Pengertian Es Krim: Perbedaan Soft Ice Cream dan Hard Ice Cream
Es krim, makanan penutup yang lezat dan menyegarkan yang sangat disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Tidak peduli seberapa tua Anda, es krim selalu menjadi pilihan yang populer untuk mengakhiri makanan atau hanya sebagai camilan di tengah hari. Namun, ada berbagai jenis es krim yang tersedia, dan salah satu perbedaan utama adalah antara "soft ice cream" dan "hard ice cream." Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian es krim serta perbedaan antara soft ice cream dan hard ice cream.
Pengertian Es Krim
Es krim adalah makanan penutup beku yang dibuat dari campuran bahan dasar seperti susu, gula, dan flavoring (rasa). Campuran ini kemudian dibekukan dengan menggumpalkannya di bawah suhu yang sangat rendah sambil terus diaduk atau dikocok untuk menghindari pembentukan kristal es yang besar. Hasilnya adalah produk yang lezat dan berstruktur lembut dengan berbagai rasa yang beragam, dari cokelat hingga stroberi hingga vanila.
Namun, es krim memiliki dua varian utama yang dikenal sebagai "soft ice cream" dan "hard ice cream". Perbedaan antara keduanya terutama terletak pada tekstur, kandungan lemak, dan proses pembuatannya akan dibahas di artikel di bawah.
Sejarah Es Krim
Sebelum membahas tentang jenis es krim, akandibahas terlebih dahulu tentang sejarah es krim.
Es krim adalah suguhan paling kuno. Makanan penutup ini memiliki sejarah yang sangat duniawi yang tersebar di seluruh dunia. Di India, ada kulfi. Di Italia, gelato. Di Jepang, mochi. Tampaknya setiap negara memiliki keunikannya masing-masing dalam membuat manisan beku lezat yang biasa disebut es krim oleh orang Amerika. Hal manis ini tersebar! Jadi dari mana sebenarnya asalnya?
Ada beberapa mitos mengenai asal muasal es krim. Ada yang bilang Marco Polo membawanya kembali dari perjalanannya ke Timur Jauh. Yang lain mengatakan bahwa Catherine de Medici memperkenalkannya ke Prancis ketika dia pindah untuk menikah dengan Raja Henry II. Tidak ada satu pun kisah yang mungkin benar, meski keduanya romantis. Faktanya, es krim memiliki sejarah yang jauh lebih kuno. Bentuk awalnya hanya memiliki sedikit kemiripan dengan es krim yang kita makan saat ini. Ayat-ayat Alkitab merujuk pada Raja Salomo yang menikmati minuman es dingin selama musim panen. Alexander Agung dari Yunani kuno suka menikmati minuman dingin yang dibumbui dengan madu atau anggur. Pada masa pemerintahan Nero di Roma pada tahun 54 68 SM, es dipanen dari pegunungan terdekat dan disimpan di rumah eslubang dalam yang ditutupi dengan jerami. Praktik menyimpan es sebagai pengganti lemari es akan menjadi hal yang umum selama berabad-abad mendatang. Bentuk es krim paling awal memiliki sedikit kemiripan dengan es krim manis di dalam freezer Anda.
Kaisar Dinasti Tang (618 907 M) diyakini sebagai orang pertama yang memakan makanan beku seperti susu. Versi ini dibuat dari susu sapi, kambing, atau kerbau yang dipanaskan dengan tepung. Kamper, zat aromatik yang dipanen dari pohon cemara, ditambahkan untuk meningkatkan tekstur dan rasa. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung logam dan diturunkan ke dalam kolam es hingga membeku. Proses ini mirip dengan cara orang India membuat kulfi sebelum disimpan di lemari es.
Pada abad pertengahan, orang Arab meminum minuman dingin yang disebut serbat, atau sharabt dalam bahasa Arab. Minuman dingin ini sering kali dibumbui dengan ceri, delima, atau quince. Seiring berjalannya waktu, minuman tersebut menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa. Orang Italia dikatakan telah menguasai teknik pembuatan minuman ini, dan orang Prancis segera menyusul setelahnya.
Abad ke-17 menyaksikan minuman es dibuat menjadi makanan penutup beku. Dengan tambahan gula, terciptalah sorbettoatau, yang lebih umum kita kenal, sorbet. Antonio Latini (1642-1692), seorang pria yang bekerja untuk Raja Muda Spanyol di Naples, dianggap sebagai orang pertama yang menulis resep sorbetto. Ia juga bertanggung jawab menciptakan sorbet berbahan dasar susu, yang oleh sebagian besar sejarawan kuliner dianggap sebagai es krim resmi pertama.
