Budidaya Kopi Robusta: Panduan untuk Menghasilkan Biji Kopi Berkualitas Tinggi
Budidaya kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan usaha yang menarik dan menguntungkan bagi para petani dan pengusaha di seluruh dunia. Dengan karakteristik khasnya yang kuat dan kekentalan tinggi, biji kopi Robusta memiliki tempat istimewa dalam dunia kopi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah dalam budidaya kopi Robusta yang berkualitas tinggi.
Tanyakan kepada pecinta kopi mana pun dan kemungkinan besar Anda akan mendapatkan jawaban yang sama tentang Robusta:, pahit dan tidak punya cita rasa. Namun bukan berarti kopi robusta tidak bisa dinikmati ? Robusta dengan kualitas yang lebih tinggi juga dimungkinkan, namun kemungkinan besar masih memiliki karakteristik rasa yang lebih banyak (seperti keasaman rendah dan lebih banyak kepahitan) yang kita harapkan. Namun sebagai komponen campuran, misalnya, Robusta dengan kualitas lebih tinggi berpotensi membawa espresso ke level berikutnya.
Apalagi campuran Arabika-Robusta masih umum, terutama untuk espresso, di mana biji Arabika dipilih untuk menambah rasa, sedangkan biji Robusta ditambahkan untuk meningkatkan kafein, intensitas, dan krema. Robusta masih disukai terutama untuk campuran gaya Italia, yang profil rasanya konsisten dengan ekspresi rasa tradisional espresso Italia.
Meski kopi robusta tidak dominan secara global, namun jenis kopi ini menjadi 75% kopi yang ditanam di Pulau Sumatera yang menjadi pemasok 7% kopi secara global. Sehingga tidak salah pula jika petani masih berminat untuk menanam kopi robusta. Sebagaimana artikel kali ini akan membahasa tentang cara menanam kopi robusta.
Kelebihan kopi robusta
Toleransi iklim
Pohon kopi Robusta banyak ditanam di daerah tropis, terutama di daerah dengan ketinggian 200-600m diatas permukaan laut. Pohon kopi Robusta tahan terhadap kondisi cuaca buruk seperti kelembapan tinggi, sinar matahari yang terik, badai, dan bahkan embun beku. Pohon kopi Robusta juga dikenal karena kemampuannya dalam menoleransi kelangkaan air, yang merupakan hal yang penting di daerah dengan sumber daya air terbatas.
Ketahanan terhadap hama dan penyakit
Pohon kopi Robusta juga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap hama dan penyakit dibandingkan pohon kopi Arabika. Para peneliti telah mengembangkan varietas pohon kopi Robusta yang tahan terhadap penyakit dan hama untuk meminimalkan dampaknya terhadap hasil dan kualitas kopi.
BACA JUGA : Jenis-Jenis Kopi: Menelusuri Aroma dan Keunikan Setiap Gelas
Lebih produktif
Pohon kopi Robusta mempunyai keunggulan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pohon kopi Arabika. Jika dibudidayakan dalam kondisi dan lahan yang sama, Robusta dapat menghasilkan hasil yang lebih besar sehingga menjadi faktor penting dalam pertanian dan bisnis.
Cara Budidaya Kopi Robusta
Syarat Tumbuh
Tanaman kopi akan tumbuh secara optimal pada daerah tropis dengan ketinggian sekitar 800-1500 mdpl, memiliki curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun, memiliki suhu udara optimal sekitar 21-24 derajat celcius. Tanaman kopi akan tumbuh baik pada daerah yang memiliki struktur tanah yang gembur dan kaya baham organik.
BACA JUGA : Mesin Pulper Kopi / Pengupas Kulit Kopi Manual
Persiapan Bibit Kopi Robusta
Bibit kopi robusta dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu :
- Cara generatif menggunakan biji
- Vegetatif menggunakan cara okulasi dan kultur jaringan.
Namun umumnya para petani menggunakan cara generatif yang lebih sederhana dan ekonomis walaupun memiliki kelemahan tidak 100% memiliki sifat unggul dari tanaman induk.
- Bibit dipilih dari tanaman induk yang sehat, telah berproduksi sekitar 4-5 kali, sertya toleran terhadap hama dan penyakit.
- Kopi yang akan dijadikan bibit dipetik yaitu kopi yang sudah masak fisiologi atau telah merah.
