Jumat, 29 September 2023

Pengenalan Pohon Gamal dan Manfaatnya

Pohon Gamal, dengan nama ilmiahnya Gliricidia sepium, adalah salah satu tanaman yang cukup dikenal di berbagai belahan dunia. Tanaman ini memiliki beragam manfaat dan telah ditanam secara luas dalam berbagai konteks. Dalam artikel ini, kita akan mengenali Pohon Gamal dan menjelaskan manfaatnya yang luar biasa.

pohon gamal

Pengenalan tanaman gamal

Gamal (Gliricidia sepium) adalah nama sejenis perdu dari kerabat polong-polongan (suku Fabaceae alias Leguminosae). Sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah lamtoro .

Gamal berasal dari daerah Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya digunakan sebagai pelindung tanaman kakao/coklat dan dikenal dengan nama madre cacao. Oleh orang Eropa tanaman ini dibawa ke benua Asia dan ditanam di India dan Srilangka sebagai tanaman pelindung teh sejak tahun 1870-an.

Pohon gamal masuk ke Indonesia melalui perusahaan perkebunan Belanda yang tertarik untuk menggunakannya sebagai tanaman pelindung di perkebunan teh di kawasan Sumatera Timur (Sumatera Utara sekarang)  pada tahun 1900-an. Namun, gamal hanya belum menyebar dan hanya ditemukan di daerah perkebunan saat itu saja.

Pada tahun 1958 gamal ditemukan oleh Bapak R. Soetarjo Martoatmodjo. Dialah yang memberinya nama Gamal yang diambil dari nama cucunya dan sama seperti nama presiden Mesir Gamal Abdul Nasser. Gamal atau Kemal atau jamal artinya halus. Bapak Soetarjo menafsirkan gamal sebagai unta yang sanggup menundukkan sahara di Indonesia, yaitu padang alang-alang. Menteri pertanian Indonesia waktu itu Bapak Frans Seda mengartikan gamal sebagai Ganyang Mati Alang-alang, karena gamal digunakan untuk membasmi alang-alang.

Bapak Soetarjo mempopulerkan tanaman gamal ini ke seluruh Indonesia. Sekarang tanaman gamal bisa temui hampir di seluruh Indonesia.

Nama lain daun gamal

Nama-nama lainnya adalah kerside, gliriside (kolokial), sliridia, liriksidia, sirida (Jawa), cebreng (Sunda); bunga Jepun (Melayu); dan gliricidia, Nicaraguan coffee shade (Bahasa Inggris.).

Ciri-ciri tanaman gamal

Batang
Tanaman pohon gamal adalah perdu atau pohon kecil, biasanya bercabang banyak, tinggi 2–15m dan gemang (besar batang) 15–30 cm. Warna kulit batang / pepagan coklat keabu-abuan hingga keputih-putihan, kadang kala beralur dalam pada batang yang tua.

Daun

  • Daun majemuk menyirip ganjil, panjang 15–30 cm; ketika muda dengan rambut-rambut halus seperti beledu.
  • Anak daun 7–17 (-25) pasang yang terletak berhadapan atau hampir berhadapan, bentuk jorong atau lanset, 3–6 cm × 1.5–3 cm, dengan ujung runcing dan pangkal membulat.
  • Helaian anak daun gundul, tipis, hijau di atas dan keputih-putihan di sisi bawahnya.
  • Menggugurkan daun di musim kemarau.

daun gamal

 

Bunga

Gamal mempunyai bunga, sehingga sebagian orang menanamnya sebagai tumbuhan yang eksotik. Bunga gamal sering Tampak di seluruh pohon, meskipun dalam kondisi daun yang sangat sedikit.

Bunga muncul ketika daun berguguran. Karangan bunga berupa malai berisi 25-50 kuntum, 5–12 cm panjangnya. Bunga berkelopak 5, hijau terang, dengan mahkota bunga putih ungu dan 10 helai benangsari yang berwarna putih. 

bunga gamal

Umumnya bunga muncul di akhir musim kemarau, tatkala pohon tak berdaun. Buah polong berbiji 3-8 butir, pipih memanjang, 10–15 cm × 1.5–2 cm, hijau kuning dan akhirnya coklat kehitaman, memecah ketika masak dan kering, melontarkan biji-bijinya hingga sejauh 25 m dari pohon induknya.

Perbanyakan tanaman gamal


Gamal bisa diperbanyak dengan vegetatif dan generatif.Biji-biji itu, khususnya yang segar (baru), dapat ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di persemaian. Cara lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang maupun pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm, diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya untuk merangsang tumbuhnya akar. Stek panjang ditanam sedalam lk 50 cm agar kuat.
Stek pendek 30–50 cm panjangnya dan diperlakukan serupa dengan stek panjang. Stek pendek ditanam lebih kurang sepertiganya dalam tanah.


Habitat / Lokasi tumbuh pohon gamal

Habitat asli gamal adalah hutan gugur daun tropika, di lembah dan lereng-lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar.
Pada elevasi 0–1600 m dpl.Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah, mulai pasir sampai endapan aluvial di tepi danau, pada curah hujan 600–3500 mm/tahun.

pohon gamal gugur daun


Manfaat pohon gamal

Manfaat untuk lingkungan

Gamal terutama ditanam sebagai pagar hidup, peneduh tanaman (kakao, kopi, teh), atau sebagai rambatan untuk vanili dan lada. Perakaran gamal merupakan penambat nitrogen yang baik. Tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali erosi dan gulma terutama alang-alang  Namanya dalam bahasa Indonesia, gamal, merupakan akronim dari: ganyang mati alang-alang.

Jadi pakan ternak

Bagian tanaman bisa dimakan : daun gamal, dan bunga gamal
Bunga-bunga gamal merupakan pakan lebah yang baik, dan dapat pula dimakan setelah dimasak.
Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan mudah dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya ruminansia. 

Untuk bahan obat tradisional

Daun-daun, biji dan kulit batang gamal mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia dan ternak, kecuali ruminansia. Dalam jumlah kecil, ekstrak bahan-bahan itu digunakan sebagai obat bagi berbagai penyakit kulit, reumatik, sakit kepala, batuk, dan luka-luka tertentu. Ramuan bahan-bahan itu digunakan pula sebagai pestisida dan rodentisida alami (gliricidia berasal dari bahasa Latin yang berarti kurang lebih racun tikus).

Sebagai pupuk

Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Sebagai kayu bakar

Gamal merupakan sumber kayu api yang baik; terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Kayu terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ antara 0,5- 0,8, kayu ini baik untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, dan lain-lain.

Manfaat sebagai pestisida 

Daun gamal bisa digunakan sebagai pestisida nabatai. Daun gamal dikatakan sebagai pestisida nabati karena daun gamal berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu), sebagai akarisida (pengendali tungau) dan fungisida. Daun gamal selain sebagai pestisida nabati juga dapat digunakan penyubur tanaman karena daun gamal mengandung unsur N yang cukup.

Penutup

Pohon Gamal adalah tanaman yang sangat berharga karena manfaatnya yang beragam. Dari pakan ternak hingga energi biomassa, tanaman ini memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia dan lingkungan. Dengan budidaya yang tepat, Pohon Gamal dapat menjadi aset berharga dalam sistem pertanian dan lingkungan yang berkelanjutan.

Admin