Cara Membuat Nata De Coco
Apakah Anda penasaran dengan proses ajaib di balik pembuatan nata de coco yang kenyal dan lezat? Jika iya, artikel ini akan membawa Anda dalam petualangan menyenangkan untuk memahami cara membuat nata de coco secara lengkap. Nata de coco, makanan unik yang berasal dari fermentasi air kelapa muda, telah menjadi favorit di berbagai hidangan penutup dan minuman. Melalui panduan langkah demi langkah, Anda akan menemukan rahasia dibalik proses fermentasi yang mengubah air kelapa menjadi tekstur kenyal yang khas, siap untuk dinikmati.
Nata de coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet
dan baik untuk sistim pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai poluler di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Nata de coco
tidak hanya memiliki pasar domestik tetapi juga pasar ekspor terutama Eropa, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah.
Di pasar domestik, permintaan nata de coco biasanya meningkat tajam pada saat menjelang hari raya Natal, Lebaran, Tahun Baru dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Begitu banyaknya permintaan pada waktu- waktu tersebut, banyak rumah tangga yang membuat nata de coco untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Negara-negara penghasil nata de coco pesaing Indonesia adalah Filipina, Malaysia dan Vietnam. Di pasar ekspor, Filipina merupakan saingan utama produk nata de coco. Di Jepang, 90% nata de coco diimpor dari Filipina. Orang Jepang percaya bahwa nata de coco dapat melindungi tubuh dari kanker dan digunakan untuk makanan diet (Ashari, 2007)
BACA JUGA :
Tentang nata de coco
Kata nata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim. Nata diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai 'natare' yang berarti terapung-apung. Nata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair tebu, atau sari buah (nanas, melon, pisang, jeruk, jambu biji, strawberry dan lain-lain).
Nata yang dibuat dari air kelapa disebut nata de coco. Di Indonesia, nata de coco sering disebut sari air kelapa atau sari kelapa.
Nata de coco pertama kali berasal dari Filipina. Di Indonesia, nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan pada tahun 1975. Namun demikian, nata de coco mulai dikenal luas di pasaran pada tahun 1981 (Sutarminingsih, 2004)
Nata de coco merupakan olahan pangan yang dihasilkan dari air kelapa yang mengalami fermentasi dengan melibatkan bakteri Acetobacter xylinum, sehingga membentuk kumpulan biomassa yang terdiri dari selulosa dan memiliki penampilan seperti agar agar putih.
Bahan baku membuat nata de coco adalah air kelapa. Meski demikian, ada beberpa kriteria yanh harus dipenuhi ;
- Air kelapa yang berasal dari kelapa tua (namun tidak bertunas)
- Air kelapa tidak harus segar asalkan jangan lebih dari 8 hari penyimpanan karena telah berubah sifatnya akibat adanya fermentasi dan kontaminasi bakteri.
- Bahan baku pembuatan nata de coco harus air kelapa murni, tidak tercampur air ataupun kotoran lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dari Balai Mikrobiologi Puslitbang Biologi LIPI Bogor menyebutkan nata de coco mengandung nilai nutrisi antara lain :
- Kalori 146 kal
- Lemak 0,2 %
- Karbohidrat 36,1 mg
- Kalsium 12 mg
- Fosfor 2 mg
- Fe 0,5 mg
- Air 80 %
- Sumber (Warisno,2005).
Cara membuat nata de coco
Persiapan Bahan dan Alat
Bahan
- Air kelapa 1 liter
- Gula pasir 50 gram
- Za 3 gram
- Cuka makan dapur 30 ml
- Starter (biakan mikroba) 100ml.
Alat yang digunakan antara lain :
- Wadah fermentasi
- Panci
- Saringan kain
- Centong pengaduk
- kompor
- Gelas takar
- Koran .
Penyaringan dan Perebusan
- Untuk menghilangkan kotoran yang bercampur pada air kelapa dilakukan penyaringan dengan kain saring.
- Kemudian air kelapa di masak.
- Lalu tambahkan gula pasir dan Za biarkan sampai mendidih.
- Matikan api tambahkan cuka makan, diaduk hingga rata.
- Masukkan larutan air kelapa tadi ke dalam nampan atau wadah fermentasi dan tutup dengan kertas koran,biarkan sampai dingin.
Fermentasi
- Setelah dingin, ditambahkan starter ( Acetobacter xylinum) sebanyak 100 ml.
- Wadah fermentasi yang digunakan berukuran 34x25x5 cm.
- Letakkan wadah fermentasi tadi di rak atau di tempat yang bersih dan aman.
- Proses fermentasi selama 10-14 hari, hingga lapisan mencapai ketebalan kurang lebih 1,5 cm.
Panen nata de coco
- Setelah lembaran nata de coco terbentuk , dan tidak ada lagi air yang tersisa , lembaran nata de coco dibersihkan.
- Buang selaput yang menempel di bagian bawah nata de coco.
- Lembaran nata de coco di cuci bersih lalu di potong potong sesuai selera.
Pembuangan rasa asam
- Nata de coco yang sudah dipotong potong memiliki rasa yang masih asam.
- Untuk menghilangkan asam , potongan nata tadi di rebus selama 10 menit atau sampai mendidih.
- Lalu di saring dan direndam dengan air dingin selama 6 jam.
- Kemudian di saring kembali dan direbus kembali sampai mendidih lalu disaring.
- Lakukan perebusan sampai 3 kali, hingga nata akan terasa tawar.
BACA JUGA : Manfaat Arang Aktif Dari Batok Kelapa
Pengolahan nata de coco menjadi manisan
- Rebus 600 gram nata decoco dengan air 400 ml, tambahkan gula pasir putih 200 gram.
- Rebus sampai mendidih.
- Biarkan dingin sehingga gula akan meresap ke dalam nata de coco.
- Manisan nata de coco sudah siap disajikan bersama bahan bahan untuk membuat minuman dingin atau pelengkap salad buah. Tentu saja masih banyak lagi masakan lain yang bisa di kreasikan dengan nata de coco. Selamat mencoba!