Budidaya Pohon Buah Alpukat
Alpukat (Persea americana) adalah buah yang semakin populer dan diminati oleh banyak orang karena kandungan nutrisi dan cita rasanya yang khas. Buah ini memiliki biji yang besar dan berkulit hijau gelap atau ungu, dengan daging yang lembut dan creamy. Mengingat manfaat dan daya tariknya, banyak orang tertarik untuk membudidayakan alpukat sendiri di kebun atau pekarangan rumah. Budidaya atau cara menanam alpukat membutuhkan pemahaman yang baik tentang persyaratan tumbuhnya, perawatan yang tepat, serta teknik penanaman yang benar. Artikel ini akan membahas berbagai aspek budidaya alpukat, mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit yang tepat, cara menanam, hingga perawatan yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan dan hasil panen yang optimal. Dengan panduan yang tepat, Anda dapat menikmati kelezatan buah alpukat hasil dari usaha budidaya Anda sendiri.
Alpukat (Persea americana) merupakan tanaman buah yang berasal dari Amerika Tengah, yaitu Mexico, Peru dan Venezuela. Tanaman ini merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Berbagai varietas alpukat yang sudah dilepas di Indonesia antara lain alpukat Ijo Bundar dan alpukat Ijo Panjang, alpukat Mega Murapi, dan lain lain. Untuk memperoleh produktivitas yang tinggi, penanaman alpukat harus memperhatikan syarat tumbuh dan pedoman budidaya alpukat.
Syarat Tumbuh
- Tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan 750-1000 mm/ tahun.
- Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8-28,3 °C
- Kebutuhan cahaya matahari berkisar 40-80%.
- Tanaman alpukat memerlukan tanah gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik serta tidak mudah tergenang air.
- Jenis tanah yang sesuai adalah tanah lempung berpasir, lempung liat, dan lempung endapan, dengan pH tanah berkisar 5,6-6,4.
Persiapan Bibit
Bibit tanaman alpukat yang baik berasal dari perbanyakan vegetatif (grafting) dengan penampakan bibit vigor, daun lebar dan berwarna hijau mengkilat, batang berwarna coklat dan tegak lurus, diameter batang 1-1,5 cm, tinggi tanaman 75-100 cm, bibit telah berumur 12 bulan atau lebih setelah sambung (3-4 kali flush).
Persiapan lahan
Lubang tanam untuk alpukat sebaiknya dipersiapkan 1-2 bulan sebelum tanam.
Jarak tanam alpukat
- Ukuran lubang tanam 40x40x40 cm hingga 75x75x75 cm tergantung kondisi tanah dan varietas yang akan ditanam.
- Untuk tanah yang keras dan kurang subur, ukuran lubang tanam dapat diperbesar lagi. Jarak tanam alpukat 5x5 hingga 8x8 atau bisa juga 9x12 m, tergantung varietasnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan lubang tanam adalah :
- Saat tanah digali, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk 20 kg kandang yang sudah matang/kompos per lubang;
- Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 14 hari agar terkena panas matahari;
- Jika tanahnya masam maka dicampur dengan 0,5-1 kg dolomit/kapur pertanian per lubang tanam;
- Tanah galian dimasukkan ke lubang tanam sekitar 1 minggu sebelum tanam lalu ditandai dengan ajir;
- Setiap lubang tanam diberi pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 100g satu 1 minggu sebelum tanam
- Bisa diberi pestisida (Curater/Furadan) untuk mengendalikan nematoda.
Penanaman Alpukat
Pola penanaman alpukat sebaiknya dilakukan secara kombinasi antar varietas, karena kebanyakan varietas tanaman alpukat tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Tanam dilakukan pada pagi atau sore hari, pada awal musim hujan.
Perawatan tanaman alpukat
Pemupukan
- Pemberian pupuk kandang/kompos dilakukan 1 kali setahun sebanyak 30 kg/tanaman.
- Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun.
- Pemupukan NPK (15-15-15) diberikan 6 bulan setelah tanam sebanyak 150 g/tanaman dan selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali dan dosisnya ditambah 50 g dari dosis sebelumnya.
- Untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) diberikan 0,30-1,1 kg Urea/tanaman, TSP 0,5-1 kg/tanaman dan KCl 0,2-0,8 kg/tanaman. Untuk tanaman umur 5 tahun ke atas diberikan pupuk kandang 30 kg/tanaman, Urea 2,5-3,5 kg/tanaman, TSP 3,5 kg/tanaman dan KCl 4 kg/tanaman. Tanaman juga perlu diberi pupuk daun .
Saat pemupukan biasanya dilakukan bersamaan dengan pendangiran atau penggemburan tanah. Saat pemberian pupuk untuk tanaman muda menjelang musim kemarau atau awal musim penghujan. Sedangkan untuk tanaman yang sudah berproduksi dilakukan setelah panen dan menjelang pembungaan.
Pupuk diberikan dengan membuat lubang, parit, garitan yang melingkar di sekeliling batang di bawah batas kanopi (daun terluar).
Pengairan
Penyiraman terutama dilakukan pada tanaman muda jika tidak ada hujan, karena sistem perakarannya masih dangkal.
- Alpukat Dalam Bahasa Lain dan Sejarah Penamaan
- Pohon Buah Alpukat : Sejarah, Klasifikasi , Gambar, Ciri Ciri / Morfologi, Jenis, dan Syarat Tumbuh
- Buah Mangga : Klasifikasi, Morfologi, Kandungan, Dan Cara Menanam
- Cara Budidaya Dan Jenis Jenis Buah Naga
Pemangkasan
Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman alpukat yang telah berumur 1 tahun. Tinggi tanaman alpukat 4-5 meter dari permukaan tanah dan letak cabang terendah berjarak 1-1,5 m dari permukaan tanah. Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati
Pengendalian hama tanaman
Pengamatan dilakukan secara rutin. Apabila ditemukan gejala serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), tentukan jenis OPT nya dan lakukan pengendalian dengan pestisida dengan jenis dan dosis yang sesuai.
Panen Alpukat
Pohon alpukat yang ditanaanam dengan cara vegetatif yaitu berupa cangkok, akan berbuah sekitar 5 hingga 8 tahun sejak tanam. Jauh lebh singkat daripada yang ditanam dari biji.
Pada umumnya buah dapat dipetik setelah berumur 6-7 bulan dari saat bunga mekar dan tergantung varietasnya. Saat dipanen, buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm). Musim panen dapat terjadi setiap bulan. Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80 kg/pohon/tahun.