Labu Siam : Ciri-ciri dan Cara Menanam
Menanam labu siam dengan benar dapat menjadi pengalaman yang memuaskan dan memberikan hasil panen yang melimpah. Labu siam, juga dikenal sebagai labu kundur atau chayote (Sechium edule), adalah tumbuhan sayur yang berasal dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae), yang tumbuh subur di iklim tropis dan subtropis. Artikel ini akan memberikan panduan tentang cara menanam labu siam dengan benar, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan dan pemeliharaan yang tepat. Anda akan mempelajari tentang kebutuhan tumbuhnya, pemilihan bibit yang berkualitas, teknik penanaman yang optimal, dan bagaimana memberikan perawatan yang tepat agar tanaman tumbuh dengan baik. Dengan langkah-langkah yang jelas dan pemahaman yang baik tentang budidaya labu siam, Anda akan dapat menikmati hasil panen yang lezat dan sehat dari kebun Anda sendiri.
Ciri-ciri labu siam
Tumbuhan labu siam ini bagian yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Selain itu, tumbuhan labu siam adalah tumbuhan merambat. Sehingga untuk menghasilkan buah yang bagus, biasanya dibuat para-para untuk rambatan untuk menahan dengan buah menggantung dari tangkai.
Selain ditanam dengan para-para , ada juga yang membiarkan tanaman labu ini tumbuh merambat di tanah. Meskipun sama bisa berbuah namun resiko tanaman lebih lembab, mudah terserang jamur dan buah menjadi tidak terlihat (sulit memprediksi jumlah dan kapan waktu panenan). Selain itu buah yang menyentuh tanah biasanya lebih mudah busuk dan berwarna lebih pucat. Karena itu haruslah ada para-para atau rangka untuk meletakkan sulur-sulur tanaman yang merambat.
Daun
Daun labu siam memiliki bentuk mirip segitiga dengan permukaan berbulu.
Pucuk daun siam
Pucuk labu mudah dikenali karena bentuknya yang bersulur-sulur panjang.Pucuk labu meruapak produk sampingan selain buah labu siam yang bisa dijual. Pucuk labu biasa dimasak menjadi hidangan sayur bobor dengan campuran labu siam. Pucuk labu juga sering dijadikan lalapan rebus, urap, dan pecel. Bila ingin ditumis juga cukup dengan bumbu sederhanang yaitu merah bawang putih, dan cabai yang dihaluskan.
Buah labu siam
Labu siam memiliki bentuk buah seperti bola lampu, permukaan kulit berbulu yang agak tajam tapi jarang-jarang dengan daging buah yang mengandung banyak air dan lunak. Besar buahnya bisa sekitar 2 kepalan tangan.
Syarat tumbuh labu siam
Tanaman yang satu ini cenderung mudah untuk ditanam dan cepat tumbuh serta cocok di iklim tropis ataupun subtropis, dataran tinggi ataupun dataran rendah. Untuk itulah mengapa tanaman labu siam ini bisa ditemukan di berbagai negara di belahan dunia. Nah untuk itu, Anda tak perlu khawatir dengan kecocokan iklim ataupun tanah untuk memiliki tanaman yang satu ini.
Namun, daerah pegunungan adalah tempat yang di sukai oleh tanaman labu siam karena berhawa dingin dan lembab. Tanah untuk menanam tumbuhan ini harus banyak mengandung air, subur, gembur dengan pH tanah sekitar 5 hingga 6. Waktu penanaman labu siam yang tepat yaitu pada akhir musim penghujan sekitar maret atau april.
Cara menanam labu siam
Pembibitan labu siam
Untuk pembibitan, Anda perlu menyiapkan sebuah
polybag kecil atau pot lalu isi dengan tanah yang lembab. Setelah itu, benih bisa
langsung dibenamkan di dalam polybag berisi tanah tersebut. Anda bisa
menggunakan biji labu siam yang telah tua sebagai benihnya. Setelah
dibenamkan, siram dengan air secukupnya lalu biarkan hingga benih tumbuh
menjadi kecambah atau tunas baru. Ketika kecambah atau tunas tersebut
telah tumbuh hingga 30 cm lebih, maka bibit telah siap untuk ditanam.
BACA JUGA :
Penanaman Labu Siam
- Buat lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 20 cm.
- Selanjutnya pindahkan bibit labu siam ke dalam lubang tanam.
- Jarak tanam labu siam antar lubang 3 m dan antar baris 5 m.
- Jadi jika hanya punya para-para dengan area kurang dari 15 m2, maka 1 lubang tanam cukup.
- Penanaman dalam jumlah besar, misalnya maka kerapatan tanaman labu siam antara 1200-1500 tanaman per hektar.
