Bawang Bombay: Asal, Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis dan Syarat Tumbuh
Bawang Bombay (Allium cepa), juga dikenal sebagai bawang merah besar atau bawang bombai, adalah salah satu varietas bawang yang memiliki karakteristik unik dan nilai dalam masakan dan pertanian. Bawang ini sama saja dengan bawang merah, hanya saja memiliki ukuran yang lebih besar. Artikel ini akan membahas asal, klasifikasi, ciri-ciri, dan syarat tumbuh dari bawang Bombay.
Bawang bombai (Latin: Allium Cepa Linnaeus) adalah jenis bawang yang paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan, berbentuk bulat besar dan berdaging tebal.
Bawang Bombay (Allium cepa L.) ialah jenis bawang yang telah dibudidayakan masyarakat Indonesia. Bawang bombay bukanlah kebutuhan pokok, tetapi selalu dibutuhkan oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masak. Bawang bombay sangat diperlukan setiap harinya, sedangkan bawang bombay bersifat musiman sehingga harga bawang bombay pada waktu tertentu dapat mengalami kelonjakan harga pada saat pasokan lebih tinggi dari permintaan.
Asal usul bawang bombay
Sejarah nenek moyang spesies bawang tidak didokumentasikan dengan baik. Catatan kuno penggunaan bawang mencakup Asia barat dan timur , sehingga asal geografis bawang tidak pasti. Namun, domestikasi kemungkinan terjadi di Asia Barat atau Tengah .Bawang bombay telah banyak dideskripsikan berasal dari Iran , Pakistan barat , dan Asia Tengah .
Jejak bawang merah yang ditemukan dari pemukiman Zaman Perunggu di Cina menunjukkan bahwa bawang merah telah digunakan sejak 5000 SM, tidak hanya untuk rasa, tetapi juga untuk daya tahan umbi dalam penyimpanan dan transportasi. Orang Mesir kuno menghormati umbi bawang merah, melihat bentuknya yang bulat dan cincin konsentris sebagai simbol kehidupan abadi. Bawang digunakan dalam pemakaman Mesir, sebagaimana dibuktikan dengan jejak bawang yang ditemukan di rongga mata Ramses IV .
Pliny the Elder dari abad pertama Masehi menulis tentang penggunaan bawang merah dan kol di Pompeii. Dia mendokumentasikan kepercayaan Romawi tentang kemampuan bawang merah untuk memperbaiki penyakit mata, membantu tidur, dan menyembuhkan segala sesuatu mulai dari luka mulut dan sakit gigi hingga gigitan anjing, sakit pinggang , dan bahkan disentri . Para arkeolog yang menggali Pompeii lama setelah penguburan vulkaniknya pada tahun 79 M telah menemukan taman yang mirip dengan yang ada dalam narasi terperinci Pliny. Menurut teks yang dikumpulkan pada abad kelima/keenam M di bawah naungan penulis "Apicius" (dikatakan sebagai ahli kuliner ), bawang digunakan dalam banyak resep Romawi.
Kemungkinan besar bawang bombai masuk ke Indonesia seiring masuknya para pedagang dari India atau penjajah dari Belanda. Orang Belanda pernah mencoba membudidayakan bawang bombai di Padang, tetapi terhitung gagal. Tanah yang lebih cocok ditengarai di Karo karena terbukti hasilnya sangat memuaskan. Penggunaannya di Indonesia pada awalnya populer dipakai pada masakan Cina dan Eropa, namun belakangan banyak makanan Indonesia yang mempergunakannya.
BACA JUGA : Manfaat dan Budidaya Bawang Putih
Klasifikasi bawang bombay
Bawang merah ( Allium cepa L., dari bahasa
Latin cepa berarti "bawang"), juga dikenal sebagai umbi bawang atau
bawang biasa , adalah tanaman yang paling banyak dibudidayakan spesies
dari genus Allium.
- Nama Ilmiah: Allium cepa
- Pesan: Asparagales
- Keluarga: Amaryllidaceae
- Subfamili: Allioideae
- Genus: Allium
- Spesies: A. cepa
- Nama lain: bawang bombay atau bawang bombay biasa
Ciri-ciri / Morfologi Tanaman Bawang Bombay
Akar
Bawang bombai memiliki perakaran serabut, yang menjalar di permukaan tanah dengan panjang berkisar 10 cm bahkan lebih, berwarna kecoklatan jika sudah tua dan masih mudah akan berwarna keputihan kotor. Perakaran tanaman bawang bombay ini dapat mencapai kedalaman sekitar 30 cm, dengan peran untuk menyerap unsur air di dalam tanah.
