Budidaya Jamur Kuping: Panduan Praktis untuk Pemula
Jamur kuping adalah salah satu jenis jamur yang populer dalam masakan Asia dan telah mendapatkan tempat di berbagai hidangan lezat di seluruh dunia. Membudidayakan jamur kuping di rumah adalah aktivitas yang menarik dan bisa menjadi sumber bahan makanan yang sehat dan lezat. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan langkah demi langkah untuk memulai budidaya jamur kuping di rumah.
Pengenalan jamur kuping
Jamur kuping (Auricularia polytricha) termasuk dalam kelas Basidiomycetes, genus Pleurotus. Jamur ini dinamakan jamur kuping karena bentuk, warna, dan teksturnya menyerupai kuping. Bentuk tubuh jamur kuping berupa lembaran yang bergelombang tidak menentu dan berbentuk seperti cawan.
Lebar tubuh buah jamur kuping beragam mulai dari beberapa centimeter hingga sepuluh centimeter. Ukuran diameter tubuh buah jamur kuping berkisar 0.6 - 12 cm dan tebalnya 0.1 - 0.2 cm. Pada keadaan lembab tubuh buah jamur kuping akan kenyal, sedangkan pada keadaan kering seperti jaringan tulang rawan dan kadang-kadang keras. Bila tubuh buahnya dikeringkan akan mengerut dan mengeras, tetapi dapat menjadi kenyal seperti bentuk semula apabila direndam dalam air.
Jamur kuping tergolong jamur yang dapat dimakan (edible) dan dikenal dengan nama jamur kuping hitam di Indonesia. Dulunya, Jamur kuping tumbuh liar dan hidup menempel pada pokok kayu yang telah lapuk atau dipungut dari hutan. Kini, seiring dengan makin banyaknya permintaan jamur kuping, baik untuk makanan atau obat, budi daya jamur kuping sudah banyak dilakukan.
Dikenal ada dua jenis jamur kuping yaitu
- Jamur kuping hitam yang banyak dibudidayakan di Cina, Thailand dan beberapa negara di kawasan Indocina
- Jamur kuping merah, berukuran lebihbesar dan sedikit kemerahan. Jenis ini paling banyak dibudidayakan di Indonesia.
Penamaan jamur kuping
Jamur kuping telah lama dikenal oleh masyarakat, jauh sebelum jamur merang dibudidayakan, karena banyak tumbuh pada media kayu di desa-desa, tumbuh di kayu yang telah
busuk, dan biasa dibiarkan begitu saja. Jamur kuping dikenal dengan banyak nama, karena terdapat di mana-mana.
Di Jawa Barat dinamakan supa lember. Di Eropa dikenal dengan nama Oortjeszwam, di Jepang dengan nama Kikurage, orang Yahudi menyebutnya Jew's ear fungi. Di daerah Jawa barat jamur ini dikenal dengan nama supa lember, di Madura disebut jamur kopeng tikus, sedangkan di Makassar dikenal dengan nama pipi tolibalawo.
Persyaratan tumbuh.
Jamur ini baik tumbuh pada suhu udara yang berkisar antara 22-28 derajat Celsius
Kelembaban udara ideal berkisar antara 80-90% agar diperoleh pertumbuhan yang baik.
Di alam asli, jamur kuping tumbuh menempel pada kayu-kayu yang telah lapuk. Oleh karena itu, dahulu jamur ini dibudidayakan dengan cara ditanam pada potongan kayu gelondongan berdiameter 10-20 cm.
Saat ini, kayu gelondongan sulit dicari, dan harganya tinggi, maka dicari media tanam lain, dari bahan limbah organik, seperti serbuk gergaji, ampas sagu, pucuk tebu, kertas bekas atau kertas koran, dan kapas bekas pabrik pemintalan. Ternyata kayu karet merupakan jenis kayu yang paling baik untuk pertumbuhan jamur kuping. Setelah disiram atau terkena air hujan, selang beberapa bulan jamur kuping akan tumbuh pada batang kayu tersebut. Jamur kuping dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.
