Mengenal Tanaman Jeruk Kunci : Dari Jeruk Sambal Hingga Cara Menanam
Jeruk kunci adalah sejenis buah jeruk dengan nama latin Citrrus microcarpa Bunge. Besar buahnya sekisaran bola pimpong atau bola golf. Warnanya hijau tua, sewarna dengan daunnya. Baunya sangat segar dan bisa dikonsumsi langsung karena rasanya pun sangat nikmat meski tentunya lebih asam dan kecut. Jeruk kunci biasa juga disebut sebagai jeruk sambal (meski ini juga bisa salah paham dengan jeruk sate), jeruk cina, atau limau calong.
Tanaman jeruk kunci merupakan tanaman asli Bangka Belitung. Mendengar namanya spontan saja kita langsung mengecap air liur karena terbayang rasanya yang segar dan masam-masam gurih. Biasanya jeruk kunci diperas airnya dan ditaruh ke sambal kecap atau sambal terasi atau di buat minuman segar dengan menambahkan air dan gula. Untuk lebih menambah rasa nikmat bisa di minum panas atau dingin pakai es batu. Aromanya yang menyegarkan dengan rasa asam kecut mampu menghilangkan bau amis seafood dan menambah lezat hidangan.
Jeruk kunci, jeruk calong, lemau calong, jeruk cino adalah satu jenis jeruk yang sama. Hanya saja berbeda daerah berbeda pula panggilannya. Jeruk yang sangat kecut mungkin cocok untuk menggambarkan rasa dari buah ini. Rasanya yang asam kecut membuat air liur keluar saat teringat akan buah ini, kalau kata orang Bangka "ngrinyam". Buah ini sering dijadikan asam untuk cuka dan sambal, asam yang alami ketimbang cuka buatan pabrik. Selain itu dari segi rasa juga sambal akan terasa lebih enak jika memakai jeruk ini.
Ukurannya kira-kira sama dengan jeruk purut dalam hal ukurannya, namun dari segi rasanya jeruk ini jauh lebih kecut ketimbang jeruk purut. Mungkin jeruk yang paling kecut asamnya adalah jeruk ini. Jeruk kunci berbeda dengan jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk purut atapun jeruk sate. Meski sama-sama disebut jeruk sambal, perbedaannya adalah bila diperas, kulitnya sangat tipis dan lembut sehingga mudah saat di peras, airnya lebih banyak dan rasanya lebih masam dari jeruk nipis.
Klasifikasi jeruk kunci
Dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jeruk kunci (C. x microcarpa Bunge) diklasifikasikan sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Pilum : Tracheophyta
- Ordo : Sapindales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Spesies : Citrrus microcarpa Bunge
Ciri-ciri jeruk kunci
Jeruk kunci merupakan salah satu dari marga Citrus. Morfologi jeruk kunci termasuk salah satu jenis tumbuhan perdu, tinggi pohonnya antar 1-2 m. Diameter buahnya berkisar 2-3 cm. Daunnya berwarna hijau dan harum, bunganya berwarna putih dan harum. Jeruk muda berwarna kehijaun semakin tua buahnya kan semakin menguning. Kulit buahnya tebal dan beraroma wangi. Daging buahnya berwarna putih dan memiliki rasa asam (Yuzami dkk, 2005)
Tanaman jeruk merupakan tanaman lokal yang spesifik lokasi karena bisa ditemukan tumbuh dan berkembang baik di beberapa tempat di Bangka Belitung.
Jeruk kunci berbeda dengan jeruk nipis atau jeruk purut atau jeruk manis lainnya. Bentuknya yang memiliki ukuran lebih kecil dari ukuran jeruk pada umumnya, dengan warna yang hijau pada awalnya dan berubah menjadi kuning pada waktu masak.
Dalam hal pemerasan, jeruk ini lembut banget dan mudah diperas, airnya lebih banyak dan segar banget, lebih asam dibanding jeruk sambal atau jeruk nipis (Citrus aurantifolia), tidak membuat pahit kalau air tersentuh kulitnya.
![]() |
Tampilan jeruk sambal biasa (Citrus amblycarpa) |
Isinya juga berwarna kuning orange, kalo jeruk sambal (Citrus amblycarpa) berwarna putih.
