Panduan Menanam dan Budidaya Pohon Alpukat Mentega
Pohon alpukat mentega (Persea americana) adalah salah satu varietas alpukat yang populer karena daging buahnya yang lembut dan kaya rasa. Menanam pohon alpukat mentega di pekarangan atau kebun Anda dapat memberikan kepuasan tersendiri ketika Anda bisa menikmati hasilnya sendiri. Namun, budidaya alpukat mentega memerlukan pemahaman yang baik tentang persyaratan tumbuhnya, teknik penanaman yang benar, serta perawatan yang diperlukan agar tanaman cepat berbuah dan tetap sehat. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara menanam alpukat mentega, mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit yang tepat, perawatan tanaman, hingga estimasi waktu berbuah dan beberapa tips untuk merawat pohon alpukat mentega dengan baik. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda akan dapat menikmati hasil panen alpukat mentega segar dari kebun Anda sendiri.
Persiapan Bibit alpukat
Meski bibit alpukat bisa dilakukan dari biji, namun ini tidak disarankan. Pohon alpukat yang ditanam langsung dari biji umumnya mulai berbuah di usia 10-15 tahun. Akan tetapi, jika penanaman yang dilakukan melalui cangkok dan sambung pucuk atau ditanam melalui sistem vegetatif, maka umumnya akan berbuah di usia 5-8 tahun, itu juga akan tergantung pada perawatan pohon alpukat yang dilakukan setelah tanam. Untuk artikel ini akan memberikan tahapan persiapan bibit dengan metode cangkok.
Jika tidak ada, membeli juga bibit hasil berusia 1 tahun juga tidak masalah.
Tahapan persiapan bibit alpukat metode cangkok
Alat dan Bahan- Pisau yang tajam
- Pohon induk alpukat mentega
- Media cangkok berupa cocopeat
- Bawang merah sebagai perangsang tumbuhnya akar
- Kantong plastik transparan untuk membungkus cangkokan
- Tali rafia untuk mengikat cangkokan
Tahap Mencangkok
- Batang untuk dicangkok pilihlah cabang pohon alpukat mentega yang sudah tua dan dari pohon induk yang berkualitas unggul, sehat, bebas dari hama dan penyakit dan produktivitasnya tinggi.
- Setelah cabang/batang ditentukan, buat 2 keratan melingkar dengan jarak 5 cm, kemudian kupas kulit batang pohon di antara keratan tersebut.
- Kerik bagian yang dikupas kulitnya hingga kambium atau lendirnya benar-benar bersih, tidak licin dan kering. Pengerikan ini merupakan hal penting karena jika pengerikan tidak benar-benar bersih, pencangkokan akan gagal, karena hanya akan membentuk kalus dan akan menyambung kembali.
- Selanjutnya oleskan bawang merah untuk merangsang tumbuhnya akar pada bagian yang akan dicangkok tersebut tepatnya pada keratan bagian atas dimana nantinya merupakan tempat tumbuhnya akar.
- Langkah berikutnya adalah membungkus keratan menggunakan media cangkok. Media cangkok yang digunakan yaitu berupa cocopeat yang disiram air hingga lembab, cirinya yaitu jika dipegang terasa dingin tapi tidak basah, jika digenggam bisa menggumpal, akan tetapi jika diperas tidak mengeluarkan air.
- Caranya yaitu dengan memasukkan media cangkok secukupnya ke dalam kantong plastik transparan dengan ukuran plastik dan media disesuaikan dengan ukuran batang yang akan dicangkok kemudian ikat.
- Belah plastik berisi media cangkok tersebut dan balutkan pada keratan hingga tertutup sempurna kemudian diikat.
- Perlu diingat bahwa cocopeat yang dapat digunakan untuk mencangkok adalah cocopeat yang sudah disterilkan dari zat tanin yang terkandung didalamnya, karena zat tanin tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Cara sederhana untuk menghilangkan zat tanin tersebut adalah dengan mencuci cocopeat. Letakkan cocopeat di atas saringan, alirkan air di atasnya, remas-remas cocopeat hingga air cuciannya jernih, kemudian keringkan dengan menjemurnya dibawah sinar matahari. Sebelum digunakan untuk mencangkok basahi terlebih dahulu cocopeat hingga lembab, jangan terlalu basah, yaitu jika dipegang tidak basah akan tetapi dingin/mengandung air.
- Akar pada cangkokan alpukat mentega biasanya sudah tumbuh setelah kurang lebih 2-3 bulan sejak pencangkokan, dan setelah akar tumbuh banyak dan tua maka cangkokan sudah siap dipotong untuk ditanam.
Persiapan bibit alpukat vegetatif
Bibit tanaman alpukat yang baik berasal dari perbanyakan vegetatif (grafting) dengan penampakan bibit vigor, daun lebar dan berwarna hijau mengkilat, batang berwarna coklat dan tegak lurus, diameter batang 1-1,5 cm, tinggi tanaman 75-100 cm, bibit telah berumur 12 bulan atau lebih setelah sambung (3-4 kali flush). Biasanya sudah ada yang menjual.
Media tanam
Media tanam yang cocok untuk tanaman alpukat yaitu tanah yang gembur, lembab dan tidak tergenang air, subur dan tidak mengandung terlalu banyak bahan organik. Tanah yang berada di sekitar pohon yang telah ditanam harus lebih tinggi dari pada tanah yang ada di sekitar pohon yang ditanam tersebut. Hal ini berguna untuk menghindari genangan air yang terjadi ketika musim hujan atau pada saat tanaman disiram secara rutin.
- Ulat dan Hama Lainnya pada Tanaman Alpukat: Penyebab dan Pengendalian
- Daun Alpukat Sebagai Zat Pewarna Alami
- Budidaya Pohon Buah Alpukat
- Alpukat Dalam Bahasa Lain dan Sejarah Penamaan
- Pohon Buah Alpukat : Sejarah, Klasifikasi , Gambar, Ciri Ciri / Morfologi, Jenis, dan Syarat Tumbuh
Menanam Bibit Pohon Alpukat
- Pindahkan bibit yang sudah disiapkan sebelumnya lubang tanam yang telah disiapkan.
- Buka plastik polybag secara perlahan, dan usahakan agar tanah pada polybag tidak hancur.
- Masukkan dan tanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit ditanam, maka siram dengan rutin.
Merawat Tanaman Pohon Alpukat
Perawatan yang dilakukan pada budidaya alpukat ini tidaklah repot. Perawatan yang dilakukan berupa pemupukan dengan dosis yang dianjurkan dan pemangkasan.
Pemanenan Buah Alpukat
Pemanenan buah alpukat dianjurkan dengan memotong atau menggunting tangkai buah alpukat. Pada umumnya buah dapat dipetik setelah berumur 6-7 bulan dari saat bunga mekar dan tergantung varietasnya. Saat dipanen, buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm). Musim panen dapat terjadi setiap bulan. Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80 kg/pohon/tahun.