BACA JUGA : Mengenal Nama Jenis Jamur yang Bisa Dikonsumsi, Gambar dan Nama Ilmiah
Budidaya jamur kuping
Sebelum memulai budidaya jamur kuping, pastikan Anda memiliki semua bahan dan alat yang diperlukan:
- Bibit jamur kuping: Anda dapat membeli bibit jamur kuping atau membuatnya.
- Substrat atau media tumbuh: Jamur kuping biasanya tumbuh di substrat seperti serbuk gergaji kayu, jerami, atau campuran bahan organik lainnya.
- Wadah atau kotak budidaya: Gunakan wadah yang bersih dan tahan air, seperti kotak plastik atau polybag.
- Alat sterilisasi: Anda memerlukan alat untuk melakukan sterilisasi substrat, seperti panci besar atau autoclave.
- Alat penanaman: Pisau, gunting, dan penyemprot air.
Bibit jamur kuping
Bibit jamur kuping agak sulit diperoleh, untuk mendapatkannya dapat menghubungi Dinas Pertanian Bogor untuk menanyakan pengusaha bibit jamur kuping ini. Bibit jamur kuping diperoleh dengann cara khusus, teknologinya berbeda sama sekali dengan teknik produksinya. Oleh karena itu, dalam pemeliharaan jamur tidak pernah/jarang membibitkannya sendiri, melainkan dengan membelinya dari pengusaha pembibitan.
Maka disarankan untuk membeli bibit jamur sehingga kualitas bibit akan lebih terjamin, dan dengan cara demikian dapat lebih kosentrasi pada usaha produksi.
Bibit jamur kuping berbiak dengan sporanya. Spora ini disimpan di dalam kuping (tubuh buah). Maka untuk mengambil sporanya, tubuh buah jamur kuping tersebut harus dicincang dengan pisau sampai lumat. Agar diperoleh bibit jamur kuping yang baik, irisan-irisan jamur tersebut sebelum dimasukkan dalam botol harus dikeringkan dengan jalan diangin-anginkan.
Cara membuat bibit jamur kuping adalah kumpulkan jamur-jamur yang sudah tua
- Jamur tersebut diiris sampai lumat dengan pisau, agar spora berukuran 0,15 mm dapat rontok, lalu kumpulkan untuk dikeringkan.
- Irisan kering yang bercampur dengan spora tersebut dimasukkan dalam botol yang sudah disterilkan dengan cara diuapi atau dikukus.
- Bibit yang telah siap dimasukkan dalam lubang bibit pada batang kayu yang sudah disiapkan. Lubang bibit dapat dibuat/dicungkil dengan pisau ukuran: 1x1x1 cm.
- Gunakan tusuk sate untuk memasukkan bibit spora ke dalam lubang kayu yang sudah disiapkan.
- Tutup kembali lubang tersebut dengan sisa kayu penutup lubang.
- Tusuk sate tersebut harus bersih dengan cara harus dicelupkan dahulu ke dalam air panas sebelum dipergunakan.
- Bahan untuk media tumbuh adalah potongan kayu, panjang kira-kira 1 meter, diameter 15-20 cm.
- Kayu dipilih yang agak kuat, mulai tua dan tidak mudah keropos. Kayu dipilih dari jenis saninten, riung gunung atau sarangan.
Untuk budidaya jamur kuping dengan cara modern (menggunakan serbuk gergaji): dibutuhkan bibit sebanyak 1 botol = ± 0,5 kg untuk menginokulasi 1.000 kantung.
Jadi rata-rata per kantung membutuhkan 0,5 gram bibit. Bila bibit berbentuk cairan, cukup disuntikkan 2-3 cc bibit/kantung.
BACA JUGA : Kandungan dan Manfaat Jamur Kuping: Makanan Super untuk Kesehatan Anda
Adapun prakiraan produksi panen dengan cara modern ini adalah dengan berat media tumbuh 1 kg menghasilkan 0,6 kg selama 15 minggu, sedangkan untuk 1000 kg media tumbuh menghasilkan 600 kg dengan lama pemanenan 15 minggu.
Persiapan Substrat
- Jika Anda menggunakan serbuk gergaji kayu atau jerami sebagai substrat, pastikan untuk membasahkannya terlebih dahulu dan kemudian sterilkan dengan mendidihkannya atau menggunakan autoclave.
- Setelah sterilisasi, substrat harus didinginkan sampai suhu ruangan sebelum digunakan.
