Senin, 28 Agustus 2023

Tanaman Biji Kopi: Asal Usul, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh

Tanaman biji kopi adalah sumber dari minuman yang sangat populer di seluruh dunia, kopi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul, ciri-ciri, klasifikasi, serta syarat tumbuh yang diperlukan oleh tanaman biji kopi.

biji kopi

Kopi dikenal sebagai bahan miniuman yang cukup populer. Biji kopi memiliki antioksidan yang lebih banyak dibandingkan minuman lainnya. Asam klorogenat merupakan antioksidan dominan yang ada dalam biji kopi yaitu berupa ester yang terbentuk dari asam trans-sinamat dan asam quinat (Ramalakshmi and Raghavan, 2000).

Asam klorogenat merupakan senyawa terpenting yang mempengaruhi pembentukan rasa, bau dan flavor saat pemanggangan kopi serta dikenal sebagai zat anti kanker dan dapat melindungi sel untuk melawan mutasi somatik (Richelle et al., 2001). Di samping memiliki kandungan yang menguntungkan kopi juga memiliki zat yang dapat membahayakan kesehatan yaitu kandungan kafein dan asam organik yang tinggi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi (Tan dan Taharja, 2002).

Asal Usul Tanaman Biji Kopi

Salah satu tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia adalah kopi (Coffea arabica) yang termasuk dalam famili Rubiaceae. Tanaman kopi merupakan tanaman perdu yang rimbun yang berasal dari Afrika atau daerah pegunungan di Ethiopia dan telah dikenal oleh masyarakat luas (Rahardjo, 2012).

Seiring dengan perjalanan perdagangan, biji kopi menyebar ke berbagai bagian dunia seperti Arab, Asia, dan akhirnya ke Amerika Selatan. Pada zaman modern, biji kopi ditanam secara komersial di berbagai negara tropis.

Penyebaran tumbuhan kopi arabika ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia. Jenis kopi ini oleh Gubernur Jenderal Belanda di Malabar dikirim juga ke Batavia pada tahun 1696. 

BACA JUGA : Jenis-Jenis Kopi: Menelusuri Aroma dan Keunikan Setiap Gelas


Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial padakoloninya di Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebagianIndonesia Timur (AksiAgrarisKanisius, 1980). Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabikayang didatangkan langsung dari Yaman. Tetapi selama perjalanan penanaman kopi arabika, kopi jenis ini mudah sekali terserang penyakit karat daun, maka dari itu muncullah jenis–jenis kopi yang lain untuk meningkatkan produksi tanaman kopi Indinoseia (Yahmadi, 1972).

Sementara kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.

Di dunia perdagangan, dikenal beberapa golongan kopi tetapi yang sering dibudidayakan hanya kopi robusta, arabika dan liberika. Penggolongan kopi tersebut umumnya didasarkan pada spesiesnya, kecuali Robusta. Kopi robusta bukan merupakan nama spesies karena kopi ini merupakan keturunan dari beberapa spesies kopi terutama Coffea canephora.

Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia, di samping merupakan salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Indonesia. Sudah hampir tiga abad kopi diusahakan penanamannya di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri dan luar negeri.

Ciri-ciri / morfologi tanaman kopi

Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan dapat mencapai tinggi 12 m. Berikut adalah ciri-ciri botani tanaman kopi.

Akar

 

akar tanaman kopi

Tanaman kopi termasuk akar tunggang yang memiliki ciri-ciri akar pendek dan lurus ke bawah. Panjang rata - rata  akar tanaman kopi sekitar 45-50 cm. Namun, akar pohon kopi juha  bisa memanjang hingga  total 20-25 km (Malavolta, 195) dan permukaan serap pohon berkisar 400 hingga 500 m2 (Nutman). 

Ada akar vertikal utama, akar tepuk, dan akar lateral yang tumbuh sejajar dengan tanah. Akar permukaan tidak lebih dari 30-45 cm di bawah permukaan tanah.  Akar lateral dapat memperpanjang 2 m dari batang. 

Sekitar 80-90% dari akar pengumpan berada di 20 cm pertama tanah dan berjarak 60-90 cm dari batang pohon kopi (Mavolta, 195-196). Namun, Nutman menyatakan bahwa konsentrasi akar terbesar adalah pada kedalaman 30 hingga 60 cm. 

Sistem akar sangat dipengaruhi oleh jenis tanah dan kandungan mineral tanah. Agar tebal dan kuat, akar kopi membutuhkan pasokan nitrogen, kalsium, dan magnesium yang ekstensif. Selama penanaman akar vertikal utama sering dipotong untuk meningkatkan pertumbuhan akar horisontal, yang kemudian memiliki akses yang lebih baik ke air dan menambahkan nutrisi di tanah atas.

Daun

Kopi memiliki bentuk daun seperti bulat telur dan pada bagian ujung daunnya meruncing. Warna daun kopi pada saat muda berwarna perunggu sedangkan daun yang tua memiliki warna hijau tua. Besar tipisnya daun pada setiap jenis kopi berbeda.

daun kopi


  Kopi Arabika memiliki daun yang tebal dan kecil sedangkan pada kopi robusta memiliki daun
yang tipis dan besar (Aak, 2006). 

