Kembang Tahu : Pengertian dan Proses Pembuatan
Kembang tahu adalah protein padat yang diperoleh dengan memanaskan sari kedelai. Perebusan sari kedelai akan menghasilkan buih yang makin lama makin tebal. Buih ini akan dikeringkan menjadi kembang tahu. Produk kembang tahu sangat sesuai untuk berbagai jenis masakan, mulai dari masakan bersantan hingga osengan.
Pengertian kembang tahu
Kembang tahu adalah produk sampingan proses perebusan kedelai yang diambil dari endapan yang terkumpul di permukaan air perebusan kedelai. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai tofu skin. Kembang tahu biasa dijual kering dengan berbagai konsistensi. Berdasarkan kekerasan dan ketebalannya, dikenal di pasaran gohyong (kembang tahu tipis atau ngohiong), kembang tahu batangan, kembang tahu simpul, dan kembang tahu tebal.
Namun pengertian kembang tahu juga bisa makanan yang disebut juga tahwa. Perbedaannya, tahwa adalah makanan / camilan dari susu kedelai yang disajikan dengan tambahan kuah santan atau sirup gula merah. Makanan ini umumnya dihidangkan sebagai makanan penutup atau camilan, dan sering dijumpai di pasar-pasar tradisional atau pusat kuliner di Indonesia. Kembang Tahu memiliki tekstur yang kenyal, manis, dan memiliki aroma yang sedap. Ini adalah makanan yang disukai oleh banyak orang karena rasanya yang enak dan unik. Artikel ini tidak membicarakan tahwa.
Proses Pembuatan Kembang Tahu
Persiapan Alat
Peralatan yang diperlukan untuk membuat kembang tahu hampir serupa dengan peralatan untuk membuat tahu dan susu kedelai, antara lain:
- Timbangan
- Timbangan berperan penting untuk menentukan ukuran yang tepat untuk bahan pembuatan yang padat, misalnya untuk menimbang kedelai. Dengan demikian, diperoleh ukuran yang tepat untuk proses.
- Alat Penakar
- Alat penakar yang dimaksud adalah alat untuk menakar bahan-bahan yang berupa cairan. Yang paling mudah digunakan adalah gelas ukur. Saat ini sudah banyak dijual gelas ukur yang terbuat dari plastik yang lebih murah dibandingkan gelas ukur kaca.
- Ember/Baskom/Drum
- Fungsi ember/baskom/drum sangat banyak dan penting, mulai dari menampung kedelai, air bersih, hingga sebagai tempat untuk melakukan perendaman kedelai. Untuk produksi skala kecil, dapat digunakan ember atau baskom. Namun untuk produksi skala besar, gunakan drum atau tong. Sebaiknya digunakan drum atau tong dari plastik, karena lebih aman dan tidak berkarat.
- Alat Penggiling
- Alat penggiling digunakan untuk menghancurkan kedelai sehingga menjadi tepung. Ada 3 jenis alat penggiling yang biasa digunakan, yaitu penggiling batu, blender, dan penggiling diesel.
- Panci/Wajan
- Digunakan sebagai tempat perebusan sari kedelai untuk menghasilkan buih yang merupakan bahan dasar kembang tahu. Semakin lebar mulut panci/wajan yang digunakan, akan makin lebar pula kembang tahu yang dihasilkan.
- Kain Saring
- Digunakan untuk menyaring sari kedelai agar diperoleh sari kedelai yang tidak mudah mengendap. Kain saring yang digunakan pada umumnya dari jenis blaco dan teteron. Sebaiknya kain yang digunakan tidak berwarna dan terlebih dahulu dicuci dan direndam.
- Alat Pengaduk
- Alat pengaduk diperlukan dalam proses pemasakan sari kedelai. Karena suhu yang sangat tinggi, sebaiknya alat pengaduk yang digunakan terbuat dari kayu atau bambu.
- Kompor
- Agar proses perebusan sari kedelai berjalan baik, diperlukan kompor yang stabil dan dapat diatur besar kecilnya api. Yang paling mudah digunakan adalah kompor gas atau kompor tekan minyak tanah.
- Lidi atau bilah bambu
- Lidi atau bilah bambu digunakan untuk mengangkat kembang tahu yang terbentuk. Digunakan lidi atau bilah bambu agar kembang tahu tidak patah atau rusak.
- Tempat penjemur dan penjepit
- Digunakan untuk meniriskan dan menjemur kembang tahu yang baru diangkat. Tempat menjemur hampir menyerupai tempat menjemur pakaian, terbuat dari seutas tali plastik atau kawat. Penjepit dapat menggunakan penjempit pakaian.
- Pisau dan talenan
- Pisau dan talenan diperlukan untuk memotong kembang tahu yang terlalu lebar. Selain itu juga diperlukan untuk merapikan bentuk kembang tahu, karena biasanya kembang tahu bentuknya tidak rapi.