Pembuatan para - para
Pembuatan
para-para dilakukan jika tanaman sudah mulai bersulur dan memanjat, kurang lebih
ketinggian 50-60 cm. Ketinggian para2 kurang lebih 170 cm-200 cm (tergantung
ketinggian yang dikehendaki) agar memudahkan perawatan dan pemanenan kelak.
Perawatan labu siam
Dalam pertumbuhannya, Anda juga harus melakukan perawatan. Perawatan ini bisa berupa :
Penyiangan
Penyiangan merupakan perawatan tanaman dengan cara membersihkan dan membuang langsung gulma ataupun rumput liar yang terdapat di sekitar tanaman. Penyiangan ini akan sangat berguna dalam mencegah hama atau penyakit tanaman.
Penyiraman dan Pengarahan Sulur
Lakukan juga penyiraman secara rutin. Jangan sampai tanaman kekeringan karena tidak tercukupi asupan airnya. Dan ketika tanaman labu siam telah mengeluarkan sulur atau rambatan, maka Anda perlu mengarahkan sulur tersebut dengan cara melilitkannya ke bambu yang telah dipasang di sampingnya. Pastikan ia merambat dengan baik dan benar agar bambu bisa menyanggah beban tanaman ketika telah berbuah.
Labu siam yang tumbuh tinggi akan mencari tempat rambatan. Oleh karena itu dibutuhkan teralis atau bambu untuk menopang sulurnya yang merambat.
Labu siam yang tumbuh tinggi akan mencari tempat rambatan. Oleh karena itu dibutuhkan teralis para-para atau bambu untuk menopang sulurnya yang merambat.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada bagian cabang tanaman ketika usianya telah memasuki 3 hingga 6 minggu. Caranya, ujung cabang yang telah tua dipotong beserta daun-daun yang telah tua. Hal ini dilakukan agar tunas baru bisa tumbuh dan menyebar dengan baik dimana akan menghasilkan pertumbuhan buah yang berkualitas dan merata.
BACA JUGA:
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Umumnya ada beberapa hama dan jenis penyakit tanaman yang biasanya menyerang tanaman labu siam. Hama dan penyakit tersebut diantaranya adalah :
1. Ulat Grayak
Ulat grayak merupakan jenis hama yang sangat sering menyerang tanaman labu siam. Ulat yang memiliki nama latin Spodoptera Litura ini biasanya akan memakan daun labu sehingga hanya tertinggal tulang dari daunnya saja. Ketika siang hari ulat grayak ini biasanya akan bersembunyi di bawah tanah lalu melakukan penyerangannya pada malam hari. Lakukan pembersihan gulma untuk mengendalikan hama yang satu ini. Kemudian semprotkan juga pembasmi hama Azodrin sebanyak 2 cc/l.
2. Kepik
Hama selanjutnya yang sering menyerang tanaman labu adalah kepik atau nama latinnya adalah Leptoglossus australis. Cara penyerangan hama yang satu ini adalah dengan menusuk buah labu sehingga terdapat lubang kecil yang bisa dimasuki cendawan ketika terguyur air hujan. Hal ini akan sangat berdampak pada kualitas buah dimana labu siam akan menjadi lembek dan mudah busuk. Atasi hama kepik ini dengan menyemprotkan larutan Azodrin dengan jumlah yang sama seperti pengendalian hama ulat grayak.
3. Tanaman Layu
Selain hama, labu siam juga sangat berpotensi diserang penyakit tanaman. Penyakit layu adalah contohnya. Penyakit layu ini biasanya disebabkan oleh cendawan fusarium sp yang menyerang bibit baru atau tanaman labu siam yang masih cenderung muda. Akibatnya, daun akan secara perlahan layu, mengerut lalu menjadi kering. bersihkan dan singkirkan tanaman yang terjangkit penyakit ini agar tanaman lain tidak tertular. Kemudian Anda juga bisa menyemprot seluruh daun tanaman dan batang serta tanah bekas tanaman yang terjangkit penyakit ini dengan Benlate sebanyak 2 g/l.
Panen labu siam
Tanaman mulai berbunga pada umur 3–5 bulan setelah tanam.
Buah dipanen setelah berumur 3 bulan, kemudian panen berikutnya dilakukan satu minggu sekali.
Tanaman labu siam biasanya produktif selama 3–4 tahun.
Setelah itu dilakukan peremajaan dengan menanam tanaman baru, untuk menjaga produktivitas.
Satu titik lubang tanaman dapat menghasilkan sebanyak 500 buah.
Demikianlah cara menanam labu siam yang bisa Anda lakukan di rumah. Manfaatkan waktu luang Anda untuk bercocok tanam dimana hasilnya bisa Anda nikmati sendiri. Selamat bercocok tanam dan semoga bermanfaat.
CEK ARTIKEL TANAMAN SAYUR LAINNYA