tanah dan kondisi lingkungan, tahan terhadap hujan lebat dan kekeringan juga tahan terhadap serangan serangga dan penyakit tanaman. 

Syarat tumbuh tanaman chaya :

  • Tanaman ini  tumbuh baik dan subur di segala jenis tanah bahkan di tanah berpasir, tapi lebih menyukai pH pada kisaran 5,5-6,5 dan dapat bertoleransi pada kisaran 4,5-7,5.
  • Bisa tumbuh dimana mereka berada di kisaran suhu 20-30°C, tapi dapat mentolerir suhu berkisar 12-38°C. Jadi bisa hidup di kawasan tropis dan sub-tropis (terutama di musim panas)
  • Chaya menyenangi sinar matahari penuh pada iklim tropis, suasana yang cerah di luar ruangan, namun di dalam naungan pun tidak masalah. Daunnya lebih besar ketika ditanam di tempat teduh parsial.


Perbanyakan benih pepaya jepang

  • Perbanyakan atau pembiakan (propagasi) tanaman ini dapat dilakukan melalui metode stek batang saja, yaitu stek batang berkayu sekitar 6-12 inci atau 15 hingga 30 cm.
  • Benih, yaitu stek batang ini dikeringkan dahulu sehari hingga 14 hari sebelum ditanam.
  • Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena tanaman jarang menghasilkan biji, tanaman tidak mengatur benih, bunga steril atau tanaman tidak menjadi kenyataan dari biji.
  • Untuk menanam sendiri di rumah, cukup dengan menyetek batang chaya sepanjang 15 hingga 60 cm di pot atau langsung di tanah.
  • Buang semua daunnya.
  • Beri jarak 1-2 m bila ditanam di lahan.
  • Pertumbuhan awal lambat karena akar lambat berkembang pada stek.
  • Tapi biasanya beberapa minggu bisa dilihat kemunculan daun-daun muda dari ruas atau buku batang.
  • Daun chaya dapat dipanen terus menerus selama tidak lebih dari 50% daunnya dihilangkan dari tanaman, yang menjamin pertumbuhan tanaman baru yang sehat.


Manfaat daun pepaya jepang / chaya

Dalam Journal of Medicinal Plants Research, berikut kandungan gizi daun pepaya jepang dalam 100 gram yaitu:  

  • Air: 85 ml
  • Protein: 5,7 gr
  • Zat Besi: 11,4 mg
  • Fosfor: 39 mg
  • Kalsium: 199 mg
  • Kalium: 217 mg
  • Vitamin C: 165 mg


Berikut manfaat dan khasiat dari kandungan gizi daun pepaya jepang:

Membantu pembentukan otot

Tidak banyak sayuran yang memiliki kandungan protein tinggi. Satu di antara sedikit sayuran itu adalah daun pepaya jepang. Dari 100 gram daun pepaya jepang, mengandung 5,7 gram protein. Kandungan protein di dalam daun pepaya jepang lebih banyak dibanding selada air, yaitu 3,1 gram. Manfaat protein di dalam daun pepaya jepang adalah membantu pembentukan otot, memperkuat jaringan tubuh, dan membuat kenyang lebih lama.

Digunakan sebagai obat tradisional

Berdasarkan penelitian yang ditulis dalam Journal of Medicinal Plants Research, daun pepaya jepang sering dibuat sebagai obat tradisional. Daun pepaya jepang memiliki sifat antidiabetes, antioksidan, dan hepatoprotektif.Hepatoprotektif adalah senyawa yang memiliki efek teurapeutik dalam memulihkan dan mengobati penyakit hati (liver).

Membantu cegah anemia

Daun pepaya jepang mengandung zat besi tinggi yang bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Bahkan, kandungan zat besi di dalam daun pepaya jepang lebih tinggi dibanding bayam.Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daun pepaya jepang mengandung 11,4 miligram zat besi. Sementara itu, dalam 100 gram daun bayam hanya mengandung 3,5 miligram zat besi. Oleh karena itu, kandungan zat besi di dalam daun pepaya jepang dua kali lebih banyak dibanding bayam. Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah, mengurangi risiko anemia, sampai meningkatkan konsentrasi.