Jeruk kunci yang banyak ditanam masyarakat Bangka Belitung memiliki bentuk fisik yang mudah di kenal yaitu daunnya kecil, cabang batangnya banyak dan buahnya rindang. Bila buah masak berwarna orange dengan bentuk buah lonjong, bulat, oval dan agak berkerut dengan ukuran diameter buah sekitar 2-3 cm.
Manfaat tanaman Jeruk Kunci
Sumber Vitamin C
Jeruk kunci memiliki kandungan vitamin C yang sangat melimpah. Namun berbagai sumber mengatakan bahwa kandungan vitamin C di dalam jeruk kunci adalah yang terbesar dibandingkan jenis buah jeruk yang lainnya. Tak heran, jeruk kunci biasa dicari untuk dijadikan sebagai campuran obat batuk, obat pilek, dan obat masuk angin bagi anak-anak dengan cara direbus bersama dengan kayu putih dan dioleskan ke punggung dan dada anak.
- Es jeruk kunci
Makanan orang Bangka Belitung yang menyukai rasa pedas serta udara yang panas dapat diredakan dengan minuman Es Jeruk Kunci. Rasanya yang asam dan segar juga bisa menjadi penghilang rasa kantuk. Jeruk Kunci adalah jeruk berukuran kecil-kecil dengan kulit tipis yang banyak ditemui di Bangka Belitung dengan rasa yang luar biasa asam.
Es Jeruk Kunci rasanya tidak sama dengan es jeruk manis biasa karena rasanya lebih kecut dan lebih segar. Untuk membuat 1 gelas minuman ini diperlukan 2 atau 3 butir jeruk kunci yang airnya diperas (bukan dijuice), serta sekitar dua atau tiga sendok gula atau sesuai selera. Tambahkan air ke gelas dan aduk rata sebelum menambahkan pecahan es. Bagi yang kurang suka dengan minuman dingin, atau sedang tidak boleh minum minuman dingin, jeruk kunci dapat dihidangkan sebagai minuman hangat yang menyegarkan.
- Sirop yang dikemas dalam botol.
Jeruk kunci dapat di buat menjadi sirup jeruk kunci yang telah banyak ditemukan dipasaran dikemas dalam botol.
- Untuk penyedap makanan
Untuk dijadikan bahan masakan, jeruk kunci dengan rasa asam dan kecutnya yang kuat mampu menambah kelezatan hidangan seperti sambal terasi dan sambal tomat. Atau dijadikan perasan untuk kuah soto, pengganti cuka
Jeruk kunci biasa disebut juga dengan nama jeruk sambal, karena perasan air jeruknya sering ditambahkan di dalam sambal. Jeruk ini juga digunakan orang Bangka Belitung untuk menambah rasa segar pada cuka Empek Empek atau diperas di hidangan lempah darat. Di Bangka Belitung, Jeruk Kunci juga digunakan sebagai pengganti Jeruk Nipis pada hidangan-hidangan yang umum lainnya, seperti soto, bakso, Mie Kuah Ikan, Mie Belitong, atau Mie Koba.
- Untuk mengobati berbagai penyakit
Jeruk kunci juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang dipercaya berkhasiat mengobati batuk, batuk disertai influenza, radang tenggorokan, demam, sakit kepala dan lelah, Banyak yang mengatakan bahwa jeruk kunci bisa mengobati batuk. Ambil Jeruk kunci, kecap dan garam, kemudian minum setiap pagi dan sore hari secara teratur. Dengan begitu batuk pun akan reda.
Budidaya Jeruk Kunci
Penanaman tanaman jeruk kunci tidak jauh berbeda dengan tanaman jeruk lainnya. Kunci sukses usahatani jeruk tidak hanya bergantung pada bibit unggul, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi, penyiapan lahan dan pemeliharaan tanaman.
Pemilihan lokasi
Tinggi tempat.
Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (? 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura.
Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi (? 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.
Iklim
- Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan)
- Suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C)
- Curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th (optimum 1.500 – 2.500 mm/th)
- Curah hujan kering (< 60 mm) selama 2 – 6 bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut).
Tanah
- Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air
- Kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6.
- Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH diatas 7.
Pemilihan Benih
- Benih bermutu baik memiliki kriteria :
- Berlabel (jika dibeli)
- Tinggi tanaman ± 75 cm
- Pertumbuhan serta perakarannya normal.
