Cara Menanam Buah Kiwi
Menanam buah kiwi bisa menjadi pengalaman yang memuaskan karena dapat mengambil buah kiwi yang segar dari pohonnya langsung. Namun, menanam buah kiwi memerlukan cara dan perawatan yang baik dan benar agar tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan buah yang berkualitas. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana cara menanam buah kiwi. Berikut pembahasannya.
Syarat Tumbuh Buah Kiwi
Tanaman kiwi akan tumbuh dengan baik jika ditanam di lokasi yang memiliki suhu minimum sekitar 4°C hingga suhu maksimum sekitar 25°C. Penting juga untuk menjaga kelembapan lingkungan, karena tanaman kiwi memerlukan kelembapan berkisar antara 76 hingga 78%. Jika kelembapan terlalu rendah, daun-daunnya dapat berubah menjadi coklat, mengering, dan menghangus.
BACA JUGA : Tanaman Buah Pir : Klasifikasi, Ciri Ciri, Jenis, Dan Cara Menanam
Dalam hal ketinggian tempat, kiwi dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian antara 0 hingga 800 meter di atas permukaan laut. Untuk tanahnya, pastikan pH-nya berada dalam kisaran antara 5,5 hingga 6,5 agar tanaman kiwi dapat tumbuh dengan baik. Adapun media tanam yang ideal adalah campuran dari lapisan tanah paling atas dengan pupuk kandang atau pupuk kompos untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan tanaman kiwi.
Cara Menanam Buah Kiwi
Pemilihan Benih
Dalam hal pemilihan benih, pastikan untuk memilih bibit atau benih kiwi dengan kualitas unggul yang berasal dari tanaman yang sehat dan produktif. Perhatikan juga kemasan bibit yang kering dan kedap udara, serta jangan lupa untuk memeriksa tanggal kadaluarsa pada kemasan bibit tersebut. Selain itu, pastikan benih yang biji yang pilih tidak rusak dan cacat karna akan sangat berpengaruh pada pertumbuhannya.
Persiapan Benih
Langkah pertama, mulailah dengan germinasi benih. Untuk memulai germinasi benih kiwi, pertama-tama siapkan tisu atau handuk kertas sebagai wadah germinasi. Kemudian, lembabkan tisu atau handuk kertas tersebut dengan menggunakan air sprayer halus. Pastikan air yang digunakan adalah air kemasan atau air matang. Selanjutnya, ambil beberapa benih kiwi dan letakkan mereka di atas tisu atau handuk kertas yang telah disiapkan. Setelah itu, masukkan benih-benih tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup rapat.
Tempatkan kantong plastik dengan benih kiwi di tempat yang terkena sinar matahari agar benih dapat tumbuh. Periksalah kondisi benih setiap hari dan sesuaikan perawatan jika diperlukan. Biasanya, benih kiwi akan berkecambah dalam waktu 10 hingga 23 hari. Ketika kecambahnya mencapai panjang antara 0,5 hingga 2,1 cm, saatnya untuk memindahkan mereka ke media semai yang lebih besar.
Penyemaian Benih Kiwi
Untuk proses penyemaian benih kiwi, siapkan wadah penyemaian seperti nampan, tray, atau kaleng bekas dengan lubang di bagian bawahnya untuk sirkulasi air. Isi wadah penyemaian dengan media semai hingga mencapai 3/4 tinggi wadah. Campuran media semai yang baik adalah tanah, pasir atau sekam, dan kompos dalam perbandingan 1:1:1.
BACA JUGA : Tanaman Buah Sawo : Sejarah, Ciri Ciri, Klasifikasi, Dan Syarat Tumbuh
Kemudian, tanam benih kiwi yang telah berkecambah ke dalam media semai. Pastikan sebagian tunasnya muncul di permukaan tanah. Semprotkan air dengan lembut menggunakan semprotan, dan tempatkan wadah penyemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jaga agar media semai tetap lembab, tetapi tidak terlalu basah. Jika media semai terlalu kering, semprotkan air lembut 1-2 kali sehari. Proses penyemaian berakhir ketika bibit kiwi telah memiliki 4 hingga 6 helai daun.
Penanaman Bibit Kiwi
Untuk menanam bibit kiwi, siapkan wadah atau tempat yang lebih besar seperti pot besar atau drum dengan lubang di bagian bawahnya. Isi pot atau drum dengan media tanam hingga mencapai 3/4 tinggi wadah. Campuran media tanam yang baik adalah tanah, pasir atau sekam, dan kompos dalam perbandingan 2:1:1.
Setelah bibit kiwi memiliki 4 hingga 6 helai daun, pindahkan mereka ke pot atau drum dengan cara membuat lubang terlebih dahulu. Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya dan masukkan ke dalam lubang dengan posisi tegak. Tambahkan tanah di sekitarnya untuk menutupi akar. Tempatkan pot atau drum di tempat yang terkena sinar matahari, namun aman dari hujan.
Setelah daun baru tumbuh, letakkan pot atau drum di tempat terbuka. Lakukan perawatan terhadap tanaman kiwi dengan menjaga kelembaban media tanam, memupuk sesuai petunjuk pada pupuk yang digunakan, memasang penyangga jika diperlukan, melakukan penyulaman dan penyiangan bila perlu, serta melakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus.
BACA JUGA : Tanaman Buah Apel : Sejarah, Ciri Ciri, Klasifikasi, Jenis, Dan Syarat Tumbuh
Mengatasi Hama Dan Penyakit
Dalam hal pengendalian hama dan penyakit, lakukan langkah-langkah seperti penyemprotan fungisida untuk mencegah serangan jamur dan penyakit lainnya. Selain itu, gunakan insektisida untuk mengendalikan serangan hama seperti ulat dan kutu yang dapat merusak tanaman kiwi. Jika terjadi serangan penyakit, segera lakukan tindakan pengobatan dengan menggunakan fungisida atau pestisida yang sesuai agar tanaman kiwi tetap sehat dan produktif.
Panen Kiwi
Panen kiwi dapat dilakukan setelah tanaman tumbuh selama 3 hingga 4 tahun. Waktu panen dari setiap buahnya mungkin saja berbeda tergantung kualitas benih, dan perawatannya masing masing.
Penyimpanan
Untuk menyimpan buah kiwi yang sudah panen, disarankan untuk menyimpannya terpisah dari buah lainnya. Karena buah tersebut akan terawetkan secara optimal jika disimpan jauh dari buah-buahan lainnya, karena buah ini sangat sensitif terhadap gas yang mungkin dikeluarkan oleh buah disekitar, sehingga cenderung terlalu matang bahkan di dalam lemari es. Jika disimpan dengan benar dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, buah kiwi matang biasanya dapat bertahan sekitar satu hingga dua minggu.