- Selanjutnya pisahkan kulit dari biji, lalu biji dicuci dan dikering anginkan tidak terkena cahaya matahari untuk dilakuka persemaian atau perkecambahan biji selama sekitar 2,5 bulan dengan menggunakan media tanah dan pasir. Ukuran media semai tersebut yaitu sekitar 10x120x35 cm dan ditutupi atau dinaungi dengan jerami atau alang-alang kering.
- Jika sudah benih sudah berkecambah, benih dipindah tanamkan ke dalam polibag dengan media tanam berupa campuran tanah dengan pupuk kandang. Tanam benih dalam polibag tersebut. Bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam setelah berumur sekitar 5-6 bulan.
Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk menanam atau budidaya kopi robusta dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya lakukan penggemburan tanah lahan dengan cara dicangkul atau dibajak.
Penanaman Tanaman Pelindung
Untuk mengurangi intensitas cahaya langsung ke tanaman pada fase kritis 1-2 tahun, menjaga kelembaban serta dapat menjadi bahan pupuk organik maka perlu dilakukan penanaman tanaman atau pohon pelindung berupa pohon lamtoro.
Pohon lamtoro ditanam 2-3 bulan sebelum bibit kopi robusta di tanam pada lahan denga pola tanam berpagar ganda atau membentuk persegi empat.
Penanaman Kopi Robusta
Jika pohon pelindung telah ditanam, selanjutnya 1-2 minggu sebelum tanam buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm dan beri jarak antar lubang sekitar 2,5×2,5 meter.
Jika semuanya sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman bibit kopi robusta. buka polybag bibit dengann hati-hati selanjutnya letakkan bibit pada lubang yang telah disiapkan lalu timbun kembali dan padatkan.
BACA JUGA : Kopi Robusta: Profil, Ciri Khas, dan Karakter Unik
Perawatan Tanaman Kopi Robusta
1. Penyulaman
Sebelum tanaman kopiberumur seminggu setelah tanam, lakukan penyulaman pada tanaman kopi yang tumbuh tidak normal atau mati dan ganti dengan tanaman kopi yang baru.
2. Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada di lahan. Penyiangan tersebut dapat dilakukan secara manual menggunakan koret atau yang lainnya atau bisa juga secara kimiawi dengan menggunakan herbisida.
3. Pembubunan
Pembubunan adalah menaikan tanah tepat disekitar tanaman kopi dengan tujuan untuk menggemburkan tanah. Kegiatan pembubunan ini dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
4. Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 2 bulan setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea, SP-36 dan KCl, dosis yang diberikan pada tanaman kopi diberikan berdasarkan umur tanaman kopi. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara ditabur atau dibenamkan dengan membuat larikan.
5. Pemangkasan Pohon Pelindung
Lakukan pemangkasan pada pohon pelindung apabila pohon pelindung sudah rimbun.
6. Pemangkasan Tanaman Kopi
Pemangkasan ini dilakukan setalah tanaman kopi memiliki sistem percabangan yang kuat dan telah berumur sekitar 4-5 tahun dengan ketinggian sekitar 1,8 cm – 250 cm. Tujuan pemangkasan ini yaitu untuk merangsang pertumbuhan cabang buah baru, pembentukan bunga dan membuang cabang yang tidak produktif atau cabang yang terserang hama penyakit.
Ada 3 pemangkasan yaitu :
- Pemangkasan bentuk
- Pemangkasan produksi, dan
- Pemangkasan peremajaan.
BACA JUGA : Tanaman Biji Kopi: Asal Usul, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh
Pemanenan Kopi Robusta
- Kopi Robusta dapat dipanen setelah berumur sekitar 3-4 tahun tergantung varietas jenisnya.
- Siklus pemanenan kopi robusta dapat dilakukan setalah 8-9 bulan setelah pembungaan.
- Dalam setahun dapat dilakukan pemanenan sebanyak 2 kali secara bertahap dengan istilah musim buah selang yaitu pada bulan februari hingga maret dan musim buah besar pada bulan april hingga september.
- Buah kopi yang dipanen yaitu buah yang sudah sudah masak berwarna merah.
Kesimpulan
Budidaya kopi Robusta adalah usaha yang menjanjikan dengan beberapa
langkah penting yang harus diikuti. Dengan perawatan yang cermat,
pengendalian hama dan penyakit yang efektif, serta pemrosesan biji kopi
yang tepat, Anda dapat menghasilkan biji kopi Robusta berkualitas tinggi
yang dihargai oleh para pecinta kopi. Pahami langkah-langkah budidaya
ini dan perhatikan detailnya untuk memastikan kesuksesan dalam usaha
budidaya kopi Robusta.