Daun
Bawang bombay memiliki daun sama seperti bawang merah, berbentuk hampir sama dengan pipa, namun berbentuk pipih yang berwarna hijau tua maupun mudah. Pertulangan daun tunggal, mulai dari pangkal daun hingga pangkal ujung daun yang tampak hampir garis yang lebih keras dari daun dan memiliki pangkal daun yang meruncing.
Batang
Bawang bombay memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun, batang tanaman ini akan terdapat jejak cincin – cincin atau berbentuk bulat di bulan, atau di kenal dengan buku – buku yang berwarna kehijauan tua, keras dan kuat.
Bagian pangkal pelepah tersebut berbentuk melebar, dan menebal serta terdapat gelembung atau bengkakan besar yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan ( umbi – umbian). Pada bagian pangkal umbi tersebut yang terdapat di bagian batang rudimeter yang hampir sama dengan cakram yang merupakan bawang bombaynya.
Bunga
Bunga bawang bombay termasuk majemuk dan berbentuk bulat melingkar dengan tangkai bunga yang besar, kuat dan besar pada bagian pangkal bawah. Pada bagian ujung tangkai bunga juga terdapat umbi – umbian kecil yang dapat juga di manfaatkan untuk bibit. Bunga bawang bombay juga memiliki biji yang berbentuk cukup kecil dan berwarna hitam mengkilap serta licin.
Jenis bawang bombay
Ada 3 jenis bawang bombai yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu bawang bombai putih dan bawang bombai merah, coklat / kuning, dan bawang bombay putih. Banyak makanan yang menggunakan tambahan bawang bombai seperti pasta, salad, acar, kaldu, saus, dan sandwich.
Bawang bombai cokelat/kuning
Ini adalah bawang bombai yang paling sering kita temukan dan gunakan dalam masakan. Jika menyebut bawang bombay biasa, maka merujuk pada jenis bawang bombay ini. Jenis ini juga bisa digunakan untuk beragam masakan, namun lebih cocok digunakan untuk makanan yang membutuhkan waktu memasak cukup lama. Sebab semakin lama dimasak, semakin manis rasa bawang ini.
Masih dalam jenis ada bawang bombay manis. Bawang bombay ini sebenarnya masih masuk ke bawang bombay kuning ata penampilannya memang mirip bawang bombai biasa, tapi bentuknya lebih gepeng. Namun bawang ini punya rasa lebih manis dan baunya tidak tajam, sehingga cocok untuk masakan mentah seperti salad atau dijadikan onion rings.
BACA JUGA : Tanaman Bawang Merah : Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Cara Budidaya
Bawang bombai putih
Bawang ini bisa digunakan untuk menggantikan bawang bombai cokelat, namun baunya lebih tajam dari bawang bombai lainnya, serta teksturnya lebih garing dan tipis. Bawang bombai putih biasa digunakan untuk masakan beraroma atau bercitarasa kuat, misalnya untuk membuat saus salsa ala Meksiko.
Bawang bombai merah
Berwarna ungu tua dengan bau dan rasa yang lembut menjadikan bawang ini paling sering dipakai untuk campuran salad, isi burger, bahkan pizza. Bawang bombai merah kurang enak dimasak dan lebih enak dimakan mentah.
Sementara bawang bombai merah biasanya digunakan untuk sebagian besar hidangan Eropa dan Asia. Bawang bombai merah hampir menjadi bahan makanan pokok negara-negara di Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Salah satu hidangan yang menggunakan tambahan bawang bombai merah yaitu kari tradisional.
BACA JUGA : Kandungan Nutrisi dan Manfaat Bawang Bombay
Syarat tumbuh bawang bombay
Suhu ideal untuk bawang bombay berkisar antara 18-20℃. Daerah yang baik untuk membudidayakan bawang bombay adalah daerah dataran tinggi. Sebenarnya, Anda masih dapat membudidayakan bawang bombay di dataran rendah, namun hasilnya tidak akan maksimal. Kriteria lahan yang sesuai untuk membudidayakn bawang bombay adalah sebagai berikut :
- Minimal memiliki ketinggian 200 mdpl.
- pH tanah sekitar 5,5-7,5.
- Terpapar sinar matahari langsung minimal 10 jam per hari.
- Tanah gembur
- Sumber air dekat.
- Cukup memiliki kandungan hara.
Penutup
Bawang Bombay adalah varietas bawang yang memiliki karakteristik unik, rasa manis, dan tumbuh dengan persyaratan tertentu. Dengan memahami asal, klasifikasi, ciri-ciri, dan syarat tumbuh bawang Bombay, Anda dapat lebih baik dalam merawat dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan masakan maupun tanaman pertanian.