Pada tahun 1686, seorang Sisilia bernama Francesco Procopio dei Coltelli membuka kafe pertama di Paris, Il Procope. Tempat ini menjadi tempat pertemuan banyak intelektual terkenal, termasuk Benjamin Franklin, Victor Hugo dan Napoleon. Kafe tersebut memperkenalkan gelato, sorbet versi Italia, kepada publik Prancis. Disajikan dalam mangkuk porselen kecil menyerupai cangkir telur. Procopio dikenal sebagai Bapak Gelato Italia.
Sekitar waktu yang sama, orang Perancis mulai bereksperimen dengan makanan penutup beku yang disebut fromage. Pembuat manisan Perancis Nicolas Audiger, dalam bukunya La maison reglée, menjelaskan beberapa resep fromage yang terbuat dari es yang diberi rasa buah. Salah satu resep awal mencakup krim, gula, dan air bunga jeruk. Audiger juga menyarankan untuk mengaduk es selama proses pembekuan untuk memasukkan udara dan menciptakan tekstur yang lebih pulen. Terlepas dari nama makanan penutupnya, fromage tidak dibuat dari keju.
Tidak sepenuhnya jelas mengapa mereka menyebutnya fromage. Kata tersebut mungkin mengacu pada cetakan keju yang digunakan untuk membekukan es krim, atau mungkin hanya istilah Perancis yang longgar untuk bahan yang dapat dimakan yang dikompres atau dicetak. Apapun alasannya, pada abad ke-18 fromage beku menjadi cukup populer di seluruh Perancis.
Perbedaan Soft Ice Cream dan Hard Ice Cream vs Gelato
Soft Ice Cream memiliki tekstur yang lembut. Soft ice cream juga dikenal dengan istilah Ice Cream Cone yang penyajiannya lebih cocok dengan menggunakan cone. Conenya pun bisa dimakan langsung dengan es krimnya. Dikutip dari dari Pralinesownmade, bahwa penyajian soft ice cream menggunakan mesin khusus dimana mesin ini akan mengkondisikan tekstur yang lembut dengan suhu yang optimal. Untuk Soft Ice Cream dibuat dengan suhu di bawah 5 derajat celcius.
Berbeda dengan Soft Ice Cream, Hard Ice Cream memiliki teksur yang lebih padat namun tidak keras seperti es batu atau es lilin. Hard Ice Cream juga dikenal dengan Ice Cream Gelato. Penyajian Hard Ice Cream juga akan lebih mudah dengan mesin khusus. Untuk Hard Ice Cream dibuat dengan suhu di bawah 20 derajat celcius.
Sementara varian makanan penutup lain yaitu gelato, sebenarnya masih sama dengan es krim. Perbedaaanya adalah hanya lebih banyak susu dan dan sedikit krim. Selain itu gelato cenderung lebih tinggi suhunya bahkan dibanding soft ice cream, dan lebih lembut.
Tekstur:
Soft Ice Cream: Soft ice cream memiliki tekstur yang, seperti namanya, lebih lembut dan lembek. Ini menciptakan sensasi lezat yang hampir menyerupai sorbet atau yogurt beku. Soft ice cream biasanya memiliki lebih banyak udara yang terperangkap, yang memberikan kesan lembut ini.
Hard Ice Cream: Hard ice cream memiliki tekstur yang lebih padat dan konsisten. Ini lebih mirip dengan es krim konvensional yang kita temui di toko-toko es krim. Hard ice cream cenderung lebih berat dan krim dalam teksturnya.
Kandungan Lemak:
Soft Ice Cream: Soft ice cream cenderung memiliki lebih sedikit kandungan lemak dibandingkan dengan hard ice cream. Ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih ringan dan cocok untuk mereka yang ingin menikmati es krim dengan kalori yang lebih rendah.
Hard Ice Cream: Hard ice cream memiliki lebih banyak kandungan lemak, yang memberikan rasa krim yang kaya dan lezat. Ini biasanya disukai oleh mereka yang mencari pengalaman es krim yang lebih mewah.
Proses Pembuatan:
Soft Ice Cream: Soft ice cream biasanya diproduksi menggunakan mesin es krim yang terus menerus mengaduk campuran es krim saat menggumpalkannya. Hal ini menciptakan tekstur yang lembut.
Hard Ice Cream: Hard ice cream diproduksi dalam jumlah besar dan seringkali disimpan dalam lemari es untuk mengeras sebelum dijual. Proses ini memberikan tekstur yang lebih padat.
Baik jenis soft ice cream maupun hard ice cream merupakan varian yang lezat dari es krim yang disukai oleh banyak orang. Pilihan Anda antara kedua jenis ini tergantung pada preferensi pribadi Anda terkait dengan tekstur dan kandungan lemak. Yang pasti, es krim tetap menjadi camilan yang nikmat, apakah Anda lebih suka yang lembut atau yang keras.