Tanaman Buah Pir : Klasifikasi, Ciri Ciri, Jenis, Dan Cara Menanam
Buah pir merupakan salah satu buah yang populer di Indonesia. Selain memiliki rasa yang manis dan enak, buah pir ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berbagai sumber menyebutkan bahwa buah pir mengandung banyak serat dan anthocyanin yang dapat menurunkan risiko terkena diabetes. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang klasifikasi, ciri ciri, jenis, dan cara menanam buah pir.
Klasifikasi Buah Pir
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Rosales
- Famili: Rosaceae
- Subfamili: Maloideae
- Genus: Pyrus
Ciri Ciri Buah Pir
Tanaman buah pir, memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.
Pohon
Tanaman pir termasuk dalam kategori pohon berukuran sedang, dengan tinggi pertumbuhannya yang dapat mencapai 10 hingga 17 meter, meskipun ada beberapa varietas yang tumbuh lebih pendek dengan daun yang rimbun.
Daun
Daun pada tanaman pir memiliki bentuk lonjong yang lebar, meskipun beberapa jenisnya memiliki daun yang membujur panjang dan ramping. Daun-daunnya tumbuh secara berselang-seling dengan panjang berkisar antara 2 hingga 12 cm. Warna daunnya umumnya hijau, tetapi ada beberapa spesies pir yang memiliki warna daun keperakan dan sedikit berbulu. Pada musim dingin, pohon pir akan mengalami pergantian daun, kecuali untuk dua spesies yang tumbuh di Asia Tenggara yang tetap memiliki daun hijau sepanjang tahun.
BACA JUGA : Mengenal Buah Pir Dan 7 Manfaatnya
Bunga
Pohon pir memiliki bunga-bunga berwarna putih yang seringkali memiliki aksen warna merah muda atau kuning pada bulan April. Ukuran diameter bunga pir berkisar antara 2 hingga 4 cm..
Buah
Buah pir liar biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan pir hasil budidaya, dengan ukuran sekitar 4 cm. Sementara itu, pir yang ditanam secara budidaya menghasilkan buah yang jauh lebih besar, sekitar 18 x 8 cm. Bentuk buah pir sangat bervariasi, termasuk yang berbentuk bulat atau memiliki bagian bawah yang lebih besar daripada bagian atasnya. Varian dengan ciri ini biasanya berasal dari Eropa. Biasanya, buah pir siap untuk dipanen pada awal musim gugur.
Jenis Jenis Buah Pir
Terdapat beberapa jenis buah bir di dunia ini yang mungkin yang orang ketahui yaitu.
Pir Bartlett
Pir Bartlett, juga dikenal sebagai "Williams" atau "Williams' Bon Chrétien," adalah salah satu varietas pir yang paling terkenal di dunia. Buah ini memiliki bentuk yang bulat dan berwarna hijau kuning dengan bintik-bintik kecil. Pir Bartlett memiliki daging yang lembut dan manis, serta aroma yang khas. Buah ini sering dikonsumsi segar, tetapi juga digunakan dalam berbagai hidangan, seperti selai dan pai.
Pir Anjou
Pir Anjou memiliki bentuk yang serupa dengan pir Bartlett, tetapi berwarna hijau atau merah cerah. Buah ini memiliki daging yang halus dan manis dengan sedikit rasa asam. Pir Anjou sangat cocok untuk dimakan segar atau digunakan dalam berbagai hidangan penutup.
Pir Asia
Pir Asia, juga dikenal sebagai pir Nashi, berasal dari Asia Timur. Buah ini berbeda dari pir Barat dalam hal bentuk dan tekstur. Pir Asian memiliki kulit yang renyah dan daging yang sangat renyah. Rasa pir Asian bisa manis atau sedikit asam tergantung pada varietasnya. Buah ini sering dimakan segar atau digunakan dalam sajian salad.
Pir Forelle
Pir Forelle, yang berarti "trout pear" dalam bahasa Jerman, dinamai demikian karena kulitnya yang berwarna merah dengan bintik-bintik seperti sisik ikan trout. Buah ini memiliki rasa yang manis dan segar serta tekstur yang renyah. Pir Forelle sering dijadikan camilan segar atau tambahan dalam hidangan salad.
Pir Seckel
Pir Seckel adalah varietas pir yang kecil dan berwarna hijau kecokelatan. Meskipun ukurannya kecil, buah ini sangat manis dan memiliki daging yang lembut. Pir Seckel sering dianggap sebagai camilan yang sempurna dan sering dimakan utuh tanpa perlu dikupas.