Meningkatkan kesehatan tulang

Selain mengandung zat besi tinggi, daun pepaya jepang juga kaya akan kalsium dibanding sayuran lainnya. Dalam 100 gram daun pepaya jepang, mengandung 199 miligram kalsium dan bisa melengkapi kebutuhan harian. Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2018 menunjukkan bahwa kebutuhan kalsium harian orang dewasa adalah 1200 miligram per hari. Daun pepaya jepang juga memiliki khasiat dalam kesehatan jantung agar saraf-saraf bisa berfungsi dengan baik.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Dalam 100 gram daun pepaya jepang mengandung 165 miligram vitamin C yang memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C juga berperan dalam membentuk pembuluh darah, tulang rawan, sampai kolagen di dalam tulang. Tidak hanya itu, vitamin C juga bisa mempercepat penyembuhan ketika tubuh sedang sakit. Namun, tubuh tidak bisa memproduksi vitamin C sendiri. Maka, Anda bisa mendapatkannya dari daun pepaya jepang sebagai salah satu pilihan makanan kaya vitamin C

Racun Dalam Daun Pepaya Jepang

Meski daun pepaya jepang memiliki banyak khasiat dan manfaat, perhatikan cara mengolahnya. Dikutip dari Cambodia Harvest, daun pepaya jepang harus dimasak sampai matang. Hindari mengonsumsi Chaya secara mentah karena daun tersebut mengandung glikosida sianogenik. Senyawa tersebut adalah racun alami yang berada dalam daunnya. Namun, tidak perlu khawatir, racun tersebut akan hilang bila dimasak dengan air mendidih selama 15 menit.

BACA JUGA :

 

 

Cara aman mengkonsumsi daun papaya jepang

Setelah tahu bahwa daun pepaya jepang punya khasiat yang baik sekaligus efek samping yang berbahaya untuk kesehatan, B mungkin bertanya-tanya, “Adakah cara aman untuk mengonsumsinya?” Tenang saja, laporan ilmiah saat ini menyebutkan bahwa satu-satunya bahaya dari daun pepaya jepang berasal dari kandungan senyawa beracun di dalamnya. Jadi kalau senyawa tersebut bisa dinetralkan, maka kita bisa dengan leluasa mengonsumsi sayuran ini.
Bagaimana cara menetralkan HCN di dalam daun chaya?

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kadar HCN dapat dengan mudah dikurangi hingga batas aman jika daun chaya dimasak atau direbus dalam air.

Laporan dari Ross-Ibara & Molina-Cruz menuliskan waktu memasak atau merebus yang dibutuhkan adalah minimal 15 menit. Sebenarnya cara pengolahan seperti itu sudah dilakukan oleh masyarakat di daerah asalnya (Meksiko). Mereka biasa merendam dan mendidihkan daun chaya selama 20 menit, kemudian menyajikannya dengan minyak atau mentega. Selain daunnya, kuah atau kaldu dari daun ini juga aman dikonsumsi setelah dimasak (Deherba.com).

Meskipun begitu, mengkonsumsinya dalam batas wajar saja ya, jangan berlebihan. Karena yang berlebihan tidak baik untuk tubuh kita karena bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan yaitu:

  1. Kandungan enzim papain dalam daun pepaya jepang dapat menyebabkan alergi seperti mata terasa pedih dan hidung berair, bintik-bintik kemerahan pada kulit, mual hingga demam. 
  2. Perhatikan untuk beberapa orang yang memiliki riwayat alergi untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
  3. Dapat menyebabkan sakit perut. Kandungan lateks dalam daun pepaya Jepang dapat menyebabkan iritasi dan rasa mual untuk mereka yang sensitive.
  4. Bagi ibu hamil sebaiknya hindari mengkonsumsi daun pepaya Jepang karena enzim papain dalam daun ini berbahaya bagi ibu hamil dan bisa menjadi racun bagi janin

Admin