Wasabi: Sejarah, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Menanam
Wasabi adalah tanaman asli Jepang yang tumbuh di aliran air yang bersih dan dingin, seperti sungai-sungai pegunungan di Jepang. Bagian yang paling sering digunakan dari tanaman wasabi adalah akarnya, yang diolah menjadi pasta atau bubuk yang dapat dimakan. Olahan wasabi biasanya disajikan sebagai makanan pelengkap sushi atau sashimi. Artikel kali ini, akan membahas tentang sejarah, ciri ciri, manfaat, dan cara menanam wasabi.
Sejarah Wasabi
Orang Jepang diperkirakan telah mengonsumsi wasabi sejak era Jomon atau 14.000 SM. Saat itu, wasabi masih tumbuh liar di pegunungan dan masih belum dibudidayakan oleh masyarakat sekitar. Kemudian di era Keicho sekitar tahun 1596-1615, wasabi mulai dibudidayakan karena adanya salah seorang penduduk membawa pulang wasabi dari gunung lalu menanamnya di desa. Melihat kesuksesannya dalam menanam wasabi, penduduk desa yang lain mengikuti jejaknya. Daerah tempat wasabi pertama kali dibudidayakan tersebut bernama Utogi.
Dengan nama latin Wasabia Japonica, sebenarnya wasabi lebih dulu populer sebagai obat tradisional bukan bumbu masakan. Penggunaan wasabi sebagai obat herbal telah tercatat sejak era Asuka (538-710 M). Menurut kamus tanaman herbal Honzo-Wamyo yang ditulis pada tahun 918, sebenarnya dulu orang Jepang menyebut wasabi sebagai Yamaaoi.
Yama artinya gunung dan Zeniaoi artinya tanaman mallow. Maksudnya, wasabi berasal dari gunung dan berbentuk seperti tanaman mallow. Ada teori lain yang menyebutkan kenapa kita kini mengenalnya sebagai wasabi. Bentuk daun wasabi mirip dengan daun tanaman Hollyhock alias Aoi. Lalu tumbuh di aliran sungai gunung alias sawa. Maka ia dinamai sebagai Sawa-aoi yang disingkat menjadi Wasashi. Akhirnya orang-orang menyebutnya sebagai Wasabi.
Ciri Ciri Wasabi
Wasabi segar biasanya berbentuk mirip dengan tanaman umbi seperti jahe dengan ciri khas berwarna hijau saat diparut dan akan membentuk pasta kental. Wasabi memiliki rasa serta aroma yang pedas, tajam, dan menyengat hidung sehingga menjadi salah satu keunikan dari wasabi. Wasabi biasanya disajikan sebagai pelengkap makanan olahan mentah seperti sushi atau sashimi di restoran Jepang untuk mengurangi bau amis khas seafood dari makanan mentah.
Manfaat Wasabi
Meskipun memiliki aroma yang menyengat dan tajam di hidung, wasabi juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat wasabi.
Menurunkan risiko kanker
Wasabi mengandung isotiosianat (ITC) yang diketahui bisa berkaitan dengan terjadinya beberapa jenis kanker, seperti kanker ginjal, kanker rahim, dan kanker ovarium.
Menjaga kesehatan jantung
Wasabi memiliki sifat antihiperkolesterolemia, yang berguna untuk menjaga kesehatan jantung.
Meredakan nyeri akibat peradangan
Aroma wasabi kuat dapat membantu meredakan gejala peradangan dan menyempitkan bronkus.
Mencegah infeksi
Wasabi memiliki efek anti-bakteri yang efektif untuk melawan pertumbuhan bakteri dalam lambung dan usus.
Mencegah keracunan
Wasabi dapat membantu mencegah keracunan dan menjaga kesehatan pencernaan.
Menurunkan berat badan
Wasabi berpotensi untuk membantu menurunkan berat badan, meskipun penelitian pada tikus menunjukkan efek ekstrak daun wasabi pada manusia belum ada.
Mencegah asma
Konsumsi wasabi dapat membantu mengurangi gejala asma, seperti peradangan saluran pernapasan dan penyempitan bronkus.
Membantu kerja organ hati
Senyawa-senyawa aktif dalam wasabi diketahui memiliki sifat detoksifikasi dan dapat membantu kerja organ hati.
Cara Menanam Wasabi
Dilansir dari gramedia, berikut adalah beberapa cara menanam wasabi.
Ciptakan lingkungan yang tepat
Carilah tempat yang lembab dan temperatur sedang. Wasabi hanya dapat tumbuh di iklim basah dan tanah dengan pengairan baik. Suhu terbaik untuk menanam wasabi adalah berkisar antara 7 – 21° C. Wasabi sangat sensitif dan sulit tumbuh di lingkungan yang temperaturnya tidak stabil.
Perhatikan pengatur suhu
Jika Anda tinggal di daerah yang suhunya memiliki temperatur tinggi dan kering, maka perlu menciptakan suhu secara manual. Salah satu cara yang dapat dipilih adalah denganmembangun rumah hijau yang dapat menangkap panas dan kelembaban agar suhunya mudah diatur di kisaran 7 – 21° C.
Pilih lokasi yang teduh dan tidak terkena cahaya langsung.
Wasabi yang tumbuh di alam liar biasanya tumbuh di bawah bayangan pepohonan tinggi agar terlindungi dari paparan matahari langsung. Anda bisa menciptakan kondisi ini dengan cara menanam wasabi di bawah pohon atau naungan lain untuk mencegah cahaya matahari yang berlebihan. Anda juga bisa menanam wasabi di dalam rumah dengan cara menempatkan di bawah tanaman tinggi atau dekat jendela agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
Campur tanah dengan pupuk.
Gunakan pupuk organik yang kaya akan sulfur. Komposisi tanah dan pupuk setinggi 25 cm untuk menciptakan tanah yang sehat dan memiliki pH 6 atau 7. pH yang tepat akan menyempurnakan lingkungan untuk tumbuhnya wasabi.
Pastikan tanahnya tidak tergenang air.
Wasabi adalah tanaman yang senang tinggal di tempat lembab, namun bukan berarti harus basah hingga airnya menggenang. Jika terlalu banyak air maka wasabi mudah busuk. Oleh karena itu, Grameda harus mengecek peresapan tanahnya dengan baik.
Saat proses penyiraman, pastikan tanahnya poros agar air dapat mengalir dengan baik. Jika peresapannya lambat, maka bisa menambahkan kompos, namun jika sudah meresap dengan baik maka tanah tersebut sudah ideal untuk wasabi. Menanam wasabi juga bisa dilakukan di dekat kolam atau sumber air mengalir, dengan begitu tanahnya tetap lembab dan peresapannya terjaga dengan baik.