Kamis, 20 Juli 2023

Budidaya Tanaman Azolla

Budidaya Azolla telah menjadi salah satu alternatif yang menarik dalam pertanian modern. Azolla, tanaman air mikroskopis yang tumbuh di permukaan air, memiliki kemampuan unik untuk mengikat nitrogen dari udara dan menghasilkan pupuk alami yang kaya akan nutrisi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah dan manfaat dari budidaya Azolla. Praktik budidaya Azolla relatif mudah dilakukan dan memerlukan sedikit perawatan. Dengan pertumbuhannya yang cepat dan efisien, Azolla dapat menjadi sumber pakan hijauan berkualitas tinggi untuk ternak, pupuk organik bagi tanaman, dan juga menjadi bagian dari sistem akuaponik yang berkelanjutan. Dengan potensinya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia, budidaya Azolla menjanjikan manfaat ganda bagi petani dan lingkungan.

tanaman azolla

Pengertian Azolla

Azolla berasal dari bahasa latin “azollaceae”, yang merupakan tanaman paku air yang  termasuk ordo Salviniales, family Azollaceae. Azolla mempunyai beberapa spesies yaitu A. caroliniana, A. filiculoides, A. mexicana, A. microphylla, A. rubra, A. nilotica, dan A. Pinnata.  Spesies yang banyak terdapat  di Indonesia terutama di pulau Jawa adalah Azolla pinnata. Azolla banyak tumbuh di lahan sawah atau pada ketebalan air optimal 3-5 cm maupun pada permukaan tanah yang lembab.

Azolla kadang disebut dengan “ganggeng”, “mata lele”, “mata air” sangat mudah ditemukan disawah pada saat bulan pertama penanaman padi (Efendi, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa Azolla telah tersebar di penjuru bumi. 


Dua jenis azolla yang sering ditemui adalah:

  1. Azolla pinnata
    • Azolla pinnata sedikit bercabang dengan panjang daun 1mm. Jenis azolla pinnata ini berkelompok mengapung di permukaan air.
  2. Azolla microphylla
    • Azolla microphylla membentuk sudut segitiga polygonal dan bisa didapati mengambang individu atau berkelompok. Spesies kecil tanaman azolla ini berdiameter sekitar 1-2,5cm, sedangkan spesies lainnya bisa mencapai diameter 15cm.

Tanaman Azolla sp. adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak, mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara.

Azolla adalah paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis ini menyebabkan azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa

Selama hidupnya azolla bersimbiosis mutualistis dengan ganggang hijau biru (Anabaena azollae), yang mampu memfiksasi nitrogen (N2). Kemampuan simbiosis azolla anabaena untuk mereduksi nitrogen dari atmosfer menjadi amonia melalui enzim denitrogenase cukup efektif (Kuncarawati, 2005).

Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA-Wina) menggunakan 15N menunjukkan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollaedapat memfiksasi N2-udara dari 70% – 90%. N2-fiksasi yang terakumulasi ini yang dapat digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah.

Dari beberapa penelitian diperoleh bahwa laju pertumbuhan azolla adalah 0,355 – 0,390 gram per hari (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lahan tanam). Pada umumnya biomassa azolla maksimum tercapai setelah 14 – 28 hari setelah inokulasi.

Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat azolla tersebut ditumbuhkan.Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg N/ha berarti sama dengan 100 kg urea. Ditemukan juga bahwa azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

Jumlah unsur nitrogen yang dapat ditambat melalui simbiosis Azolla-Anabaena azollae cukup tinggi. Besarnya aktivitas penambatan nitrogen (N2) adalah 7,2 - 7,8 mg N2 per gram berat/kering (Kuncarawati, 2005). Pada kondisi pertumbuhan azolla yang baik dapat dihasilkan 335 - 675 kg N2/Ha/th atau setara dengan 333 ton berat basah Azolla sp, dengan kandungan nitrogen sebesar 840 kg per hektar luas tanah (Sugiharto dalam Maftuchah,1998 ).

Azolla merupakan salah satu sumber bahan organik bagi lahan sawah. Biomassa azolla dapat dijadikan sebagai pupuk organik sumber Nitrogen (N) yang sangat cocok dikembangkan oleh para petani karena aplikasinya sangat mudah dan murah. Penggunaan azolla pada lahan sawah bisa dengan disebar langsung ataupun dibenamkan.