Penanaman Bibit Jamur Kuping
- Pastikan bibit jamur kuping Anda sudah dalam kondisi yang baik.
- Campurkan bibit dengan substrat secara merata dalam wadah budidaya.
- Tekan-ringankan substrat agar tidak terlalu padat.
- Tutup wadah budidaya dengan plastik atau tutup untuk menjaga kelembaban.
Perawatan
Tumbuhnya jamur kuping memerlukan kelembaban, yang dijaga dengan jalan penyiraman. Bila musim hujan, penyiraman cukup dilakukan 4 kali dalam seminggu.
Selain penyiraman, juga perlu pengontrolan agar tanaman jamur kuping terjaga dari gangguan-gangguan lainnya. Usahakan agar potongan-potongan kayu yang disandarkan tidak roboh.
Kira-kira satu minggu atau lebih sudah mulai bermunculan tunas-tunas jamur kuping pada celah-celah kulit kayu yang pecah-pecah karena proses pembongkaran sebagai calon kayu keropok.
BACA JUGA : Budidaya Jamur Tiram
Hama yang banyak mengganggu jamur kuping adaiah tikus dan Serangga/kutu dan kecoa.
Sedangkan penyakit yang mungkin muncul yaitu
1. Corpinus Jamur padi liar
Tumbuhnya berkelompok dan biasanya lebih cepat tumbuh dari pada Jamur kupingnya.
Penyebab:
- Tidak dijalankannya pasteurisasi
- Jalannya pasteurisasi kurang sempurna;
- Kontaminasi baik dari alat-alat, rak-rak shed, bibit yang kurang.
Pengendalian:
- Preventif: shed sebelum dimasuki kompos terlebih dahulu disemprot dengan kadar 2-3% atau shed kosong, terlebih dahulu dipasteurisasi sampai temperatur 60-70 derajat C; menjaga kebersihan alat-alat fisik manusia, bibit dll; usahakan pasturisasi berjalan sempurna;
- Kuratif :
- Kompos yang terkena serangan (penicilium) di pisahkan dan dibuang
- Untuk coprinus selalu di usahakan dicabut dan dibuang bersih.
Penyebab: sama seperti corpinus.
Pengendalian: sama seperti corpinus.
BACA JUGA : Budidaya Jamur Merang
Ciri dan Umur Panen.
Pemungutan hasil dilakukan kira-kira 3 sampai 4 bulan kemudian, pada saat jamur kuping cukup besar dan dapat dikonsumsi serta dipasarkan. Periode panen jamur kuping dari kayu gelondongan dilakukan satu kali dalam sebulan. Pemanenan dapat dilakukan sampai umur 2 sampai 3 tahun. Setelah panen sebaiknya, langsung terjual.
Apabila masih tertunda 1 hari 1 malam, bisa direndam dalam bak yang berisi air bersih, semakin lama perendamannya, kualitas jamur segar akan menurun.
Ada beberapa cara memperpanjang daya tahan jamur kuping adalah sebagai berikut:
- Bungkus dalam cheese cloth (kain batis) kemudian simpan dalam refrigator pada suhu udara 15 derajat C.
- Dikemas dalam styrofoam chest dengan meletakan es pada dasar kotak styrofoam,
- Dikemas dalam wadah datar yang dialasi daun pisang.
Stadia kancing dari jamur kuping untuk dapat bertahan dalam keadaan segar adalah 4 hari, suhu udara harus dijaga 15 derajat C dengan kelembapan udara yang tinggi.
Kondisi ini dapat diperoleh dengan cara pengemasan jamur kuping dalam styrofoam cooler yang diberi es pada dasarnya. Pada suhu 5 derajat C akan terjadi "chilling injuri" sedang pada temperatur 20 derajat C jamur cepat membusuk.
Penutup
Membudidayakan jamur kuping bisa menjadi kegiatan yang menarik dan bermanfaat atau pun ide usaha. Dengan panduan ini, Anda dapat mulai membudidayakan jamur kuping sendiri dengan sukses. Jamur kuping adalah sumber makanan yang lezat dan bergizi tinggi yang dapat menambah variasi dalam masakan Anda. Selamat mencoba dan nikmati hasil budidaya Anda!