Tanaman Pacing: Klasifikasi, CIri Ciri, Habitat, Manfaat, dan Efek Samping
Tanaman pacing adalah tanaman obat yang berasal dari Asia Tenggara dan banyak digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman ini memiliki berbagai nama lokal, seperti pacing, tepung tawar, poncang-pancing, bunto, tabar-tabar, kelacim, setawar, tawar-tawar, tebu tawar dan masih banyak lagi. Pacing tawar merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5m - 3m dan menyukai tempat lembap dan teduh. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, habitat, manfaat, dan efek samping tanaman pacing.
Klasifikasi Tanaman Pacing
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Tracheophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Zingiberales
- Famili: Costaceae
- Genus: Cheilocostus
- Spesies: Cheilocostus speciosus
Ciri Ciri Tanaman Pacing
Tanaman pacing memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut.
Daun
Daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkai daun pendek, memeluk batang. Helaian daun memanjang sampai bentuk lencet, panjang 9-35 cm, lebar 3-10 cm.
Batang
Batangnya berwarna kuning kecoklatan, sebesar jari orang dewasa, banyak mengandung air, mudah dipatahkan, dan terlihat kasar dari luar tetapi licin dari dalam.
Bunga
Bunga dari tanaman Pacing dapat berwarna merah atau putih yang dapat dibedakan dari warna batangnya. Jika batangnya berwarna cokelat/merah, maka bunganya berwarna merah. Jika batangnya berwarna hijau, maka bunganya berwarna putih.
Buah
Buahnya kotak berbentuk telur, berwarna merah, dan mempunyai banyak biji
Habitat dan Sebaran Tanaman Pacing
Habitat Pacing berada di tempat yang subur, kaya organik, dan lembab dengan sedikit naungan atau bisa juga tumbuh di bawah tumbuhan-tumbuhan tinggi. Atau bisa juga tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut. Di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat, tanaman pacing dapat ditemukan di Cagar Alam Kembang.
Tanaman ini tersebar luas di Mauritius, Réunion, Fiji, Hawaii, Kosta Rika, Belize, Melanesia, Mikronesia, dan Hindia Barat. Di Indonesia umum dijumpai di Kepulauan Sunda Besar dan banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Manfaat Tanaman Pacing
Tanaman pacing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat dari tanaman pacing antara lain dapat digunakan sebagai obat sakit ginjal, perut busung, infeksi saluran kemih, pengerutan hati, asma, anemia, dan bengkak. Selain itu, getah dari pacing tawar dipercaya dapat menyembuhkan bengkak dengan cara mengoleskan getah pacing.
Pucuk dan batang dari pacing juga dipercaya untuk obat luge (anak kecil yang fisiknya lemah). Umbi pacing banyak mengandung pati dan serat, dan dapat digunakan untuk mengobati perut busung (aseites) dan infeksi saluran kencing. Tanaman pacing juga memiliki beberapa efek farmakologis di antaranya yaitu sebagai peluruh air kemih antitoksik, menghilangkan gatal (antipruritus) dan peluruh keringat (antipiretik), hingga mencegah kehamilan.
Efek Samping Tanaman Pacing
Terdapat berbagai efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan Pacing Pentul. Salah satunya adalah gangguan pada pencernaan protein pada hewan, yang dapat terjadi karena adanya saponin. Selain itu, vitamin dalam tubuh hewan juga dapat mengalami gangguan pencernaan akibat komponen saponin yang terdapat dalam Pacing Pentul. Mineral yang dibutuhkan oleh hewan untuk pencernaan juga dapat terganggu karena efek dari komponen saponin tersebut.
Penting untuk diingat bahwa konsumsi Pacing Pentul dalam jumlah yang melebihi batas aman dapat menyebabkan overdosis, yang dapat menimbulkan gejala gangguan pencernaan seperti muntah, diare, dan pusing. Lebih lanjut, tanaman Pacing Pentul dalam bentuk mentah dianggap sebagai tanaman beracun. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dan mematuhi dosis yang disarankan untuk mencegah potensi efek samping yang merugikan.