Belimbing Sayur: Klasifikasi, Ciri Ciri, Manfaat, dan Cara Menanam
Belimbing sayur atau belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku dan tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Buah belimbing sayur memiliki rasa asam yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran ramuan jamu. Artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, manfaat, dan cara menanam. Berikut pembahasannya.
Klasifikasi Belimbing Sayur
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Oxalidales
- Famili: Oxalidaceae
- Genus: Averrhoa
- Spesies: Averrhoa bilimbi. L
Ciri Ciri Belimbing Sayur
Tanaman belimbing sayur, memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut diantaranya adalah.
Batang
Kasar berbenjol-benjol, bercabang sedikit, arahnya condong ke atas.
Daun
Majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau.
Bunga
Berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau cabang yang besar. Bunga kecil-kecil berbentuk bintang, warnanya ungu kemerahan.
BACA JUGA : Tanaman Sayur Kecipir : Asal Usul, Ciri Ciri, Klasifikasi, Manfaat, dan Syarat Tumbuh
Buah
Berbentuk bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 cm, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak dan rasanya masam. Bijinya berbentuk bulat telur.
Manfaat Belimbing Sayur
Meskipun dikenal karena memiliki rasa yang asam, belimbing sayur memiliki manfaat diantaranya adalah.
Mengendalikan Kadar Gula Darah
Belimbing sayur kaya akan antioksidan dan serat, dua elemen penting yang berperan dalam mengendalikan kadar gula darah. Antioksidan membantu melawan radikal bebas, sedangkan serat membantu mengatur penyerapan gula dalam tubuh.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam belimbing sayur memiliki peran penting sebagai antioksidan. Vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Menurunkan Tekanan Darah
Belimbing sayur memiliki kandungan kalium yang tinggi, suatu mineral yang dapat membantu melemaskan dinding pembuluh darah. Ini berkontribusi pada penurunan tekanan darah, menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.
Mengatasi Batuk
Nutrisi yang terdapat dalam belimbing sayur, seperti vitamin B, C, zat besi, fosfor, serat, dan antioksidan, memiliki peran dalam mengatasi batuk. Vitamin C dapat meredakan gejala batuk dan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Mencegah Kanker
Belimbing sayur mengandung senyawa polifenol, yang dikenal memiliki sifat anti-kanker. Polifenol dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker, melindungi tubuh dari risiko penyakit kanker.
Mengatasi Masalah Pencernaan
Daun belimbing wuluh mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan produksi cairan pencernaan dan meningkatkan gerakan usus, sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan.
BACA JUGA : Tanaman Petai : Klasifikasi, Morfologi, Manfaat, Syarat Tumbuh, dan Cara Menanam
Menjaga Kesehatan Kulit
Belimbing sayur mengandung senyawa antibakteri yang dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan, seperti batuk dan pilek. Selain itu, belimbing sayur juga dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi jerawat.
Cara Menanam Belimbing Sayur
Adapun beberapa cara untuk menanam belimbing sayur.
Merendam Biji
Rendam biji Belimbing Wuluh dalam air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 50 menit. Sebaiknya gunakan air kemasan atau air matang untuk merendamnya. Setelah waktu perendaman berakhir, jika ada biji yang masih mengapung, segera buang. Ambil biji dengan menggunakan saringan dan bersihkan dengan air matang. Pastikan air matang yang digunakan adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung. Selanjutnya, tiriskan atau entaskan biji tersebut, biarkan hingga kering secara alami di udara terbuka.
Penyemaian
Siapkan wadah penyemaian, bisa berupa nampan, tray, kaleng bekas, atau sejenisnya. Pastikan bagian bawahnya memiliki lubang secukupnya untuk sirkulasi air. Sehari sebelum menanam, isi wadah penyemaian dengan media semai hingga mencapai tiga perempat tinggi wadah. Komposisi media semai yang disarankan adalah tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1. Taburkan biji Belimbing Wuluh secara merata di media semai dan tutup benih dengan lapisan tipis-tipis dari media tanam. Semprotkan air halus menggunakan spray.
Tutup wadah semai dengan plastik bening yang dilengkapi dengan 4-6 lubang untuk ventilasi udara. Tempatkan wadah semai di tempat yang teduh. Jika media semai terasa kering, buka plastiknya, semprotkan air halus, dan tutup kembali. Ketika benih mulai berkecambah, buka tutup plastiknya dan pindahkan wadah persemaian ke tempat yang terang. Jaga agar media tidak terlalu kering atau basah. Semprotkan air halus 1-2 kali sehari jika media semai terasa kering. Benih Belimbing Wuluh akan mulai bertunas dalam waktu 5-9 hari. Proses persemaian dapat diakhiri setelah bibit memiliki 4-7 helai daun.
Penanaman
Siapkan wadah atau tempat tanam seperti pot besar atau drum. Pastikan pot atau drum memiliki lubang di bagian bawahnya untuk memastikan drainase yang baik. Masukkan batu-batu kecil ke dalam pot atau drum agar lubang tidak tersumbat oleh tanah. Sehari sebelum menanam, isi pot atau drum dengan media tanam hingga mencapai tiga perempat tinggi wadah. Komposisi media tanam yang direkomendasikan adalah tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1. Setelah bibit Belimbing Wuluh memiliki 4-7 helai daun, pindahkan ke pot atau drum.
Caranya adalah dengan membuat lubang terlebih dahulu di pot atau drum, mengambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya, memasukkan bibit ke lubang dengan posisi tegak, dan menambahkan tanah di sekitarnya. Letakkan pot atau drum di tempat yang teduh. Setelah tanaman tumbuh daun baru, pindahkan pot atau drum ke tempat yang terang. Selanjutnya, lakukan perawatan rutin terhadap tanaman Belimbing Wuluh untuk memastikan pertumbuhannya yang optimal.
Perawatan
Jika media tanam cenderung kering, disarankan untuk menyiramnya dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sebaliknya, jika media tanam cenderung lembab, cukup siram satu kali sehari, baik pada pagi atau sore hari. Pastikan untuk melakukan pemupukan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan masing-masing pupuk. Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna, rusak, atau mati.
Selain itu, lakukan penyiangan jika tumbuhnya gulma mengganggu pertumbuhan tanaman. Jika tanah di sekitar tanaman tergerus, segera lakukan pembumbunan untuk menjaga kestabilan tanah. Gunakan semprotan insektisida dan akarisida hanya jika memang diperlukan, misalnya saat tanaman terserang hama. Demikian pula, semprotkan fungisida hanya jika tanaman mengalami serangan penyakit yang memerlukan penanganan khusus.
Panen
Panen dapat dilakukan ketika tanaman sudah berumur 1-2 tahun setelah penanaman.