Pohon Sungkai : Klasifikasi, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Budidaya
Pohon sungkai (Peronema canescens) adalah sejenis pohon yang kayunya kerap dimanfaatkan oleh masyarakat. Kayunya yang memiliki kelebihan seperti serat yang bagus, mudah diolah, bobot lebih ringan, tingkat kekerasan yang lumayan tinggi, serta harganya terjangkau membuatnya kayu yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat. Pohon sungkai dapat ditemukan di daerah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan hampir seluruh wilayah Kalimantan. Dalam artikel kali ini akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, manfaat dan cara budidaya.
Klasifikasi Pohon Sungkai
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Tracheophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Lamiales
- Famili: Verbenaceae
- Genus: Peronema
- Spesies: Peronema canescens
Ciri Ciri Pohon Sungkai
Pohon sungkai memiliki ciri atau morfologi sebagai berikut.
Pohon
Pohon sukai memiliki ketinggian yang bisa mencapai kurang lebih 22 meter dengan diameter batang 66 cm. Bentuk batangnya lurus dengan parit kecil. Kulit luar berwarna abu-abu/sawo muda, beralur dangkal, mengelupas kecil-kecil dan tipis. Kayu teras berwarna krem/kuning muda bergaris-garis, warna kayu gubal sukar dibedakan dengan kayu teras. Tajuk pohon berbentuk bulat telur.
Daun
Daun sungkai majemuk menyirip ganjil, poros bersayap dan letaknya berpasangan.
Bunga
Bunga dalam kedudukan malai, percabangan lebar-lebar dan letaknya berpasangan dengan panjang 20-40 cm. Daun mahkota bunga berbulu di bagian luar, berbentuk mangkok pada pangkalnya, berukuran 1-2 mm.
Manfaat Daun Sungkai
Daun dari pohon sungkai memiliki manfaat sebagai berikut.
Mengobati demam
Di wilayah Sumatra Selatan, Lampung sampai Bengkulu, daun ini kerap di manfaatkan sebagai sarana mujarab untuk mengobati demam. Untuk menurunkan suhu tubuh, dibutuhkan satu genggaman tangan daun sungkai dalam sekali konsumsi.
Membantu penyembuhan malaria
Selain mengobati demam, suku Lembak di Bengkulu juga menggunakan seduhan daun sungkai untuk membantu penyembuhan malaria. Sifat anti bakteri di dalam sungkai diklaim mampu membunuh parasit Plasmodium penyebab malaria.
Mengurangi sakit gigi
Sakit gigi umumnya disebabkan oleh kebersihan mulut yang kurang terjaga. Akibatnya, bakteri di dalam mulut berkembang biak dan menimbulkan sakit gigi. Berkumur dengan air rebusan daun sungkai juga bisa meluruhkan bakteri yang menyarang di dalam mulut.
Menjaga daya tahan tubuh
Sebuah penelitian mengungkap kalau konsumsi ekstrak daun sungkai mampu meningkatkan imunitas tubuh. Hal tersebut berkat peranan senyawa aktif seperti peronemin, sitosterol, isopropanol, phytol, diterpenoid, flavonoid. Mereka meningkatkan jumlah leukosit, sel darah putih yang bertugas melawan berbagai penyakit.
Meningkatkan kesuburan wanita
Mengonsumsi air rebusan daun sungkai dipercaya meningkatkan kesuburan wanita dan melancarkan menstruasi. Namun, khasiat ini masih sebatas dugaan saja dan belum terbukti secara ilmiah.
Melawan peradangan
Satu studi mengungkapkan ekstrak etanol daun sungkai mampu melawan peradangan di dalam tubuh. Jika dibandingkan dengan obat pereda nyeri, khasiat daun sungkai ini masih belum setara.
Menurunkan asam urat
Penyakit asam urat dapat membuat otot kaku dan pembengkakan. Dari penelitian terhadap hewan mencit (tikus putih kecil) jantan, ditemukan bahwa ekstrak daun sungkai mampu menurunkan asam urat sebesar 38,66 persen.
Cara Budidaya Pohon Sungkai
Pohon sukai dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 hingga 600 m dari permukaan laut. Adapun beberapa tatacara budidaya pohon sungkai sebagai berikut.
BACA JUGA : Pohon Johar: Klasifikasi, Ciri Ciri, Habitat, dan Manfaat
Pemilihan Benih
Benih pohon sungkai banyak diperoleh dari buah yang sudah tua dan berwarna coklat gelap. Menanam pohon sungkai melalui benih membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga kebanyakan orang membudidayakannya dengan melakukan stek batang. Stek batang dilakukan dengan cara mengambil trubusan pohon yang sudah berumur sekitar 2 tahun dengan tunggul bekas tebangan. Tunggul yang menjadi induk trubusan stek adalah yang berasal dari tegakan terpilih.
Persiapan Benih
Bibit stek dipilih dari trubusan yang sehat dan sudah berkayu dengan diameter sekitar 2,5cm dan panjang 20-30 cm. Kemudian rangsang pertumbuhan akar dengan cara memberi hormon tumbuh lalu tanam dalam kantong plastik. Lakukan penyiraman 2 kali sehari dan apabila pohon diserang hama maka lakukan pemberantasan dengan insektisida. Setelah 3 bulan nionit sungkai dapat dipindahkan di lahan tanam.
Persiapan Media Tanam
Bersihkan lebih dulu lahan yang akan digunakan untuk menanam pohon sungkai. Jangan sampai ada gulma atau tanaman lainnya yang mengganggu. Kemudian buatlah lubang tanaman dengan jarak 2 meter x 2 meter. Lubang tanam sebaiknya diuat satu minggu sebelum dilakukannya penanaman dengan ukuran lubang 30 cm x 40 cm x 30 cm.
Penanaman
Setelah semua siap segera lakukan penanaman. Ambil bibit dari tempat semai dan lepas kantong plastik yang menutupi kemudian masukkan bibit ke dalam setiap lubang yang sudah dibuat. Tanam bibit dengan posisi tegak lalu tutup dengan tanah dan padatkan tanahnya.
Perawatan
Lakukan perawatan pada pohon sungkai dengan cara penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemberantasan hama. Penyulaman dilakukan di tahun pertama dan kedua. Sedangkan penyiangan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim penghujan. Lakukan penyiangan hingga pohon membesar. Pembasmian hama dilakukan hanya saat pohon diserang oleh hama saja, jika tidak maka tidak perlu dilakukan.
Setelah tahap-tahap tersebut dilakukan maka tunggulah hingga pohon menjadi besar dengan cara terus melakukan perawatan. Kemudian, setelah pohon mencapai tinggi sekitar 20-30 meter dan sudah memenuhi syarat untuk ditebang maka pohon sungkai sudah bisa ditebang dan kayu sungkai sudah bisa dihasilkan. Jangan lupa untuk melakukan penanaman kembali pada pohon yang sudah ditebang agar tetap bisa merasakan hasilnya.
Sumber:
https://lindungihutan.com/blog/mengenal-pohon-sungkai/
https://muspera.menlhk.go.id/Artikel/arboretum/47
https://www.halodoc.com/artikel/7-manfaat-daun-sungkai-yang-baik-bagi-kesehatan