BACA JUGA :

 

Syarat hidup tanaman Azolla

  1. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 derajat Celcius.
  2. Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra dan A japonica. Sedangkan temperature di bawah 10 derajat Celcius pertumbuhan Azolla kurang baik Azolla dapat beradaptasi di atas emperature –5 derajat Celcius.
  3. Azolla juga butuh sinar matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik pertumbuhannya.
  4. Aabila mendapat sinar matahari yang kuat juga kurang baik Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah kecoklatan atau mati.
  5.  Sedangkan pada musim panas dan dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan.
  6. Untuk menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan menjadi hijau.
  7. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau tanah sedikit asam dengan pH 4.
  8. Sedangkan pada kebutuhan mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung di air.
  9. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan oleh air.
  10. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik menyerap atau mengambil phospor tersebut.
  11. Penerapan pupuk phospor akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan apabila di semprotkan di atas pertumbuhan Azolla. 

Pertumbuhan tanaman Azolla

Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg. Ditemukan juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

Budidaya tanaman zolla secara khusus di kolam.

Bagi yang menggunakan kolam non-tanah, sebaiknya dibuatkan water level untuk kontrol air. Hal ini sangat berguna ketika musim hujan karena air di dalam kolam akan penuh. Dengan adanya kontrol air, air akan keluar secara otomatis jika melewati batas level ketinggian. Caranya cukup buat saja lubang dua atau tiga buah di dinding kolam.

tanaman Azolla


Media dapat menggunakan bak plastik, kolam, terpal, dan tempat lain yang tidak ada ikan berukuran besar, jika ada ikan kecil (guppy,cere) tidak begitu bermasalah, justru bermanfaat agar tidak menjadi perkembang biakan jentik nyamuk. Lakukan penyemprotan stok setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per 1 liter air). Sebaiknya Sp-36 ditumbuk halus agar mudah larut dalam air. indukan ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lahan yang lebih besar. Bisa juga dilakukan dengan kurasan air kolam ikan yang tercampur kotoran ikan.

Persiapan tempat

  1. Perlakuan pertama saat barang tiba(dari paketan,jika membelinya dari jarak yang jauh dari tempat budidaya)) letakkan azolla microphylla ditempat teduh(dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari atau kolam
  2. Tempat terbaik untuk budidaya adalah kolam tanah. Namun  bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur),campurkan tanah dengan pupuk kandang(kotoran kambing, kotoran ayam, atau yang lainnya) kedalam kolam, baik menggunakan kolam terpal ataupun kolam tanah.
  3. Isi kolam dengan air minimal 5 cm (dari permukaan media pupuk) maksimal 20 cm, jangan terlalu tinggi air dalam kolam akan lebih baik jika akar azolla dapat menjangkau media. dan yang tak kalah penting adalah terkena sinar matahari
  4. Sebagai habitat asli tanaman rawa atau sawah, budidaya Azolla Microphylla tidak sulit. Kunci utama mengembangkan tanaman ini adalah membuat media tanam menyerupai habitat aslinya.
  5. Tanaman ini bisa dikembangkan di kolam terpal yang diberi lumpur ataupun kolam tanah.Untuk menghasilkan Azolla yang maksimal, baiknya tanah yang akan dimasukkan dalam kolam dicampur dengan pupuk kandang kering. Komposisi campurannya, 70% tanah dan 30% pupuk kandang.
  6. Selanjutnya, campuran tanah dan pupuk kandang dimasukkan ke dalam kolam secara merata dengan ketebalan sekitar 5 centimeter (cm). 
  7. Setelah itu isi kolam dengan air secukupnya. Setelah kolam siap baru dilakukan penebaran bibit.

Catatan :
Saat penggunaan pupuk kandang pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupuk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI! Karena tanaman azolla bisa MATI.


Penebaran bibit

Untuk kolam berukuran 2 x 3 meter, bisa diisi bibit sebanyak 1 kilogram. Biasanya bibit ini bersifat basah, sehingga harus segera ditebar. Supaya Azolla bisa tumbuh maksimal, perhatikan ketinggian air di dalam kolam. Ketinggian air di dalam kolam cukup antara 10 cm – 15 cm dari lumpur.

