Bengkuang : Klasifikasi, Ciri Ciri, Syarat Tumbuh, Dan Cara Menanam
Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) adalah tanaman polong yang berasal dari Amerika tropis dan dikenal dengan umbinya yang dapat dimakan. Bengkuang juga dikenal sebagai singkong air atau jicama, adalah salah satu jenis umbi-umbian yang tumbuh di berbagai daerah tropis termasuk Indonesia. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang bengkuang. Berikut pembahasannya.
Klasifikasi Tanaman Bengkuang
- Kingdom: Plantae
- Division: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Subfamili: Faboideae
- Genus: Pachyrhizus
- Spesies: P. erosus
Ciri Ciri Tanaman Bengkuang
Tanaman bengkuang memiliki ciri ciri atau morfologi sebagai berikut.
BACA JUGA : Tepung Mocaf : Pengertian, Cara Pembuatan, Manfaat dan Keunggulan
Batang
Batang tanaman bengkuang pendek, sekitar 1-2 meter, dan memiliki sifat menjalar serta membelit. Batang ini memiliki ruas-ruas.
Daun
Daun bengkuang memiliki bentuk majemuk dengan 3 selebaran per daun.
Bunga
Tanaman bengkuang memiliki banyak bunga yang berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun. Bunga ini dapat berkelompok 2-4 tandan dan memiliki panjang hingga 60 cm. Bunga bengkuang berambut cokelat.
Buah
Buah bengkuang termasuk dalam kategori buah polong yang berbentuk pipih. Panjang buah ini berkisar antara 8-13 cm dan memiliki rambut halus pada permukaan polongnya. Polong bengkuang berisi 4-9 butir biji.
Syarat Tumbuh Bengkuang
Tanaman bengkuang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1500 mdpl. Namun ketinggian idealnya adalah 200-800 mdpl dengan curah hujan sekitar 700-1000 mm per tahun. Suhu ideal untuk tumbuh berkisar antara 25 oC hingga 28oC. Bengkuang dapat tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dengan kandungan hara tinggi dan pH tanah antara 4.5-8 (Nazara, 2018).
Bengkuang membutuhkan lama penyinaran yang panjang (14-15 jam) untuk pertumbuhan vegetatif yang baik, sedangkan hari yang lebih pendek dibutuhkan untuk pembentukan umbi yang lebih baik. Suhu 25oC - 30oC dan iklim lembab dibutuhkan untuk pertumbuhan awal vegetative, tetapi temperatur malam yang dingin sekitar 18oC - 20oC sepanjang hari cerah diperlukan untuk pembesaran dan perkembangan umbi (Ferdinandus, 2014).
Bengkuang dapat tumbuh dengan baik ditanah yang gembur atau subur serta memiliki drainase yang baik. Bengkuang juga dapat tumbuh pada jenis tanah dari mulai tanah liat sampai lempung berpasir. Tanah aluvial lebih disukai untuk pertumbuhan bengkuang, terutama pada lahan irigasi. Sementara untuk di dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus. Pada tanah lempung berpasir dengan pH 6.0-7.0 pertumbuhan tanaman bengkuang juga baik apabila memiliki drainase dan kandungan humus yang memenuhi (Sumanta, 2018).
BACA JUGA : Tanaman Porang : Klasifikasi, Morfologi (Ciri Ciri), Manfaat, Syarat Tumbuh, Dan Cara Budidaya
Cara Menanam Tanaman Bengkuang
Terdapat beberapa langkah agar dapat menanam bengkuang diantaranya adalah.
Merendam Biji
Untuk memulai, langkah pertama adalah merendam biji Bengkuang dalam air bersih dengan suhu kamar, sekitar 20-26 derajat Celsius, selama 9 jam. Pastikan air yang digunakan adalah air kemasan atau air matang untuk menjaga kebersihan. Setelah merendam, periksa apakah ada biji yang masih mengapung. Jika ada, segera buang biji-biji tersebut.
