Kamis, 02 November 2023

Tanaman Petai : Klasifikasi, Morfologi, Manfaat, Syarat Tumbuh, dan Cara Menanam

Tanaman petai atau dikenal sebagai Parkia speciosa, merupakan tumbuhan yang telah lama dikenal dalam keanekaragaman kuliner di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik dimakan langsung maupun diolah terlebih dahulu. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, morfologi, manfaat, syarat tumbuh, dan cara menanam. Berikut pembahasannya.

pohon petai

Klasifikasi Tanaman Petai

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Fabales
  • Famili: Fabaceae
  • Subfamili: Mimosoideae
  • Genus: Parkia
  • Spesies: P. speciosa

Morfologi Tanaman Petai

petai

Tanaman sayur petai memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.

Bentuk

Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae).

Daun

Daun petai bersifat majemuk, tersusun sejajar, dan berujung tumpul dengan pinak daun 3-4 pasang. Bagian pangkal basal daun petai berbentuk simetris yang runcing.

BACA JUGA : Tanaman Katuk : Nama Lain, Ciri Ciri, Klasifikasi, Manfaat, dan Syarat Tumbuh


Bunga

Bunga petai bersifat majemuk, tersusun dalam bongkol, dan berbilangan lima. Bunga biasanya muncul di dekat ujung ranting. Tabung kelopak berbentuk lonceng, dengan gigi-gigi pendek, tinggi 3 mm. Daun mahkota lepas, bentuk solet, panjang 5 mm. Benang sari 10, panjang 1 cm.

Buah

Buahnya besar, memanjang, betipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.

Bij

Biji petai, yang berbau khas dan agak mirip dengan jengkol, dikonsumsi segar maupun dijadikan bahan campuran sejumlah menu. Biji petai biasanya dijual dengan menyertakan polongnya. Namun, pengemasan modern juga dilakukan dengan mengemasnya dalam plastik atau dalam stirofoam yang dibungkus plastik kedap udara.

Manfaat Tanaman Petai

Petai memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh diantaranya adalah.

Membantu Pengobatan Diabetes Melitus

Petai mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan cara memperlambat penyerapan gula dalam tubuh.

Meningkatkan Kesehatan Mental

Petai mengandung vitamin B6 yang dapat membantu meningkatkan produksi serotonin, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Menjaga Kesehatan Jantung

Petai mengandung kalium yang dapat membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Meningkatkan Kesehatan Tulang

Petai mengandung kalsium dan fosfor yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang.

BACA JUGA : Tanaman Pare : Ciri Ciri, Jenis, Manfaat, Efek Samping, Syarat Tumbuh


Memperbaiki Masalah Sistem Pencernaan

Petai mengandung serat yang baik untuk melancarkan sistem pencernaan, mencegah sembelit, dan mengurangi iritasi pada lapisan lambung.

Syarat Tumbuh Tanaman Petai

manfaat-petai-untuk-kesehatan

Tanaman sayur petai, dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-800 mdpl. Tanah yang memiliki tekstur halus atau dengan pH antara 5,5 sampai 6,5 adalah tanah yang idel untuk sayur petai. Idealnya tanaman petai tumbuh pada lingkungan yang lembab dengan cuaca yang sedikit basah. Tanaman petai dapat tumbuh dengan baik di tempat yang terbuka. Untuk pemilihan lahan, pastikan tidak ada pohon atau gedung yang menaunginya. Ini karena petai membutuhkan cahaya matahari untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.

Cara Menanam Tanaman Petai

Untuk dapat menanam tanaman sayur petai harus diperhatikan langkah langkah sebagai berikut.

Proses Pembibitan

Bibit petai dapat diproduksi secara generatif maupun vegetatif. Secara generatif, perbanyakan dengan cara menyemai biji petai yang sudah tua secara langsung (seedling). Metode pembiakan yang kedua yang cukup populer digunakan saat ini adalah dengan cara okulasi atau tempel mata. Bibit petai okulasi memiliki keunggulan yakni masa produktif yang lebih cepat. Perbanyakan secara okulasi memiliki proses yang lebih banyak dibandingkan seedling.

Persiapan Tanah

Persiapan lahan tanam untuk petai membutuhkan perhatian khusus terhadap lokasi yang dipilih. Disarankan untuk menanam petai di lahan yang subur, baik itu dataran rendah maupun daerah pegunungan. Lahan yang ideal memiliki tingkat pH antara 5,5 hingga 6,5. Penting untuk membersihkan lahan dari gulma dan semak guna memastikan penyerapan nutrisi ke tanaman petai berjalan secara optimal.

Saat membuat lubang tanam, disarankan untuk membuat lubang dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm atau menyesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jarak antara lubang tanaman petai yang ideal adalah sekitar 8 x 8 meter, dengan pola penanaman bisa berupa persegi maupun segitiga.

Untuk meningkatkan kualitas tanah, dianjurkan untuk memberikan pupuk kandang di dasar lubang sebagai pupuk dasar sebelum menanam bibit petai. Selanjutnya, biarkan lubang tanam terbuka selama 2 hingga 3 hari agar terpapar sinar matahari penuh. Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang mungkin ada di lubang tanam sebelum penanaman dilakukan.

Proses Penanaman

Proses penanaman sebaiknya dilaksanakan pada musim penghujan untuk memastikan tanaman mendapat pasokan air yang cukup guna pertumbuhan optimalnya.

Saat mengambil bibit petai, penting untuk membuka polybag dengan hati-hati, memastikan tanahnya tidak rusak atau merusak akar tanaman. Setelah persiapan, bibit petai dapat dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati. Kemudian, tutuplah bibit dengan tanah, namun pastikan agar tanah yang menutupi bibit tidak sampai menutupi mata okulasi untuk mencegah pertumbuhan jamur pada batang. Terakhir, untuk merapatkan pori-pori tanah dan membantu bibit yang baru ditanam, jangan lupa untuk menyiraminya secara merata.

Perawatan

Perawatan tanaman petai pada dasarnya tidak memerlukan perhatian yang terlalu intensif. Yang diperlukan hanyalah menjaga lahan agar bebas dari gulma dan memastikan pasokan air yang cukup. Selain itu, langkah pencegahan terhadap hama juga dapat diterapkan.

Penyiangan diperlukan guna membersihkan area sekitar tanaman dari pertumbuhan gulma yang tidak diinginkan. Pemupukan direkomendasikan dilakukan ketika tanaman sudah mencapai usia sekitar 4 bulan dengan menggunakan pupuk organik untuk memberikan nutrisi alami yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, penyiraman merupakan hal yang penting dilakukan terutama saat musim kering atau kemarau untuk memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal.

Panen

Untuk waktu panen tanaman petai, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun setelah penanaman

Admin