Daun elips dari pohon kopi berwarna mengkilap, hijau tua, dan lilin. Indeks luas daun biji kopi adalah antara 7 dan 8 untuk kopi dengan produktfitas tinggi (Malavolta, 195). Pabrik kopi telah menjadi sumber utama oksigen di sebagian besar dunia. Setiap hektar kopi menghasilkan 40 kg oksigen per hari, yang kira-kira setengah dari produksi area yang sama di hutan hujan (sumber: Anacafe).

Bunga

 


Tanaman kopi memiliki bunga berwarna putih dan berbau wangi. Bunga tersebut muncul pada ketiak daun. 

Pohon kopi mulai berbunga rata-rata tiga sampai empat tahun setelah tanam, dengan fase pembungaan berlangsung kurang lebih dua sampai tiga bulan. Setiap kuncup bunga dapat berkembang hingga empat bunga, yang tumbuh berkelompok di sepanjang sumbu (batang) daun; ketika mekar, mereka memiliki aroma seperti melati.

Fase pembungaan sangat berbeda untuk tiap jenis kopi. Misalnya, tanaman arabika dapat melakukan penyerbukan sendiri, sedangkan tanaman kopi Robusta mengandalkan penyerbukan silang untuk tumbuh. Bunga Robusta juga cenderung lebih besar dan tumbuh dalam jumlah lebih banyak (sekitar delapan hingga 20 buah per sumbu, dibandingkan dua hingga 12 bunga untuk arabika).

Agar bunga dapat tumbuh, tanaman memerlukan hujan lebat terlebih dahulu. Beberapa minggu setelah hujan pertama pada musim hujan, tunas-tunas di sepanjang pepohonan akan mulai berbunga. Dalam kebanyakan kasus, pekerja akan meninggalkan lahan pertanian pada saat ini, karena pembungaan merupakan proses yang sangat rumit dan tanaman harus tetap tidak terganggu agar dapat tumbuh secara optimal.

gambar biji kopi


Sekitar empat minggu kemudian, aroma bunga mencapai puncaknya pada “puncak” musim berbunga. Hal ini sering dianggap sebagai sesuatu yang patut dirayakan di kalangan petani, karena hanya berlangsung sekitar tiga hari sebelum bunga mulai berjatuhan ke tanah. Ini juga merupakan tanda bahwa buah ceri mulai berkembang.


Buah kopi

Buah kopi terdiri atas 4 bagian yaitu lapisan kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), kulit tanduk (parchment), dan biji (endosperm). Seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

lapisan biji kopi


Keterangan gambar : 
Structure of coffee berry and beans: 
1. center cut 
2. Bean (endosperm) 
3. silver skin (testa, epidermis),
4. parchment (hull, endocarp) 
5. pectin layer 
6. pulp (mesocarp) 
7. outer skin (pericarp, exocarp)
 

BACA JUGA : 

 Kulit buah kopi dijelaskan pada gambar berikut :

  • Lapisan luar biji kopi berwarna hijau tipis atau dikenal dengan kulit perak (Eira et al., 2006). 
  • Buah memiliki lapisan atau kulit buah yang berwarna merah,daging buah (mesocarp) yang memiliki rasa agak manis dan berair, kulit tanduk (endocarp) dan biji dibungkus oleh kulit ari yang tipis (Subandi, 2011).
buah kopi


  • Biji kopi memiliki bentuk elips atau telur, terdapat garis longitudinal pada bagian badan permukaan biji kopi.
  • Buah kopi memiliki ukuran dan bentuk buah seperti buah zaitun berbentuk oval. 
  • Buah kopi memiliki warna hijau saat muda dan buah kopi yang sudah tua siap dipanen ketika berwarna merah. 

BACA JUGA :  Mesin Sangrai Kopi RC-1

 

Klasifikasi tanaman kopi

Menurut John (1979) kopi Arabika memiliki klasifikasi sebagai berikut.

  • Kingdom : Plantae
  • Subkingdom : Tracheobionta
  • Superdivisi : Spermatopyhta
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Sub Kelas : Asteridae
  • Ordo : Rubiales
  • Famili : Rubiaceae
  • Genus : Cofee
  • Spesies : Coffea arabica L / robusta / liberica

Syarat tumbuh

perkebunan kopi

 

  • Ketinggian tempat yang baik untuk menanam kopi Arabika sekitar 1000-1500 meter dan kopi Robusta sebesar 40-900 meter di atas permukaan laut
  • Daerah yang memiliki curah hujan 1500-3500 mm pertahun (Martini et al., 2017). 
  • Tanaman kopi tumbuh paling baik di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup. Mereka membutuhkan suhu yang hangat, sekitar 15-24°C. 
  • Tanaman biji kopi membutuhkan paparan matahari yang cukup, tetapi juga dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan yang terukur.
  • Periode pemasakan buah kopi bervariasi dipengaruhi oleh beberapa faktor iklim, garis lintang, dan ketinggian.

Ada beberapa jenis kopi diantara lain kopi liberika, ekselsa, arabika, dan robusta. Jenis kopi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu kopi jenis arabika dan robusta (Rahardjo, 2012).


Penutup

Tanaman biji kopi adalah asal usul dari minuman kopi yang kita nikmati sehari-hari. Dengan ciri-ciri yang khas, klasifikasi taksonomi yang jelas, dan syarat tumbuh yang spesifik, tanaman biji kopi membutuhkan perhatian dan pengelolaan yang baik untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Dengan mengenal lebih dalam tentang tanaman ini, kita dapat menghargai lebih dalam proses yang ada di balik secangkir kopi yang kita nikmati.

Admin