BACA JUGA : Kandungan Gizi Dan 8 Manfaat Buah Belimbing Bagi Kesehatan
Cara Menanam
Cara menanam buah pir, kurang lebih mirip seperti menanam tanaman buah lainnya. Berikut merupakan langkah langkah menanam buah pir
Persiapan Biji
Biji buah pir bisa diperoleh dari buah pir yang dibeli dari toko buah atau pasar. Belah buah pir dan pisahkan bijinya dari daging buah, seleksi dan pilihlah hanya biji yang bagus saja. Peram biji dalam tisu yang dibasahi agar lebih cepat berkecambah. Siapkan 2-3 lembar tisu lipat dan basahi dengan air biasa. Susun biji buah pir di atas tisu tersebut, lipat tisu untuk menutup biji kemudian masukkan tisu berisi biji di dalam kantong plastik. Simpan di dalam kulkas. Biji pir akan mulai berkecambah/tumbuh akar setelah 1 bulan sejak pemeraman dan siap dipindah tanam pada media tanam setelah 1,5 bulan.
Penyemaian
Untuk memulai proses penyemaian biji pir, persiapkan wadah penyemaian seperti nampan, tray, kaleng bekas, atau alternatif lainnya. Pastikan wadah tersebut memiliki lubang di bagian bawahnya untuk memungkinkan sirkulasi air yang baik. Sehari sebelum Anda melakukan penyemaian, isi wadah penyemaian dengan media semai hingga mencapai sekitar 3/4 dari kapasitasnya. Campuran media semai yang baik adalah tanah, pasir atau sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Selanjutnya, masukkan biji pir ke dalam media semai dengan kedalaman sekitar 0,7-1,2 cm, yang berarti ketebalan tanah yang menutupi biji tersebut harus dalam rentang tersebut. Semprotkan air dengan lembut menggunakan alat semprot. Tempatkan wadah penyemaian di lokasi yang terkena sinar matahari langsung. Selama proses penyemaian, penting untuk menjaga kelembaban media tanam agar tidak terlalu kering atau terlalu basah. Jika media semai terlihat kering, semprotkan air dengan lembut 1-2 kali sehari. Proses penyemaian dapat diakhiri setelah bibit pir memiliki 2-4 helai daun yang tumbuh.
Penanaman
Siapkan wadah atau tempat penanam seperti pot besar, drum, atau alternatif lainnya. Pastikan pot atau drum memiliki lubang di bagian bawahnya untuk memastikan drainase yang baik. Agar lubang tidak tersumbat oleh tanah, masukkan batu-batu kecil ke dalamnya. Sehari sebelum melakukan penanaman, isi pot atau drum hingga sekitar 3/4 dari kapasitasnya dengan media tanam.
Komposisi media tanam yang baik adalah campuran tanah, pasir atau sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Setelah bibit pir memiliki 2-4 helai daun, pindahkan mereka ke dalam pot atau drum dengan cara membuat lubang terlebih dahulu. Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya dan masukkan ke dalam lubang dengan posisi tegak. Selanjutnya, tambahkan tanah di sekitarnya untuk menutupi akar. Tempatkan pot atau drum di lokasi yang terang, tetapi aman dari hujan. Setelah tumbuh daun baru, Anda dapat meletakkan pot atau drum di tempat terbuka.
Perawatan
Jika media tanam kering, sebaiknya lakukan penyiraman dua kali sehari, di pagi dan sore hari. Sementara itu, jika media tanam cenderung lembab, cukup lakukan penyiraman sekali sehari, baik di pagi atau sore. Penting juga untuk melakukan pemupukan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan masing-masing pupuk. Ketika tanaman sudah tumbuh sekitar 16 - 20 cm, pasanglah ajir (penyangga) dengan jarak sekitar 4 - 9 cm dari tanaman untuk mendukung pertumbuhan yang baik.
Selain itu, perlu melakukan penyulaman pada bibit yang tumbuh tidak sempurna, rusak, atau mati, serta melakukan penyiangan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma. Jika tanah di sekitar tanaman tergerus, lakukan pembumbunan. Penggunaan insektisida dan akarisida hanya diperlukan jika tanaman terserang hama, sementara fungisida hanya digunakan jika terjadi serangan penyakit.
Panen Buah Pir
Pir biasanya dapat dipanen setelah 3-5 tahun setelah menanam tanam tergantung pada varietas dan kondisi tumbuh.