Semakin dekat jarak air dengan lumpur akan semakin baik karena akan mempercepat perkembangan tanaman. Yang harus diperhatikan juga adalah posisi kolam. Sebaiknya jangan tempatkan kolam di bawah sinar matahari langsung karena akan merusak warna daun,warnanya bisa kecoklatan, sebaiknya diberi paranet .

Namun demikian, kolam juga tidak bisa dibuat di ruang tertutup karena azolla membutuhkan nitrogen dan berfotosintesis.tanaman ini dapat dipanen bila sudah memenuhi seluruh kolam dengan membentuk tiga lapis tanaman.

Panen

Setiap hari tanaman ini dapat tumbuh 30% dari jumlah bibit yang disebar. Sehingga dalam waktu lima sampai tujuh hari Azolla sudah dapat dipanen. 

Untuk memanen tanaman ini baiknya dalam satu kolam diambil secukupnya dan sesuai kebutuhan.

Tujuannya, agar petani tidak perlu membeli bibit baru dan tanaman dapat terus berkembang. Untuk pemeliharaan, dapat menambahkan pupuk kandang kering atau pupuk kompos bila pertumbuhan Azolla sudah kurang maksimal dan lambat.

Budidaya Azolla Sederhana Di Kolam Tanah

  1. Siapkan lahan ukuran 2m x 1m
  2. Isi dengan tanah & campuran pupuk kandang 50:50 setebal 5cm
  3. Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2
  4. Isi dengan air kurang lebih 3 cm
  5. Taburkan bibit azolla dengan takaran 50-70 gr/m2
  6. Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air.
  7. Siramkan probiotik BIOCATFISH secara rutin 2 hari sekali, cukup 50ml/m2
  8. Tunggu selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air
  9. Jika azolla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi permukaan kolam, menandakan siap dipanen.
  10. Azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali, atau sesuai kebutuhan


Budidaya Azolla microphylla secara vegetatif (bibit anakan) 

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan bibit Azolla microphylla.
  2. Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, bisa juga dengan menyiapkan kolam terpal atau bak semen, isi dengan tanah dengan ketinggian sekitar 3-5 cm kemudian genangi air setinggi 5-7 cm.
  3. Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2
  4. Tebarkan bibit Azolla microphylla dengan jumlah penebaran 50-70 gr/m2.
  5. Tunggu selama dua minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air jangan sampai kering. Jika Azolla microphylla sudah tumbuh menutupi permukaan air, selanjutnya siap dipanen.


Budidaya Azolla microphylla secara generatif (spora) 

Langkah-langhkahnya sebagai berikut :

  1. Siapkan spora Azolla microphylla.
  2. Siapkan kolam, petakan sawah atau bak plastik, bisa juga dengan menyiapkan kolam terpal atau bak semen, isi dengan tanah dengan ketinggian sekitar 2 cm kemudian genangi air setinggi 5 cm.
  3. Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5 gr/m2
  4. Taburkan spora Azolla microphylla pada permukaan air dengan takaran 10 gr/m2.
  5. Usahakan wadah agar terkena cahaya matahari.
  6. Selanjutnya Spora Azolla microphylla akan berkecambah pada hari ke 10 dan setelah 1 bulan akan menutup permukaan area. Pada saat tersebut azolla masih kecil.
  7. Pindahkan Azolla microphylla pada bak yang lebih luas. Biarkan selama 2 minggu, maka akan diperoleh bibit azolla muda.
  8. Selanjutnya dapat diperbanyak seperti halnya memperbanyak dengan menggunakan bibit tanaman muda pada cara vegetatif.

Hal hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya tanaman azolla

Semakin dekat azolla microphylla dengan media/dangkal,  semakin bagus. Karena unsur hara terpenting bagi azolla microphylla adalah unsur p (hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air. 


Azolla Microphylla memerlukan adaptasi di lingkungan yang baru, jadi jangan kaget apabila Azolla yang awalnya segar tiba-tiba mati (jadi coklat, daun tenggelam). Jangan putus asa dulu, perhatikan poin-poin di atas, apabila sudah semua, coba tambahkan Pupuk SP-36/Multi-KP atau pupuk lain yang unsur P nya tinggi, agar Azolla lebih kuat dan tidak terlalu stress.

Selamat mencoba dan jangan putus asa karena Azolla Microphylla sangat layak untuk di usahakan karena manfaatnya

Admin