Jumat, 14 Juli 2023

Budidaya Tanaman Ubi Jalar Ungu

Ubi jalar ungu adalah varietas ubi jalar yang memiliki daging berwarna ungu. Warna ungu ini disebabkan oleh adanya zat alami yang disebut antosianin yang juga berperan sebagai senyawa antioksidan. Ubi jalar ungu memiliki rasa manis dan tekstur lembut, menjadikannya pilihan yang populer dalam dunia kuliner.

Selain memiliki rasa yang enak, ubi jalar ungu juga kaya akan nutrisi seperti vitamin C, vitamin A, kalium, zat besi, dan antioksidan. Antioksidan tersebut membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif dan peradangan, serta memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan jantung.

Ubi Jalar Ungu

Ubi jalar ungu dapat diolah dalam berbagai cara, seperti dipanggang, direbus, dikukus, digoreng, atau dijadikan bahan dasar dalam pembuatan kue, pai, atau puree. Selain memberikan warna dan rasa yang menarik pada hidangan, konsumsi ubi jalar ungu juga memberikan manfaat gizi tambahan.

Syarat Tumbuh Ubi Jalar Ungu

  1. Untuk memaksimalkan produksi, setidaknya ubi jalar ungu membutuhkan 11 hingga 12 jam untuk perharinya.
  2. Tanah yang digunakan untuk menanam ubi jalar ungu harus memiliki sistem drainase yang baik.
  3. Ubi jalar ungu akan tumbuh dengan baik jika tanah subur dan kaya akan nutrisi.
  4. Suhu yang ideal untuk pertumbuhan ubi jalar ungu adalah antara 20-30 derajat Celsius.
  5. Ubi jalar ungu membutuhkan penyiraman yang cukup untuk menjaga kelembaban tanah.
  6. Ketinggian tanah optimal 500-1000 mdpl.
  7. Curah hujan optimal 750-1500 mm/tahun

Penyiapan Bibit

  1. Untuk menyiapkan bibit ubi jalar, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
  2. Cara generatif untuk budidaya ubi jalar dalam skala yang terbatas. Caranya dengan memilih umbi berkualitas baik dan sehat. Umbi pilihan lalu dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga tunas keluar. Tunas tersebut lalu dipotong dan siap ditanam.
  3. Cara vegetatif dengan cara stek. Pilih indukan dari tanaman berumur di atas 2 bulan dengan ruas pendek. Potong batang sekitar 15-25 cm. Di setiap potongan, setidaknya terdapat 2 ruas batang. Papas daun dan ikat batang yang telah di stek lalu biarkan di tempat teduh selama 1 minggu. Cara ini hanya dianjurkan untuk 3-5 kali penanaman.

Pengolahan Tanah

  1. Bersihkan lahan dari gulma dan tanaman lain yang tidak diinginkan sebelum penanaman.
  2. Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul atau mengolah tanah hingga kedalaman 20-30 cm untuk memperbaiki struktur tanah dan memastikan aerasi yang baik.
  3. Berikan pupuk organik atau pupuk buatan untuk memberikan nutrisi yang cukup pada tanaman. Pemupukan dapat dilakukan sebelum atau saat pengolahan tanah.
  4. Ratakan tanah dan buat bedengan dengan lebar dan tinggi yang sesuai untuk menanam bibit ubi jalar ungu. Bedengan membantu meningkatkan drainase tanah dan mempermudah pengelolaan tanaman.
  5. Jika tanah memiliki tingkat keasaman yang tinggi (asam), lakukan pengapuran untuk menyeimbangkan pH tanah. Ubi jalar ungu tumbuh optimal pada pH tanah antara 5,5 hingga 6,5.
  6. Setelah pengolahan, padatkan tanah di sekitar bedengan untuk menjaga kestabilan dan mengurangi erosi.

Baca Juga :

Penanaman

  1. Benamkan 2/3 bagian stek batang ke dalam tanah.
  2. Selain itu, Anda dapat membuat dua baris tanaman dalam satu bedengan, dengan jarak antar tanaman dalam satu baris sebesar 30 cm dan jarak antar baris sebesar 40 cm.
  3. Jumlah bibit yang dibutuhkan untuk satu hektar adalah 36000
  4. Pada tahap awal pertumbuhan, penting untuk menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang baru ditanam. Setelah tanaman mulai tumbuh dengan munculnya daun baru, penyiraman dapat dikurangi atau dihentikan.

Pemeliharaan

  1. Tanaman ubi jalar ungu relatif tahan terhadap kekeringan, sehingga penyiraman secara terus menerus tidak terlalu diperlukan.
  2. Setelah 2-3 minggu penanaman, dilakukan penyulaman dengan mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek batang baru untuk menjaga kepadatan tanaman.
  3. Pada usia 4 minggu setelah penanaman, dilakukan pembongkaran tanah di sebelah kiri dan kanan tanaman dalam radius 10 cm dari tanaman. Hal ini bertujuan agar akar tanaman tidak menjalar ke semua arah, sehingga umbi lebih terkonsentrasi pada jalur penanaman. Aktivitas ini dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma.
  4. Pada usia 6-8 minggu setelah penanaman, tanah yang telah dibongkar sebelumnya ditutup kembali sambil merapikan akar-akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Penting untuk merapikan akar agar tidak menjalar secara acak, sehingga umbi yang dihasilkan dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar dan seragam. Jika akar tidak diatur, umbi yang dihasilkan mungkin banyak tetapi berukuran kecil.

Pemupukan

Petani ubi jalar umumnya melakukan tahapan pemupukan setelah melakukan penyiangan, ini bertujuan untuk memberikan tambahan unsur hara secara optimal kepada tanaman. Pemberian pupuk dalam budidaya ubi jalar dilakukan dua kali. Pertama, pada usia 3-4 minggu dengan dosis pupuk (Urea: 100 kg, SP-36: 100 kg, dan KCL: 50 kg). Kedua, saat ubi jalar telah mencapai usia 8-9 minggu dengan dosis pupuk (Urea: 150 kg, SP-36: 200 kg, dan KCL: 50 kg). Pemberian pupuk dapat dilakukan melalui penyiraman atau dengan cara ditugal.

Panen

  1. Proses panen ubi jalar dilakukan saat tanaman mencapai usia 3,5-4 bulan. Ubi jalar yang siap panen memiliki ciri fisik yang besar dan telah matang secara fisologis.
  2. Tahapan panen dimulai dengan memangkas batang ubi jalar menggunakan alat tajam seperti arit atau pisau, kemudian melakukan penggalian dengan hati-hati menggunakan cangkul agar umbi tidak rusak. Selanjutnya, semua ubi jalar dikumpulkan dalam wadah keranjang untuk mempermudah pengangkutan, pengemasan, dan penyimpanan.
  3. Sebaiknya hindari melakukan panen saat musim hujan karena dapat menyebabkan ubi jalar membusuk. Produktivitas rata-rata yang dapat dihasilkan adalah sekitar 25 ton per hektar.
  4. Setelah panen, ubi jalar perlu disortir dan disimpan dalam karung di tempat yang kering untuk menjaga kualitasnya.

Admin