Selanjutnya, ambil biji Bengkuang yang telah direndam dengan menggunakan saringan, dan cuci biji-biji tersebut dengan air bersih, yang juga sebaiknya merupakan air matang. Air matang adalah air yang telah direbus dan aman untuk digunakan. Setelah mencuci biji, tiriskan atau biarkan biji Bengkuang mengering secara alami dengan meletakkannya di udara terbuka.
Penyemaian Benih
Untuk melanjutkan ke tahap penyemaian benih Bengkuang, siapkan wadah penyemaian seperti nampan, tray, atau kaleng bekas. Pastikan wadah tersebut memiliki lubang yang cukup untuk sirkulasi air di bagian bawahnya. Sehari sebelum menyemai benih, isi wadah penyemaian hingga 3/4 penuh dengan media semai. Campuran media semai yang baik adalah tanah, pasir atau sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Selanjutnya, masukkan biji Bengkuang ke dalam media semai dengan kedalaman sekitar 0,8 - 1,2 cm. Pastikan biji tertutup dengan baik oleh tanah. Semprotkan air secara halus menggunakan semprotan air (spray) untuk menjaga kelembaban. Tutup wadah penyemaian dengan plastik bening yang memiliki 2 - 8 lubang untuk sirkulasi udara.
Selama proses penyemaian, perhatikan kelembaban media. Jika media semai menjadi kering, buka plastik penutupnya, semprotkan air dengan lembut, dan kemudian tutup kembali. Ketika benih Bengkuang mulai berkecambah, buka plastik penutupnya dan pindahkan wadah penyemaian ke tempat yang terang. Selalu jaga agar media tidak terlalu kering atau terlalu basah, dan semprotkan air dengan lembut 1-2 kali sehari jika media kering. Biasanya, benih Bengkuang akan mulai berkecambah dalam waktu 7 - 14 hari. Penyemaian bisa dihentikan setelah bibit memiliki 2 - 5 helai daun.
Penanaman Bibit
Selanjutnya, jika Anda ingin menanam bibit Bengkuang, siapkan wadah atau tempat yang sesuai seperti polybag, pot, atau kaleng bekas. Pastikan wadah tersebut memiliki lubang di bagian bawahnya untuk drainase yang baik, dan tambahkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat. Sehari sebelum menanam, isi wadah dengan media tanam hingga 3/4 penuh. Komposisi media tanam yang baik adalah tanah, pasir atau sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1.
Setelah bibit Bengkuang memiliki 2 - 5 helai daun, pindahkan bibit tersebut ke wadah penanaman dengan cara membuat lubang terlebih dahulu. Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya dan masukkan ke dalam lubang dengan posisi tegak, lalu tambahkan tanah di sekitarnya. Letakkan wadah penanaman di tempat yang teduh terlebih dahulu. Setelah tumbuh daun baru, pindahkan wadah penanaman ke tempat yang terang.
Merawat
Untuk merawat tanaman Bengkuang, perhatikan beberapa langkah penting berikut.
- Jika media tanam cenderung kering, siram tanaman 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Jika media tanam cenderung lembab, cukup siram sekali sehari, baik pada pagi atau sore hari.
- Lakukan pemupukan sesuai dengan petunjuk pada kemasan pupuk yang Anda gunakan.
- Jika penanaman dilakukan secara rapat, lakukan penjarangan untuk mengatur jarak antar tanaman agar tidak terlalu rapat.
- Pasang ajir (penyangga) ketika tanaman sudah mencapai tinggi sekitar 17 - 23 cm, dengan jarak sekitar 4 - 7 cm dari tanaman.
- Lakukan penyulaman jika ada bibit yang tumbuh tidak sempurna, rusak, atau mati.
- Selalu lakukan penyiangan jika tumbuh gulma di sekitar tanaman.
- Bila tanah di sekitar tanaman tergerus, lakukan pembumbunan.
- Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika Anda melihat adanya serangan hama pada tanaman.
- Semprotkan fungisida hanya jika tanaman terserang penyakit.
Panen
Terakhir, panen Bengkuang dapat dilakukan setelah 120 - 180 hari setelah penanaman