- Plastik pembungkus
- Kembang tahu biasanya dikemas dalam kantong-kantong plastik. Kantong plastik banyak dipilih karena praktis, murah, dan mampu mempertahankan kualitas kembang tahu. Perlu diketahui bahwa kembang tahu sangat mudah menyerap uap air.
BACA JUGA :
- Cara Menanam Sayuran Asparagus dan Manfaatnya
- Sayuran Asparagus: Asal Usul, Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Kandungan Gizi
- Sawi Hijau : Klasifikasi, Biji, Ciri Fisik, Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan
- Sayur Sawi Putih : Ciri-ciri, Cara Tanam dan Kandungan Gizi
Bahan Kembang Tahu
Bahan yang diperlukan untuk membuat kembang tahu, antara lain:
- Kedelai
- Dalam proses pembuatan kembang tahu, kedelai akan dihancurkan dan diambil protein padatnya. Protein padat ini akan mengambang di permukaan dan dikeringkan menjadi kembang tahu.
- Air
- Air menjadi bahan baku yang sangat penting, karena hampir semua proses pembuatan kembang tahu membutuhkan air.
- Volume air yang digunakan dapat mencapai 20 - 30 kali volume kedelai yang digunakan.
- Kegunaan air, antara lain, mencuci, merendam, merebus dan sekaligus menjadi bahan baku.
- CaCO3 (kapur sirih)
- Kapur sirih diperlukan untuk melunakkan biji kedelai agar mudah dihancurkan. Selain itu, kapur sirih juga dapat mengurangi aroma dan rasa tidak enak dari kedelai.
Proses Pembuatan Kembang Tahu
Pembuatan kembang tahu dalam artikel ini memuat bahan :
- 10 kg biji kedelai kuning
- kapur sirih 30 g
- Air secukupnya.
Langkah-langkah untuk membuat kembang tahu secara garis besar ada 2 (dua), yaitu
- Membuat sari kedelai
- Membuat kembang tahu.
1. Pembuatan sari kedelai
- Biji kedelai disortir dan dibersihkan dari kotoran, kerikil, dan sebagainya. Biji kedelai yang rusak atau berjamur sebaiknya dibuang. Biji yang telah bersih ditimbang, sebagai contoh digunakan 10 kg.
- Biji kemudian dicuci dengan air bersih. Biji telah bersih saat air untuk mencuci masih tampak jernih.
- Biji kedelai kemudian direndam dengan air bersih selama minimal 8 jam. Untuk merendam 1 kg kedelai diperlukan 3 liter air, sehingga untuk 10 kg kedelai diperlukan 30 liter air. Sebaiknya air diganti setiap 2 - 3 jam sekali.
- Setelah direndam, biji kedelai ditiriskan kemudian dicuci bersih hingga lendir yang menempel hilang. Sambil mencuci, biji kedelai diremas-remas untuk mengelupaskan kulit bijinya.
- Setelah dicuci, biji kedelai direbus dengan air mendidih selama 10 menit. Angkat dan tiriskan, tunggu hingga agak dingin.
- Biji kedelai siap digiling dengan air panas dengan perbandingan 1 : 6, artinya 10 kg biji kedelai digilingan dengan 60 liter air panas. Pada air panas ditambahkan kapur sirih sebanyak 30 g (0,5 gram setiap liter air).
- Penggilingan dengan air panas dan kapur sirih ini dimaksudkan untuk mengurangi aroma langu yang ada pada kedelai dan agar kedelai mudah hancur saat diproses.
- Hasil penggilingan kemudian disaring menggunakan kain saring. Lebih baik menggunakan kain saring ganda, sehingga diperoleh sari kedelai.
- Selain sari kedelai, juga dihasilkan ampas kedelai yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat tempe gembus atau kecap.
2. Pembuatan kembang tahu
- Sari kedelai yang dihasilkan kemudian dipanaskan sampai suhu 90 derajat Celcius sambil diaduk-aduk. Pada pemanasan ini akan timbul buih di permukaan, buih ini harus dibuang.
- Setelah suhu di atas 90 derajat Celcius, pengadukan dihentikan dan sari kedelai dibiarkan mendidih hingga terbentuk lapisan tipis di seluruh permukaan.
- Lapisan ini semakin lama akan semakin menebal. Dan apabila dirasa cukup tebal, angkat lapisan ini menggunakan lidi yang tebal atau bilah bambu.
- Setelah diambil, lapisan protein ini dijemur dengan menggantungnya bersama lidi atau bilah bambu yang digunakan tadi hingga benar-benar kering.
- Untuk memastikan lebih kering, kembang tahu dapat dijemur di bawah sinar matahari selama 1 hari.
- Setelah kering, lapisan ini disebut sebagai kembang tahu.
- Segera dikemas menggunakan kantong plastik.