Penyiapan lahan dan pemeliharaan
Pengolahan Tanah dan penanaman.
- Sebelum tanam, lahan dibebaskan dari batuan dan pohon besar.
- Untuk lahan sawah dan pasang surut, bidang tanam diolah menjadi surjan atau tukungan (gundukan = Jawa), sedangkan di lahan kering dibuat lubang tanam (dalam = 0,75 m, lebar atau panjang = 0,6 m).
- Jarak tanam 5 x 4 m2 (jeruk keprok), 5 x 6 m2 (jeruk manis), dan 6 x 7 m2 (pamelo).
- Baris tanam diatur sejajar arah timur – barat agar penyebaran sinar matahari optimal.
- Penutup lubang tanam dicampur pupuk kandang ± 20 kg/lubang atau dibuat campuran 3 bagian tanah + 1 bagian pasir + 2 bagian pupuk kandang jika tanahnya berat. Tambahkan 1 kg dolomite jika pH tanah < 5,5.
- Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di lahan kering. Setiap pohon dipasang ajir agar tanaman tetap tegak saat angin kencang.
Pengaturan cabang.
Arsitektur pohon jeruk perlu dibangun sejak dini dengan cara mengatur percabangan berpola 1 – 3 – 9. Setiap pohon terdiri 1 batang utama yang mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang sekunder.
Pengairan.
Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah harus tersedia cukup air, dan setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna memicu pembungaan. Semakin besar ukuran tanaman atau semakin kasar tekstur tanah, semakin banyak air yang dibutuhkan. Pemasangan mulsa plastik hitam perak dapat menghemat air dan mengendalikan gulma di lahan kering.
Pemupukan.
- Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi pupuk buatan tetapi juga pupuk organik. Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N, tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang. Pemupukan menjadi bagian krusial yang dapat menentukan hasil buah. Pupuk yang diberikan untuk tanaman jeruk adalah NPK 15:15:15 dan dolomit 25 gram per 10 kg media tanam.
- Agar tanaman jeruk Anda dapat cepat berbuah, lakukan pemupukan NPK berimbang serta pupuk kandang dua kali setahun pada awal dan akhir musim hujan.
- Selanjutnya, sebelum keluar bunga baru, segera ganti pupuk yang digunakan dengan ZA dan ZK. Berikan pupuk secara bertahap, yaitu 40 persen sebelum muncul bunga baru, 20 persen saat muncul buah, dan 40 persen setelah panen.
- Berikan pupuk kandang sekali setahun sebanyak 20 – 40 kg per pohon untuk umur 1 – 4 tahun dan 40 – 60 kg untuk umur diatas 4 tahun. Pupuk mikro diberikan 2 – 3 kali saat pertunasan dengan menyemprotkan senyawa atau pupuk daun yang mengandung unsur seng, tembaga, mangan, dan besi.
Penjarangan Buah.
Kegiatan ini bertujuan menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Caranya yaitu sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang : cacat, terserang hama penyakit, dan ukurannya paling kecil.
Pengendalian Hama Penyakit.
Sampai sekarang penyakit CVPD (huanglongbing) belum bisa disembuhkan.
Pencegahanya adalah dengan menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri).
Penggunaan pestisida sebaiknya diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.
Panen
Panen dilakukan saat buah mencapai kematangan optimal. Lakukan pane saat cuaca cerah, gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik.
Kesimpulan
Tanaman jeruk kunci yang begitu besar, baik untuk makanan, minuman, meningkatkan stamina maupun pengobatan penyakit, merupakan suatu kekayaan alam dan kearifan lokal yang perlu dijaga kelestariannya. Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kelestarian tanaman jeruk kunci adalah dengan menggunakannya secara terus-menerus. Peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, sangat diperlukan dalam hal ini antara lain dengan cara menyosialisasikan manfaat jeruk kunci dan merekomendasikan penggunaannya ke masyarakat luas. Upaya yang dapat dilakukan adalah memperkenalkan manfaat tanaman jeruk kunci kepada masyarakat luas agar masyrakat mengetahui dan mau menggunakan tanaman ini. Penggunaan terus menerus, dari masa ke masa, maka diharapkan tanaman ini dapat dijaga kelestariannya.